Santri bersama-sama menuju Mushollah untuk sholat Maghrib
Media Bawean melakukan liputan khusus dengan santri Bawean yang tersebar di wilayah jawa dan sekitarnya. Diantaranya meliput santri Bawean di Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin Suci Manyar Gresik (21/5).
Santri Bawean di Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin sebanyak 69 orang, terdiri dari santri laki-laki dan perempuan. Diantaranya berasal dari Komalasa, Gunung Mas, Kalompek, Tajung Sangkapura, Sungai Teluk, Batusendi, Dissallam, Pagerangan, Langgaor Paromaan dan lain-lain.
Menurut Syamsul Huda santri yang kuliah di Inkafa semester IV, mengatakan, "Kami sekarang sedang berada di penjara suci, jadi keadaannya sangat islami. Tidak boleh pacaran, kalau ketahuan akan diusir dari pondok dan disuruh nikah dulu. Tidak boleh megang hp dan tidak boleh merokok," katanya.
Santri aktif membaca koran sebagai sumber informasi
"Merokok tidak boleh, haram hukumnya. Sedangkan bahasa yang kami gunakan sehari-hari adalah bahasa arab dan inggris, setiap minggu gantian," ujar Huda.
Menurut Harun, Mahasiswa semester VII Inkafa mengatakan, "Kalau nyantri di sini 5 bulan dijamin sudah pinter bahasa arab dan inggris, kalau tidak pinter berarti kurang sungguh-sungguh belajarnya, "katanya.
Santri asal Bawean punya organisasi, namanya HISAB (Himpunan Santri Bawean). Kegiatanya sangat banyak, terutama waktu pulang ke Bawean mengadakan Halal Bihala dengan oranga tua santri, alumni dan tokoh di Bawean," ujar Harun. (bst)
No comments:
Post a Comment