Media Bawean, 13 Mei 2008
Oleh : MR. Gerbang Bawean
Warga Bawean memiliki banyak organisasi perkumpulan di daerah-daerah, termasuk di luar negeri seperti Persatuan Bawean Singapura (PBS) dan Persatuan Bawean Malaysia (PBS). Perkumpulan ini sangat menunjang untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturrahim bagi warga Bawean, khususnya memberikan kontribusi keuntungan yang cukup besar untuk pembangunan di Bawean.
Di Malaysia rencana akan menggelar musyawarah agung pada tanggl 18 Mei 2008, lalu apa harapan dengan diadakannya musyawarah tersebut? Maka kami sebagai warga Bawean yang menetap di Indonesia punya banyak harapan semoga nantinya berguna untuk kebesaran PBM di Malaysia.
Warga Bawean turun temurun di Malaysia jumlahnya cukup besar, bila dibanding jumlah penduduk yang ada di Bawean sekarang ini. Tentunya kebesaran ini sangat prospek dan memiliki peluang besar untuk membanguan Bawean kedepan. Bukan sekedar besar pasak dari pada tiangnya, tapi betul-betul memiliki fungsi dan nilai riil untuk pembanguan di Pulau Bawean.
Meneliti dan mengamati pergerakan Persatuan Bawean Malaysia (PBM), ternyata bagi warga Bawean di Malaysia belum banyak mengenal akrab. Justru di Malaysia sendiri warga Bawean banyak lebih mengenal perkumpulan kampung asal dari Bawean seperti Persatuan Komalasa, Gelam dll.
Ini merupakan garapan utama untuk perbaikan kinerja PBM di Malaysia. Bukan sekedar nama atau simbol yang ada, tapi pergerakannya tidak aktif. Dengan musyawarah tersebut, semoga PBM bisa memberikan ruang pergerakan yang nyaman kepada semua anggotanya untuk bersama-sama membesarkan PBM.
Dalam perpolitikan PBM seharusnya pandai mengatur strategi yang terbaik, bila perlu PBM berwibawa dan memiliki nilai jual yang tinggi di Pemerintahan Malaysia. Bukan sekedar ikut sana dan ikut sini, tapi harus memiliki nilai tawar tinggi untuk kebesaran PBM dan kemaslahatan bersama bagi warga Bawean di Malaysia.
PBM juga perlu memberikan perlindungan khusus untuk warga Bawean di Malaysia. Artinya, setiap ada warga Bawean yang bermasalah berkaitan hukum atau status, PBM merupakan tempat pengaduan dan tempat berlindung bagi warga Bawean di Malaysia. Seperti perlindungan pekerja bagi warga Bawean, soal status kewarganegaraan, penyodokan rumah bagi warga Bawean di Malaysia dll. Seyogyanya PBM menjadi penengah untuk memberikan perlindungan, dengan harapan warga Bawean tidak dirugikan dengan mendapat ganti rugi yang seimbang.
Mendengar kondisi warga Bawean di Malaysia, terkadang kami terenyuh dan merasa iba dengan nasib warga Bawean harus banyar kontrak rumah yang mahal, membiayai sekolah bagi anak-anaknya, membayar air, listrik, telepon, dll. Sedangkan keluarganya di Bawean selalu aktif menelepon memohon dan mengharap agar selalu dikirim secepatnya dari Malaysia. Tentunya ini menjadi beban berat bagi mereka yang penghasilannya pas-pasan. Seandainya mereka masih bertahan dirumah setinggan, mungkin biaya sewa rumah bisa dijadikan modal untuk mengirim pada keluarganya di Bawean.
Semoga Musyawarah Agung PBM bisa menjadi wahana ruang untuk kemajuan dan kebesaran warga Bawean di Malaysia.
Oleh : MR. Gerbang Bawean
Warga Bawean memiliki banyak organisasi perkumpulan di daerah-daerah, termasuk di luar negeri seperti Persatuan Bawean Singapura (PBS) dan Persatuan Bawean Malaysia (PBS). Perkumpulan ini sangat menunjang untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturrahim bagi warga Bawean, khususnya memberikan kontribusi keuntungan yang cukup besar untuk pembangunan di Bawean.
Di Malaysia rencana akan menggelar musyawarah agung pada tanggl 18 Mei 2008, lalu apa harapan dengan diadakannya musyawarah tersebut? Maka kami sebagai warga Bawean yang menetap di Indonesia punya banyak harapan semoga nantinya berguna untuk kebesaran PBM di Malaysia.
Warga Bawean turun temurun di Malaysia jumlahnya cukup besar, bila dibanding jumlah penduduk yang ada di Bawean sekarang ini. Tentunya kebesaran ini sangat prospek dan memiliki peluang besar untuk membanguan Bawean kedepan. Bukan sekedar besar pasak dari pada tiangnya, tapi betul-betul memiliki fungsi dan nilai riil untuk pembanguan di Pulau Bawean.
Meneliti dan mengamati pergerakan Persatuan Bawean Malaysia (PBM), ternyata bagi warga Bawean di Malaysia belum banyak mengenal akrab. Justru di Malaysia sendiri warga Bawean banyak lebih mengenal perkumpulan kampung asal dari Bawean seperti Persatuan Komalasa, Gelam dll.
Ini merupakan garapan utama untuk perbaikan kinerja PBM di Malaysia. Bukan sekedar nama atau simbol yang ada, tapi pergerakannya tidak aktif. Dengan musyawarah tersebut, semoga PBM bisa memberikan ruang pergerakan yang nyaman kepada semua anggotanya untuk bersama-sama membesarkan PBM.
Dalam perpolitikan PBM seharusnya pandai mengatur strategi yang terbaik, bila perlu PBM berwibawa dan memiliki nilai jual yang tinggi di Pemerintahan Malaysia. Bukan sekedar ikut sana dan ikut sini, tapi harus memiliki nilai tawar tinggi untuk kebesaran PBM dan kemaslahatan bersama bagi warga Bawean di Malaysia.
PBM juga perlu memberikan perlindungan khusus untuk warga Bawean di Malaysia. Artinya, setiap ada warga Bawean yang bermasalah berkaitan hukum atau status, PBM merupakan tempat pengaduan dan tempat berlindung bagi warga Bawean di Malaysia. Seperti perlindungan pekerja bagi warga Bawean, soal status kewarganegaraan, penyodokan rumah bagi warga Bawean di Malaysia dll. Seyogyanya PBM menjadi penengah untuk memberikan perlindungan, dengan harapan warga Bawean tidak dirugikan dengan mendapat ganti rugi yang seimbang.
Mendengar kondisi warga Bawean di Malaysia, terkadang kami terenyuh dan merasa iba dengan nasib warga Bawean harus banyar kontrak rumah yang mahal, membiayai sekolah bagi anak-anaknya, membayar air, listrik, telepon, dll. Sedangkan keluarganya di Bawean selalu aktif menelepon memohon dan mengharap agar selalu dikirim secepatnya dari Malaysia. Tentunya ini menjadi beban berat bagi mereka yang penghasilannya pas-pasan. Seandainya mereka masih bertahan dirumah setinggan, mungkin biaya sewa rumah bisa dijadikan modal untuk mengirim pada keluarganya di Bawean.
Semoga Musyawarah Agung PBM bisa menjadi wahana ruang untuk kemajuan dan kebesaran warga Bawean di Malaysia.
No comments:
Post a Comment