Wednesday, 2 April 2008

JANGAN SUKA BELI NOMOR

Media Bawean, 3 April 2008
Warga Boyan di Malaysia banyak yang sukses dikarenakan giat dan uletnya bekerja, bukan karena hasil beli nomor. Sudah saat warga boyan disana untuk jihat tidak membeli nomor, karena akan berpengaruh pada perekonomian keluarga. Sepengatahuan Media Bawean, tidak ada warga Boyan yang sukses di Malaysia karena hasil mengundi nasib dengan membeli nomor. Umumnya kesuksesan yang didapat, karena ketekunan bekerja dan taat beribadah.

Selama Media Bawean dulu di Malaysia, banyak mendengar tentang nomor. Bahkan setiap berjumpa dengan warga boyan disana, pasti pertama kali ditanyakan soal nomor. Yang aneh setiap kita bangun tidur, ada saja yang menanyakan. Apa mimpi nomor yang didapat saat tidur.
Tapi tidak semua warga Bawean disana senang nomor, masih banyak warga Boyan di Malaysia sangat anti dengan nomor.

Bahkan, info yang didapat Media Bawean. Akibat kesenangannya membeli nomor, sampai istri dan anak-anaknya diajak membeli bersama ketempat penjualan nomor.

Media Bawean, pernah melihat seseorang memeriksa nomor sepeda motornya di Bawean. Setelah ditanyakan apa perlunya dengan nomor sepeda motor yang dimiliki. Ternyata katanya mendapat telepon dari Malaysia, agar nomor sepeda motornya diberitahukan untuk beli nomor.

Ini merupakan persoalan yang harus segara kita sadarkan kepada semua saudara kita di Malaysia. Bahwa kesuksesan bukan melalui jalan pintas, tapi butuh perjuangan. Dan mengundi nasib dengan membeli nomor sampai kapanpun tidak akan sukses. Justru akan menerima permasalahan dilingkup ekonomi dan keluarga. (bst)
==========================================================================
Kutipan Dari KotaSantri.com
JUDI, BIKIN LUPA DIRI
Oleh Hafidz
Biarpun sekadar iseng-iseng berhadiah, orang maen judi seperti minum air laut. Nggak pernah terpuaskan dahaganya. Kalo menang, makin pede masang lagi. Pas kebagian kalah, justru makin penasaran. Selalu ber- husnudzon . Ujung-ujungnya, nggak sedikit kehidupan para gambler yang hancur lebur dipertaruhkan di meja judi. Cerai dengan istri, kehilangan pekerjaan atau dalam hitungan menit konglomerat bisa jadi melarat. Apalagi yang udah melarat terus nyandu maksiat, dijamin tekor dunia akhirat deh.

Salah satu korbannya adalah Dedi Dores. Musisi yang ngetop pada dekade 80-an ini mengaku telah berjudi sejak 70-an. Dedi bahkan terpaksa bercerai dengan sang istri karena hobi judi. Doi mengaku sedikitnya telah menghabiskan Rp 20 miliar di meja judi. Dedi mengatakan biasa bermain di luar negeri seperti di Australia, Genting Highland hingga ke Makau. (Liputan6.com, 31/07/05)

Judi juga bikin orang jadi malas. Setiap detik waktu yang dimilikinya dihabiskan untuk ngotak-ngatik angka togel atau berburu nomor jitu ke makam-makam keramat (Wacks! Syirik tuh!). Yang ada di pikirannya, cuma gimana caranya biar menang atau menebus kekalahan sebelumnya. Akibatnya, di luar meja judi produktivitas dalam bekerja, ngurusin keluarga, atau rumah tangga terbengkalai. Yang lebih parah, akal sehatnya bisa K.O. dibanting kartu remi atau domino saat kecanduannya memasuki stadium empat. Demi tersalurkan hobi berjudi, orang bisa nekat berbuat jahat.

Dan yang paling penting, Ajaran Islam, jelas-jelas melarang praktik perjudian. Firman Allah Swt.:
?Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan salat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).? (QS al-Ma'idah [5]: 90-91).

No comments:

Post a Comment