Wednesday, 30 April 2008

PERPUSTAKAAN KELILING BAWEAN

Media Bawean, 1 Mei 2008

Baharuddin, SH. MH. selalu punya gagasan yang cukup cemerlang untuk mengembangkan Pulau Bawean. Diantaranya perpustakaan keliling Bawean, yang dirintis baru satu bulan setelah pensiun sebagai PNS Pengadilan Agama.

Menurut Baharuddin, SH. MH. mengatakan, "Perpustakaan keliling Bawean didirikan dalam rangka meningkatkan minat baca warga Bawean, khususnya sebagai wahana meningkatkan SDM di Pulau Bawean," katanya.

"Warga Bawean yang berminat membaca perpustakaan sesuai daftar buku yang tersedia, cukup dengan sms nama, alamat dan buku pilihan. Setelah sms maka buku akan dihantar ke rumah bersangkutan, tanpa bayar sewa dan tidak ada penarikan ongkos kirim," ujarnya.

"Setelah satu minggu, buku tersebut akan ditarik kembali oleh petugas khusus. Jadi pembaca cukup manja, dan sangat disayangkan bila warga masih kurang minat membaca," jelasnya.

"Uji coba satu bulan ternyata respon masyarakat Bawean cukup baik untuk meningkatkan minat baca mereka," tambah Bahruddin. (bst)

SOAL UNAS SMP DIKIRIM KE BAWEAN

Media Bawean, 1 Mei 2008

Ujian Nasional (UNAS) SMP/MTs yang akan diadakan pada tanggal 5 sd 8 Mei 2008 diseluruh Indonesia.

Untuk Pulau Bawean soal Ujian Nasional (UNAS) SMP/MTs sudah dikirim kemarin (30/4). Menurut Tabrani, S.Pd Kepala SMPN Sangkapura mengatakan, "Soal Ujian Nasional (UNAS) SMP/MTs untuk Bawean dikirim hari ini, khawatir transportasi Gresik - Bawean tidak ada," katanya.

"Pengiriman soal Ujian Nasional (UNAS) SMP/MTs ke Bawean dikawal 2 Anggota Polres dan 3 dari Rayon, Pengawas," Kata Tabrani.

Disinggung soal kelulusan SMP Negeri Sangkapura, Tabrani menyatakan sudah siap 100 % untuk siswanya mengikuti Ujian Nasional (UNAS) SMP. Buktinya try out yang sudah dilaksanakan ternyata sukses dan nilainya bagus semua. (bst)

PEJABAT BERKUNJUNG KE BAWEAN

Media Bawean, 1 Mei 2008

Pejabat dijajaran Pemkab Gresik kemarin (30/4) berkunjung ke Pulau Bawean, yaitu Wakil Bupati Gresik M.Sastro Soewito,SH,M.Hum. Dinas Kesehatan dan Anggota KPU Gresik.

Wakil Bupati M. Sastro Soewito, SH, M.Hum. direncanakan hadir dalam cara majlis dzikir AL-Khidmah di desa Telukjati Tambak. Dinas Kesehatan dalam rangka kunjungan dinas. Serta KPU dalam rangka pemantapan Pilgub 2008.

Wabup sendiri sudah dua kali dalam beberapa hari melakukan kunjungan ke Pulau Bawean. Sebelumnya acara penanaman 20ribu pohon, bersamaan dengan kunjungan Ketua DPRD Gresik Ir. Ahmad Nadir ke Bawean.

Tuesday, 29 April 2008

TKI DEPORTASI SUDAH PULANG KE BAWEAN

Media Bawean, 30 April 2008

Hosen (TKI yang dipulangkan dari Malaysia), setelah beberapa hari menunggu kapal di Gresik untuk pulang ke Bawean. Hari ini bisa bernafas lega, karena sudah dapat mendapatkan tiket Kapal Express Bahari 8B yang berangkat hari ini dari Gresik ke Bawean.

Kemarin (29/4) Hosen dihantar Mr. Gerbang Bawean ke kantor Kapal Express Bahari 8B di jalan pahlawan Gresik. Sampai di kantor diterima Deky, Kepala Cabang Gresik.

Deky mengatakan, "Ini bentuk keperdulian kami kepada TKI Bawean yang dipulangkan dari Malaysia," katanya.

"Karena bentuk keperdulian, maka kami memberikan tiket free fash (tiket gratis) kepada Bapak Hosen," Deky menambahkan.

setelah mendapatkan info, bahwa Hosen sudah mendapatkan tiket. Wajah dan raut muka Hosen yang sebelumnya tidak tenang, akhirnya bisa tersenyum. Hosen mengucapkan terima kasih kepada pihak kapal yang telah membantunya untuk bisa pulang ke Bawean.

Sebelumnya Mr. Gerbang Bawean memang menjanjikan akan membantu untuk mendapatkan tiket pulang ke Bawean kepada Hosen. Sedangkan Ahmad sudah mendapatkan tiket sejak kemarin.

TIKET HABIS

Tiket Kapal Express Bahari 8B untuk hari ini sudah habis, sedangkan untuk sabtu dan rabu depan menurut informasi yang diterima oleh media bawean juga habis. Tiket habis, dikarenakan kapal yang beroperasi Gresik-Bawean hanya satu, yaitu Kapal Express Bahari 8 B.

Maka kepada semua pihak yang akan berlayar ke Bawean, sebaiknya terlebih dahulu menghubungi kantor Kapal Express Bahari 8 B di Gresik atau menghubungi sanak famili untuk mendapatkan tiket sebelumnya
.

BERITA UNAS BAWEAN

DUTA MASYARAKAT
30 April 2008

Buntut Unas di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Semua Guru Tak Diperbolehkan Hidupkan HP

Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) untuk SMA dan sederajat memang telah berakhir. Namun, masih menyisakan persoalan. Benarkah para siswa dibebaskan menggunakan HP untuk bisa saling contek?


DALAM Unas kali ini, terdapat isu berkembang. Kasus di Pulau Bawean Gresik, tentang kesepakatan semua kepala sekolah agar siswa membawa HP (hand phone) dengan maksud agar bisa membantu memberikan jawaban soal Unas. Tak pelak, hal ini justru membuat resah para peserta Unas dan para guru di lokasi tersebut.

Memang, dengan isu tersebut sempat ada kekhawatiran karena mereka harus mengulang pelaksanaan Unas. Tak heran bila kemudian pihak panitia Sub Rayon 13 dari SMA Negeri Sangkapura dan Sub Rayon 21 dari Madrasah Aliyah setempat.

“Memang ada kesepakatan antara kepala sekolah SMA dan Madrasah Aliyah di Bawean Gresik. Kesepakatan itu berbunyi: bahwa semua guru tidak diperbolehkan menghidupkan hand phone pada saat pelaksanaan Unas. Karena, tempat di MA Mambaul Falah Tambilang KecamatanTambak tidak ada sinyal. Tentu, bila kita menghubungi HP tidak bisa dilakukan. Dan semua kegiatan pengawasan Unas di Pulau Bawean sistem silang,” kata Drs Zairozi MM, Ketua Sub Rayon 13 SMA Negeri Sangkapura Bawean Gresik pada Duta Selasa (29/4) kemarin.

Menurut dia, kesepakatan untuk membawa HP antar-Kasek se-Pulau Bawean ini tidak dibenarkan. Hal itu merupakan fakta bohong. Karena setiap mengadakan pertemuan pihaknya musti melibatkan kasek-kasek se-Bawean. Dan pihaknya sudah berkali-kali mengadakan pembekalan kepada Tim Pengawas terutama tentang tata tertib pengawas.

“Insya Allah pelaksanaan Unas di Pulau Putri ini berjalan lancer. Masalah instruksi membawa HP tidak ada, kok. Dan kami sudah melaporkan masalah ini ke Kepala Dinas P&K Kabupaten Gresik,” kata Zairozi.

Lain lagi yang diutarakan Kholisun Satar, Ketua Sub Rayon 21 MA di Bawean pada Duta kemarin. Menurutnya, prosedur dilakukan Panitia Unas di Pulau Bawean sudah sesuai dengan ketentuan. “Setiap melangkah kami selalu bersama dengan Tim Independen. Sehingga, kami dari panitia Sub Rayon selalu koordinasi dengan baik. Hal-hal yang memojokkan panitia tentang membawa HP pada pelaksanaan Unas itu tidak benar. Tolong, kita sama-sama mencari fakta akan kebenaran informasi tersebut,” tutur Kasek Madrasah Aliyah ini. (sa)

Monday, 28 April 2008

LUMPUR LAPINDO SIDOARJO

Media Bawean, 29 April 2008







DAKWAAN BARU ZAINAL TAK KUNJUNG KELAR

SINDO
Daerah Jawa Timur
Selasa, 29/04/2008

GRESIK (SINDO) – Janji Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik melimpahkan berkas dakwaan baru Zainal Arifin, pekan ini meleset.Sampai kemarin sore, berkas dakwaan baru terdakwa korupsi reklamasi yang sempat diputus bebas itu, belum diterima Pengadilan Negeri (PN) Gresik.

Kepala Pengadilan Negeri Gresik Sudiwardono melalui Panitera Muda Pidana Joedi Rusianto menjelaskan, berkas perkara atas nama Zaenal Arifin memang belum dilimpahkan ke pengadilan. ”Kalau ditanya mengapa kok belum dikirim,yang jelas saya tidak tahu. Silakan ditanyakan sendiri ke kejaksaan mengapa belum dikirim,”jawab dia. Dijelaskan, jika berkas diterima, pihaknya segera membuatkan nomor register perkara.

Selanjutnya Ketua PN Gresik akan menetapkan majelis hakim yang menyidangkan dan menentukan jadwal sidangnya. Kajari Gresik Pathorahman yang dikonfirmasi berdalih bila berkas masih diverifikasi ulang untuk menghindari terjadinya kesalahan seperti yang terjadi pada berkas pertama. Karena itu, berkasnya masih diteliti Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.Pihaknya tidak mau terburu-buru melimpahkan berkas tersebut sebelum tim penuntut menyatakan sempurna.

”Kami sudah meminta untuk meneliti lagi, kalimat, kata, tanda baca titik,koma,dan rangkaian kalimat,” jelas Pathorahman kepada wartawan. Bila berkas sudah dinyatakan sempurna, lanjut Kajari, pihaknya tidak akan menunggu waktu untuk pelimpahan. Apalagi, persidangan empat terdakwa lainnya yakni Soemarsono, Siti Kuntjarni Hariyani, Buang Idang Guntur dan Sihabudinsaatinisudahmemasuki tahap pemeriksaan saksi.

”Kalau memang pekan ini sudah siap,kami akan melimpahkan,” jawab dia. Apapun alasan Kajari Pathorahman bagi Tatok Budiharsono selaku Koordinator Gresik Corruption Watch (GCW),hal itu menandakan bahwa ada ketidakseriusan aparat kejaksaan menuntaskan perkara korupsi yang ditanganinya. (ashadi ik)

DIAM-DIAM MENIKAH DI NEGERI JIRAN??

Media Bawean, 29 April 2008
Oleh : Kholid Sholeh

SEBUAH hasil Bahtsul Masa’il dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Anwar, Padomasan, Jombang, Jember, Kamis 7 Februari 2008, oleh para kiai anggota Lembaga Bahtsul Masa’il (LBM) PCNU Kencong, Himpunan Santri dan Alumni Lirboyo (Himasal) Cabang Jember, Himpunan Alumni Pondok Pesantren Ploso Kediri di Jember, Rais Syuriyah PCNU Kencong KH Choir Zad Maddah, Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Ach Sadid Djauhari dan Sejumlah ulama dari Kabupaten Jember.

Ada tiga persoalan penting yang di temukan di tiga negara yang menjadi tempat tujuan para tenaga kerja wanita (TKW) dari Indonesia. Di Malaysia ditemukan beberapa perempuan secara diam-diam menikah lagi di Malaysia padahal mereka masih berstatus sebagai istri dari suami yang ada di Indonesia.

Di Arab Saudi, beberapa diantara warga asli memperlakukan TKW layaknya budak pada zaman dahulu, bisa dimiliki seutuhnya, bahkan untuk disetubuhi.

Sementara di Hongkong para TKW yang direpotkan dengan persoalan daging babi dan anjing, hubungannya dengan syariat islam, karena memasak binatang itu telah menjadi tugas mereka sehari-hari.

TKW di Malaysia

Ditemukan banyak TKW di Malaysia, diam-diam menikah lagi di negara tersebut. Padahal, mereka masih punya suami di kampung halaman. Alasan menikah, karena satu tahun lebih suami tidak memberi nafkah lahir batin. Namun pada saat pulang kampung, para TKW tersebut kembali pada suami masing-masing.

Pertanyaannya, sahkah pernikahan TKW tersebut, karena saat melaksanakan pernikahan statusnya masih punya suami di kampung halaman? Lalu jika itu sudah terjadi, bagaimana hukum para TKW itu kembali pada suaminya? Perlukah ada akad nikah baru untuk mereka?

Para kiai dan peserta bahtsul masail, berdasarkan referensi kitab-kitab Syafi’iyyah menegaskan bahwa Pernikahan di Malysia tidak syah karena status perempuan tersebut istri orang (di kampung halamannya masih punya suami). Ketika perempuan tersebut pulang ke kampung halamannya dan kembali pada suaminya, maka tidak diperlukan aqad nikah baru karena tidak pernah bercerai.

Penegasan ini ditemukan dalam kitab Mahalli Juz 4 Halaman 51 dan Hasyiah al-Bajuri Juz 2 Halaman 103-104. Dalam kitab tersebut ditegaskan mengenai syarat-syarat perempuan boleh menikah, diantaranya tidak sedang terikat pernikahan dan tidak sedang dalam masa iddah. Dalam kitab tersebut bahkan ditegaskan, perempuan yang suaminya pergi yang tidak diketahui alamatnya sekalipun, tidak bisa menikah lagi dengan laki-laki lain sehingga ada kepastian sang suami (yang pergi itu) telah mati atau menceraikannya.

TKW di Arab

Ditemukan TKW di sebagian Negara kawasan Timur Tengah dianggap sebagai budak oleh majikannya, sehingga sang majikan merasa bebas “mengumpuli” TKW tersebut. Padahal, secara hukum positif (berdasarkan Konvensi PBB) perbudakan telah dihapuskan, tetapi kenyataannya masih ditemukan di negara tertentu walau secara sembunyi-sembunyi.

Bolehkah para TKW tersebut melayani kebutuhan biologis sang majikan yang menganggap TKW adalah budak?

Para kiai dan peserta bahtsul masa’il menegaskan bahwa para TKW tidak akan pernah diperbolehkan melayani kebutuhan biologis majikan karena mereka merupakan orang merdeka, bukan budak.

Dijelaskan dalam kitab Mausu’atul Fiqhiyah Juz 23 hal 12-13, sebab-sebab orang menjadi budak, diantaranya adalah karena menjadi rampasan perang, anak budak perempuan dari laki-laki selain majikannya, dan karena jual beli, hibah, shodaqoh, waris, wasiat dan proses pengalihan hak yang lain.

Artinya kalau pun orang Arab tidak mengindahkan PBB, kitab-kitab fikih pun tidak akan pernah mendukung perlakuan itu. (nuo-bersambung) http://www.irdy74.multiply.com/

Sunday, 27 April 2008

MARAK OPERASI DI MALAYSIA

Media Bawean, 28 april 2008

LAPORAN : SUEHAILA
KONTRIBUTOR MEDIA BAWEAN DI KUALA LUMPUR


Saat ini di Malaysia sering ada operasi terhadap pendatang ilegal. Operasi tersebut hampir tiap malam oleh RELA, dan hasilnya banyak orang Indonesia yang tertangkap. Termasuk Thailand, Bangladesh dan negara lain.

Operasi bukan di rumah saja, tapi Shooping Komplex, Stesen bas, hampir disemua tempat. Operasi dilakukan karena sering adanya kes anak hilang, sering gaduh (tengkar : red) walaupun bukan orang Indonesia.


Timbulnya kes seperti ini dan sering kali ada kejadian jenayah, pasti kerap ada rassan atau operasi.

Dan lagi orang kita tinggal di negara orang, ada yang buat seperti negara sendiri, tapi bukan orang Bawean.

Mereka suka dan kebiasaan berkumpul2 buat bising, jadinya orang Melayu tidak suka. Setelah itu dilaporkan, setelah menerima laporan lalu di operasi.

Sekarag orang kita banyak yang tinggal di rumah flat dan teres, tapi orang kita selalu bikin suasananya seperti rumah kampung. Jadi orang tempatan disekitarnya merasa terganggu.

Contohnya memelihara ayam dalam rumah, kalau tinggal di flat memang tidak dibenarkan bela (memelihara: red) ayam/anjing, kecuali kucing.

Minggu yang lepas Cake House ditempat kami bekerja di depannya ada Shopping Komplek, rela dapat 2 lori, tapi bukan orang Indonesia saja, termasuk Thailand, China, Bangladesh. (Sue)

JAM WAJIB BELAJAR

Media Bawean, 28 April 2008

Oleh Baharuddin, SH.

Nail kelas satu SD. Dari sejak bangun tidur sampai menjelang tidur lagi, tak henti hentinya dia memperagakan gerakan tangan dan kaki disertai suara berdesis dari mulutnya. Bahkan diwaktu shalatpun tangannya selalu digerak-gerakkan walau mulutnya membaca do'a-do'a shalat.

Nail memang punya idola. Dia tergila-gila dengan film kartu,. Nah, tokoh dalam film kartun itu idolanya. Sering gurunya memberia catatan pada lembar jawaban ulangan nail : Bunda, Nail tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal. Dalam ulangan nanda selalu menggambar tulis gurunya sembari memberikan panah pada gambar tersebut.

melarang menghidupkan TV kecuali hari libur. Dia selalu mencuri-curi menghidupkan TV. TV anak adalah favoritnya. Walaupaun gurunya selalu bercerita dan mengidolakan para Nabi, sahabat dan pejuang islam lainnya, Nail tetap saja lebih bangga pada tokoh kartun.

Ternyata banyak sekali para orang tua yang mengeluh tantang perilaku anaknya. Hasilnya sudah bisa ditebak, di kelas Nail berada diperingkat bawah.

HABIS MAKAN RUJAK MENINGGAL DUNIA

Media Bawean, 28 April 2008

Anal, usia 39 tahun warga Sawah luar desa Kotakusuma Sangkapura kemarin (27/4) meninggal dunia setelah makan rujak.

Informasi yang diterima Media Bawean, Anal sehabis makan rujak di desa Daun Sangkapura, lalu minum obat dengan air kelapa. Menurut dokter setempat, karena jantungan bukan keracunan.

Anal kerja sehari-harinya penyalur minyak dikawasan Sangkapura meninggalkan seorang isteri dan 2 orang anak yang masih kecil-kecil.

Menurut Abdul Basit (bukan basit gerbang : red) Staf kecamatan Sangkapura mengatakan, " Saya sangat berduka cita sebab almarhum teman akrab dikala berbagi joke-joke," katanya. (bst).

ZAINAL DIYAKINI TAK LOLOS

JAWA POS
Senin, 28 Apr 2008


SURABAYA - Jaksa penuntut umum kasus dugaan korupsi reklamasi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, menyatakan siap mengirim lagi dakwaan terhadap Kasubdin Kelistrikan Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (LHPE) Zainal Arifin yang kini bebas. Jaksa yakin Zainal tidak akan lolos lagi.

"Dakwaan sudah diperbaiki pada Kamis (24/4) lalu. Jaksanya juga sudah kami panggil," kata Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim Hartadi kemarin (27/4).

Hartadi menyatakan yakin, dengan dakwaan baru tersebut, Zainal tidak bisa lolos dari jerat hukum. Apalagi, dakwaan terhadapnya telah disempurnakan dan diperiksa secara teliti. Dakwaan itu dipastikan dilimpahkan ke pengadilan pada Senin (hari ini, Red).

"Ini kan baru putusan sela, belum menyangkut pokok perkara," kata Hartadi. "Jadi, dia (Zainal, Red) belum bebas dari jerat hukum karena belum sampai pada pembuktian," sambungnya.

Seperti diberitakan, hakim PN Gresik membebaskan Zainal karena terdapat kesalahan dalam dakwaan jaksa. Dakwaan jaksa mengatakan, Direktur CV Daun Jaya adalah Zainal Arifin. Padahal, posisi Zainal dalam kasus dugaan korupsi yang merugikan negara Rp 361 juta itu adalah Kasubdin Kelistrikan pada LHPE.

Sedangkan Direktur CV Daun Jaya Sihabuddin didakwa dalam kasus sama, namun berkas beda. Kesalahan penyebutan objek hukum itu, menurut hakim, merupakan keteledoran dan ketidakcermatan JPU. (may/yad/roz)

Saturday, 26 April 2008

KAPAL GRESIK-BAWEAN PENUMPANG MENGELUH TIKET HABIS

Media Bawean, 27 April 2008

Penumpang kapal Gresik - Bawean banyak mengeluh dengan habisnya tiket Kapal Express Bahari 8B. Mereka terpaksa menunggu beberapa hari untuk bisa pulang ke Bawean.

Penyebabnya Kapal Samarinda menarik diri tidak beroperasi, sehingga sekarang dalam seminggu hanya Kapal Express Bahari 8B beroperasi seminggu 2 X. Penumpang banyak mengeluh dengan kondisi keterbatasan jadwal, seperti sekarang.

Menurut pantauan Media Bawean, diseluruh agen tiket untuk hari rabu (30/4) sudah habis terjual laris manis. Termasuk di kantor cabang kapal express bahari di jalan pahlawan Gresik sudah habis, bahkan sampai hari sabtu depan sudah habis.

Seharusnya kondisi seperti ini disikapi oleh semua pihak, khususnya wakil rakyat asal Bawean. Menurut beberapa penumpang yang ditemui Media Bawean mengatakan, "Kenapa dewan rakyat selalu diam adalam menyikapi persoalan masyarakat Bawean? Kapan suara rakyat akan diperjuangkan?" katanya. (bst)

KPK BUBAR, KORUPTOR TERTAWA RIA

Media Bawean, 26 April 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Seharusnya sebagai anggota perwakilan rakyat memberikan nilai positip kepada rakyat, dengan memberi contoh yang terbaik. Bukan sebaliknya, justru karena merasa punya predikat wakil rakyat terus punya garis pembatas dalam persoalan hukum.

Sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat terpuji, dan layak jadikan percontohan oleh semua penegak hukum di Indonesia. Dengan mencontoh KPK, maka negara Indonesia akan menjadi negara bersih dari segala bentuk penyimpangan korupsi.

Tidak ada istilah kebal hukum di negeri ini, termasuk perwakilan rakyat sendiri. Rakyat memilih bukan untuk manjadikan perwakilan yang kebal hukum, tapi untuk bersuara untuk kepentingan rakyat.

Sebagai rakyat, kita timbul sejuta tanda tanya, kenapa anggota DPR kita menolak saat akan dilakukan penggeledahan di gedung rakyat. Ada apa ini?

Menurut logika, ketakutan (menolak) akan timbul dari orang yang bersalah. Menurut KH. Hasyim Muzadi saat ceramah di Bawean, mengatakan "Penguasa akan merasa ketakutan dengan korupsi yang diperbuat".

Yang aneh, saat KPK akan melakukan pemeriksaan terhadap wakil rakyat kita. Justru KPK yang akan dibubarkan. Beginikah sikap wakil rakyat kita? Kenapa KPK akan dibubarkan saat wakil rakyat kita akan dilakukan pemeriksaan?

Semoga KPK tidak dibubarkan, bila KPK dibubarkan maka koruptor akan tertawa ria merayakan pembubaran KPK. Tapi sebaliknya, bila KPK tetap berdiri tegak, maka koruptor akan merasa terancam dengan perbuatan yang dilakukan saat ini.

HIDUP KPK

Friday, 25 April 2008

PILKADES 3 DESA DI BAWEAN

Media Bawean, 26 April 2008

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kecamatan Tambak akan dilaksanakan serentak pada bulan Mei 2008. Pilkades di 3 Desa yaitu Desa Paromaan 4 mei, Desa Tanjung Ori 18 mei, dan Desa Diponggo 21 mei 2008.

Dari ketiga desa yang akan melaksanakan Pilkades, ada 2 desa yang dimungkinkan calon tunggal yaitu desa Paromaan dan desa Diponggo. Sedangakan desa Tanjung Ori suara yang berkembang ada 3 calon, yaitu Danaori, Ilham Syifak, dan Jumali.

Menurut Sahri, Kasi PMD Kecamatan Tambak saat dihubungi Media Bawean mengatakan, "Tahapannya sudah penetapan BPD untuk calon Kades yang berhak dipilih. Situasi masih kondusif," katanya. (bst).

NGOPI SANTAI DENGAN 2 TKI BAWEAN YANG DIPULANGAKAN DARI MALAYSIA

Media Bawean, 26 April 2008

Sabtu pagi (26/4), Media Bawean bertemu dengan 2 orang TKI asal Bawean yang dipulangkan dari Malaysia. Pertama ketemu, mereka mengeluh belum pulang ke Bawean karena tiket Kapal Express Bahari 8 B habis sampai hari rabu akan datang.

Hosen (35 th), yang berasal dari Pudakit Timur mengatakan, "Saya baru percaya dengan adanya hukuman rotan (cambuk) di Malaysia, setelah melihat langsung di tempat penampungan," katanya.

"Saya di Malaysia tinggal di Kampung Pandan, dekat Pasar Sabtu. Pada malam hari ditangkap oleh Rela, langsung ditahan di Lengging Negeri Sembilan," ujarnya.

"Memang saya tidak punya dokumen lengkap, ditahan 24 hari. Setelah itu dikirim ke Pasir Gudang langsung ke Tangjungpinang, selanjutnya ke Surabaya naik kapal. Dan sekarang sudah di Gresik," kata Hosen.

Lain halnya dengan Ahmad (20 th), mengatakan, "Saya di tangkap Police saat isi bensin di POM, karena tidak punya dokumen lengkap," katanya.

Anehnya Ahmad tidak bisa bahasa Bawean, pandainya cakap melayu dan orangnya sangat lugu. Ahmad keturunan dari Bapak Lombok dan Ibu Bawean, tepatnya di Pudakit Barat.

Ahmad menambahkan, "Saya di tinggal di Negeri Sembilan dan ditahan di Kajang selama 3 bulan. Bapak dan Ibu di Malaysia, sedangkan nenek sekarang sudah menunggu di Boyan," ujarnya.

Keduanya direncanakan pulang ke Bawean hari Rabu naik Kapal Express Bahari 8 B. (bst)

ANGGARAN BENCANA DITAMBAH

JAWA POS
Sabtu, 26 Apr 2008

GRESIK - Pemkab Gresik mengajukan penambahan bantuan untuk penanganan bencana. Termasuk, penanganan korban tanah longsor di Pulau Bawean. Bantuan bencana itu ditambah Rp 1,2 miliar dari anggaran sebelumnya Rp 2 miliar.

Menurut Kabag Humas Pemkab Gresik Mighfar Syukur, usul penambahan bantuan itu telah disampaikan kepada Panitia Anggaran DPRD Gresik dan disetujui untuk digedok pada perubahan anggaran dan kegiatan (PAK) APBD 2008.

"Prinsipnya, usul tambahan anggaran tersebut untuk perbaikan pascabencana. Mulai perbaikan infrastruktur dan rencana relokasi warga di Pulau Bawean," jelasnya.

Dia menyatakan, dana bencana alam dalam APBD 2008 Rp 2 miliar sudah terkuras untuk menangani bencana di berbagai wilayah di Gresik, mulai banjir Bengawan Solo, Kali Lamong, maupun bencana banjir dan tanah longsor di Bawean yang terjadi dua kali. Dana itu sudah terserap Rp 1,7 miliar.

Muhamad Abduh, anggota panitia anggaran DPRD, mendukung penambahan dana bencana alam tersebut karena memang mendesak untuk digunakan. "Tapi, eksekutif harus benar-benar memperhatikan aspek prioritas, sehingga tidak ada yang mubazir atau disalahgunakan," katanya. (wko/roz)

KORUPSI

Media Bawean, 26 April 2008












Oleh : H. Samri Barik


Ramai ahli politik di Bawean akan menggunakan perkataan korupsi sabagai salah satu perkataan melawan saingan nya, atau pemerintah yang sedia ada, atau menggunakan perkataaannya bagi melariskan syarahan2 yang di adakan bagi mempromosikan dirinya dan juga partai politik mereka di Bawean. Masyarakat umum rasa nya tahu akan perkataan itu seolah2 ia adalah sebagian daripada kehidupan mereka. Tapi sabenarnya apakah mereka tahu perkataan korupsi itu dengan sabenarnya disisi hukum? Dengan tidak mengetahui intisari mengenai korupsi maka adalah lebih baik kita tidak bercakap mengenainya karena akhirnya, ahli2 politik yang dulu berbicara mengenai korupsi melangkah mengambil tempat yang mereka saingi dan yang mereka kecami, dan orang2 yang dulunya mereka tuduh korupsi. ( Cakna orang pebian “ ta e na e kakan katiri”).

Dalam tulisan ini saya akan menulis beberapa siri mengenai perkara korupsi supaya masyarakat Bawean yang “lanceng cholok” lebih berhati2 mengenai perkataan korupsi. Karena di Singapura, menuduh menteri atau pemerintah korupsi adalah beban yang berat bagi seseorang untuk membuktikannya yang akibatnya boleh membawa kemusnahan dan kesusahan yang berat kapada si penuduh. Lihat kasus: “Jayaratnam melawan Lee Kuan Yew”.

Definasi:
Arti perkataan “ korupsi” datang dari perkataan Latin “corruptus” bermaksud menghancurkan”. Ia bukanlah satu fenomena yang ganjil. Ia berupa berbagai bentuk dengan pemainnya yang bermacam2, keadaan yang berbeda2, risiko, tehnik dan juga tahap penerimaan kebudayaan yang berlainan.

Ia bukan hanya mengenai perkara mencuri. Ia juga ada kaitannya dengan salah penggunaan kuasa dalam proses penentuan mereka yang berkuasa. Ia juga adalah bentuk kelakuan yang melencong dari etika, morality, kebudayaan, undang2 dan kemurnian social. ( Bayangkan bagaimana manusia umum akan dapat mengerti betapa sulit membayangkan perkataan korupsi yang sabenarnya.) Korupsi boleh di tafsir sebagai kelakuan2 yang mempengaruhi proses penentuan seseorang pegawai awam, atau pihak berkuasa, atau yang menjual kuasa, melanggar janji2 kepercayaan saorang pegawai umum/pemerintah dalam menjalankan kewajipannya , dan juga sesiapa juga yang mempunya pengetahuan dalaman ( insider dealing) yang memecah kedudukan amanahnya kepada orang luar, mempunyai kepentingan yang berlawanan ( conflict of interest), menjual kuasanya dengan menggunakan cara2 munafik seperti rasuah, peras ugut, termasuk penipuan dalam pemilu, secara langsung atau tidak langsung, bersetuju atau sedia menerima hadiah daripada orang lain untuk dirinya atau orang lain atau keluarganya. Sesiapa saja yang membuat usul atau pancingan kepada sesiapa untuk melakukan satu perbuatan korupsi juga tersabit kesalahan ini. Dan biarpun ada pihak passive dan aktif dalam pidana ini, kedua2 belah pihak sama2 tersabit kesalahan korupsi.

Tulisan ini bukan saya sengajakan untuk memburokkan mana2 pihak sacara peribadi, pemerintah atau posisi mana2 orang yang membacanya, tetapi sabagai satu tulisan ilmiah yang dapat mendekatkan manusia Bawean kapada hukum ini kerana sama ada mereka adalah pegawai negeri atau kiyai, dari Gubernur di atas sampai petani yang dibawah, mereka harus tahu bahwa korupsi adalah satu penyakit yang sangat dahshat, yang bukan hanya berlaku hari ini tetapi sudah berlaku sejak sabelum orang Belanda menjejaki Tanah Jawa.

Kalau hari ini kita sudah bisa mengenal computer yang di jangkiti virus yang boleh merusak kan data isi computer peribadi kita, begitulah misalan yang sama dapat kita mengertikan bagaimana korupsi dalam merusakkan sebuah Negara. Korupsi melemahkan segala sesuatu yang hukum coba memberantas, segala sesuatu yang masyarakat akan ingin memajukan atau perjuangkan. Ia memiskin seluruh masyarakat, dan ia juga satu ancaman kapada keselamatan dan kesejahteraan orang ramai untuk kepentingan sagelintir manusia.
Ia adalah fenomena yang didokong oleh pelbagai kondisi socio dan sejarah peradaban manusia dalam satiap negeri, hidup dalam segenap lapisan masyarakat dan berada pada setiap bangsa dan agama. Pada masa yang lalu , ia adalah perkara dalaman atau domestic yang kita percayakan dapat kita hapuskan dari dalaman, tetapi satelah dunia berubah menjadi global , bentok nya juga menjadi global dan konsekensinya sama besarnya.

Satiap masyarakat yang menyadari nya telah menyambut perkara tersebut dengan implementasi kewajipan ukuran2 nilai (standards) dan undang2 yang ketat , dengan harapan kemanfaatan nya dapat di rasakan oleh sector awam dan internasional. Juga banyak badan2 dan mekanisma yang telah dibentuk oleh pemerintah dan pihak berkuasa bagi merealisasikan usaha membanterasnya berjalan lancer. Namun dapat kita lihat ia masih tetap tumbuh dengan galaknya, menyedut dan mengalirkan sumber keuntungan ekonomi keluar dari yang berhak menerima kenikmatan nya.

KORUPSI ADALAH ANCAMAN KAPADA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Korupsi merupakan satu manifestasi kelemahan institusi, ukuran etika yang rendah, insentif yang berbelit2 dan tidak kunjong tiba, dan penguat kuasaan hukum yang tidak mencukupi.

Apabila pegawai pemerintah mengalirkan/ keluarkan dan menghilangkan sumber kekayaan dalam negeri, ia juga menjadi tanda noktah bagi investor untuk masuk membangun tempat tersebut, menjadikan ia tempat yang tidak berupaya untuk mengujudkan kepentingan2 umum dan hak2 rakyat yang seharusnya mendapat perhatian dan kelestarian kehidupan. Bayangkan negeri2 yang mendapat pinjaman dan bank2 dunia untuk pembangunan negeri dengan janji2 pemerintah atau wakil2 rakyat, hasilnya hilang ditelan pasir. Bagaimana kan investor dapat diyakinkan negeri yang menjanjikan pembangunan, tapi sabaliknya melipatkan gandakan
jumlah kemiskinan satiap tahun?

Dari segi globalnya, ia nya hari ini sudah menjadi pelancar dan sumber pengembang criminal sacara internasional. Dilihat dari berlaku nya penjualan anak, perempuan yang dijual di pasaran dunia dan juga subahat pegawai2 pemerintah yang secara diam2 berkomplot untuk perkara2 illegal saperti pemalsuan paspor dan rasuah dalaman dan pengaliran dana2 luar negeri yang di masok kan ka rekening peribadi di luar negeri saperti terdapat pada kasus President Marcos Filipina dimana uang rekeningnya di Singapura dan di Switzerland menjadi tebal sedangkan rakyatnya miskin terang2an. Ia membahayakan keselamatan warga, merusakkan kepercayaan
pada system yang terkait rapat dengan kehidupan warga satiap hari. Dan paling di takutkan adalah, ia satu2nya racun dalam sisterm kepolisian dan kejaksaan, karena korupsi dapat melemahkan kejaksaan negeri2 mana sekali pun dalam penyelidekan dalam negeri dan antara bangsa.

Korupsi pada hakikatnya tidak mewujudkan kemiskinan secara langsung, tetapi pengaruhnya kapada penumbuhan ekonomi dan pemerintahan yangbaik sangatlah akan terasa, yang secara urutan konsekuensinya adalah kemiskinan yang bertahap2. Ia menjadi penghalang kapada setiap pemerintah yang ada.

Mengikut laporan Transpancy International 2006, satelah diadakan undang2 memperketatkan rasuah dan usaha bertujuan kapada usaha tersebut, lebih dari US$1 trillion di jadikan pembayaran kapada rasuah sendiri, mengikut laporan World Bank Institute - di bandingkan dengen ekonomi dunia pada masa yang sama sabanyak US$30 trillion. Ia adalah jumlah yang masih dianggap kecil bagi mereka yang meraup keuntungan dari korupsi.

…………..bersambung dalam siri ke 2.

TIDAK SELAMANYA MENJANJIKAN

LAPORAN : FIYA
KONTRIBUTOR MEDIA BAWEAN DI KUALA LUMPUR


Ini adalah pekerja asal dari Bawean yang menetap di negeri jiran. Jadi kerja tidak memandang tempat, dimanapun sama.

Seharusnya ini dijadikan renungan untuk saudara-saudara kita di Pulau Bawean.

Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri: bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.
(fiya)

Thursday, 24 April 2008

SARINEM TAK NAK CAKAP BOYAN

Media Bawean, 25 April 2008

Sarinem dikirimi surat sama anaknya agar datang ke Malaysia, dengan ikut pengawal. Karean anak dan cucunya rindu sama ibu Sarinem yang sudah hampir 10 tahun tidak ketemu.

Suatu saat Sarinem berangkat dengan pengawalnya, dengan dihantar banyak saudaranya ke dermaga Sangkapura. Sampai di Gresik, Sarinem terkejut dengan kondisi dan keadaan disekelilingnya, maklum selama ini belum pernah berlayar. "Wah, e Bhebiyan sakonik honda ben ekkol, edinna benyyak ungkuh," kata Sarinem ke pengawalnya.

Besok paginya Sarinem ke Kantor Migrasi untuk membuat paspor. Sarinem dipanggil kedalam ruangan oleh petugas untuk wawancara.
Petugas : Ibu dari mana?
Sarinem : Dari mana apa?
Petugas : Ibu mau kemana?
Sarinem : Mau kemana apa?
Petugas : Ibu orang mana?
Sarinem : Bhebiyan?
Sarinem : Ehon tak ngarte ka bahasana, sebab ehon na oneng bahasa Bhebiyan
Petugas bingung, akhirnya tidak kalah akal, dipanggilnya petugas asal Madura untuk menangani Sarinem. Madura ketemu Bawean, abok pas pade ceplas ceplos.

Besok harinya paspor selesai, Sarinem berangkat dengan pengawalnya. Sampai di pintu masuk Malaysia, Sarinem dipanggil oleh petugas. "Sarinem...." kata petugas.
Pertugas : Awak nak pergi mana?
Sarinem : Malaysia
Petugas : Tujuan apa?
Sarinem : Malaysia
Pertugas : Bawa uang tunjuk berapa?
Sarinem : Malaysia
Petugas bingung dengan jawaban Sarinem, untung langsung muncul anak Sarinem untuk jamin Ibunya masuk Malaysia.

Sarinem di Malaysia, banyak belajar bahasa melayu sama anak dan cucu. Satu bulan di Malaysia, Sarinem sudah banyak pandai cakap melayu. Sarinem sudah merubah penampilan, yang sebelumnya pakai sarung, sekarang sudah pakai celana. Dulu tidak kacamata, sekarang sudah pakai kecamata.

Sampai waktu pulang, Sarinem pulang ke Bawean dengan ikut pengawal yang diminta anaknya.

Setelah di Bawean, ternyata Sarinem berubah penampilan pakai kaca mata dan tidak mau bahasa Bawean. "Saya tak paham bahasa boyan, saya paham bahasa melayu saja la" kata Sarinem.

"Sarinem dile deteng ka Bhebiyan," kata tetangganya. Sarinem jawab "Saya tak paham cakap boyan, awak kalau nak cakap sama saye. Bahasa melayu lah", kata Sarinem.

Orang sekampung jadi ramai, kenapa Sarinem ke Malaysia 1 bulan, tidak mau pakai bahasa Bawean. Apa Sarinem memang lupa Bahasa Bawean.

Sarinem kesepian dirumahnya, "Ehon, mak tadek oreng nyapa, apa salah ehon," kata Sarinem sendirian. "Ooooo, paleng lakona ehon acakap melayu, oreng tak paham. Ehon abeliya ke pandir Bhebiyan bhei mak benyyak oreng nyapa," kata Sarinem.

Hi, tuggelan2, deteng ka bengko kabbi, ehon mukka'a olleh2 dari Malaysia. Mendengar Sarinem manggil2, semua tetangga datang dan tersenyum mendengar bahasanya Sarinem kembali ke bahasa Bawean.(bst)

BUNDA OH BUNDA... IBU OH IBU...!!!

Media Bawean, 25 April 2008


KARYA PAMAN di JIRAN

Detik jam di dinding menandakan waktu sudah larut malam,
Aku coba untuk memejamkan mata tetapi tidak berdaya,
Ingatan lampau ke Pulau Bawean bermain main di fikiranku,
Terbayang bayang dimata dan terngiyang ngiyang di telinga ini,
Hilai tawa budi bahasa sanak saudara di Bawean,
Bagaimanakah khabar mereka sekarang.

Hari tambah malam, embun telah membasahi daun,
Anak dan isteriku sudah lama lena,
Namun mataku belum bisa pejam,
Fikiranku tambah tajam,
Terkenang aku kepada Bawean,
Terkenang aku kepada Bunda,
Apa kabar kau Bunda,
Ampunilah aku Bunda,
Karena tahun ini aku ngak bisa pulang,
seperti mana tahun tahun lalu,
walau ku tahu ibu amat merinduiku.

Tiba tiba air mata mengalir bergelinang membasahi pipi,
Namun kerinduan di hati tidak juga terobat,
Hati menjadi sebak...sembilu dan aku rasa bersalah,
Duhai Bunda ku sayang,
Ampunilah aku, ampunilah aku Bunda,
Karena tidak bisa mengucup dahi Bunda,
Di pagi lebaran aidil adha.

Duhai Bundaku,
Engkaulah satu satunya,
Yang aku masih ada,
Ya Allah....Ya Tuhan ya rohman ya rohim,
Kuharapkan semoga Bunda panjang umurnya,
Agar bisa kita bertemu lagi,
Karena aku sungguh rindu padamu,
Kalau aku dapet mengucup dahimu,
Seperti lepas beban yang tergalas di bahu,
Oh ibu betapa aku rindu padamu...

Ibu oh ibu,
Engkaulah ratu hidupku,
Walau rupamu telah berkerut,
Tapi kau nampak bagai bidadari,
Di mataku........

Oh ibu, dari raut wajahmu,
Terbayang seribu makna,
Bahwa dikau juga sangat merindui,
Kepada anak anakmu yang di rantauan,

Duhai ibu restuilah kami,
Bukan kami mahu meninggalkan ibu kesorangan,
Tapi kami berjuang mencari rezeki,
Demi sesuap nasi yang belum pasti.

Oh ibu, aku sangat2 sayang padamu,
Aku sangat kangen padamu,
Ingin aku bawa kamu sekali lagi,
Di bumi aku mencari rezeki ini,
Tapi apakan daya,
Tubuh badan ibu sudah tidak terdaya,
Ampunilah aku oh ibu.

Ibu oh ibu,
Kasih sayang dan doamu untukku,
Sentiasa merahmati aku,
Kalo ibu ridho padaku,
Insya Allah Tuhan juga ridho padaku,
Oh Ibu, aku sangat sayang padamu.

Ibu oh Ibu,
Aku berharap,
Semoga Ibu memahami situasiku,
Bukan aku ngak mahu pulang,
Tapi apakan daya Ibu,
Bidang kerjaanku ini telah mengikatku,
Dengan hukum yang tiada orang tahu.

Ibu oh Ibu......
Kasihanilah aku,
Doakanlah aku,
Agar aku terus berjaya,
Terlepas dari segala seksa,
Punya kekuatan dan harapan,
Untuk menangkis tohmahan dunia.

Ibu oh Ibu,
Aku berjanji padamu,
Akan segera mencari jalan,
Supaya aku bisa hadir disampingmu,
Dapat mencium dahimu,
Sambil mengurut kakimu.


Oh ibu betapa aku sayang dan kangen padamu.....!!!
Hanya engkau yang memahamiku,
Dengan doa doamu,
Aku terus kuat untuk meneruskan perjuangan hidup,
Dengan tekad dan semangat karena mu ibu.

Oh ibu..mudah mudahan kita bisa ketemu,
Nanti akan ku tolak perlahan lahan,
Kerusi rodamu Ibu,
Bersiar siar mengambil angin lalu,
Sambil kita bercerita kisah suka dan duka,
Seperti dahulu,
Supaya Ibu ceria selalu.

Aku tahu Ibu,
Betapa kau sungguh bahagia,
Kalau semua anak anakmu,
Ada sentiasa di sampingmu Ibu.

Pengorbanan mu Ibu,
Dari kecil hingga kami dewasa,
Tidak dapat kami balas,
Walau dengan apa jua.

Ibu oh Ibu,
Senyum senyumlah selalu,
Walau ku tahu,
Di dalam dadamu,
Sebak menanggung rindu,
Pada anak anak mu yang jauh di rantauan....

Oh Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...!!!
Engkaulah ratu hidupku....!!!
Ibu dikaulah idaman kalbu...!!

Kepada semua anak2 Bawean di rantauan....
Kalau sudah lama ngak pulang ke Bawean,
Tapi masih punya orang tua....
Pulanglah ke Bawean,
Peluklah ibu dan ayah,
Kucuplah muka, tangan dan kakinya,
Sebagai tanda kasih sayang kita kepadanya.....

Selagi ada ayah dan ibu...
Belalah nasib mereka,
Jangan lupa kirimannya,
Sebagai tanda ingatan kita,
Walau jauh di mana,
Ayah dan ibu tetap dihati kita.
Jangan sama sekali melupakan,
Ayah dan Ibu kita di Bawean tercinta.

Wednesday, 23 April 2008

LUPAKAN BAWEAN, INGAT TAMONI DI BAWEAN

Bawean, 24 April 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean


Ada istilah kacang lupa kulitnya, ini pepatah pas untuk diberikan kepada warga Bawean yang lupa dengan tanah kelahirannya.

Kita sering mendengar, sebagian warga menjual harta warisnya di Pulau Bawean. Dengan alasan sudah tidak betah tinggal Bawean, ingin menetap di daerah lain. Setelah assetnya terjual semua, mereka pulang ke daerah pilihanya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Ternyata hasil penjualan waris di Bawean dibuat rumah di negeri lain dengan megah dan bagus, setelah dapat beberapa bulan kita mendengar rumah bagus yang baru dibangun, ternyata disodok atau robohkan oleh kerajaan. Juga kita mendengar rumah bagus yang dibuat dari hasil jual warisan di Bawean, ternyata beberapa bulan yang lalu terbakar habis.

Dari adanya kisah tersebut, sebaiknya kita ambil hikmahnya agar tidak melupakan Pulau Bawean. Lupakan Bawean, Ingat tamoni di Bawean.

Kenapa Bawean dilupakan, alasanya Pulau Bawean sudah tidak prospek untuk ekonomi, jarak Bawean sulit dijangkau dan lain sebagainya. Sedangkan ditempat yang baru, sangat mendukung untuk menghidupi keluarga.

Tapi ternyata, setelah beberapa bulan datang kembali ke Bawean, mencari kekayaan orang tuanya yang ditinggalkan. Ironisnya, sampai aset kekayaan yang dijual oleh orang tuanya diambil kembali. Alasannya, penjualan tidak sah dll.

Sebaliknya, ada rasa kagum yang luar biasa bila ada orang luar Bawean. Lalu kawin atau nikah dengan orang Bawean. Ternyata keperduliannya dengan Bawean luar biasa. Setiap saat selalu ingat dan mencari solusi terbaik untuk membangun Bawean.

Mereka pro aktif memikirkan Bawean bukan untuk pribadi atau keluarga, tapi untuk masyarakat Bawean keseluruhan atau umum. Lalu, bagaimana dengan kita yang lahir di Bawean dan tamoni di Bawean, apa sudah memberikan yang terbaik untuk Bawean? jawabnya ada di lubuk sanubari kita masing-masing, terutama bagi kita bila mengakui bahwa dilahirkan di Pulau Bawean. (bst)

REBUTAN KURSI DARI BAWEAN

Media Bawean, 23 April 2008

Pelakasanaan Pemilu legislatif tinggal 1 tahun lagi, tapi suasana untuk merebut kursi ke DPRD Gresik sudah memanas. Semua partai sudah melakukan pembenahan dan reformasi kepengurusan untuk menggiatkan kembali roda-roda partai yang sudah lama tidak digerakkan.

Menurut Ainur Rofiq,SE. Ketua PAC. PKB Sangkapura mengatakan, "Sudah saatnya untuk lebih banyak di Bawean, dengan tujuan melakukan perbaikan untuk kebesaran PKB di Pulau Bawean," katanya.

"Saya sudah melakukan reformasi 6 Ranting PKB di Sangkapura, dan hari ini pulang lagi ke Bawean untuk menuntaskan semua." ujar Ainur Rofiq,SE yang juga menjadi anggota DPRD Gresik Fraksi Kebangkitan Bangsa.

Saat ditanya reses dan menyikapi perpolitikan PKB yang terbelah dua, Ainur Rofiq mengatakan, "Reses sudah dilakukan saat Ketua DPRD Gresik Ir. Achmad Nadir Ke Bawean. Sedangkan soal permasalahan ditingkatan atas, kami sekedar mengikuti saja. Sudah urusan DPP dan DPW PKB," katanya.

Lain hanya Syakir, SH. anggota DPRD Gresik asal Bawean mengatakan, "Saya pulang akan melakukan reses selama 1 minggu di Bawean," katanya.

Disinggung soal persiapan 2009, Syakir hanya menjawab dengan senyuman manis kepada Media Bawean. (bst)

Tuesday, 22 April 2008

SUEHAILA PANDAI CAKAP BOYAN

Media Bawean, 23 April 2008






MAJLIS PERNIKAHAN WARGA BAWEAN DI MALAYSIA

Suehaila (23 th.) puteri Sapri dan Ibu Mutmainnah BT Yusof keturunan Bawean Gelam, saat dihubungi Media Bawean secara langsung minta berbahasa (cakap) Bawean. Padahal pengakuan awalnya Suehaila mengaku tidak pernah sampai ke Bawean dari sejak lahir.

Suehaila mengatakan,"Meskipun tak pernah pergi ke Bawean, tapi bahasa sehari-hari di rumah menggunakan cakap Bawean. Saya dari kecil sudah pandai cakap Bawean, sebab bahasa Ayah dan Ibu di rumah pakai cakap Bawean" katanya.

"Saya sebenarnya ingin pulang ke Bawean, tapi ayahku melarang. Terkecuali Ayah Ibu ikut pulang," katanya.

Suehaila termasuk pengantin baru, sebab pesta perkawinannya dengan pria pilihannya Mustain Bin Moh. Noh, akad nikah dilangsungkan pada 14 Maret 2008 dan sanding/majlis 15 Maret 2008 -16 Maret 2008.

Sedangkan kerjanya dibidang periklanan dengan gaji lumayan, bahkan pengakuan Suehaila sudah mampu beli rumah dan kereta ( mobil) sendiri. Sedangkan lulusan sekolahnya sederajat sekolah SMA (Indonesia). (bst)

PERKAWINAN TEMPOE DOELOE MEMBAWA SIAL

Media Bawean, 23 April 2008

Ada seorang pemuda di salah satu desa di Sangkapura, yang bertekad untuk merayakan perkawinannya seperti Bawean Tempoe Doeloe. Karena kemauannya memang seperti itu, akhirnya semua warga dan keluarga berusaha mempersiapkan seperti ala dulu.

Salah satunya mempelai lelaki, saat akan diiring ke rumah mempelai perempuan dengan naik kuda. Dengan diiring oleh undangan yang hadir. Setelah acara resepsi dan selamat di rumah mempelai lelaki selesai, akhirnya tiba saat untuk diiring. Mempelai lelaki dinaikan ke atas kuda dan di belakangnya diiring oleh banyak orang.

Setelah bejalan beberapa meter kedepan, ternyata diluar dugaan kuda yang ditunggangi mempelai lelaki mengamuk dan larinya kuda jadi cepat. Semua orang yang mengiring dibelakang pontang - panting juga ikut lari mengejar kuda yang mengamuk.

Ternyata lari kuda cepat dan akhirnya si mempelai laki-laki ditemukan tergeletak ditengah sawah dengan kondisi luka memar akibat hempasan kuda tersebut. Kuda yang ditunganginya sudah hilang entah kemana. Akhirnya sang mempelai lelaki diiring dengan berjalan kaki. (bst)

TELANTARKAN TKI DI MALAYSIA

TRIBUN BATAM

Rabu, 23 April 2008

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Tanjungpinang merupakan salah satu daerah di Kepri yang kerap dijadikan tekong untuk mengirim TKI ilegal ke Malaysia atau Singapura. Sudah banyak kasus yang menyeret para tekong TKI ini ke dalam bui. Yang terbaru, petugas Polsekta Bukit Bestari berhasil menangkap tekong yang telah menelantarkan TKI di Johor Malaysia, yakni Yuli (30) dan Iwan (36). ‘’Berkat laporan dari TKI yang dikirim ke Malaysia dan ditelantarkan, kita berhasil menangkap tekong dan sponsornya,’’ ujar Kapolsek AKP H Butar Butar didampingi Kanit Reskrim Aipda AS Harahap, Selasa (22/4), kepada Tribun.

Menurut Butar Butar, Iwan yang menjadi sponsor empat TKI illegal tersebut, diamankan sekitar pukul 18.00 WIB, di Perum Kuantan Indah Kamis (17/4). Berdasarkan keterangan Iwan, petugas berhasil mengamankan Yuli di kamar 103 Wisma Lipan Jalan Ir Sutarmi.

Kedua pelaku mengaku telah memberangkat TKI dengan hanya menggunakan paspor pelancong tanpa adanya dokumen sebagai tenaga kerja. Dari keempat TKI, keduanya meminta uang Rp 15 juta untuk pengurusan paspor dan dokumen lainnya, namun mereka hanya diberangkatkan dengan paspor pelancong dan tanpa memiliki job order.
Iwan mengaku hanya membantu para TKI yang berasal dari Jawa Timur itu untuk bekerja di Malasyia. ‘’Saat di Tanjungpinang saya serahkan ke Yuli,’’ ungkapnya.

Seorang TKI yang ditelantarkan, Ahmad J, mengatakan dikirim ke Malaysia, namun saat sampai di sana malah ditelantarkan. ‘’Saat turun taksi, dia menunjuk sebuah proyek pembangunan dan mengatakan di sini kamu bekerja. Lalu meninggalkan saya,’’ ucapnya. Dengan bantuan sesama orang Jawa di Johor, dia berhasil kembali ke Tanjungpinang. Untuk berangkat, dia sudah menyetorkan uang Rp 5,5 juta.

Butar butar menambahkan keduan tersangka diduga pemain lama, dan sudah sering mengirimkan TKI ke negeri jiran. Mereka dijerat dengan UU 21 /2008 tentang perdagangan orang dengan ancaman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun dan denda Rp 600 juta. (gas)

POHON KURMA BAWEAN

Media Bawean, 23 April 2008

Kurma telah tumbuh di Pulau Bawean, menurut pantauan Media Bawean, ada 2 tempat yaitu di Pamona dan Sungaitelok. Dimungkinkan dikampung lain masih banyak yang tumbuh kurma.

Menurut masyarakat setempat, kurma dapat dijadikan alat ukur untuk banyak tidaknya orang berhaji di kampung ini. Kalau buahnya banyak, maka yang berhaji juga banyak.

Tapi kalau buahnya tidak ada, maka tidak ada di kampung sini yang akan naik haji. Ketika Media Bawean mengamati, buah kurma tidak hitam atau coklat. Saat ada di pohon warnanya hijau. Tapi setelah diambil baru akan dikeringkan dan rasanya menurut H. Rahem Sungaitelok, enak seperti kurma di Arab. (bst)

ORANG BAWEAN DI SINGAPURA

Media Bawean, 20 April 2008

Oleh :
ari3f
Apakah itu “Boyan”?

Pada bulan Desember 2005, seorang kawan menawarkan roti “boyan” kepada saya. Alih-alih menikmatinya, saya jadi bertanya: apakah “Boyan” itu? Dijelaskannya bahwa “Boyan” adalah nama lain Bawean, sebuah pulau di dekat Surabaya. Bagaimana “Bawean” bisa menjadi “Boyan”? Hal ini mungkin disebabkan oleh absorbsi bahasa yang menyebabkan ketidakaslian bentuk kata yang umum terjadi pada jaman dulu (sebagian orang menyebutnya ‘korupsi kata’). Nama “bawean” sendiri diberikan oleh orang-orang Majapahit (kerajaan Hindu terbesar di Jawa) pada abad ke 13 yang berarti “matahari terbit”. Karena orang Bawean (atau Madura) mengganti huruf “w” menjadi “b” maka kadangkala Bawean ini disebut Bebien (“e” dibaca seperti ‘benar’).



Matahari terbenam di pulau Bawean

Ketika kecil, sewaktu saya masih tinggal di Probolinggo, sebuah kota 100 km di timur Surabaya, nenek saya kadang bercerita mengenai pulau-pulau di utara Jawa, seperti pulau Gili, kepulauan Karimun Jawa, pulau Bawean dan lainnya. Baginya, beberapa pulau ini adalah tempat ziarah ke makam-makam kyai (seorang pemuka muslim yang biasanya memiliki pesantren atau perguruan agama). Kyai yang terkenal di Bawean adalah almarhum Kyai Maulana Umar Mas’ud. Pada awal 80an itu, pulau-pulau kecil ini masih tak memiliki listrik yang memadai. Listrik hanya dinyalakan pada jam-jam tertentu dan di tempat tertentu, karena listrik dibangkitkan oleh mesin diesel.

Pulau Bawean masuk ke dalam kabupaten Gresik tahun 1974; sebelumnya, pulau Bawean masih bagian dari Surabaya. Letaknya 120 km di utara Gresik. Pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan kapal express (ferry) selama 3 – 6 jam. Pulau Bawean sedikit lebih luas daripada pulau Singapura. Namun, penduduknya hanya berjumlah 65000. Pulau ini dibagi menjadi dua kecamatan (district), yaitu Sangkapura dan Tambak. Sangkapura terdiri dari 17 desa, yaitu Desa Sawahmulya, Kota Kusuma, Sungaiteluk, Patarselamat, Gunungteguh, Sungairujing, Baliktetus, Daun, Kebunteluk Dalam, Sidogedung Batu, Lebak, Pudakittimur, Pudakitbarat, Komalasa, Suwari dan Deka-Tagung. Sedangkan, Kecamatan Tambak meliputi 14 desa, yaitu Desa Tambak, Telukjati, Dedawang (Dhedhebeng), Gelam, Sokaoneng, Sukalila, Kalompang Ghubuk, Pakalongan, Tanjunguri, Grejek, Paromaan, Diponggo, Kepuhteluk dan Kepuhlegundi.

Bahasa Bawean

Seorang kawan dekat di Singapura kebetulan keturunan Bawean, dan ayahnya pernah memiliki band yang tersohor di tahun 1950-60an, namanya “La Obe”. Suatu hari saya ingin tahu apakah bahasa Bawean ini lebih mirip bahasa Jawa, bahasa Madura, atau campuran keduanya. Saya bertanya dalam bahasa Madura, dan ayahnya membalas dalam bahasa Bawean. Ternyata bahasa Bawean ini mirip sekali dengan bahasa Madura! Tingkat kemiripannya barangkali lebih tinggi dibanding Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Diceritakannya bahwa orang-orang Bawean yang datang ke Singapura dulunya berpencaharian sebagai ahli agama, guru silat dan pedagang “ilmu”. Menurut sejarah, memang benar bahwa kesenian yang paling menonjol di Bawean adalah kesenian pencak silat. Hingga kini, kesenian ini masih dilestarikan.

Merantau

Secara historis, mayoritas masyarakat Bawean adalah nelayan. Dari pekerjaan ini, jiwa mereka secara praktis adalah perantau, yang berhari-hari berlayar, kemudian pulang sambil membawa uang hasil penjualan ikan. Jiwa merantau dan berdagang ini menjadi turun-temurun dan menentukan garis hidup keturunan mereka juga. Setiap lelaki di pulau Bawean dirasa “wajib” untuk merantau, meski mereka telah menikah.

Orang Bawean di Singapura

Dalam artikel yang cukup komprehensif, The Baweanese (Boyanese), yang ditulis oleh Nor Afidah Abd Rahman dan Marsita Omar, sensus penduduk pertama kali mencatat adanya orang Bawean tahun 1849. Antara tahun 1901 – 1911, populasi orang Bawean di Singapura makin meningkat. Hal ini disebabkan oleh pajak yang terlampau tinggi yang dikenakan Belanda kepada inlander (penduduk asli) di Hindia Belanda (Indonesia sekarang). Di tahun-tahun itu, dicatat bahwa ada dua perusahaan transportasi yang melayani migrasi penduduk dari Bawean ke Singapura, yaitu Dutch Koninklijke Paketvaart Maatschappij (Belanda) dan Heap Eng Moh Shipping Company (Singapura). Populasi orang Bawean makin meningkat ketika pendudukan Jepang antara tahun 1942 – 1945 karena penjajahan ini menyebabkan kelaparan dan kemiskinan yang parah. Setelah 1945, arus masuk imigran diperketat di Singapura dan Malaysia. Sebagian orang Bawean berbelok ke Tanjung Pinang dan Riau.

Ketika Inggris membangun pacuan kuda tahun 1842, mereka menyewa orang-orang Bawean sebagai pekerja konstruksi untuk membangun Race Course lama, atau Turf City masa kini. Karena berbakat melatih kuda, orang Bawean akhirnya dipekerjakan sebagai pelatih kuda pacuan. Sebagian dari mereka tetap bekerja sebagai pelayar (seamen). Namun ada pula yang bekerja sebagai sopir untuk tuans dan mems, perawat kebun, pegawai pelabuhan dan sopir bullock-cart.

Antara tahun 1840an hingga 1950an, orang Bawean banyak yang bermukim di Kampong Boyan (kini bernama Kampong Kapor). Mereka membangun pondok (ponthuk, dalam bahasa Bawean) sebuah rumah yang digunakan untuk bersosialisasi dan tempat menampung pendatang Bawean yang baru. Komunitas ini dipimpin oleh Pak Lurah. Secara literal, Pak Lurah berarti kepala kampung atau kepala desa (the chief of the village). Istilah ini sekarang masih dipakai secara luas di Indonesia.

Banyak dari masyarakat Bawean di Singapura akhirnya menikah dengan etnis lain seperti Melayu, Jawa, Bugis dan lainnya. Peleburan ini menyebabkan identitas keturunan mereka secara praktis disebut “Melayu”. Namun, ada juga yang masih menggunakan garis etnis ayah, sehingga tetap beretnis “Boyan”. Seperti halnya keturunan Jawa di Singapura, sedikit sekali generasi muda Boyan yang menguasai bahasa Bawean, atau Madura. Sebagian dari mereka cukup mengenal beberapa kata, atau mengerti sedikit beberapa kalimat. Hal ini cukup wajar, mengingat bahasa Bawean tidak dipakai sehari-hari di sini.

Generasi tua keturunan Bawean di Singapura kadang masih mengunjungi sanak saudara di pulau Bawean. Namun, beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah artikel pribadi yang ditulis oleh generasi muda keturunan Bawean. Ia ingin sekali ke Bawean, meski hanya sekali seumur hidupnya. Sama halnya dengan bahasa, jika kultur Bawean ini mirip dengan Madura, maka setiap saudara itu adalah saudara dekat. Sehingga perlakuan mereka terhadap saudaranya (meski hubungannya jauh sekalipun) sangat-sangat akrab. Ini ciri khas orang Madura yang juga saya amati di pulau Jawa.

***

Disarikan dari berbagai sumber:

[1] http://www.bawean.info

[2] http://pulaubawean.blogspot.com/

[3] http://media-bawean.blogspot.com/

[4] http://www.thingsasian.com/stories-photos/1280

[5] http://en.wikipedia.org/wiki/Bawean

[6] http://infopedia.nl.sg/articles/SIP_1069_2007-06-20.html

DAKWAAN BARU ZAINAL MOLOR

SINDO

Daerah Jawa Timur
Rabu, 23/04/2008

GRESIK(SINDO) – Janji Kejari Gresik melimpahkan berkas dakwaan baru Zainal Arifin,kemarin gagal terpenuhi.Belum diketahui penyebab keterlambatan tersebut.

Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Lilik Indahwati saat dikonfirmasi mengaku,tidak mengetahui secara pasti. Alasannya, semuanya sudah diserahkan kepada Kajari Gresik Pathorahman. Padahal, semasa Rustiningsih (Kasi Pidsus) yang saat ikut pendidikan di Jakarta,semuanya diserahkan ke Pidsus. ”Saya tidak tahu kapan bakal dilimpahkan.

Saya juga belum tahu perkembangannya,” jawab Lilik Indahwati yang juga Kasubsi Prapenuntutan Seksi Pidsus Kejari Gresik itu kemarin. Pathorahman yang dikonfirmasi SINDO tidak memberikan kepastian kapan berkas dakwaan baru Zainal Arifin dilimpahkan ke majelis hakim dugaan korupsi reklamasi Bawean Rp1,2 miliar. Dia hanya menjawab diplomatis bahwa berkas itu akan diserahkan secepatnya.

”Pokoknya, akan kami serahkan kembali secepatnya. Ngapain kok setiap hari menanyakan tentang itu (berkas dakwaan baru). Pokoknya, kami tidak ingin mengolor- ngolor, secepatnya akan kami limpahkan,”tukas dia. Ketidakpastian itu membuat beberapa LSM di Kabupaten Gresik, di antaranya Lumbung Informasi Rakyat (LIRa), Gresik Corruption Watch (GCW), dan Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LKPM) khawatir.

Ketiganya menduga, berkas Zainal Arifin tidak dilimpahkan, pertimbangannya untuk mengaburkan dakwaan empat terdakwa lain. ”Logikanya,bila jaksa menerima putusan sela majelis yang membebaskan Zainal Arifin dari dakwaan jaksa, maka hal itu akan dijadikan terdakwa lain sebagai alasan untuk memperlakukan hal yang sama atau bebas. Sebab dugaan sementara, Zainal Arifin adalah otak dari proyek tersebut,” tegas Bupati LIRa Gresik Choirul Anam. Kekhawatiran LSM itu memang beralasan.

Namun, sumber di Kejari Gresik menyebutkan, dilimpahkannya berkas dakwaan baru itu karena berkas tersebut masih diverifikasi Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.Sebab,Kejati Jatim tidak ingin kesalahan ketik yang dilakukan tim jaksa terulang lagi.Karena itu,Kejati saat ini memelototi berkas dakwaan baru Zainal Arifin yang sudah siap kirim itu. ”Kalau memang benar, kami mendukung.

Namun, kami masih khawatir dengan apa yang terjadi. Ini bukan menuduh, tetapi jangan-jangan memang dibuat seperti itu untuk mempermainkan perkara,” tegas Tatok Budiharsono, Koordinator GCW. Sekadar mengingatkan, dari lima terdakwa dugaan korupsi reklamasi Bawean, ternyata dalam putusan sela majelis hakim Eddy Kirbyantoro memutuskan Zainal Arifin, mantan Kasubdin Kelistrikan dan Penambangan LHPE,dinyatakan bebas dari dakwaan jaksa.

Majelis menilai, eksepsi penasihat hukum Zainal Arifin menyebut, objek hukum dakwaan yang ditulis JPU tidak sinkron. Dalam dakwaan JPU menyebut objek hukum CV Daun Jaya Arifin, hingga ada keteledoran dan ketidakcermatan JPU.Dan hal itu dinilai objek hukumnya tidak ada keterkaitan dengan yang terdahulu dan tidak sesuai dengan pasal 143 ayat (2) b KUHAP yang mana uraian harus cermat dengan yang didakwakan. (ashadi ik)

JPU TAK LIBATKAN KEJATI

SINDO

Daerah Jawa Timur
Senin, 21/04/2008

SURABAYA (SINDO) – Teka-teki bebasnya terdakwa reklamasi Zainal Arifin dari dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), mulai terkuak.

Jaksa penyidik Kejari Gresik ternyata tidak pernah melakukan konsultasi dengan Kejati Jatim saat pembuatan rencana dakwaan (rendak). Sikap berani yang dilakukan tim jaksa penyidik tersebut akhirnya berakibat fatal. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PM) Gresik akhirnya membebaskan Zainal karena dakwaan jaksa penuntut umum (KPU) dinilai tidak cermat.

Tak pelak, langkah ini menjadi catatan buruk bagi Kejari Gresik di mata Kejati Jatim. Pasalnya, selama ini setiap Kejari yang akan membuat rendak,apalagi kasus korupsi yang menjadi perhatian masyarakat, selalu melakukan koordinasi. Dengan adanya fakta tersebut, tim jaksa,Kasi Pidsus,dan Kajari Gresik,telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Mereka dipanggil Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Hartadi, Jumat lalu (18/4) untuk mempertanggung jawabkan keputusannya.

Pertemuan yang dilakukan di ruang Pidsus berjalan selama satu jam lebih.Pada pertemuan tersebut, jaksa,Kasi Pidsus,dan Kajari Gresik,dimarahi Aspidsus karena bersikap lancang. ”Tim jaksa reklamasi dan Pak Kajari Gresik (Pathorrahman) dimarahi Pak Aspidsus,” kata jaksa senior Pidsus ini. Sementara Aspidsus Kejati Hartadi membenarkan telah memanggil tim jaksa,Kasi Pidsus,dan Kajari Gresik.Namun, dia menolak telah memarahi bawahannya.

Menurut dia, tim jaksa reklamasi dipanggil untuk segera memperbaiki dakwaan dan dilimpahkan ke pengadilan.”Mereka hanya saya suruh memperbaiki dakwaan,”kata Hartadi. Ditegaskan Hartadi, bebasnya terdakwa korupsi reklamasi Bawean merupakan kesalahan jaksa yang tidak teliti dalam membuat dakwaan. Seharusnya, sebelum dakwaan dilimpahkan ke pengadilan, harus diteliti terlebih dulu.

”Kemarin, sekalian mengevaluasi jaksa,”ucap dia. Mantan Aspidsus NTT menyatakan, dirinya men-deadline jaksa korupsi reklamasi untuk menyelesaikan dakwaan dalam satu minggu.Setelah selesai,dakwaan harus dibawa ke Kejati untuk dilakukan koreksi terlebih dulu.”Pokoknya, pekan ini dakwaan harus dilimpahkan ke pengadilan,” terang Hartadi. Terpisah,Kajari Gresik Pathorrahman membantah dirinya dan tim JPU reklamasi tidakpernahmelakukankonsultasi dengan Kejati dalam pembuatan dakwaan.Namun saat didesak kapan melakukan konsultasi,Pathorlangsungkeder.

Dia minta supaya kasus ini tidak terlalu dipolitisasi.”Jangan dibesar-besarkan, lebih baik kita mendukung penyelesaian kasus ini,”kata dia. Pathor juga menegaskan, target Aspidsus untuk menyelesaikan dakwaan dalam satu minggu bakal dilaksanakan. Bahkan, dia mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk menyelesaikan dakwaan dalam satu atau dua hari ini.”Saya rasa dakwaan akan selesai dalam satu atau dua hari ini,”ujar dia. (arief ardliyanto)

Monday, 21 April 2008

DA'I JANJI PERJUANGKAN HAK-HAK TKI DI MALAYSIA

KOMPAS/AGUS MULYADI
Ribuan TKI bermasalah di Malaysia mendatangi Gedung KBRI
di Kuala Lumpur, awal November 2004. Ini sebagai buntut
penertiban pekerja asal Indonesia di Malaysia.
KOMPAS

Senin, 21 April 2008 20:27 WIB

JAKARTA, SENIN - Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar yang ditunjuk sebagai Duta Besar Republik Indonesia di Malaysia berjanji akan memprioritaskan memperjuangkan hak-hak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diteraniaya maupun yang belum dibayar oleh perusahaan di Malaysia.

Selain itu, mantan orang nomor satu di Polri ini juga berjanji akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi TKI di Malaysia, termasuk memberikan bantuan hukum dan perlindungan bagi TKI yang bermasalah di Malaysia.

"Hak-hak karyawan yang tidak dibayarkan sesuai aturan yang berlaku, akan kami bantu untuk bisa diselesaikan dengan baik," tegas Da'i Bachtiar kepada wartawan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Senin (21/4).

Menurut Da'i Bachtiar, banyak sekali permasalahan yang dihadapi TKI di Malaysia, termasuk masalah hukum. "Selama ini TKI sering pada posisi yang lemah dalam segi hukum, makanya kita harus memberikan bantuan," tegasnya.

Da'i melihat, banyak kasus hukum yang harus dihadapi para TKI di wilayah Malaysia. TKI lebih banyak pada posisi yang 'kalah' dan tidak punya pilihan lain. Kekalahan para TKI, apalagi mereka adalah TKI ilegal, akan semakin memberatkan mereka. "Karena itu, bantuan hukum akan kami berikan," katanya.

Menyangkut rencana pemulangan besar-besaran TKI dari Malaysia, Da'i mengungkapkan, jika itu menjadi kebijakan pemerintah Malaysia, semuanya harus mendukung. "Kita mendukung kebijakan itu, tetapi kita tetap memberikan perlindungan. Agar semuanya berjalan secara aman," ujarnya.

Terkait kemungkinan terjadinya jatuh korban, karena banyaknya TKI yang dipulangkan, menurut Da'i, semuanya akan dikonsolidasikan lebih dulu dan berbagai langkah antisipasi perlu disiapkan. "Karena itu, semua kekurangan yang ada akan kami perbaiki dan kita lakukan pembenahan," terangnya.

Da'i bertekad akan melanjutkan kebijakan Dubes yang lama dan sudah berjalan dengan baik. "Semuanya tentu menginginkan adanya pelayanan di kedutaan yang baik bagi masyarakat Indonesia di Malaysia dan yang sudah baik itu akan kita tingkatkan agar bisa menjadi lebih baik lagi," katanya.

Informasi di Mabes Polri menyebutkan, Da'i Bachtiar akan lebih mudah melakukan koordinasi terkait masalah hukum karena posisinya selaku mantan Kapolri. Dengan jabatan lamanya, menurut sumber di Mabes Polri itu, Da'i bisa berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah hukum dengan Ketua Liason Senior Officer (LSO) Polri di KBRI Kuala Lumpur Kombes Pol Setyo Wasito dengan lebih efektif.

"Seperti kasus TKI yang disembelih di sebuah perkebunan karet di Pantai Kuala Klawang, Seremban, yang menyebabkan dua meninggal dan satu lagi ternyata masih hidup. Penelusuran kasus itu akan semakin mudah kalau Dubes dan LSO-nya sama-sama polisi," katanya. (Persda Network/sugiyarto)

PONDOK PESANTREN WALI SONGO BANTU 20 RIBU POHON DI BAWEAN

Media Bawean, 21 April 2008

GRESIK--Penyebab terjadinya bukit longsor di pulau Bawean, yang mengakibatkan 108 rumah rusak parah, dan sebagian rata dengan tanah akibat bukit gundul. Kondisi itu disebabkan terjadinya penebangan hutan secara liar. Agar bukit longsor di pulau putri itu tidak kembali terulang, Wakil Bupati Gresik, HM Sastro Suwito SH. M.Hum dibantu Beku Bei-Bei, karangtaruna, dan masyarakat lakukan gerakan penghijauan di sekitar bukit longsor dan daerah hutan lindung di pulau Bawean.

Orang nomor dua di Pemkab Gresik tersebut menanam sebanyak 20 ribu batang pohon, jenis trembesi dan kesambi. Pohon sebanyak itu bantuan dari Pondok Pesantren Wali Sembilan, Asuhan KH KRMA Nur Nasroh Hadiningrat, Desa Gumeng Kabupaten Tuban. "Pohon sebanyak itu sudah kami tanam merata di bukit, maupun hutan rakyat yang gundul,"kata Sastro Suwito, Selasa (15/4).

Gerakan melestarikan hutan dengan menaman 20 ribu pohon itu bertujuan untuk menghutankan kembali hutan-hutan lindung di pulau Bawean. Sebab, kondisi hutan di pulau Bawean sangat memprihatinkan. Hutan dan bukit banyak yang gundul. Sehingga, kalau terjadi
hujan, tanah bukit rentan bergerak dan menyebabkan longsor.

Menurut Wabup, bukit yang longsor, sehingga mengakibatkan 108 rumah warga tertimbun, dan sebagian rusak parah, rata-rata berada di sekitar bukit yang gundul. Padahal, sebelumnya bukit tersebut penuh pepohonan.

Entah siapa yang tega melakukan ilegal logging secara liar tersebut. Namun, yang jelas masyarakat disana banyak yang mengetahui, kalau terjadi penebangan pohon secara liar. Namun, para penebang tidak mau tanam kembali pohon sebagai ganti pohon yang mereka tebang. " Saya sendiri tengah lakukan pencarian data, kenapa penebangan liar seperti itu dibiarkan saja, " jelasnya.

Wabup mengajak semua masyarakat, dan aparat penegak hukum di pulau Bawean untuk memelihara hutan disana. Mereka diajak memerangi para pelaku ilegal logging. "
Saya minta masyarakat lapor kalau terjadi penebangan hutan secara ilegal. Masyarakat jangan takut, karena itu untuk kepentingan bersama, "pintanya.

Selain lakukan penanaman 20.000 pohon, Wabup yang berlayar ke pulau Bawean bersamaan dengan rombongan Komisi C DPRD Gresik, dan Ketua DPRD Gresik, Ir H Ach. Nadir juga memberikan bantuan dari PT Semen Gresik kepada para korban bukit longsor. Bantuan itu berupa 1 ton beras, minyak goreng, kecap, dan mie instan.

Wakil Ketua DPRD Gresik, H Munawi S.Sos minta kepada Pemkab Gresik agar lakukan rehabilitasi hutan lindung. Ia juga minta warga diberikan kebebasan menanam pohon
di pekarangan rumah, maupun persawaan, seperti membuat hutan rakyat yang bebas retrebusi. "Masyarakat selama takut tanam pohon, karena mereka pada saat panen dikenakan retrebusi, sehingga mereka membiarkan daerah mereka gersang,"jelas Munawi.

Sementara KH KRMA Nur Nasroh Hadiningrat, Pimpinan Ponpes Wali Songo di Desa Gumeng Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi via ponselnya mengatakan, pihaknya mengaku perihatin atas kejadian di pulau Bawean itu. Namun pihaknya hanya bisa membantu tanaman saja yang
kebetulan wabup Gresik Drs HM Satro Soewito sering berkunjung ke ponpesnya meski hanya sekedar ngobrol tentang keagamaan.

"Kita siap bantu bibit bagi yang membutuhkan,kebetulan Pak Satro sering komunikasi dengan saya,"kata Kyai yang menglola SMK Negeri Kehutanan di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban ini.(den bagus)

FUNGSI SUARA DPRD I DAN DPR RI

Media Bawean, 21 April 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) kita akan memilih 4 kertas suara, DPRD II, DPRD I, DPR RI dan DPD. Termasuk di Pulau Bawean memilih perwakilan yang sama, yaitu Kabupaten, Propinsi, Pusat dan DPD.

Pada saat pemilu kita akan memberikan suara, sesuai yang kita inginkan. Tapi apa fungsi dan nilai suara yang kita berikan saat pemilu? Apa kita sekedar memilih, tanpa mendapat timbal balik yang berimbang antara yang dipilih dan memilih.

Kalau di tingkatan perwakilan DPRD Kabupaten mungkin kita akan lebih banyak mengenal dan selalu proaktif kita menyalurkan aspirasi melalui mereka. Tapi yang tingkatan perwakilan DPRD Propinsi, Pusat, dan DPD, apa yang meraka berikan kepada Pulau Bawean.

Suara sangatlah berharga dalam pemilihan, kalau suara Bawean 60.000 orang, berapa harga yang mereka berikan untuk kemajuan pembangunan dan pengembangan Bawean. Seyogyanya meraka yang telah duduk di legislatif DPRD Propinsi dan DPR RI yang merasa mendapat suara dari Pulau Bawean, sedikit banyak memberikan kontribusi khusus untuk pengembangan Bawean.

Saat Pulau Bawean mengalami bencana adakah dari mereka, 1 saja yang datang ke Pulau Bawean. Dimana bentuk keperdulian mereka dengan suara yang telah mereka nikmati saat ini. Ataupun saat reses, pernahkah mereka datang untuk mendengar suara warga Bawean yang berada didaerah kepulauan.

Maka sebaiknya untuk kedepan, mari kita pilih dan usung untuk DPRD Propinsi dan Pusat yang memang siap berjuang membangun Bawean. Adakah orang Bawean yang siap berangkat kesana, mari kita dukung.

Sunday, 20 April 2008

DALANG PENGRUSAKAN HUTAN DI PULAU BAWEAN

Media Bawean, 21 April 2008

GASASAN : Oleh Baharuddin, SH.MH.
Bulan pebruari yang lalu, Bawean 'panen' musibah. Tanah longsor meluluh lantakkan kampung Candi di Kecamatan Tambak dan kampung Laok Sabe di Kecamatan Sangkapura Bawean. Kedua kampung itu berdekatan. Terletak disekitar danau Kastoba.

Kampung Laok Sabe lenyap bak ditelan bumi. Tidak ada korban jiwa. Musibah tersebut terjadi pada siag hari. Tapi tidak kurang dari 100 rumah rusak berat. Separuhnya tertimbun tanah. Puluhan sapi terkubur.

Pertanyaan. "Kenapa musibah itu terjadi begitu tiba-tiba? Pendapat yang beredar, danau kastoba murka. Tetapi kejadian itu sangat bisa dinalar. Hutan didaerah tersebut habis dibabat lalu menjadi gundul dan hal ini dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebagaimana pada manusia, pohon tak ubahnya tulang dan urat.

Luas hutan di Pulau Bawean 20.969 ha tediri dari hutan lindung 4.550 ha. cagar alam 750 ha, hutan rakyat 10.419 ha terdiri dari tegalan dan perkarangan. Sisanya 5.000 ha adalah sawah. Semula hutan lindung -seluas 3.800 ha setelah dikurangi cagar alam yang 750 ha- adalah termasuk hutan produksi, yang kemudian ditetapkan sebagai hutan marga satwa. Penetapan tersebut terjadi pada tahun 1979. Tetapi realisasinya baru dilaksanakan tahun 1992.

Nah, dalam tenggang waktu 12 tahun tersebut telah dilakukan penebangan secara sporadis dan membabi buta oleh sejumlah oknum. Masyarakat Bawean bukannya tidak protes, tetapi yang dihadapi adalah suatu 'barisan' yang sudah sistemik. Dalam suatu acara penyuluhan di pendopo desa Daun yang diadakan oleh dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur pada tahun 1990an. Kemas Arfa, warga Sidogedungbatu mengatakan bahwa : "Jika pemerintah serius untuk melestarikan hutan, mari kita tangkap bersama. Pencurinya ada didalam ruangan ini,". Pertemuan tersebut juga dihadiri pejabat Muspika dan Kepala Kehutanan Bawean. Usulan Kemas Arfa tersebut tidak mendapat apresiasi.

Kini hutan produksi yang pohon jatinya telah habis ditebang itu sudah menjadi hutan suaka marga satwa sudah berada dibawah instansi konservasi sumberdaya alam. Tapi penebangan masih tetap beralanjut pada hutan rakyat. Bukan hanya pada kayu jati, tapi pada kayu apa saja, setiap hari puluhan mesin potong meraung-raung tanpa henti.

Hal itu terjadi karena Perda yang membolehkan kayu rimba ditebang asalkan bayar retribusi. Jadi Pemkab Gresik termasuk dalang pengrusakan hutan di Bawean. Pertanyaan mengemuka, mana yang lebih besar antara PAD (Pendapatan asli Daerah ) dan nilai kerugian yang ditimbulkan?.

Saya punya gagasan, agar Pemkab melarang penebangan kayu -kecuali kayu jati- untuk dijual ke luar Pulau Bawean. Tanpa itu 10 tahun kedepan Bawean akan benar-benar menjadi gurun pasir dan panen musibah akan sering terjadi.

(Bahruddin : Temurrojing Bawean)

TEMPOE DOELOE TIDAK ADA KORUPTOR, SEKARANG BANYAK

Media Bawean, 20 April 2008
Oleh : Mr. Gerbang Bawean

Melihat kondisi bangsa Indonesia sekarang cukup memprihatinkan dibanding tempoe doeloe. Dulu kondisi bangsa Indonesia sangat tenang, damai dan makmur, tapi sekarang demo tiap hari, penggusuran tiap hari, kerusuhan setiap saat. Koruptor setiap saat ketangkap, tapi dulu tidak pernah mendengar kata-kata koruptor.

Bila kita dengar suara orang-orang kelas bawah, mereka berkata, "Enak tempoe doeloe dibanding sekarang, kerja banyak dan makan tidak susah. Sekarang kerja sulit dan barang terus-menerus naik," ujarnya serius.

Justru Presiden Soeharto tempoe doelo, tiap saat datang ke desa-desa melakukan Kelompencapir. Petani merasa dekat dengan penguasah, serta kondisi negara aman, damai, tentram. Sehingga Presiden Soeharto dapat gelar Bapak Pembangunan Republik Indonesia.

Kenapa sekarang seperti ini, salah siapa? Justru orang tingkatan bawah banyak yang merasakan penderitaan, sampai nasi aking menjadi makanan favoritnya. Tiap hari mendengar ibu membunuh anaknya sendiri, karena tidak mampu memberi makan. Terkadang kita mendengar orang mati kelaparan di pinggir jalan.

Korban PHK dimana-mana, sampai korban lapindo yang sampai sekarang masih belum tuntas. Penggusuran dimana-mana, sehingga banyak korban orang-orang pedagang kaki lima. Belum lagi yang terkena korban bencana alam. Ada apa ini?

Kesimpulnnya, apa tempoe doelo jelek, sekarang bagus atau tempoe dulu bagus, sekarang yang jelek.

Friday, 18 April 2008

BUKU "WALIYAH ZANAB PUTRI PEWARIS SYEKH SITI JENAR" KONTROVERSI

Media Bawean, 19 April 2008

Buku Bawean "Waliyah Zainab, Putri Pewaris Syeikh Siti Jenar", penulis M. Dhiyauddin Qushwandhi yang diterbitkan Yayasan Waliyah Zainab Diponggo menimbulkan kontroversial di kalangan tokoh masyarakat Bawean.

Mantan Ketua MWC Tambak Sudarman, menyatakan "Perlu adanya bedah buku, sebelum diperjualbelikan kepada masyarakat umum," katanya kepada Media Bawean.

"Didalam buku ditulis bahwa Waliyah Zainab adalah pewaris tunggal Syeikh Siti Jenar dan juga menyatakan alhallaj," kata Sudarman.

Sedangkan Yayasan Waliyah Zainab Diponggo melalui Zulfa Ihsan mengatakan "yach, untuk bedah buku perlu dijual dulu, agar bisa dipelajari isi dan muatan bukunya", katanya.

Menurut Zulfa, " Bapak Darman memang datang ke Diponggo untuk klarifikisi, tapi waktu itu beliau belum membaca isi buku tersebut. Coba baca lebih detail, tentu akan lebih memahami", katanya.

"Buku tersebut di tulis oleh M. Dhiyauddin Qushwandhi dan penyusunnya Abdul Latif dengan Ali Masduki, tebalnya 277 diterbitkan bulan Maret 2008," tambah Zulfa.(bst)

JAKSA TAK AKAN SALAH LAGI

JAWA POS
Sabtu, 19 Apr 2008

PN Siap Terima Dakwaan (Baru) Zainal
GRESIK - Pembebasan Pengadilan Negeri (PN) Gresik untuk terdakwa kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Bawean, Zainal Arifin membuat Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik terpukul. Tak mau berlama-lama atau mengulang kesalahan, kejari siap mengirim lagi dakwaan terhadap Zainal.

Menurut rencana, berkas Zainal dikirim lagi dari kejari ke Pengadilan Negeri Gresik Senin (21/4). "Tadi (kemarin, Red) rencananya kami limpahkan kembali berkas itu ke Pengadilan Negeri Gresik. Namun, sudah siang, apalagi Jumat, akhirnya kami tunda Senin (21/4)," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik Pathorrahman kemarin (18/4).

Bila benar berkas perkara Zaenal tersebut rampung kemarin, itu berarti tim jaksa hanya butuh sehari untuk menyempurnakan kekurangan dakwaan yang berujung pada bebasnya Zainal. Sebab, PN Gresik baru Kamis (17/4) lalu mengirim salinan putusan sela terhadap Kasubdin Kelistrikan, Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan Energi (LHPE) itu.

"Penyempurnaan berkas hanya dilakukan pada dakwaan yang jadi pertimbangan putusan sela. Tidak butuh waktu lama," tandas Pathorrahman. Dia menegaskan, kesalahan dakwaan tidak boleh terulang.

Seperti diberitakan, majelis hakim PN Gresik yang dipimpin Eddy Kir Biyantoro menerima eksepsi penasihat hukum Zaenal karena objek hukum dalam dakwaan JPU tidak sinkron. Dakwaan JPU menyebut objek hukum direktur CV Daun Jaya Arifin. Padahal, posisi Zainal dalam kasus dugaan korupsi yang merugikan negara Rp 361 juta itu adalah Kasubdin Kelistrikan pada LHPE. Direktur CV Daun Jaya Sihabuddin didakwa dalam kasus sama, namun berkas berbeda.

Pada Kamis (17/4), PN Gresik mengirim salinan putusan sela Zainal. PN meminta jaksa memperbaiki berkas Zaenal yang kini bebas. "Salinan putusan kami kirimkan ke kejaksaan tadi (Kamis, Red)," ujar Ketua PN Gresik Sudiwardono. Pengadilan kini menunggu berkas tersebut untuk dikirim kembali ke PN Gresik. "Kapan berkas itu diserahkan ke PN, ya jangan tanya saya," tandas Sudiwardono. (yad/roz)

PILGUB JATIM : PERTARUNGAN SEGI TIGA EMAS Edisi Satu

Media Bawean, 18 April 2008
Oleh : Mr.Gerbang Bawean

Pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur yang akan digelar 23 Juli 2008. Partai Politik sudah menentukan kandidat calon Gubernur dan Wakilnya masing-masing. Dari beberapa calon yang ada, kami mencoba untuk membahas dari kultur Ke-NU-an yang notabene pernah aktif di organisasi nahdliyin.

Ada 3 orang yang dikenal tokoh NU di tingkatan wilayah dan pusat, yaitu Ali Maschan Moesa, Syaifullah Yusuf, dan Khofifah Indar Parawansa. Dari ketiga calon tersebut masing-masing memiliki kekuatan massa yang riil, bila dikaitkan dengan tokoh ke-NU-nya.

Pertarungan segi tiga emas ketiga calon tersebut, sangat menarik bila kita baca di media ataupun ditelevisi. Mereka sudah melakukan rutinitas kunjungan kesetiap daerah dan pelosok di Jawa Timur. Kunjungan mereka lakukan untuk mendapat dukungan dan simpati dari massa yang diklaim adalah basisnya.

Apakah sebelum mencalonkan ketiganya getol melakukan kunjungan kesetiap daerah? Tentunnya yang bisa menjawab adalah massa yang dikunjungi. Berapa kali datang sebelum mencalonkan sebagai cagub dan wagub?

Kami sebagai kader NU golongan kelas bawah merasa bahwa kekuatan massa diperlukan saat pemilihan. Sedangkan saat hari biasa, sangat sulit untuk melakukan pertemuan atau mengundangnya. Masih membutuhkan waktu dan jadwal yang cukup rumit mengaturnya. Tapi saat sekarang menjelang pilgub, cukup mudah mengundangnya.

Ketiga calon tersebut jelasanya akan mempengaruhi massa dari golongan bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda-pemuda. Jadi kesimpulannya, pilgub jatim adalah politik bapak, ibu dan anak. Ketiganya akan saling mengadu kekuatan politiknya masing-masing, yang pada saatnya nanti ada yang menang dan ada yang kalah.

Kami khawatir ketiganya lari dari rumah atau minggat, karena merasa tidak betah dengan adanya politik yang sering membuatnya merasa dijadikan alat politik. Yang beruntung justru adalah dewa penyelamat yang memberikan perlindungan kepadanya. BERSAMBUNG(bst)

Thursday, 17 April 2008

AINUR RAFIQ PEJAGA RUMAH PEMOTONGAN BABI

Media Bawean, 18 April 2008

Oleh : Imbalo

Terlihat lain dari umumnya penduduk asli suku laut yang mendiami pulau Kubung, Ainur Rafiq begitu pria 30 tahunan ini mengenalkan dirinya kepada rombongan kami yang bersilahturahmi ke pulau Kubung, Ainur Rafiq asal Bawean sudah enam tahun tinggal di pulau Kubung, pria bertubuh kecil tinggi sekitar 140 cm ini, beristerikan orang suku laut, dikaruniai dua orang anak.

Pulau Kubung tempat tinggal Ainur Rafiq masuk wilayah kelurahan Ngenang, kecamatan Nongsa Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, di pulau Kubung tak berapa jauh dari rumah Ainur Rafiq berdiri bangungan permanen bercat biru cukup luas, bangunan itu tempat pemotongan babi, babi yang dipotong di pulau ini di ekspor ke luar negeri.

Di perusahaan pemotongan babi itulah Ainur Rafiq bekerja sebagai Satpam (penjaga), “Ada enam orang yang bekerja menjadi Satpam, sorang saya saja yang Islam.”ujar Ainur Rafiq kepada kami menjelaskan dimana dia bekerja.

Di Singapura, pemerintah disana memberi hak istimewa kepada suku boyan, tidak dimasukkan kepada suku melayu meskipun sama - sama Islam , menjadi suku tersendiri yaitu suku boyan, di Malaysia mereka menjadi suku melayu. Di Australia suku boyan lumayan banyak, mayoritas muslim yang tinggal di Ausi adalah suku boyan dari Indonesia, disana mereka mempunyai komunitas dan mengembangkan Islam.

Suku Boyan terkenal taat kepada agamanya yaitu Islam, menurut pengakuan Ainur Rafiq, ia tak berani mengajarkan mengaji Quran di pulau Kubung , disamping takut dipecat dari pekerjaannya dan tak enak kepada kawan-kawan sesama pekerja yang bukan muslim, dia takut dibilang sok pandai. Ada rasa gamang dari nada suaranya, padahal menurut keterangan Ainur Rafiq yang tammat dari Aliyah di Sangkapura Pulau Bawean sana dapat menjadi Imam dan Khatib shalat Jumat.

Di dalam rumah Ainur Rafiq yang sederhana, rumah panggung dibibir pantai terdapat satu unit Generator Listrik yang masih baru, belum terpasang, Genset itu rencana untuk penerangan di malam hari, Genset itu dibeli dari hasil tabungan selama bekerja menjadi Satpan di rumah pemotongan babi dan juga dari hasil menangkap hasil laut diseputaran pulau Kubung tempat tinggal Ainur rafiq beserta keluarganya. Di dalam rumah itu pun ada seperangkat VCD dan ada TV , dari segi materi sepertinya Ainur Rafiq tak mengalami kendala

Di Pulau Kubung terdapat 6 KK yang beragama Islam, tak ada Mushalla disana , tetapi Gereja cukup besar , ada sekolah SD Negeri kelas jauh, disitu ada sebuah rumah cukup besar bernama “Pondok Anugerah”, dibangun oleh orang Korea seperti panti untuk orang non muslim atau tempat bermain , beberapa anak muslim disekolahkan oleh orang Korea tadi di Batam, itulah yang merisaukan hati Ainur Rafiq dan Dormat orang asli pulau Kubung yang sudah Muslim sejak puluhan tahun lalu.

Terlihat seorang anak lelaki kecil usia 2 tahun bernama Lintang berlari-lari, ibunya telah meninggal dunia, Bapaknya bekerja di Batam, Lintang dititipkan kepada saudara Bapaknya yang lain agama, menurut Dormat kakak Lintang disekolahkan oleh orang Korea, dengar kabar dah di baptis jelas Dormat kepada kami sambil berjalan diatas pelantar mengantarkan kami menuju boat yang memang kami sewa untuk berkeliling di enam pulau seputaran kelurahan Ngenang yang sedang giat-giatnya digarap misionaris.

Ustaz-ustaz malas datang kemari, kalau guru mereka rutin datang ujar Dormat. Tak benar seperti yang disangkakan oleh Drs Kudri Syam, Kakandepag Batam ini mengatakan orang suku laut materialistis, terbiasa dimanjakan oleh misionaris yang selalu membawa barang bantuan.

Kami butuh ustaz untuk menambah pengetahuan kami tentang Islam ujar Dormat, kami tak tergiur untuk menukar keyakinan dengan bantuan material jelasnya lagi. Hal ini diamini oleh Ainur Rafiq yang terlihat agak tertekan, Insya Allah saya boleh menjadi guru agama disini bahkan untuk menjadi khatibpun saya boleh ujar Ainur Rafiq berkali-kali tetapi terlihat kesan takut diwajahnya.

Ada apa gerangan…………….

http://imbalo.wordpress.com