Media Bawean, 05 Mei 2008
http://www.bappeprop-jatim.go.id/
Gresik, Bappeprov Jatim
Pasokan kebutuhan pokok ke pulau Bawean, Gresik terancam berkurang. Ini disebabkan kapal yang berlayar dari pelabuhan Gresik menuju pulau yang terpencil dari Gresik itu hanya dua kali se minggu, yaitu Sabtu dan Minggu saja selama sebulan.
Perubahan jam berlayar kapal ke pulau Bawean itu terjadi sejak sebulan terakhir yang disebabkan menurunnya jumlah penumpang. Akibatnya, berdampak terhadap pasokan sembako ke pulau yang warganya mayoritas menjadi tenaga kerja asing di Malaysia, Brunai dan negara lain itu. Untuk kapal penumpang, saat ini hanya Kapal Motor (KM) Expres Bahari 08-B yang melayani Gresik - Bawean itu. Sementara untuk kapal barang tidak ada. Karena itu, warga pulau Bawean minta Pemkab Gresik untuk menambah jadwal pelayaran kapal ke pulau Bawean. Sehingga, penyeberangan kembali normal. "Warga minta Pemkab Gresik menambah jadwal pelayaran kapal penumpang maupun barang pelabuhan Gresik-pulau Bawean pulang pergi (PP)," ujar Syakir Jamhuri SH, warga Tambak, Bawean yang juga anggota DPRD Gresik ini. Dikatakan Syakir, sebelumnya kapal yang melayani jalur Gresik - Bawean sedikitnya ada empat kapal, barang dan penumpang. Yaitu, KM Express Bahari 08-B, KM Palangkaraya, KM Harapanku Mekar, dan KM Samarinda Express. Kapal itu hampir tiap hari melayani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean. Sehingga, warga bisa lakukan pelayaran tiap hari. Terlebih bagi warga pulau Bawean yang dagang. Mereka bisa kirim barang dagangan mereka ke pulau Bawean tiap hari. Namun, lanjutnya, sejak kapal yang melayani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean tinggal satu kapal, yaitu KM Express Bahari, aktivitas warga pulau Bawean, lebih-lebih aktivitas ekonomi mereka jadi terganggu. "Sekarang kalau warga Bawean ingin pulang ke pulau Bawean, atau ingin pergi ke Gresik harus menunggu hari Sabtu atau Rabu, karena pada hari itu baru ada kapal yang berlayar," ujar sekretaris FPG DPRD Gresik ini. Kondisi itu menurutnya jelas berakibat fatal terhadap kebutuhan pokok di pulau Bawean yang rata-rata dikirim dari Gresik. Stok kebutuhan pokok terus berkurang, bahkan sekarang mulai langka. Kalau kondisi itu dibiarkan, tidak menutup kemungkinan kelangkaan sembako di pulau Bawean akan terjadi, seperti terjadi pada saat cuaca buruk Januari-Februari 2008 lalu. "Saya minta Pemkab Gresik menambah jadwal keberangkatan kapal. Kalau bisa, Pemkab Gresik kembali menambah kapal untuk layani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean, " pinta Syakir. Ditambahkan Syakir, KM Express Bahari 08-B yang melayani penyeberangan tunggal pelabuhan Gresik-pulau Bawean tidak memanfaatkan moment tersebut untuk naikan herga tiket kapal. Terbukti, harga tiket tetap sama. Untuk VIP Rp130 ribu perpenumpang, eksekutif Rp114 ribu perpenumpang dan ekonomi Rp104 ribu perpenumpang. "Rata-rata kapal memuat 300 penumpang se kali berlayar," pungkasnya. (eri/bhi)
http://www.bappeprop-jatim.go.id/
Gresik, Bappeprov Jatim
Pasokan kebutuhan pokok ke pulau Bawean, Gresik terancam berkurang. Ini disebabkan kapal yang berlayar dari pelabuhan Gresik menuju pulau yang terpencil dari Gresik itu hanya dua kali se minggu, yaitu Sabtu dan Minggu saja selama sebulan.
Perubahan jam berlayar kapal ke pulau Bawean itu terjadi sejak sebulan terakhir yang disebabkan menurunnya jumlah penumpang. Akibatnya, berdampak terhadap pasokan sembako ke pulau yang warganya mayoritas menjadi tenaga kerja asing di Malaysia, Brunai dan negara lain itu. Untuk kapal penumpang, saat ini hanya Kapal Motor (KM) Expres Bahari 08-B yang melayani Gresik - Bawean itu. Sementara untuk kapal barang tidak ada. Karena itu, warga pulau Bawean minta Pemkab Gresik untuk menambah jadwal pelayaran kapal ke pulau Bawean. Sehingga, penyeberangan kembali normal. "Warga minta Pemkab Gresik menambah jadwal pelayaran kapal penumpang maupun barang pelabuhan Gresik-pulau Bawean pulang pergi (PP)," ujar Syakir Jamhuri SH, warga Tambak, Bawean yang juga anggota DPRD Gresik ini. Dikatakan Syakir, sebelumnya kapal yang melayani jalur Gresik - Bawean sedikitnya ada empat kapal, barang dan penumpang. Yaitu, KM Express Bahari 08-B, KM Palangkaraya, KM Harapanku Mekar, dan KM Samarinda Express. Kapal itu hampir tiap hari melayani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean. Sehingga, warga bisa lakukan pelayaran tiap hari. Terlebih bagi warga pulau Bawean yang dagang. Mereka bisa kirim barang dagangan mereka ke pulau Bawean tiap hari. Namun, lanjutnya, sejak kapal yang melayani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean tinggal satu kapal, yaitu KM Express Bahari, aktivitas warga pulau Bawean, lebih-lebih aktivitas ekonomi mereka jadi terganggu. "Sekarang kalau warga Bawean ingin pulang ke pulau Bawean, atau ingin pergi ke Gresik harus menunggu hari Sabtu atau Rabu, karena pada hari itu baru ada kapal yang berlayar," ujar sekretaris FPG DPRD Gresik ini. Kondisi itu menurutnya jelas berakibat fatal terhadap kebutuhan pokok di pulau Bawean yang rata-rata dikirim dari Gresik. Stok kebutuhan pokok terus berkurang, bahkan sekarang mulai langka. Kalau kondisi itu dibiarkan, tidak menutup kemungkinan kelangkaan sembako di pulau Bawean akan terjadi, seperti terjadi pada saat cuaca buruk Januari-Februari 2008 lalu. "Saya minta Pemkab Gresik menambah jadwal keberangkatan kapal. Kalau bisa, Pemkab Gresik kembali menambah kapal untuk layani rute penyeberangan pelabuhan Gresik-pulau Bawean, " pinta Syakir. Ditambahkan Syakir, KM Express Bahari 08-B yang melayani penyeberangan tunggal pelabuhan Gresik-pulau Bawean tidak memanfaatkan moment tersebut untuk naikan herga tiket kapal. Terbukti, harga tiket tetap sama. Untuk VIP Rp130 ribu perpenumpang, eksekutif Rp114 ribu perpenumpang dan ekonomi Rp104 ribu perpenumpang. "Rata-rata kapal memuat 300 penumpang se kali berlayar," pungkasnya. (eri/bhi)
No comments:
Post a Comment