SURYA, Saturday, 10 May 2008
GRESIK - SURYA-Jalur transportasi laut Gresik-Bawean, diperkirakan bakal tersendat. Karena saat ini, hanya ada satu kapal penumpang yang melayani rute sejauh 81 mil tersebut, yaitu KM Ekspress Bahari 8B. Sebelumnya, rute pelayaran ini dilayani tiga kapal penumpang. Yaitu KM Samarinda Ekspress, KM Harapanku Mekar dan KM Express Bahari 8B. Dan satu kapal yang khusus barang, KM Palangkaraya.
Namun sejak dua bulan belakangan ini, dua kapal penumpang tidak berlayar sehingga praktis hanya dilayari KM Express Bahari 8B. Meski memiliki waktu tempuh 5 jam, dan berlayar seminggu dua kali, namun banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan tiket. “Tiket untuk seminggu mendatang sudah habis,“ ujar calon penumpang asal Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura, Jum'at (9/5).
Syifak Mashudi, calon penumpang lainnya menjelaskan, tiket KM Express Bahari 8B untuk hari Sabtu (10/6) sudah habis sejak Rabu (7/5) lalu. Akibatnya, jika ingin pulang ke Bawean, para calon penumpang harus bersabar menunggu jadwal berikutnya. “Ya memang harus menunggu,“ ujarnya.
Kepala Dishub Gresik Sutardji, melalui Kabag Humas Mighfar Syukur mengatakan, telah mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang. “Untuk sementara, kami akan mengijinkan KM Express Bahari menambah jadwal operasi, dari dua kali menjadi tiga kali dalam seminggu, berarti ditambah hari Senin,“ papar Sutardji, Jum'at (9/5).
Sedangkan dua kapal lainnya, menurut Sutardji, karena mengalami perbaikan. “Sedangkan dari KM Harapanku Mekar, kami masih menunggu jawaban pada 13 Mei nanti, apakah kapal itu bisa beroperasi kembali atau tidak,“ tegas Sutardji.
Jika sampai batas waktu belum ada kepastian, Sutardji menyatakan akan mengkaji lagi ijin operasionalnya. “Jika memang tidak sanggup, biar ada kesempatan untuk pengelola lainnya,“ jelasnya.
Langkah itu, harus cepat diambil karena pihak Dishub tidak bisa hanya mengandalkan KM Express Bahari 8B. Sebab spesifikasi kapal cepat itu, tidak memungkinkan jika terjadi cuaca yang berangsur memburuk.
“Namun untuk sementara, kami yakin penambahan 1 kali jadwal bisa melayani penumpang. Karena rata-rata penumpang yang ke Bawean saat ini sekitar 100 orang,“ paparnya.
Isnot, salah satu pengelola KM Harapanku Mekar menyatakan, kapalnya kini dalam proses penjualan.
Sebab saat dioperasikan melayani rute Gresik-Bawean biaya operasionalnya terlalu besar sehingga kerap merugi. “Kami akan ganti kapal yang baru,” jelas Isnot, Jum'at (9/5).
Soal Dishub yang menyatakan akan mengkaji ulang perijinan, Isnot berharap Dishub bersikap bijaksana dengan bersabar menunggu beroperasinya kapal yang baru. “Kami pun tidak tinggal diam mengatasi masalah ini,“ jelasnya. st3
GRESIK - SURYA-Jalur transportasi laut Gresik-Bawean, diperkirakan bakal tersendat. Karena saat ini, hanya ada satu kapal penumpang yang melayani rute sejauh 81 mil tersebut, yaitu KM Ekspress Bahari 8B. Sebelumnya, rute pelayaran ini dilayani tiga kapal penumpang. Yaitu KM Samarinda Ekspress, KM Harapanku Mekar dan KM Express Bahari 8B. Dan satu kapal yang khusus barang, KM Palangkaraya.
Namun sejak dua bulan belakangan ini, dua kapal penumpang tidak berlayar sehingga praktis hanya dilayari KM Express Bahari 8B. Meski memiliki waktu tempuh 5 jam, dan berlayar seminggu dua kali, namun banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan tiket. “Tiket untuk seminggu mendatang sudah habis,“ ujar calon penumpang asal Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura, Jum'at (9/5).
Syifak Mashudi, calon penumpang lainnya menjelaskan, tiket KM Express Bahari 8B untuk hari Sabtu (10/6) sudah habis sejak Rabu (7/5) lalu. Akibatnya, jika ingin pulang ke Bawean, para calon penumpang harus bersabar menunggu jadwal berikutnya. “Ya memang harus menunggu,“ ujarnya.
Kepala Dishub Gresik Sutardji, melalui Kabag Humas Mighfar Syukur mengatakan, telah mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang. “Untuk sementara, kami akan mengijinkan KM Express Bahari menambah jadwal operasi, dari dua kali menjadi tiga kali dalam seminggu, berarti ditambah hari Senin,“ papar Sutardji, Jum'at (9/5).
Sedangkan dua kapal lainnya, menurut Sutardji, karena mengalami perbaikan. “Sedangkan dari KM Harapanku Mekar, kami masih menunggu jawaban pada 13 Mei nanti, apakah kapal itu bisa beroperasi kembali atau tidak,“ tegas Sutardji.
Jika sampai batas waktu belum ada kepastian, Sutardji menyatakan akan mengkaji lagi ijin operasionalnya. “Jika memang tidak sanggup, biar ada kesempatan untuk pengelola lainnya,“ jelasnya.
Langkah itu, harus cepat diambil karena pihak Dishub tidak bisa hanya mengandalkan KM Express Bahari 8B. Sebab spesifikasi kapal cepat itu, tidak memungkinkan jika terjadi cuaca yang berangsur memburuk.
“Namun untuk sementara, kami yakin penambahan 1 kali jadwal bisa melayani penumpang. Karena rata-rata penumpang yang ke Bawean saat ini sekitar 100 orang,“ paparnya.
Isnot, salah satu pengelola KM Harapanku Mekar menyatakan, kapalnya kini dalam proses penjualan.
Sebab saat dioperasikan melayani rute Gresik-Bawean biaya operasionalnya terlalu besar sehingga kerap merugi. “Kami akan ganti kapal yang baru,” jelas Isnot, Jum'at (9/5).
Soal Dishub yang menyatakan akan mengkaji ulang perijinan, Isnot berharap Dishub bersikap bijaksana dengan bersabar menunggu beroperasinya kapal yang baru. “Kami pun tidak tinggal diam mengatasi masalah ini,“ jelasnya. st3
No comments:
Post a Comment