Media Bawean, 5 Mei 2008
GAGASAN
Oleh : Bahruddin, SH.MH.
Orang yang berfikir besar, membicarakan idea-idea. Orang yang berfikir sedang membicarakan masa lalu. Orang yang berfikir kerdil, membicarakan orang lain. Kemudian masuk kelompok manakah orang Bawean itu?
Perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Media yang paling dominan di Bawean adalah : dhurung-dhurung, tempat cucian dipinbggir sungai, gardu, pamaoran dan dipasar-pasar. Tempat seperti itu biasanya disebut pasamoan. Nah, dipasamoan itulah biasanya terjadi pembicaraan, dan yang dibicarakan umunya orang lain.
Mengapa jarang mengambil topik lain seperti bidang pendidikan, perekonomian dan topik lain yang mengarah kepada memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan?
Hal ini dapat dimaklumi karena masyarakat Bawean adalah 'masyarakat kuping' bukan masyarakat pembaca. Artinya jika ada pengajian telinganya dibuka lebar-lebar (walau belum tentu masuk). Tapi kalau disuruh membaca sangat sulit sekali. Padahal ayat yang pertama turun adalah iqra', bacalah. Kita memang dianjurkan untuk membaca.
Banyak alasan mengapa orang Bawean tidak suka membaca. Antara lain tidak adanya bahan bacaan yang bisa dibaca. Nah, dalam kaitan ini, Yayasan Darul Fikri telah membuat terobosan dengan meluncurkan 'produk' BAWEAN MEMBACA.
Setiap bulan Yayasan Darul Fikri menerbitkan media dengan nama BAWEAN MEMBACA Isinya antara lain : daftar buku baru, resensi, profil penyumbang buku dan lain-lain. Bagi yang berminat untuk meminjam, cukup dengan mengirim sms pada no. hp yang disediakan untuk itu, dengan menulis nama dan alamat peminjam, dan buku yang akan dipinjam. Kemudian petugas Yayasan akan menghantar buku tersebut ke alamat peminjam dan pada waktunya petugas itu juga yang akan mengambilnya jika waktu peminjaman sudah habis.
Program ini sudah berlangsung sekitar 5 bulan. Mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Selanjutnya kabarnya Yayasan akan meluncurkan program lain yang akan mendukung BAWEAN MEMBACA, namanya WAKAF BUKU. Semoga program ini berhasil dalam rangka menciptakan masyarakat pembaca, bukan lagi masyarakat kuping. Sehingga warga Bawean akan menjadi orang yang berfikir besar.
(Bahruddin Temorrojing Sangkapura Bawean)
GAGASAN
Oleh : Bahruddin, SH.MH.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukannya. Media yang paling dominan di Bawean adalah : dhurung-dhurung, tempat cucian dipinbggir sungai, gardu, pamaoran dan dipasar-pasar. Tempat seperti itu biasanya disebut pasamoan. Nah, dipasamoan itulah biasanya terjadi pembicaraan, dan yang dibicarakan umunya orang lain.
Mengapa jarang mengambil topik lain seperti bidang pendidikan, perekonomian dan topik lain yang mengarah kepada memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan?
Hal ini dapat dimaklumi karena masyarakat Bawean adalah 'masyarakat kuping' bukan masyarakat pembaca. Artinya jika ada pengajian telinganya dibuka lebar-lebar (walau belum tentu masuk). Tapi kalau disuruh membaca sangat sulit sekali. Padahal ayat yang pertama turun adalah iqra', bacalah. Kita memang dianjurkan untuk membaca.
Banyak alasan mengapa orang Bawean tidak suka membaca. Antara lain tidak adanya bahan bacaan yang bisa dibaca. Nah, dalam kaitan ini, Yayasan Darul Fikri telah membuat terobosan dengan meluncurkan 'produk' BAWEAN MEMBACA.
Setiap bulan Yayasan Darul Fikri menerbitkan media dengan nama BAWEAN MEMBACA Isinya antara lain : daftar buku baru, resensi, profil penyumbang buku dan lain-lain. Bagi yang berminat untuk meminjam, cukup dengan mengirim sms pada no. hp yang disediakan untuk itu, dengan menulis nama dan alamat peminjam, dan buku yang akan dipinjam. Kemudian petugas Yayasan akan menghantar buku tersebut ke alamat peminjam dan pada waktunya petugas itu juga yang akan mengambilnya jika waktu peminjaman sudah habis.
Program ini sudah berlangsung sekitar 5 bulan. Mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Selanjutnya kabarnya Yayasan akan meluncurkan program lain yang akan mendukung BAWEAN MEMBACA, namanya WAKAF BUKU. Semoga program ini berhasil dalam rangka menciptakan masyarakat pembaca, bukan lagi masyarakat kuping. Sehingga warga Bawean akan menjadi orang yang berfikir besar.
(Bahruddin Temorrojing Sangkapura Bawean)
No comments:
Post a Comment