HARIAN BANGSA
Selasa 8 April 2008
GRESIK - Sebanyak 108 KK (kepala keluarga) korban bukit longsor di Desa Paromaan Kecamatan Tambak, dan Balikterus Kecamatan Sangkapura, Bawean yang rumahnya rata dengan tanah hingga sekarang ada yang menempati tempat penampungan darurat. Sebagian, ada yang terpaksa tinggal di rumah sanak keluarga. Belum jelas, hingga kapan mereka akan tinggal di tempat darurat dan numpang orang lain. Untuk memperbaiki rumah, jelas tidak mungkin. Rumah mereka telah rata dengan tanah akibat tertimbun tanah longsor. "Para korban membutuhkan bantuan dana untuk biaya hidup. Kalau bisa mereka minta pemerintah secepatnya buatkan mereka rumah," kata Drs Hepni, warga Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, kemarin.
Menurut Hepni, kondisi korban bukit longsor sangat memprihatinkan. "Mereka tidak bisa terus bergantung bantuan pemerintah, atau donatur untuk sambung hidup. Sebab, bantuan tidak terus datang. Karena itu, mereka terpaksa bekerja apa adanya untuk bisa menyambung hidup," tutur Hepni, yang juga sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gresik ini.
Ia minta Pemkab Gresik secepatnya buatkan rumah bagi para korban bukit longsor tersebut.
Upaya tersebut diharapkan bisa meringankan beban penderitaan para korban. Kalau tidak bisa secepatnya buatkan rumah, pemerintah setidaknya bisa memberikan kepastian akan membuatkan tempat tinggal layak bagi para korban bukit longsor.
Pemkab Gresik sendiri sekarang tengah berupaya untuk mencari dana bantuan untuk membuatkan rumah korban bukit longsor di Desa Paromaan Kecamatan Tambak, dan Desa Balikterus Kecamatan Sangkapura. Pemkab sudah minta bantuan kepada pemerintah pusat untuk pembuatan rumah.
Nantinya, kalau bantuan itu sudah turun, Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan membuatkan rumah cuma-cuma, alias gratis. Rumah tersebut diperuntukkan kepada 108 korban bukit longsor. " Rumah yang dibangun dengan type sama akan kami bangun di areal lahan negara yang tidak jauh dari lokasi bukit longsor. Rumah tersebut akan diberikan kepada para korban secara gratis, " kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Gresik, Ir Tugas Husni Syarwanto MT baru-baru ini.
Ditambahkan Tugas, bantuan pembuatan rumah gratis itu sama dengan korban bencana di daerah lain, seperti gempa Jogjakarta, Tsunami Aceh, dan lainnya. "Kalau rumah bantuan itu ditetapkan dibangun type 36 oleh pemerintah pusat, maka semuanya dibangun type 36. Mungkin hanya nanti luas lahan yang berbeda. Untuk lahan akan disesuaikan lahan rumah korban yang tertimbun bukit longsor," terang Tugas. (hud)
Menurut Hepni, kondisi korban bukit longsor sangat memprihatinkan. "Mereka tidak bisa terus bergantung bantuan pemerintah, atau donatur untuk sambung hidup. Sebab, bantuan tidak terus datang. Karena itu, mereka terpaksa bekerja apa adanya untuk bisa menyambung hidup," tutur Hepni, yang juga sekretaris DPC PDIP Kabupaten Gresik ini.
Ia minta Pemkab Gresik secepatnya buatkan rumah bagi para korban bukit longsor tersebut.
Upaya tersebut diharapkan bisa meringankan beban penderitaan para korban. Kalau tidak bisa secepatnya buatkan rumah, pemerintah setidaknya bisa memberikan kepastian akan membuatkan tempat tinggal layak bagi para korban bukit longsor.
Pemkab Gresik sendiri sekarang tengah berupaya untuk mencari dana bantuan untuk membuatkan rumah korban bukit longsor di Desa Paromaan Kecamatan Tambak, dan Desa Balikterus Kecamatan Sangkapura. Pemkab sudah minta bantuan kepada pemerintah pusat untuk pembuatan rumah.
Nantinya, kalau bantuan itu sudah turun, Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan membuatkan rumah cuma-cuma, alias gratis. Rumah tersebut diperuntukkan kepada 108 korban bukit longsor. " Rumah yang dibangun dengan type sama akan kami bangun di areal lahan negara yang tidak jauh dari lokasi bukit longsor. Rumah tersebut akan diberikan kepada para korban secara gratis, " kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Gresik, Ir Tugas Husni Syarwanto MT baru-baru ini.
Ditambahkan Tugas, bantuan pembuatan rumah gratis itu sama dengan korban bencana di daerah lain, seperti gempa Jogjakarta, Tsunami Aceh, dan lainnya. "Kalau rumah bantuan itu ditetapkan dibangun type 36 oleh pemerintah pusat, maka semuanya dibangun type 36. Mungkin hanya nanti luas lahan yang berbeda. Untuk lahan akan disesuaikan lahan rumah korban yang tertimbun bukit longsor," terang Tugas. (hud)
No comments:
Post a Comment