SURABAYA POST
Sabtu 11/04/2008
Gresik-Surabaya Post
Pemkab Gresik memastikan merelokasi 43 kepala keluarga di Dusun Laoksawa, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura, Pulau Bawean yang terkena bencana tanah longsor, Februari lalu. Lahan untuk relokasi disiapkan 5,1 ha.

"Lokasinya tidak jauh dari lokasi bencana," kata Kabag Humas Pemkab Gresik, Mighfar Syukur, Jumat (11/4).
Akibat bencana tanah longsor disusul banjir bandang itu, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga banyak yang roboh tertimbun longsoran tanah. Relokasi dianggap Mighfar solusi terbaik karena perbaikan rumah warga dan sarana justru butuh waktu dan biaya lebih banyak. "Relokasi adalah jalan terbaik, apalagi warga juga setuju," katanya.
Selain memberikan lahan untuk pemukinan, Pemkab Gresik melalui APBD 2008 juga membantu pembiayaan masing-masing kepala keluarga Rp 15 juta. "Itu untuk pondasi. Namun, tidak menutup kemungkinan ada bantuan lain," kata Mighfar.
Sementara itu Koordinator LSM Gerbang Bawean Abdul Bashit Karim menjelaskan, relokasi memang harus dilakukan karena kondisi lokasi bencana di Laoksawa sudah tidak memungkinkan lagi untuk permukiman warga. Warga yang rumahnya ambruk tertimpa tanah longsor juga sudah siap melakukan relokasi.
"Bahkan sejumlah warga yang kami temui berharap relokasi itu segera dilaksanakan sehingga mereka tidak terus menerus menumpang di rumah keluarganya," kata Bashit.
Selain di Laoksawa, bencana tanah longsor dan banjir bandang juga menerpa Dusun Gandi, Desa Paromaan, Kec. Tambak, Pulau Bawean. Di wilayah ini 24 rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan. Untuk rumah rusak berat diberikan bantuan masing-masing Rp 15 juta dan rumah rusak ringan diberikan bantuan masing-masing Rp 2,5 juta. "Rumah yang rusak ringan itu sepertinya terkena getaran tanah longsor hingga dindingnya banyak yang retak," kata Mighfar.
Selain bantuan untuk perbaikan rumah, bantuan lain juga diberikan, seperti makanan pendamping ASI sebanyak 150 koli, mie kremes 400 koli, obat untuk Puskesmas Sangkapura senilai Rp 30,613 juta, Puskesmas Tambak senilai Rp 37,164 juta, 10 ton beras, bantuan bibit mangga dan mahoni masing-masing 500 batang. (mam)
Sabtu 11/04/2008
Gresik-Surabaya Post
Pemkab Gresik memastikan merelokasi 43 kepala keluarga di Dusun Laoksawa, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura, Pulau Bawean yang terkena bencana tanah longsor, Februari lalu. Lahan untuk relokasi disiapkan 5,1 ha.

"Lokasinya tidak jauh dari lokasi bencana," kata Kabag Humas Pemkab Gresik, Mighfar Syukur, Jumat (11/4).
Akibat bencana tanah longsor disusul banjir bandang itu, sejumlah fasilitas umum dan rumah warga banyak yang roboh tertimbun longsoran tanah. Relokasi dianggap Mighfar solusi terbaik karena perbaikan rumah warga dan sarana justru butuh waktu dan biaya lebih banyak. "Relokasi adalah jalan terbaik, apalagi warga juga setuju," katanya.
Selain memberikan lahan untuk pemukinan, Pemkab Gresik melalui APBD 2008 juga membantu pembiayaan masing-masing kepala keluarga Rp 15 juta. "Itu untuk pondasi. Namun, tidak menutup kemungkinan ada bantuan lain," kata Mighfar.
Sementara itu Koordinator LSM Gerbang Bawean Abdul Bashit Karim menjelaskan, relokasi memang harus dilakukan karena kondisi lokasi bencana di Laoksawa sudah tidak memungkinkan lagi untuk permukiman warga. Warga yang rumahnya ambruk tertimpa tanah longsor juga sudah siap melakukan relokasi.
"Bahkan sejumlah warga yang kami temui berharap relokasi itu segera dilaksanakan sehingga mereka tidak terus menerus menumpang di rumah keluarganya," kata Bashit.
Selain di Laoksawa, bencana tanah longsor dan banjir bandang juga menerpa Dusun Gandi, Desa Paromaan, Kec. Tambak, Pulau Bawean. Di wilayah ini 24 rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan. Untuk rumah rusak berat diberikan bantuan masing-masing Rp 15 juta dan rumah rusak ringan diberikan bantuan masing-masing Rp 2,5 juta. "Rumah yang rusak ringan itu sepertinya terkena getaran tanah longsor hingga dindingnya banyak yang retak," kata Mighfar.
Selain bantuan untuk perbaikan rumah, bantuan lain juga diberikan, seperti makanan pendamping ASI sebanyak 150 koli, mie kremes 400 koli, obat untuk Puskesmas Sangkapura senilai Rp 30,613 juta, Puskesmas Tambak senilai Rp 37,164 juta, 10 ton beras, bantuan bibit mangga dan mahoni masing-masing 500 batang. (mam)
No comments:
Post a Comment