Media Bawean, 5 Mei 2008

LAPORAN : SUEHAILA
KONTRIBUTOR MEDIA BAWEAN DI KUALA LUMPUR
Syamsiah (22 Tahun) dari Sokaoneng puteri Saturi dengan ibunya Amiyah maunya ke Malaysia untuk membantu orang tua dan mencari biaya pernikahan setelah bertunangan dengan jejaka pilihannya dari Kepuh bernama Harry.
Setelah bertunangan, dia berhasrat mau ke Malaysia bertujuan mencari rezeki untuk majelis perkahwinannya. Karena itu ayahnya telah menjual sapi untuk dibuat ongkos dia ke Malaysia.
Syamsiah dicarikan kerja oleh orang di Malaysia kerja sebagai pembantu rumah tangga atau ngamar. Oleh majikannya dijanjikan permit, tempat tinggal, makan/minum, dan gaji RM400 sebulan.
Dia bekerja dengan majikannya anak melayu keturunan bhebien. Pada awalnya semuanya baik, lama-lamaan Syamsiah disiksa. Dengan rumah banglo besar 3 tingkat hanya sendirian yang bekerja mengurusi masak, cuci dan menjaga anak-anaknya.
Ternyata gaji yang sebelumnya dijanjikan RM400, masih dipotong RM200 sebulan, dengan alasan untuk potongan permitnya. Padahal kalau menurut undang2 di sini (Malaysia : Red.) biasanya permit rumah tangga akan ditanggung oleh majikan.
Syamsiah bekerja bukan dari ejen, harga permit terlalu mahal RM4500, ngak ada permit rumahtangga yang semahal ini. Kerna kalau permit kerja kontrakpun hanya sekitar 3500/3800.
Semuanya perlu majikan yang nanggung, sudah di potong RM200, lagi gajinya disimpan majikannya, dia hanya diberi Rm50 saja. Manakala selebihnya ngak diberi dan dilarang keluar rumah di waktu liburnya.
Setelah hampir 5 bulan kerja, Syamsiah hanya dibenarkan cuti 1 kali selama 3 bulan, majikannya sampai menyekat waktu sholatnya dengan memberi kesibukan kerja. Yang aneh walaupun majikannya udah bertambah anak, gajinya tidak ditambah.
Suatu saat, Syamsiah alasan mau pulang ke rumah neneknya, dengan alasan saudaranya datang dari singapura, baru Syamsiah dapat keluar. Untungnya gajinya yang disimpan majikannya diberikan ketika diminta, lalu dia terus lari kerumah tunangannya.
Setelah itu ketemu paman saya dan dibawa pulang ke rumah. Kini pasport dan permitnya ada di majikannya, ngak diberikan hanya salinannya saja yang dipegang Syamsiah.
Keluarga Syamsiah yang kaya2 di Malaysia tidak ada yang membantu, dia hanya dibiarkan. Tapi alhamdulillah, dia kini tinggal bersama saya dan sudah dapat pekerjaan baru.
Kalau boleh bagi orang Bawean yang mau cari kerja di Malaysia, jangan jadi pembantu rumah, cari saja kerja lain. Yang menyakitkan hati kami, majikannya itu juga anak orang bhebien, tapi tega memperlakukan adik saya begitu. Mungkin sudah lupa kella celok. (sue)
No comments:
Post a Comment