Media Bawean, 12 Mei 2008
Penulis : Muhd Syafiq Jaafar
Sumber : http://urban-gentleman.blogspot.com/
Terjemah : Fiya (Kontributor Media Bawean di Kuala Lumpur)
Boyanese, Inilah postingku tentang bangsaku dan asal usulnya. Orang Malaysia & Singapura tidak menyebut nama asalnya, Bawean atau Baweanese (Orang Bawean).
Orang-orang Bawean Muslim semua. Populasi di pulau itu adalah 100% muslim. Sebelum kedatangan Islam, mereka mengamalkan Pendukunan & kepercayaan animisme. Karena itulah mereka pintar dalam ilmu-ilmu maagis (megis : Red). Lalu, mereka diIslamkan oleh pedagang-pedagang Arab. Ramai orang Arab yang datang dan menetap di situ dan mengajarkan mereka tentang Islam. Berlatar belakang dari situ, kesan-kesan budaya Arab mulai terlihat dalam aktivitas-aktivitas orang Bawean. Misalnya mengadakan makan besar dalam perayaan-perayaan tertentu, makan bersama dalam satu dulang besar, musik teralun dari paluan kompang, tempat perempuan diasingkan dari lelaki dan sebagainya lagi. Mereka juga sering menikah waktu usia masih muda, selalunya untuk perempuan waktu masih dalam usia remaja lagi. Nama-nama mereka aslinya adalah nama-nama Arab seperti Mohammad, nama panggilan mereka sangat unik dan melucukan, seperti Mamat, Nyok, Ende.
Rata-ratanya, orang Bawean punya suara yang bagus dan sangat pandai membaca Al Qur'an.
Bawean terletak berhampiran dengan Pulau Madura. Adalah menjadi kebiasaan bagi anak-anak muda Bawean mencari pengalaman di luar, makanya kita bisa lihat mereka di negeri jiran kita.
Bahasa Bawean ada kesamaan dengan bahasa Madura, sebagaimana kesamaan antara bahasa malaysia dan indonesia. Bahasa itu sudah jarang digunakan di Singapura. Dan nanti akan terus hilang jika generasi muda tidak peduli untuk tahu dan belajar menggunakan bahasa ini.
Di singapura, orang Bawean atau or Boyanese (seperti mana yang tertulis dalam kartu penduduk) telah menjadi sangat lemah oleh sebab perkawinan antar kaum. Keaslian kaum Bawean sudah sangat jarang di Singapura. Banyak yang kahwin dengan orang Melayu dan orang Jawa. Ada juga yang mengahwini bangsa India, Cina, malah Caucasian (Eropah+Asia). Kebanyakan orang Bawean Singapura sudah pun menjadi Melayu hasil perkahwinan campur ini. Perempuan Bawean yang menikah laki2 Melayu dan anak-anaknya sudah tentulah berbangsa Melayu.
Pihak pemerintah sering menekankan soal warisan. Orang-orang Singapura selalu diingatkan agar tidak melupakan asall usul mereka. Maka dari itu, dalam kartu penduduk tertulis nama bangsa seseorang itu. Rata-ratanya orang Bawean Singapura dari golongan pertengahan yang berpendapatan sederhana. Mereka terdiri dari golongan professional, ahli perniagaan, ahli sukan, asatizah, seniman dan juga ahli politik. Mereka juga punya persatuan yang dipanggil Persatuan Bawean Singapura. (Fiya)
Sumber : http://urban-gentleman.blogspot.com/
Terjemah : Fiya (Kontributor Media Bawean di Kuala Lumpur)
Boyanese, Inilah postingku tentang bangsaku dan asal usulnya. Orang Malaysia & Singapura tidak menyebut nama asalnya, Bawean atau Baweanese (Orang Bawean).
Orang-orang Bawean Muslim semua. Populasi di pulau itu adalah 100% muslim. Sebelum kedatangan Islam, mereka mengamalkan Pendukunan & kepercayaan animisme. Karena itulah mereka pintar dalam ilmu-ilmu maagis (megis : Red). Lalu, mereka diIslamkan oleh pedagang-pedagang Arab. Ramai orang Arab yang datang dan menetap di situ dan mengajarkan mereka tentang Islam. Berlatar belakang dari situ, kesan-kesan budaya Arab mulai terlihat dalam aktivitas-aktivitas orang Bawean. Misalnya mengadakan makan besar dalam perayaan-perayaan tertentu, makan bersama dalam satu dulang besar, musik teralun dari paluan kompang, tempat perempuan diasingkan dari lelaki dan sebagainya lagi. Mereka juga sering menikah waktu usia masih muda, selalunya untuk perempuan waktu masih dalam usia remaja lagi. Nama-nama mereka aslinya adalah nama-nama Arab seperti Mohammad, nama panggilan mereka sangat unik dan melucukan, seperti Mamat, Nyok, Ende.
Rata-ratanya, orang Bawean punya suara yang bagus dan sangat pandai membaca Al Qur'an.
Bawean terletak berhampiran dengan Pulau Madura. Adalah menjadi kebiasaan bagi anak-anak muda Bawean mencari pengalaman di luar, makanya kita bisa lihat mereka di negeri jiran kita.
Bahasa Bawean ada kesamaan dengan bahasa Madura, sebagaimana kesamaan antara bahasa malaysia dan indonesia. Bahasa itu sudah jarang digunakan di Singapura. Dan nanti akan terus hilang jika generasi muda tidak peduli untuk tahu dan belajar menggunakan bahasa ini.
Di singapura, orang Bawean atau or Boyanese (seperti mana yang tertulis dalam kartu penduduk) telah menjadi sangat lemah oleh sebab perkawinan antar kaum. Keaslian kaum Bawean sudah sangat jarang di Singapura. Banyak yang kahwin dengan orang Melayu dan orang Jawa. Ada juga yang mengahwini bangsa India, Cina, malah Caucasian (Eropah+Asia). Kebanyakan orang Bawean Singapura sudah pun menjadi Melayu hasil perkahwinan campur ini. Perempuan Bawean yang menikah laki2 Melayu dan anak-anaknya sudah tentulah berbangsa Melayu.
Pihak pemerintah sering menekankan soal warisan. Orang-orang Singapura selalu diingatkan agar tidak melupakan asall usul mereka. Maka dari itu, dalam kartu penduduk tertulis nama bangsa seseorang itu. Rata-ratanya orang Bawean Singapura dari golongan pertengahan yang berpendapatan sederhana. Mereka terdiri dari golongan professional, ahli perniagaan, ahli sukan, asatizah, seniman dan juga ahli politik. Mereka juga punya persatuan yang dipanggil Persatuan Bawean Singapura. (Fiya)
No comments:
Post a Comment