
Media Bawean, 2 April 2008
Bila mengingat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sekarang jadi Ketua Umum DPP PKB, yang rencananya akan dilengserkan dari jabatannya.
Maka kami ingat dengan harapan Cak Imin, agar dermaga penghubung antara pulau Gili dan pulau Bawean agar segera dibangun. Dikarenakan saat air surut, maka jalannya ketengah sangat jauh. Warga yang mendengar merasa gembira dan sampai sekarang masih menunggu sampai kapan dermaga tersebut akan dibangun.
Seharusnya apa yang sudah diharapkan kepada warga, semestinya dijadikan skala prioritas dalam pembangunan. Sehingga warga tidak merasa dibohongi atau bukan sekedar janji saja, tapi kenyataan.
Padahal setiap tokoh yang berkunjung ke Pulau Bawean, tidak merasa sempurna kunjungannya bila tidak mendatangi Pulau Gili.
Harian Bangsa
H. Jamal, tokoh masyarakat lainnya mengeluhkan minimnya perhatian Pemkab Gresik terhadap pembangunan Pulau Bawean pada umumnya dan pulau Gili pada khususnya.
“Disini ini (pulau Gili) warganya 230 KK yang terdiri dari 1500 jiwa. Disini seratus persen warganya milih PKB. Tapi Kabupaten Gresik yang dipimpin PKB kok kurang memperhatikan pembangunan disini ya,” keluhnya.
Keluhan warga ini memang tidak berlebihan. Sebab, saat rombongan PKB datang ke Pulau Gili tidak bisa langsung mendarat ke pulau dengan pasir putih yang bersih itu. Penumpang kapal harus rela berjalan di air dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa.
“Luasa biasa kondisi Pulau Gili ini. Benar-benar masih perawan. Buktinya belum ada dermaganya,” gurau H Musyafak Rouf, Wakil Ketua DPW PKB Jatim, yang diikuti tertawa Imam Nahrawi, Ketua DPW Jatim. “Ndak apa-apa Cak, airnya besih kok tidak seperti kenjeran yang kotor,” tukas Imam Nahrawi.
Hal senada juga dilontarkan Muhaimin Iskandar. “Ini acara wisata yang luar biasa,” sindir Muhaimin, usai ‘berjalan’ di dalam air setelah pulang dari pulau Gili. “Ke depan, pulau ini harus mendapat perhatian lebih lah dari Pemkab Gresik yang dipimpin PKB. Jangan sampai nanti warganya pindah masuk ke Kalimantan Selatan,” imbuhnya sembari menoleh ke Rosehan, Wagup Kalimantan Selatan, yang berangkat dari PKB........ (bst)
“Disini ini (pulau Gili) warganya 230 KK yang terdiri dari 1500 jiwa. Disini seratus persen warganya milih PKB. Tapi Kabupaten Gresik yang dipimpin PKB kok kurang memperhatikan pembangunan disini ya,” keluhnya.
Keluhan warga ini memang tidak berlebihan. Sebab, saat rombongan PKB datang ke Pulau Gili tidak bisa langsung mendarat ke pulau dengan pasir putih yang bersih itu. Penumpang kapal harus rela berjalan di air dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa.
“Luasa biasa kondisi Pulau Gili ini. Benar-benar masih perawan. Buktinya belum ada dermaganya,” gurau H Musyafak Rouf, Wakil Ketua DPW PKB Jatim, yang diikuti tertawa Imam Nahrawi, Ketua DPW Jatim. “Ndak apa-apa Cak, airnya besih kok tidak seperti kenjeran yang kotor,” tukas Imam Nahrawi.
Hal senada juga dilontarkan Muhaimin Iskandar. “Ini acara wisata yang luar biasa,” sindir Muhaimin, usai ‘berjalan’ di dalam air setelah pulang dari pulau Gili. “Ke depan, pulau ini harus mendapat perhatian lebih lah dari Pemkab Gresik yang dipimpin PKB. Jangan sampai nanti warganya pindah masuk ke Kalimantan Selatan,” imbuhnya sembari menoleh ke Rosehan, Wagup Kalimantan Selatan, yang berangkat dari PKB........ (bst)
No comments:
Post a Comment