Lahan Relokasi Ditolak Warga
Rabu 15/04/2008
Gresik-Surabaya Post
Lahan seluas lebih dari 5 hektare di sekitar Bukit Gandaria, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura, Pulau Bawean yang dipersiapkan sebagai lahan relokasi 43 kepala keluarga (KK) korban tanah longsor di Dusun Sawalaok, Desa Balikterus, Sangkapura ditolak warga korban sendiri. Warga lebih memilih relokasi di Dusun Kampong Tengah Candi II, Desa Paromaan, Kec. Tambak.
Penolakan warga pada lahan relokasi pemkab karena lahan milik negara itu kondisinya berbukit dan tidak layak untuk hunian. "Warga setuju saja direlokasi, tapi jangan di Bukit.
Gandaria. Warga minta relokasi di Kampong Tengah saja, kondisinya lebih bagus," kata juru bicara warga korban tanah longsor, Ahyari Sawi, Selasa (15/4).
Selain kondisi lokasi, warga lebih memilih di Kampong Tengah karena lebih dekat dengan ladang dan sawah mereka. Di samping itu, akses pendidikan dan transportasi menuju Tambak lebih dekat. "Lokasi Gandaria juga belum aman, karena letaknya di lereng," tegas Ahyari.
Keberatan warga atas lokasi relokasi yang ditentukan Pemkab Gresik juga disampaikan kepada anggota DPRD Gresik yang melakukan kunjungan ke daerah bencana tanah longsor tersebut.
"Mereka sudah menyampaikan kepada kami. Sebaiknya aspirasi warga juga diperhatikan dan dijadikan pertimbangan Pemkab Gresik," tutur Syakir yang megikuti kunjungan kerja selama 5 hari di Bawean itu.
Pemkab Gresik saat dikonfirmasi adanya penolakan warga tersebut mengaku baru mau berkoordinasi dengan Pemdes Peromaan dan Balik Terus. "Kami masih akan melakukan koordinasi dengan Muspika Tambak untuk mencari solusinya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tugas Husni Syarwanta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Gresik bakal melakukan relokasi 43 KK di Dusun Sawalaok, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura yang terkena bencana tanah longsor pada Maret lalu. Bupati Gresik yang melakukan kunjungan kerja ke daerah bencana itu juga memberikan bantuan masing-masing Rp 15 juta untuk rumah warga yang rusak berat dan Rp 2,5 juta untuk rumah warga yang rusak ringan. (mam)
Rabu 15/04/2008
Gresik-Surabaya Post
Lahan seluas lebih dari 5 hektare di sekitar Bukit Gandaria, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura, Pulau Bawean yang dipersiapkan sebagai lahan relokasi 43 kepala keluarga (KK) korban tanah longsor di Dusun Sawalaok, Desa Balikterus, Sangkapura ditolak warga korban sendiri. Warga lebih memilih relokasi di Dusun Kampong Tengah Candi II, Desa Paromaan, Kec. Tambak.
Penolakan warga pada lahan relokasi pemkab karena lahan milik negara itu kondisinya berbukit dan tidak layak untuk hunian. "Warga setuju saja direlokasi, tapi jangan di Bukit.
Gandaria. Warga minta relokasi di Kampong Tengah saja, kondisinya lebih bagus," kata juru bicara warga korban tanah longsor, Ahyari Sawi, Selasa (15/4).
Selain kondisi lokasi, warga lebih memilih di Kampong Tengah karena lebih dekat dengan ladang dan sawah mereka. Di samping itu, akses pendidikan dan transportasi menuju Tambak lebih dekat. "Lokasi Gandaria juga belum aman, karena letaknya di lereng," tegas Ahyari.
Keberatan warga atas lokasi relokasi yang ditentukan Pemkab Gresik juga disampaikan kepada anggota DPRD Gresik yang melakukan kunjungan ke daerah bencana tanah longsor tersebut.
"Mereka sudah menyampaikan kepada kami. Sebaiknya aspirasi warga juga diperhatikan dan dijadikan pertimbangan Pemkab Gresik," tutur Syakir yang megikuti kunjungan kerja selama 5 hari di Bawean itu.
Pemkab Gresik saat dikonfirmasi adanya penolakan warga tersebut mengaku baru mau berkoordinasi dengan Pemdes Peromaan dan Balik Terus. "Kami masih akan melakukan koordinasi dengan Muspika Tambak untuk mencari solusinya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tugas Husni Syarwanta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Gresik bakal melakukan relokasi 43 KK di Dusun Sawalaok, Desa Balikterus, Kec. Sangkapura yang terkena bencana tanah longsor pada Maret lalu. Bupati Gresik yang melakukan kunjungan kerja ke daerah bencana itu juga memberikan bantuan masing-masing Rp 15 juta untuk rumah warga yang rusak berat dan Rp 2,5 juta untuk rumah warga yang rusak ringan. (mam)
No comments:
Post a Comment