Monday, 26 May 2008

NGOPI BERSAMA DIREKTUR BAWEAN INSTITUTE

Media Bawean, 27 Mei 2008

Sampai di Jakarta, 25 Mei 2008 media Bawean bertemu dengan Direktur Bawean Institute (BI), Andy Syaifuddin. Hasil pertemuan tersebut, cukup menarik dan menghasilkan beberapa evaluasi untuk pengembangan Bawean ke depan.

Menurut Andy Syarifuddin, "Pengembangan Pulau Bawean banyak hambatan, disebabkan warga Bawean sulit bersatu. Bila ada suatu program pengembangan Bawean, pasti ada saja pihak tertentu tidak setuju atau menolak," ujarnya.

"Akibat pihak-pihak terkait merasa enggan untuk melakukan pengembangan ataupun investasi di Pulau Bawean. Termasuk investor ataupun pengembang lainnya merasa kurang berminat," tegas Direktur Bawean Institute.

"Termasuk dalam bidang keamanan, berapa banyak orang-orang luar (pendatang : Red.) masuk Bawean tanpa dilengkapi surat katerangan. Ternyata mereka dapat ruang tinggal di Bawean, karena orang Bawean ada menerima dan sebagian menolak. Seharusnya pihak pemerintah seperti kepala desa ataupun keamanan bersikap tegas dalam hal ini ," ujarnya.

Selanjutnya menurut Andy Syarifuddin soal geografis, "Transportasi Bawean Gresik yang ditempuh lama dan ongkos mahal, termasuk biaya pengangkutan. Akibatnya, pihak investor berfikir dua kali untuk melakukan investasi. Terkecuali besok lapter sudah siap beroperasi," ujarnya.

Soal lain, kesulitan pengembangan Bawean yaitu sentimen kebijakan politik. "Sentimen kebijakan politik di Bawean sangat kental, terutama politik ditingkatan para tokoh. Bila tidak sama baju politik yang dipakai, maka dianggap musuh selamanya. Bila tidak medukung, maka tidak akan mendapat skala prioritas dalam pembangunan. Seharusnya sentimen politik segera dihilangkan dengan memberikan penyadaran dan memberikan pemahaman dengan maksud dan tujuan politik," tambah Andy Syarifuddin.

Saat ditanya soal Media Bawean, Andi Syarifuddin menyatakan, "Bersyukur dan berterimah kasih dengan suksesnya Media Bawean memberikan info terkini dari Bawean," ujarnya. (bst)

No comments:

Post a Comment