Thursday, 17 April 2008

TIDAK ADA RUANG AHMADIYAH BERDAKWAH DI BAWEAN

Media Bawean, 18 April 2008

Beberapa bulan yang lalu, kita dikejutkan dengan adanya aksi beberapa tokoh di Pulau Bawean untuk larangan dakwah Ahmadiyah. Aksi tokoh tersebut, dikabarkan sempat akan membakar rumah tokoh Ahamdiyah yang berada di kawasan Batusendi. Tetapi setelah aparat pemerintahan turun tangan, aksi tokoh tersebut dapat diredam. Aparat segera mengusir tokoh tersebut pulang ke daerahnya dalam tempo waktu cepat.

Ahmadiyah masuk ke Pulau Bawean, dibawah oleh tokoh Ahamadiyah dari Singapore. Tokoh tersebut tiap tahun selalu pulang ke Bawean, dalam rangka memberikan dakwahnya kepada masyarakat. Bentuk dakwah yang dilakukan adalah membagi-bagikan brosur dan buku tentang Ahmadiyah. Selain itu mereka melakukan debat dan uji kemampuan soal keagamaan dengan ajaran yang ada di Bawean.

Sehingga para tokoh dan ilmuan keagamaan di Bawean merasa terusik dan terganngu. Terkadang debat dan diskusi tersebut tidak menemukan titik pangkal, karena memang ajarannya sangat berbeda. Akhirnya terjadilah debat yang panas sampai menjurus kepada kekerasan.

Setelah MUI berfatwa Ahmadiyah Sesat, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) merekomendasikan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menghentikan kegiatannya dan diberi peringatan keras. "Bakorpakem berpendapat Ahmadiyah menyimpang dari ajaran pokok," kata Wakil Ketua Bakorpakem yang juga Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Wishnu Subroto kepada wartawan, Rabu (16/4).

Maka ruang lingkup Ahmadiyah di Pulau Bawean sudah tidak akan terdengar lagi. Tokoh masyarakat akan kembali tenang dan damai. (bst)

No comments:

Post a Comment