Monday, 21 April 2008

PONDOK PESANTREN WALI SONGO BANTU 20 RIBU POHON DI BAWEAN

Media Bawean, 21 April 2008

GRESIK--Penyebab terjadinya bukit longsor di pulau Bawean, yang mengakibatkan 108 rumah rusak parah, dan sebagian rata dengan tanah akibat bukit gundul. Kondisi itu disebabkan terjadinya penebangan hutan secara liar. Agar bukit longsor di pulau putri itu tidak kembali terulang, Wakil Bupati Gresik, HM Sastro Suwito SH. M.Hum dibantu Beku Bei-Bei, karangtaruna, dan masyarakat lakukan gerakan penghijauan di sekitar bukit longsor dan daerah hutan lindung di pulau Bawean.

Orang nomor dua di Pemkab Gresik tersebut menanam sebanyak 20 ribu batang pohon, jenis trembesi dan kesambi. Pohon sebanyak itu bantuan dari Pondok Pesantren Wali Sembilan, Asuhan KH KRMA Nur Nasroh Hadiningrat, Desa Gumeng Kabupaten Tuban. "Pohon sebanyak itu sudah kami tanam merata di bukit, maupun hutan rakyat yang gundul,"kata Sastro Suwito, Selasa (15/4).

Gerakan melestarikan hutan dengan menaman 20 ribu pohon itu bertujuan untuk menghutankan kembali hutan-hutan lindung di pulau Bawean. Sebab, kondisi hutan di pulau Bawean sangat memprihatinkan. Hutan dan bukit banyak yang gundul. Sehingga, kalau terjadi
hujan, tanah bukit rentan bergerak dan menyebabkan longsor.

Menurut Wabup, bukit yang longsor, sehingga mengakibatkan 108 rumah warga tertimbun, dan sebagian rusak parah, rata-rata berada di sekitar bukit yang gundul. Padahal, sebelumnya bukit tersebut penuh pepohonan.

Entah siapa yang tega melakukan ilegal logging secara liar tersebut. Namun, yang jelas masyarakat disana banyak yang mengetahui, kalau terjadi penebangan pohon secara liar. Namun, para penebang tidak mau tanam kembali pohon sebagai ganti pohon yang mereka tebang. " Saya sendiri tengah lakukan pencarian data, kenapa penebangan liar seperti itu dibiarkan saja, " jelasnya.

Wabup mengajak semua masyarakat, dan aparat penegak hukum di pulau Bawean untuk memelihara hutan disana. Mereka diajak memerangi para pelaku ilegal logging. "
Saya minta masyarakat lapor kalau terjadi penebangan hutan secara ilegal. Masyarakat jangan takut, karena itu untuk kepentingan bersama, "pintanya.

Selain lakukan penanaman 20.000 pohon, Wabup yang berlayar ke pulau Bawean bersamaan dengan rombongan Komisi C DPRD Gresik, dan Ketua DPRD Gresik, Ir H Ach. Nadir juga memberikan bantuan dari PT Semen Gresik kepada para korban bukit longsor. Bantuan itu berupa 1 ton beras, minyak goreng, kecap, dan mie instan.

Wakil Ketua DPRD Gresik, H Munawi S.Sos minta kepada Pemkab Gresik agar lakukan rehabilitasi hutan lindung. Ia juga minta warga diberikan kebebasan menanam pohon
di pekarangan rumah, maupun persawaan, seperti membuat hutan rakyat yang bebas retrebusi. "Masyarakat selama takut tanam pohon, karena mereka pada saat panen dikenakan retrebusi, sehingga mereka membiarkan daerah mereka gersang,"jelas Munawi.

Sementara KH KRMA Nur Nasroh Hadiningrat, Pimpinan Ponpes Wali Songo di Desa Gumeng Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi via ponselnya mengatakan, pihaknya mengaku perihatin atas kejadian di pulau Bawean itu. Namun pihaknya hanya bisa membantu tanaman saja yang
kebetulan wabup Gresik Drs HM Satro Soewito sering berkunjung ke ponpesnya meski hanya sekedar ngobrol tentang keagamaan.

"Kita siap bantu bibit bagi yang membutuhkan,kebetulan Pak Satro sering komunikasi dengan saya,"kata Kyai yang menglola SMK Negeri Kehutanan di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban ini.(den bagus)

No comments:

Post a Comment