Saturday, 31 May 2008

BEGINILAH NASIBKU

Media Bawean, 1 Juni 2008

Para Wisudawan Universitas Terbuka

Pada Selasa, 27 Mei 2008, Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan Wisuda Periode II Tahun 2008, dengan meluluskan 8 orang Program Pascasarjana dan 25.762 orang lulusan Program Sarjana dan Diploma dari 4 Fakultas (FEKON, FISIP, FMIPA, dan FKIP), serta 199 orang lulusan Akta Mengajar. Diantara wisudawan tersebut, alhamdulillah kami termasuk didalamnya. Pendidikan D2 dapat kami selesaikan dengan baik dan memuaskan.

Sebenarnya kami ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA Islam Al Ma'arif Singosari Malang, sesuai harapan guru-guru yang aktif mendidik kami. Apa hendak dikata, Allah SWT. menentukan takdir dan nasib manusia. Disaat kami melaksanakan ujian Ebtanas (Unas : Sekarang), kami mendapat kabar dari Bawean bahwa Ayahku meninggal dunia. Mendapat kabar tersebut, kami merasa bahwa hidup penuh cobaan dan ujian.

Keputusan bulat yang kami lakukan adalah pulang ke Bawean, tanpa mengikuti tes UMPTN ataupun lainnya. Setelah itu, kami banyak mendapat kabar dari guru-guru di SMA, bahwa teman-temanku sukses melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan lainnya. Setelah guru menanyakan, kamu kuliah dimana? kami jawab, UNIBA (Universitas Bawean), terpaksa kami berbohong untuk mengobati kekecewaan guru kepada kami.

Hubungan kami dengan guru-guru tetap terjalin dan akrab, terutama dengan Bapak Nurdayawan (sekarang aktif mengajar), Hikmah Bafaqih (sekarang jadi anggota DPRD Kab. Malang) dan lainnya. Kedekatan dengan guru, karena sejak di SMA kami merintis majalah sekolah yang terbit tiap bulan dengan jumlah pelanggan 800 siswa. Disamping itu kami juga pernah juara karya tulis ilmiah tingkat SMA se-Jawa Timur di Unisma Malang dan Unibraw Malang masuk nominasi 10 besar.

Setelah di Bawean kami mengajar , di MTs. Ma'arif IV, MTs. Himayatul Islam, dan MA Himayatul Islam selama 6 tahun. Setelah itu kami dapat tawaran masuk UT, dan Alhamdulillah sudah di wisuda oleh Rektor UT, Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc, pada tanggal 27 Mei 2008 di Gedung Serba Guna UT. (bst)

DANA PILGUB DIJADIKAN MODAL PEMILU 2009

Media Bawean, 1 Juni 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean


Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan dilaksanakan pada 23 Juli 2008. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur perlu waspada dalam pengelolaan keuangan kampanye dan operasional ataupun lainnya.

Dana Pilgub rawan disalahgunakan oleh oknum politisi untuk mempopulerkan dirinya dalam rangka persiapan pemilu legislatif tahun 2009. Di daerah-daerah umumnya lebih ramai suara persiapan legislatif daripada Pilgub. Tokoh parpol sudah membentuk tim disetiap dusun dan desa untuk memperkuat dirinya pada pencalonan legislatif pada tahun 2009, bukan untuk Pilgub.

Mereka sudah mulai melakukan penggalangan tim yang terdiri tokoh masyarakat dan lainnya. Setiap saat rutin melakukan kegiatan untuk konsolidasi partai. Apakah untuk persiapan Pemilihan Gubernur (Pilgub)? Oh bukan, ternyata untuk menguatkan dirinya dalam rangka melakukan pendekatan pada elemen masyarakat.

Kerawanan penyalahgunaan dana tersebut ada pada tingkat kecamatan, karena bersentuhan langsung dengan pemilih (konstituen). Para politisi merasa diuntungkan dengan harapan dapat kucuran dana Pilgub. Setelah dana didapat, maka rencana selanjutnya menggunakan modal tersebut untuk mempopulerkan dirinya. Dengan peluru yang sudah dipersiapkan oleh para Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur.

Untuk menghindari adanya penyalahgunaan dana tersebut, maka perlu kontrol oleh tim Cagub dan Cawagub. (bst)

ORANG BAWEAN SULIT DIATUR, KERAS & SOK PINTER

Media Bawean, 1 Juni 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean


Ada ungkapan yang sering kita dengar setiap saat, yaitu :
Orang Bawean sulit diatur, mau menang sendiri
Orang Bawean keras, sulit diajak kompromi
Orang Bawean sok pinter, semua tahu

Bila kita cermati makna ungkapan tersebut, membuktikan orang Bawean hebat pada tingkatan kemandirian yang dimiliki.

Dibandingkan ungkapan sebagai berikut :
Orang Bawean mudah diatur, mudah mengalah
Orang Bawean lemah, mudah dikompromi
Orang Bawean sok bodoh, semua tidak tahu

Sebenarnya orang Bawean mudah diatur, asal yang mengaturnya memiliki kemampuan dan teladan yang tinggi. Sebaliknya, bila yang mengatur tidak memiliki kemampuan dan tidak punya kharisma (wibawa), maka semua akan berantakan.

Sikap keras orang Bawean masih memilki hati nurani yang tinggi terhadap sesamanya. Adakah orang yang berkunjung ke Pulau Bawean merasa kecewa, semuanya merasa nyaman dan terkenang. Orang Bawean selalu menghormati dan memberikan yang terbaik pada orang lain. Bila ada orang menganggap orang Bawean memiliki sifat keras, berarti belum bisa memahami karakter orang Bawean yang sebenarnya.

Orang Bawean sok pinter, ungkapan tersebut bila dilihat standar pendidikan yang ada bisa dianggap benar. Bawean pulau kecil, tapi banyak singanya (orang pinternya). Ruang lingkup yang kecil, maka gaungnya akan terdengar bak halilintar akan membuahkan petir. Akibatnya singa-singa yang ada, banyak yang hijrah keluar Bawean mencari lahan yang lebih luas untuk berkompetisi dengan pihak lain.

Silahkan memberikan komentar dan pendapat tentang tulisan ini.

Friday, 30 May 2008

KAPAL EKPRESS BAHARI 8B DILAPORKAN POLISI

Media Bawean, 31 Mei 2008

Kapal Ekpress Bahari 8B dilaporkan ke polisi oleh penumpang yang tidak terangkut pada pelayaran hari sabtu, 31 Mei 2008 Gresik - Bawean.

Saat penumpang tidak bisa masuk ke dalam kapal, karena muatan sudah sesuai kepasitas yaitu 303 penumpang. Maka keributan antara pihak agen yaitu H. Subki Maneger PT. Duta Wisata dengan Hepni salah satu penumpang dari Sidogedungbatu yang menjabat sebagai Sekretaris DPC. PDI Perjuangan Gresik sempat memanas yang dilanjutkan ke kantor Kapal Ekpress Bahari 8B.
Menurut Decky F. Kepala Cabang PT. SIM Kapal Ekpress Bahari 8B, "Ada 4 orang yang tidak terangkut pada pelayaran hari ini, solusi yang diberikan yaitu penginapan dan makan ditanggung pihak kami sampai pemberangkatan hari senin," ujar Decky.

"Sementara ini tiket kami dihitung dulu, masalahnya kelebihan tiket atau kesalahan pihak syahbandar saat penghitungan saat masuk kapal," ujar Decky F. di kantornya saat ditemui Media Bawean.

"Penumpang yang sudah melaporkan ke Polres Gresik adalah Hepni, sedangkan yang 3 orang sudah kami selesaikan" kata Decky F.
Hepni saat dihubungi Media Bawean, mengakui sudah melapor ke Polres Gresik dan hari senin akan melapor ke YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) di Surabaya.

Suef Kepala Cabang Dinas P & K Gresik yang memiliki tiket resmi di kursi B 84, menyatakan, "Kami pusing kepala dan stress, sebab hari senin ada rapat dengan guru se Tambak dan memberangkatkan kontingen Porseni ke Gresik terpaksa kami gagalkan," katanya. (bst)

TARIF KAPAL NAIK EKONOMI 20%, EKSEKUTIF 21% DAN VIP 25%

Media Bawean, 31 Mei 2008

Kenaikan 25% pada tarif Kapal Express Bahari 8B Gresik - Bawean, yaitu tarif VIP sedangkan tarif Ekonomi 20% dan Eksekutif 21%.

Yana aktivis mahasiswa Bawean di Surabaya menyatakan, "Seharusnya kenaikan tarif kapal disesuaikan dengan kemampuan warga Bawean," katanya.

"Bila warga memberatkan, maka solusi terbaik adalah mengukur kemampuan masyarakat kita berapa peresen, misal kekuatan warga 15% selebihnya Pemkab Gresik membantu memberikan subsidi 10%, ujar Yana.

"Tapi kendala pada warga Bawean, berapapun tarif yang diberikan akan diterima Rp.500.000 bisa diterima. Itulah kelemahan warga Bawean, tanpa mengukur kemampuan yang riil pada perekenomian kita. Setelah tarif diterima, kita sebagai aktivis mau apalagi?," keluh Yana.

Jadi kenaikan tersebut, menurut Wakil Bupati Gresik H.M. Sastro Soewito, sudah dianggap wajar dan sesuai dengan harapan tokoh masyarakat Bawean dan pihak pemerintah, serta pengusaha kapal. Sedangkan harapan untuk mendapat subsidi, menurut Wabup," Subsidi tidak ada," katanya.

"Untuk jadwal sudah tiga kali seminggu, bila tetap ada lonjakan penumpang maka pihak kapal akan diminta beroperasi tambahan," tegas Wabup.

"Kami mengharap ada dispensasi khusus untuk pengangkutan bahan pokok, selama tidak mengganggu kenyamanan penumpang," tambah Wabup.

Hari ini pemberangkatan sempat ricuh di pelabuhan Gresik, penumpang yang memiliki tiket tidak bisa ikut pelayaran karena kapasitas kapal sudah cukup. Ada 4 orang tidak bisa ikut berlayar, diantaranya Suef Kepala cabang dinas P & K Tambak dan Hefni Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gresik. Menurut Safir sekretaris PBG, "Penumpang yang tidak berangkat hari ini, akan diberangkatkan hari senin dengan biaya penginapan dan makan ditanggung pihak Kapal Express Bahari 8B," katanya. (bst)

TARIF KAPAL GRESIK KE BAWEAN NAIK 25%

Media Bawean, 31 Mei 2008
Sumber : Duta Masyarakat

GRESIK - Tarif kapal Gresik-Bawean akhirnya disepakati naik 25 persen dari tarif lama. Kesepakatan itu berdasarkan rapat kenaikan tarif kapal yang dipimpin Wakil Bupati Gresik Sastro Soewito diikuti perwakilan Camat Sangkapura dan Tambak, Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik dan manajemen PT Inti Makmur Sejahtera selaku pengelola KM Ekspres Bahari 8-B (EB 8-B), kemarin.

Tarif lama kelas ekonomi ditambah asuransi dan pas kapal sebesar Rp 105 ribu perorang, kini menjadi Rp 125 ribu. Untuk kelas eksekutif bila ditambah asuransi dan pas kapal menjadi Rp 140 ribu dari tarif lama Rp 115 ribu. Kelas VIP naik menjadi Rp 165 ribu dari tarif lama Rp 135 ribu. Khusus pelajar dan anak-anak bila ditambah asuransi dan pas kapal mengalami kenaikan antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Kelas ekonomi yang semula hanya Rp 85 ribu menjadi Rp 105 ribu.

Sedang kelas eksekutif naik menjadi Rp 115 ribu dari tarif lama Rp 85 ribu dan tarif anak-anak maupun pelajar untuk kelas VIP menjadi Rp 135 ribu dari Rp 105 ribu.

Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Sutardji, ketika dikonfirmasi mengatakan, meski sudah disepakati tarif baru, namun tidak dapat diberlakukan langsung sebab harus menunggu pengesahan dari Bupati Gresik Robbach Ma’sum. Kemungkinan tarif baru dapat diberlakukan pada awal Juni 2008 mendatang. “Apalagi untuk mencapai kesepakatan itu tidak mudah. Sebab, pengelola Ekspres Bahari mengajukan kenaikan tarif hingga 50 persen. Namun, akhirnya dengan pertimbangan BOK (biaya operasional kapal) maka dapat ditekan hingga rata-rata kenaikannya hanya 25 persen,” tandas Sutardji serius.

Menyikapi kenaikan tarif kapal tersebut, Direktur Eksekutif LSM Gerbang Bawean Abdul Basith Karim menilai kenaikan itu terlalu tinggi. Seharusnya sebelum ditetapkan kenaikan tarif kapal penyeberangan Gresik-Bawean, dilakukan survei kemampuan warga Gresik. “Mungkin yang menjadi TKI tidak masalah. Tapi ingat warga Bawean juga banyak yang penghasilannya pas-pasan,” tegas pemuda Bawean ini. (dik)

TARIF ANGKUTAN NAIK BESOK MELEBIHI KETENTUAN, TRAYEK BISA DICABUT

Media Bawean, 31 Mei 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Terjadi susul-menyusul kenaikan tarif angkutan darat dan laut pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Setelah tarif angkutan kota (angkot) dan desa (angdes), Dinas Perhubungan Gresik menyetujui kenaikan tarif kapal penyeberangan Gresik-Bawean. Kenaikannya Rp 20 ribu-Rp 30 ribu.

Penentuan kenaikan tarif angkutan penyeberangan Gresik-Bawean itu dilakukan di ruang rapat kantor Wakil Bupati Gresik Sastro Soewito kemarin (30/5). Rapat tersebut dihadiri perwakilan Kecamatan Tambak dan Sangkapura dari Pulau Bawean, Dinas Perhubungan Gresik, Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, serta perwakilan Kapal Ekspress Bahari (EB) 8B.

Kenaikan tarif angkot dan angdes serta kapal penyeberangan tersebut berlaku mulai besok (1/6). Itu berarti bersamaan dengan pemberlakuan kenaikan tarif angkot dan angdes yang disepakati pada Kamis (29/5).

Kepala Dinas Perhubungan Gresik Sutardji menyatakan, penentuan kenaikan tarif angkutan penyeberangan lebih sulit daripada angkot dan angdes. Sebab, perwakilan PT Inti Makmur Sejahtera, pengelola KM Ekspress Bahari, bersikeras minta kenaikan 50 persen dari tarif lama. Namun, karena mendapatkan banyak tentangan, mereka menyetujui kenaikan 25 hingga 30 persen dari tarif lama.

"Kenaikan 50 persen dianggap tidak wajar. Kami lalu menghitung biaya operasi kapal (BOK). Akhirnya, pengelola bisa memahami," jelas Sutardji. Tarif baru itu berlaku setelah SK bupati keluar.

Sejal awal Mei 2008, KM Ekpress Bahari 8B jadi satu-satunya kapal yang melayani penyeberangan Gresik-Bawean dan sebaliknya. Manajemen mengusulkan kenaikan hingga 70 persen. Namun, dalam rapat Dewan Pembina Transportasi Daerah (DPTD), Kamis (29/5), usul tersebut ditolak. Manajemen lalu merevisi jadi 50 persen dan lagi-lagi tolak.

Dinas Perhubungan telah mencabut izin operasional dua kapal lain, yakni KM Harapanku Mekar dan Samarinda Ekspres. "Kalau ingin kembali mengoperasikan kapalnya, manajemen harus mengurus izin lagi," tegas Sutardji.

Pimpinan PT Duta Wisata, agen resmi KM EB 8B, Subki, menilai kenaikan tersebut wajar. Sebab, sudah ada perimbangan antara kenaikan bahan bakar dan tarif. "Kalau mengikuti kurang, yang pasti kurang saja. Tapi, kami kan melihat kebutuhan masyarakat Bawean. Jadi, saya nilai wajarlah kenaikan tarif itu," katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Pemberdayaan Masyarakat (LKPM) Syifak Masjudi mengatakan, masyarakat Bawean hanya bisa pasrah atas kenaikan tiket kapal tersebut. Sebab, saat ini, penyeberangan Gresik-Bawean hanya dilayani EB 8B. "Meski keberatan, masyarakat tidak bisa mengelak karena tidak ada angkutan alternatif lain," tegas Syifak.

Karena itu, Syifak berharap pemerintah bisa menyediakan kapal alternatif untuk masyarakat. "Sehingga, masyarakat bisa memilih angkutan yang sesuai dengan ekonominya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC Organda Gresik Ali Hasan berharap masyarakat bisa memahami kenaikan tarif angkot maupun angdes yang berlaku mulai besok. Sebab, selain berdasarkan survei pasar, penentuan kenaikan tarif mempertimbangkan kemampuan pengguna jasa transportasi. Masyarakat jadi acuan utama. "Selain besarnya kenaikan harga BBM," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Sutardji sebelumnya menegaskan bila ada sopir yang menarik melebihi ketentuan, Dishub akan menjatuhkan saksi. "Kami cabut izin trayeknya," ujar dia. (yad/roz)

TARIF BAWEAN - GRESIK NAIK 25%

Media Bawean, 31 Mei 2008

Sumber : SINDO
GRESIK (SINDO) – Tarif baru kapal penyeberangan Gresik–Bawean disepakati naik 25%. Kendati begitu, tarif tak bisa diberlakukan karena menunggu diteken Bupati Gresik.

Kesepakatan pembahasan tarif baru itu diambil dalam rapat yang dipimpin Wakil Bupati Sastro Soewito kemarin. Dengan kenaikan ini, berarti tarif kelas ekonomi ditambah asuransi dan pas kapal sebesar Rp.105.000 per orang menjadi Rp.125.000. Untuk kelas eksekutif bila ditambah asuransi dan pas kapal menjadi Rp.140.000 dari sebelumnya Rp.115.000. Kemudian, kelas VIP naik menjadi Rp.165.000 dari tarif lama hanya Rp.135.000.

Khusus pelajar dan anakanak bila ditambah asuransi dan pas kapal,mengalami kenaikan antara Rp.20.000– 30.000. Kelas ekonomi yang semula hanya Rp.85.000 menjadi Rp.105.000. Sedangkan kelas eksekutif naik menjadi Rp.115.000 dari tarif lama Rp.85.000 dan tarif anak-anak maupun pelajar untuk kelas VIP menjadi Rp.135.000 dari semula Rp.105.000. Kepala Dinas Perhubungan Gresik Sutardji menjelaskan, rapat diikuti perwakilan dari Camat Sangkapura dan Tambak, Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, dan manajemen PT Inti Makmur Sejahtera selaku pengelola KM Ekspres Bahari 8-B (EB 8- B).

”Untuk mencapai kesepakatan itu tidak mudah. Sebab, pengelola Ekspres Bahari mengajukan kenaikan tarif hingga 50%. Namun, akhirnya dengan pertimbangan BOK (biaya operasional kapal), maka dapat ditekan hingga rata-rata kenaikannya hanya 25%,” ungkap mantan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Gresik itu. Kendati sudah disepakati tarif baru, lanjut Sutardji, namun tarif tersebut tidak dapat diberlakukan langsung.

Sebab, harus menunggu pengesahan dari Bupati Gresik Robbach Ma’sum. Kemungkinan, tarif baru itu baru dapat diberlakukan pada awal Juni mendatang. Abdul Basith, warga Bawean menilai, kenaikan itu terlalu tinggi. Harusnya, kata dia, sebelum ditetapkan kenaikan tarif kapal penyeberangan Gresik–Bawean, maka dilakukan survei kemampuan warga Gresik. ”Mungkin yang menjadi TKI tidak masalah. Namun ingat, warga Bawean itu juga banyak yang penghasilannya pas-pasan,” tukas Koordinator LSM Gerbang Bawean itu.

Lain lagi dengan H. Subki, selaku pimpinan PT Duta Wisata yang menjadi agen resmi KM EB 8-B. Saat dikonfirmasi dia menilai, kenaikan tersebut wajar. Sebab, sudah ada perimbangan antara kenaikan bahan bakar dan tarif. Seperti diberitakan, pembahasan tarif kapal penyeberangan Gresik–Bawean menemui jalan buntu. Pengusaha minta kenaikan tarif hingga 70% dari tarif lama. Namun, dewan transportasi keberatan dengan usulan tersebut. (ashadi ik)

SEMPAT DEADLOCK, TARIF KAPAL GRESIK - BAWEAN NAIK 25 PERSEN

Media Bawean, 30 Mei 2008
Sumber : Berita jatim, Jumat, 30/05/2008 20:55 WIB
Reporter : Hardy

Gresik – Setelah deadlock, akhirnya tarif kapal penyeberangan Gresik-Baweanb diputuskan naik 25 persen dari tarif yang sebelumnya. Keputusan ini diambil dalam rapat yang diselenggarakan di ruang Wakil Bupati Gresik, Jumat (30/5/2008).

"Untuk mencapai kesepakatan itu tidak mudah. Sebab, pengelola Ekspres Bahari mengajukan kenaikan tarif hingga 50 persen. Namun, akhirnya dengan pertimbangan BOK (biaya operasional kapal, Red) maka dapat ditekan hingga rata-rata kenaikannya hanya 25 persen," jelas Sutardji, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gresik.

Data yang diterima beritajatim.com, tarif lama kelas ekonomi ditambah asuransi dan pas kapal sebesar Rp105 ribu per orang menjadi Rp 125 ribu. Untuk kelas eksekutif bila ditambah asuransi dan pas kapal menjadi Rp 140 ribu dari harga lama Rp 115 ribu.

Sedang kelas VIP naik menjadi Rp 165 ribu dari tarif lama hanya Rp 135 ribu. Khusus pelajar dan anak-anak bila ditambah asuransi dan pas kapal maka mengalami kenaikan antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.

Sedangkan Kelas ekonomi yang semula hanya Rp 85 ribu menjadi Rp105 ribu. Untuk kelas eksekutif naik menjadi Rp115 ribu dari tarif lama Rp85 ribu dan tarif anak-anak maupun pelajar untuk kelas VIP menjadi Rp135 ribu dari Rp105 ribum. (ard/bj0)

TARIF NAIK, PERLU EVALUASI KEMBALI

Media Bawean, 30 Mei 2008


Kapal Express Bahari 8B mulai besok sabtu (31/5) sudah menggunakan tarif baru dan beroperasi 3 x seminggu, sesuai hasil rapat pengusaha kapal dan pihak pemerintah Kabupaten Gresik.
Menurut Kepala Cabang PT. SIM Kapal Express Bahari 8B Decky F. mengatakan, "Mulai besok Kapal Express Bahari 8B tarif baru, yaitu VIP Rp. 160.000, Executif Rp. 135.000, dan Ekonomi Rp. 120.000. Tarif tersebut belum termasuk Pas pelabuhan Rp. 2.500 dan asuransi Rp. 2.5000," katanya.
"Untuk operasi telah mendapat jadwal tetap, mulai senin depan sudah 3 kali seminggu. Untuk senin besok kita tetap berangkat, mengingat banyaknya penumpang di Gresik dan Bawean. Tapi berangkanya lebih siang karena urusan BBM," ujar Decky F.
Tarif tersebut naik 25% dari harga tiket sebelumnya, tentunya perlu adanya pertimbangan dan disesuaikan dengan kemampuan warga Bawean. Maka LSM Gerbang Bawean menolak kenaikan tarif tersebut, perlu adanya evaluasi kembali oleh pihak terkait. (bst)

Thursday, 29 May 2008

EVENT NASIONAL BAWEAN DI BATAM

Media Bawean, 30 Mei 2008
Salim adalah sosok figur orang Bawean yang sukses berkarer di birokrasi, yaitu sebagai Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Setdako Batam.
Salim dilahirkan di desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, dan hijrah dari Pulau Bawean sejak tahun 1978 dan terakhir pulang kembali ke Bawean tahun 1992.
Menurut Salim, "Kami rindu pada kampung halaman dan senang bisa mengakses media bawean. Kami sebagai pegawai Pemerintah Kota Batam, kebetulan saat ini dipercaya sebagai Sekretaris Ikatan Keluarga Bawean Batam (IKBB) Periode 2005 s/d 2008 (sebentar lagi kita akan adakan mubes untuk kepengurusan yang baru)," ujarnya.
Asisten Ekbang sewaktu Pelantikan Pengurus IKBB Perioe 2005-2008

Kiri: Salim, kanan : M. Ikbal (Ketua yang lama)

Kiri : Masairi (wakil ketua IKBB), Tengah : H. Mansur (ketua IKBB),
Kanan : Miswaji (Wakil ketua lama)
"Dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan lanjutan perwakilan kita di Batam dengan PBS. Pemerintah pusat dalam hal ini bekerja sama dengan Pemko Batam (Dinas Pariwisata) akan menggelar suatu event untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya warga Bawean Singapura ke Batam," kata Salim.
"Acara ini akan dikemas dengan penampilan seni dan budaya oreng babiyen (orang Bawean: Red.) di Batam. Kita sudah rapat dengan Pengurus dan Dinas Pariwisata Batam yang akan ditampilkan adalah pencak silat, kercengan, hadra dan korcak. Hal ini sesuai dengan keinginan dan permintaan PBS untuk melihat penampilan kesenian Babiyen (Bawean : Red.) ," kata Salim.
Salim menambahkan, "Suatu kesempatan yang baik untuk mengaktualisasikan Bawean di Batam," tambahnya. (bst)

PESONA PULAU BAWEAN

Media Bawean, 30 Mei 2008
Oleh : Okilukito
Sumber : http://okilukito.wordpress.com/
Alternatif berwisata perlu digali dan dipersiapkan lebih seksama sehingga memungkinkan para wisatawan memilih tujuan wisata di Jawa Timur tidak sebagai tempat singgah, namun juga berwisata di wilayah tersebut. Salah satu potensi wisata yang belum dikembangkan secara optimal adalah wisata bahari di Pulau Bawean.

Lokasinya diantara P. Jawa dan P. Kalimantan mempunyai topografi berbukit dengan tanah subur serta memiliki pantai yang jernih dan indah. Modal ini memungkinkan untuk mengembangkan keindahan pantai dan laut yang dimiliki menjadi suatu kawasan wisata bahari dengan nilai jual yang tinggi. Pantainya layak dikemas untuk sunbathing, surviying, diving, snorkling, fishing atau fin swimming.

Rencana Pemprov Jawa Timur menjadikan Pulau Bawean sebagai daerah tujuan wisata memang tidak berlebihan. Berbagai obyek wisata di darat maupun di laut layak ditawarkan kepada wisatawan asing maupun local. Fasilitas hotel pun sudah tersedia, sedikitnya ada 4 hotel kelas melati yang lokasinya tidak jauh dari pelabuhan Sangkapura. Demikian pula Bank Jatim sudah membuka cabangnya di Kecamatan Sangkapura dan Tambak sejak tahun 2001 dengan fasilitas online, sehingga memudahkan wisatawan yang berkunjung.
Salah satu kendalanya adalah transportasi. Dari Pelabuhan Umum Gresik saat ini hanya dilayani satu kapal cepat, Bahari Ekspress yang melayani trip ini seminggu dua kali. Kapal cepat itu cukup representative walaupun kurang nyaman karena juga mengangkut barang berjejal di dalam kabin. Jarak tempuh Gresik – Bawean yang berjarak kurang lebih 90 mil laut itu hanya dalam waktu 3, 5 jam.
Untuk memudahkan pengunjung yang akan ke Bawean, saat ini tengah dibangun Lapangan Terbang perintis di Kecamatan Tambak. Tepatnya di desa Tanjung Ori yang masih pada tahap pengerasan landasan. Lokasi Lapter cukup strategis, diatas ketinggian bukit menjorok diatas Pantai Wisata Labuhan. Di Kecamatan Sangkapura juga sudah dibangun satu pelabuhan laut baru oleh Dinas Perhubungan Jatim untuk memudahkan akses dari laut. Sedikitnya terdapat 13 obyek wisata bahari yang mengeliingi pulau Bawean.
Mayoritas kondisi alamnya masih belum tersentuh pembangunan alias perawan. Sebagian pantainya berpasir putih, gelombang Laut Jawa yang tidak terlalu besar dapat dimanfaatkan bagi mereka yang senang menyelam (snorkling) bisa menikmati keindahan terumbu karang di pantai sebelah timur seperti perairan di Pulau Cina dan sekitar Pantai Ria. Pemandangan bawah laut di sebelah Barat juga dapat ditemui di perairan Taman Laut Noko .
Luas wilayah pulau Bawean 197,62 km2, terdiri dari Kecamatan Sangkapura meliputi 17 desa dan kecamatan Tambak 13 desa. Potensi lokasi yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk wisata berjumlah 22 lokasi, 21 wisata alam dan 1 wisata budaya/ziarah.
Adapun obyek wisata tersebut antara lain, Air Panas Kebun Daya, Air panas Taubat, pantai Terosan, Pulau Selayar, Pulau Noko, Pulau Gili, Pulau Noko Gili, Air Terjun Laccar, Air Terjun Patar Selamat, Kuburan Panjang, Air Terjun Pudakit Barat, Tanjung Goang, Pantai Ria Gili Barat, Pantai Pulau Cina, Pantai Pasir Putih dan Hutan lindung, Air “Terjun Padang Jambu, Pantai Labuhan, Pantai Mayangkara, Air Panas Kepuh Teluk, Danau Kastoba dan Makam Waliyah Siti Zaenab.
Menurut hasil kajian yang pernah dilakukan, peringkat potensi obyek wisata bahari di Pulau Bawean adalah sebagai berikut : Peringkat I : Pantai Tinggen, Pantai Pasir Putih , Peringkat II : Pantai Tanjung Geen, Pantai Gili Barat, Pantai Terosan, Taman Laut Noko, Pantai Labuhan, Pantai Mayangkara. Peringkat III : Pantai Ria Pantai Pulau Cina, Taman Laut Noko Gili.

Infrastruktur Perlu dibenahi

Selama empat hari tim Bawean Dive Expedition 2008 pada akhir bulan Mei lalu melakukan monitoring terumbu karang, mangrove dan inventarisasi obyek wisata bahari di Bawean. Ekspedisi kecil ini melakukan diving di tiga lokasi yaitu di perairang Pulau Cina, perairang pasir putih dan Pantai Ria. Penyelaman dilakukan Adi Pasaribu (PSDK), Tohir (Primus) dan Priyono (peneliti terumbu karang Unhas).
Di lokasi tersebut tutupan terumbu karang masih baik, rata-rata 70 persen. Ada beberapa titik yang rusak akibat racun sianida yang biasanya dilakukan oleh pencari udang lobster mutiara. Di sekitar Pulau Cina, Tohir berhasil mengabadikan ikan Napoleoan, salah satu spesies yang dilindungi. Tim menyewa perahu nelayan setempat dan dipandegani oleh rekan-rekan dari PPI Bawean, Hadi Suryanto, Prapto dan Idham. Tim sempat singgah di salah satu desa pantai untuk istirahat dan santap siang bersama.
Di hari kedua, tim melakukan monitoring rehabilitasi mangrove di desa Tanjung Ori dan desa Soko Oneng di Kematan Tambak serta di desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Dari hasil pantauan, mayoritas mangrove yang ditanam tahun 2007 lalu dan didanai APBN, tumbuh dengan baik dan mencapai ketinggian lebih dari 50 sentimeter. Hanya saja tim tidak dapat mengamati tanaman yang berada di lokasi hutan bakau milik H. Arfai di desa Soko Oneng karena jalan setapak ke lokasi tersebut digenangi air laut pasang.
Keesokan harinya menjelang matahari terbit, tim dengan mengendarai sepeda motor inventaris milik DPK menyusuri pantai barat dan timur Bawean. Sayangnya keindahan fenomena alam berpantai di 13 lokasi yang dikunjungi, terganggu dengan infrastruktur yang buruk, Adi Pasaribu yang dibonceng Tohir sempat terjatuh di jalan desa. Hampir 80 akses jalan lingkar Barat-Timur rusak dan akses ke obyek wisata tidak terawat. Waktu yang ditempuh sekitar 12 jam mengelilingi pulau penghasil kerajinan tikar itu.
Tim menyempatkan diri melihat dari dekat lokasi Lapter di Desa Tanjung Ori yang sedang dibangun. Lokasi Makam Panjang dan Danau Kastoba juga sempat dikunjungi. Untuk dapat mencapai Kastoba, tim harus berjalan kaki selama 2 jam menembus dataran rendah dan tinggi berhutan. Danau Kastoba dikelilingi hutan cagar alam, keindahannya layak menjadi icon wisata Pulau Bawean, the most exciting lake I have ever seen.

MENINGKATKAN EKONOMI KERAKYATAN

Media Bawean, 30 Mei 2008
Berziarah ke makam Para Wali Songo yang dapat kami ambil hikmah untuk pengembangan wisata di Pulau Bawean adalah meningkatkan ekonomi kerakyatan. Jumlah pengunjung yang banyak, dimanfaatkan oleh warga untuk membuka peluang usaha.

Diantaranya berjualan pakaian, makanan, dan lain sebagainya. Dengan pangsa pasar dari berbagai daerah yang yang berkunjung. Kapan Pulau Bawean akan dapat memanfaatkan potensi alamnya seperti daerah lain?

PEMBAHASAN TARIF KAPAL BUNTU

Media Bawean, 30 Mei 2008

Sumber : Sindo

GRESIK (SINDO) – Pembahasan tarif kapal penyeberangan Gresik-Bawean deadlock. Usulan pengusaha yang meminta kenaikan tarif hingga 70% tak direstui dewan transportasi.

Rapat koordinasi kenaikan tarif pascakenaikan BBM melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub), DPC Organda Gresik, Adpel Gresik, KP3, dan Camat Tambak, maupun Sangkapura, di Kantor Bupati kemarin. Kepala Dishub Gresik Sutardji menjelaskan, selain tingginya pengajuan tarif baru, antarpengusaha kapal juga tidak ada kesamaan tarif baru.

Ada yang minta 70%, namun ada pula yang minta disesuaikan kenaikan BBM yang hanya sekitar 38%. ”Sudah begitu, yang hadir bukan para pemilik kapal yang dapat mengambil keputusan. Akhirnya, kami hentikan dan dilanjutkan besok (hari ini),” ujar mantan pelaksana tugas Sekda Gresik itu. Saat ini tarif penyeberangan Gresik-Bawean atau sebaliknya bervariasi. Dari tiga kapal, hanya KM Ekspres Bahari 8-B (EB 8-B) yang beroperasi.

Sementara KM Harapanku Mekar dan Samarinda Ekspres dicabut izinnya. Karena itu, tarifnya KM EB 8-B kelas ekonomi sebesar Rp105.000 per penumpang,kelas eksekutif Rp115.000, dan kelas VIP sebesar Rp135.000. Sutardji menilai, usulan kenaikan hingga 70% itu terlalu besar. Bahkan, dia menilai itu sangat memberatkan penumpang. Padahal, dia berharap kenaikan tarif tidak memberatkan penumpang maupun pengusaha. ”Kalaupun ada kenaikan, tidak terlalu membebani masyarakat. Kalau bisa, diimbangkan dengan kenaikan BBM,” pinta Sutardji.

Manajer Operasional KM EB 8-B Reven enggan mengomentari usulan kenaikan tersebut. Dia mengaku, sejak terjadi kenaikan BBM, biaya operasional terus membengkak. Karena itu, dia berharap segera ada penyesuaian tarif. ”Untungnya saat ini terjadi masa liburan, sehingga penumpang dari dan ke Bawean selalu penuh. Kalau tidak, kami belum tahu,” katanya kepada wartawan. Dedalock-nya pembahasan tarif penyeberangan Gresik- Bawean tidak berimbas ke pembahasan tarif angkutan perdesaan (angdes) dan angkutan perkotaan (angkot). Pengakuan Sutardji, kenaikan tarif angkot mencapai 25%.

Semula Rp2.000 menjadi Rp2.500 per penumpang. Sementara angdes bervariasi antara 25–30%. ”Khusus angdes, kenaikannya berbedabeda. Selain disesuaikan dengan biaya operasional kendaraan (BOK) yaitu BBM naik, naiknya biaya spare part dan kenaikan honor awak kendaraan, situasi trayek pun menjadi pertimbangan. Karena itu, kami hanya membuat patokan tarif per kilometernya naik Rp233,” urai Sutardji. Ketua DPC Organda Kabupaten Gresik Ali Hasan mengaku bisa menerima kenaikan tersebut.Sebab, usulan tarif baru itu sesuai dengan kenaikan BBM. Dia juga menilai, hal itu tidak memberatkan penumpang. (ashadi ik)

Wednesday, 28 May 2008

TIDAK ADA PEMALSUAN TIKET KAPAL EXPRESS BAHARI 8B

Media Bawean, 29 Mei 2008

Pemalsuan tiket Kapal Express Bahari 8B sebagaimana diberitakan di media, menurut Kepala Cabang PT. SIM Gresik, Decky F. mengatakan, "Tidak benar info pemalsuan tiket Kapal Express Bahari 8B, yang ada kemarin adalah tiket yang sudah disobek (digunakan : Red.) dipakai kembali oleh orang lain," ujarnya.

"Kami pihak kapal menunggu kenaikan tarif tiket, kami siap beroperasi 3x seminggu mulai 9 Juni 2008, yaitu sabtu, senin dan rabu dari Gresik dan ahad, selasa dan kamis dari Bawean. Beroperasi 3X seminggu karena sudah mendapat ketetapan jadwal untuk hari senin, hanya menunggu kenaikan tarif," kata Decky F.

"Bila kenaikan tarif sudah ditentukan, kami sudah bisa operasi senin depan tanpa menunggu 9 juni, mengingat banyaknya penumpang yang ada di Gresik dan Bawean," tegas Decky F.

Sedangkan untuk tarif kapal yang baru, Decky F. menyatakan, "Kenaikan tarif diperkirakan naik 30% dari harga tiket yang berlaku sekarang," jelasnya.

Sedangkan Sekda Gresik Drs. Husnul Khuluq, MM. saat dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Sudah kami serahkan wewenang kepada Dishub, sedangkan soal penambahan sudah 3 x beroperasi dalam seminggu, "ujarnya. (bst)

ZIARAH KE MAKAM PARA WALI DISAMBUT PENGEMIS

Media Bawean, 29 Mei 2008
Hari sabtu, 24 mei 2008, kami berangkat dari Gresik menuju ibu kota Jakarta dalam rangka meliput berita media bawean.
Pertama ziarah ke makam Sunan Drajat di Lamongan, dilanjutkan ke Sunan Bonang di Tuban, lalu ke Sunan Kudus, terus Sunan Kalijogo di Demak, Masjid Demak dan terakhir di Sunan Gunung Jati Cirebon.

Sampai di pintu masuk makam, kami dikejutkan dengan banyaknya pengemis yang menyambutnya dengan mengulurkan tangan mengharapkan uluran tangan dari kita.

Saat kami pandang ternyata mereka tersipu malu. Dalam hatiku berkata, sampai kapan bangsa Indonesia akan makmur. Kenaikan BBM pasti mereka rasakan lebih pahit lagi, dimanakah hati nurani kita saat melihat pemandangan yang seperti ini.

Seandainya para pejabat berziarah, adakah diantara mereka memikirkan akan nasib para pengemis untuk lebih baik. Sehingga akan diberi prioritas bantuan dalam rangka menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya.

Yang paling menyakitkan saat melihat anak kecil juga tampil sebagai pengemis. Padahal mereka butuh pendidikan. Sampai kapan mereka akan mengemis? (bst)

PENUMPANG KAPAL KE BAWEAN KELELERAN

Media Bawean, 29 Mei 2008

Sumber : Sindo
GRESIK (SINDO) – Puluhan penumpang penyeberangan Gresik–Bawean keleleran di terminal penumpang Pelabuhan Gresik,kemarin.Ironisnya, sebagian besar pegang tiket, namun tidak kebagian tempat duduk.

Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik menduga banyak beredar tiket asli tapi palsu (aspal). Informasi di lapangan menyebutkan, sedikitnya 80 penumpang tidak terangkut KM Ekspres Bahari8- B (EB 8-B) yang melayani penyeberangan ke Bawean. Ada yang kehabisan tiket, namun tidak sedikit yang sudah mendapat tiket tapi tidak terangkut. Di antaranya, Nadan Bin Muhammad, 46, warga Desa Telukjati, Khoiri, 31, Husien, 53, keduanya dari Sangkapura, dan H Rahmah, 40, warga Desa Perlindungan.

Puluhan penumpang yang tidak mendapat tiket bergerombol di ruang tunggu pelabuhan. Mereka tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa menggerutu.Berbeda dengan empat penumpang yang merupakan TKI di Malaysia. Mereka sempat berkali-kali berteriak kepada petugas, namun tidak dihiraukan dan kapal tetap berangkat.” Kami kecewa. Kami sudah pegang tiket tapi tidak bisa terangkut.Padahal,kami sudah pesan tiket sejak sepekan lalu dan membeli dengan harga Rp130 ribu,”aku Husien dengan nada jengkel.

Ironisnya, di antara penumpang yang tidak terangkut itu, barang-barang bawaannya sudah berada di dalam kapal. Bahkan, Nadan Bin Muhammad sempat menitikkan air mata, dia sengaja mengambil cuti dari kerjanya di Malaysia karena orang tuanya sakit. Padahal cutinya terbatas.” Kok bisa. Padahal saya sengaja pesan tiket sejak pekan lalu. Terus kalau begini saya harus menunggu beberapa hari lagi. Padahal, cuti saya terbatas. Sisi lain orang tua saya sakit,” katanya pelan.

Kepala Seksi Lalu Lintas Adpel Gresik, Pudiasto Nugroho yang berada di lapangan tidak dapat berbuat banyak. Dia beralasan tidak mengurusi penumpang yang mendapat tiket atau tidak, namun pemeriksaan yang dilakukan hanya sebatas pemenuhan aturan. ”Kalau pegang tiket, ya boleh masuk. Itupun bila kursi sudah terpenuhi, otomatis kami stop. Karena kami tidak mengenal toleransi penambahan penumpang.

Itu bukan urusan kami, tapi kami akan panggil manajemen kapal, kok bisa berlebih.Bisa jadi ada tiket aspal,” tegas pejabat Adpel yang kerap dipanggil Teddy itu. Kapasitas KM EB 8-B itu sebanyak 303 kursi. Sementara jumlah warga Bawean yang hendak kembali diperkirakan mencapai 390 orang lebih.Apalagi musim liburan, diperkirakan terjadi lonjakan. Sebab,warga Bawean yang menjadi TKI kerap pulang.

Diperkirakan, setiap keberangkatan kapal penyeberangan terjadi lonjakan. Seperti kemarin, rombongan H Mansyur, mantan wakil ketua Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Jawa Timur membawa 58 warga Bawean yang menjadi TKI di Malaysia, namun KM EB 8-B hanya melayani penyeberangan dua kali dalam sepekan. Hal itu berpotensi dijadikan para calo untuk berspekulasi menggandakan tiket.

H Subki, pimpinan PT Duta Wisata yang menjadi agen resmi KM EB 8-B mengakuinya. Tidak mungkin tiket yang dijual pada setiap keberangkatan berlebih karena sudah dijatah sebanyak 303 tiket. Dia menduga kemungkinan ada tiket asli tapi palsu (aspal) beredar. ”Tidak berani kami menjual tiket melebihi jumlah kursi ,”tukasnya. (ashadi ik)

80 PENUMPANG PENYEBRANGAN GRESIK - BAWEAN TERLANTAR

Media Bawean, 29 Mei 2008

Sumber : Berita Jatim, Rabu, 28/05/2008 21:00 WIB
Reporter : Hardy

Gresik - Sedikitnya 80 penumpang kapal penyebarangan Gresik-Bawean terlantar di Pelabuhan Gresik, Rabu (28/5/2008).

Hal ini dikarenakan, KM Ekspres Bahari 8-B (EB 8-B) yang melayani penyebrangan ke Bawean, tidak mampu menampung penumpang lagi sehingga melebihi kapasitas.


Tak ayal, sebagian penumpang yang saat itu telah memegang tiket, juga turut terlantar karena petugas melarangnya untuk naik demi keamanan.

Namun, meskipun diperbolehkan naik, tak sedikit yang tidak kebagian tempat duduk.

"Kami kecewa. Kami sudah pegang tiket tapi tidak bisa terangkut. Padahal, kami sudah pesan tiket sejak sepekan lalu dan membeli dengan harga Rp130 ribu," gerutu Amin salah satu penumpang.

Sementara Kepala Seksi Lalu Lintas Adpel Gresik, Pudiasto Nugroho mengatakan, apa yang dilakukan petugas hanya sebatas aturan.

"Kalau pegang tiket, ya boleh masuk. Itupun bila kursi sudah terpenuhi, otomatis kami stop. Karena kami tidak mengenal toleransi penambahan penumpang. Itu bukan urusan kami, tapi kami akan panggil manajemen kapal, kok bisa berlebih. Bisa jadi ada tiket aspal," ujar Pudiasto Nugroho [ard/kun]

AKIBAT TIKET PALSU, PENUMPANG KELELERAN

Media Bawean, 29 Mei 2008

Sumber : Kompas
GRESIK, RABU - Puluhan penumpang penyebarangan Gresik-Bawean yang tidak terangkut Kapal Motor Ekspres Bahari 8B Rabu (28/5) keleleran di terminal pelabuhan Gresik. Ada yang kehabisan tiket, ada pula yang punya tiket namun tidak kebagian tempat duduk. Diduga beredar tiket asli tapi palsu, penumpang pun menggerutu. Sementara penumpang tidak terangkut barang bawaan mereka sudah berada di kapal.

Diantara calon penumpang yang membawa tiket tetapi tidak terangkut adalah empat warga Bawean yang menjadi TKI di Malaysia yakni Nadan Bin Muhammad (46) warga Desa Teluk Tjati Bawean, Khoiri (31) dan Husien (53) warga Sangkapura dan H Rahmah (40) warga Desa Perlindungan. "Kami kecewa sudah pesan tiket sepekan lalu Rp 130.000 tidak terangkut," kata Husien.

KM Ekspres Bahari 8B berkapasitas 303 kursi, namun jumlah penumpang yang akan ke Bawean Rabu (28/5) diperkirakan mencapai 390 orang. Diperkirakan terjadi lonjakan pada musim liburan TKI seperti saat ini. Rombongan H Mansyur membawa 58 warga Bawean yang menjadi TKI di Malaysia. "Kami meminta pemerintah menambah jadwal penyeberangan sepekan tiga kali agar penumpang tidak keleleran," kata Mansyur.

Lonjakan penumpang diduga dimanfaatkan para calo untuk menggandakan tiket. Pimpinan CV Duta Wisata, agen resmi KM Ekspres Bahari 8B H Subki menyatakan tidak mungkin tiket yang dijual pada setiap keberangkatan berlebih, karena sudah dijatah sebanyak 303 tiket dan tidak berani menjual melebihi jatah kursi. "Kami menduga ada tiket aspal beredar," kata Subkhi.

Kepala Seksi Lalu Lintas Laut Administratur Pelabuhan Gresik, Pudiasto Nugroho menyatakan pihaknya tidak mengurusi penumpang bertiket atau tidak. Pihaknya hanya memeriksa yang membawa tiket boleh masuk kapal namun kalau kursi sudah penuh dihentikan. "Kami tidak menoleransi penambahan penumpang. Mungkin karena banyak tiket aspal, kami akan memanggil manajemen kapal kenapa bisa berlebih," katanya.

ACI

MENGATASI KEBIASAAN MENDENGKUR (NGERROK TEDUNG)

Media Bawean, 28 Mei 2008

Pada saat perjalanan naik ke Candi Brobudur di Magelang, kami mendengarkan radio FM memberikan resep untuk mengatasi kebiasaan mendengkur (ngerrok : Bahasa Bawean). Inilah resep yang kami dapatkan.
Banyak orang saat tidur mendengkur. Kebiasaan ini kerap kali membuat orang lain yang ada di sekitarnya terganggu.

Jika anda mempunyai kebiasaan ini tak perlu cemas, atasi dengan resep sederhana berikut ini :
Ambil 2 ruas kunyit, cuci bersih, memarkan hingga pipih, masukkan kedalam gelas, beri sedikit air hangat masukkan 2 sendok, aduk hingga rata, minumlah.
Lakukan hal ini selama seminggu berturut turut, jika anda melakukan dengan tekun, niscaya kebiasaan mengorok akan hilang.

PENUMPANG KAPAL KELELERAN

Media Bawean, 28 Mei 2008

Beroperasinya Kapal Express Bahari 8B seminggu 2 X, membuat banyak penumpang kapal Gresik - Bawean keleleran di penginapan dan hotel di Gresik. Mereka menunggu berhari-hari untuk mendapatkan tiket pulang ke Bawean.

Slamet Suwarno menyatakan, "Sulitnya mencari tiket kapal di Gresik, sampai kapan kami sekeluarga akan pulang ke Bawean," katanya.

"Anak kami mau ujian, mencari tiket kapal seperti mencari barang antik. Sulit dicari dan ditemukan, semuanya menyatakan sudah habis," ujar Slamet.

Menurut warga Bawean di Gresik yang tidak bersedia disebut namanya, mengatakan, "Sebenarnya tiket kapal sudah diboking oleh orang-orang yang ingin meraup keuntungan yang lebih besar. Seharusnya pihak kapal dan agen tiket, tidak memberikan ruang untuk calo-calo memboking tiket. Buktinya, pembeli tiket yang berani bayar mahal selalu dapat," katanya.

Bila cara pemasaran tiket diprioritaskan para calo tiket, maka warga Bawean akan selamanya merasa tersiksa bila memerlukan tiket. (bst)

ROESDIHARDJO SALAHKAN BIDANG IMIGRASI SOAL TARIF GANDA

Media Bawean, 28 Mei 2008

Sumber : Antara, 28/05/08 13:43
Jakarta, (ANTARA News) - Mantan Duta Besar RI untuk Malaysia, Roesdihardjo menyalahkan bidang imigrasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia tentang pemberlakuan tarif ganda bagi pengurusan dokumen keimigrasian.

"Pelaku utamanya adalah semua anggota bidang imigrasi dan pimpinannya," kata Roesdihardjo ketika memaparkan pembelaan di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Rabu.

Roesdihardjo bersama mantan Kepala Bidang Imigrasi KBRI di Malaysia, Arihken Tarigan menjadi terdakwa dugaan korupsi pemberlakuan tarif ganda pengurusan dokumen keimigrasian bagi warga negara Indonesia di Malaysia.

Menurut Roesdihardjo, pemberlakuan tarif ganda yang didasarkan pada Surat Keputusan (SK) 021/SK-DB/0799 terjadi sejak dirinya belum menjadi duta besar.

Pemberlakuan tarif ganda, katanya, diterapkan langsung oleh bagian imigrasi yang disetujui oleh sejumlah duta besar yang menjabat sebelum Roesdihardjo.

Menurut dia, bagian imigrasi sengaja melakukan penggelembungan tarif dan manipulasi tarif keimigrasian. "Praktik ini hanya diketahui oleh staf imigrasi saja," katanya.

Sementara itu, mantan Kepala Bidang Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Arihken Tarigan mengatakan, kebijakan tarif ganda yang diterapkan oleh bagian imigrasi merupakan perintah duta besar yang diwujudkan dalam SK 021/SK-DB/0799.

Arihken diangkat menjadi Kepala Bidang Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, oleh duta besar Hadi Wayarabi. Sejak diangkat, menurut Arihken, ketentuan tarif ganda itu sudah ada. "Itu kebijakan yang sudah ada sebelum saya jadi kabid imigrasi," katanya.

Roesdihardjo dituntut oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dua tahun enam bulan penjara dalam kasus pemberlakuan tarif ganda pengurusan dokumen keimigrasian di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.

Pada perkara yang sama, tim JPU menuntut Arihken tiga tahun penjara.

Roesdihardjo dan Arihken Tarigan sebelumnya didakwa oleh Tim JPU merugikan negara 6,180 juta ringgit Malaysia (RM) atau setara Rp15,45 miliar dalam kasus dugaan korupsi pungutan liar atas pemberlakuan tarif ganda pengurusan dokumen keimigrasian di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.

Selama menjabat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia, Roesdihardjo didakwa setiap bulan menerima 30.000 hingga 40.000 RM atau seluruhnya sebesar 660.000 RM hingga 880.000 RM atau setara Rp1,65 miliar sampai Rp2,2 miliar.

Dalam pembelaan, Roesdihardjo tidak menyinggung tentang tuduhan penerimaan uang itu. Sedangkan Arihken dan para pegawai KBRI Kuala Lumpur lainnya didakwa menerima 5,3 juta RM atau setara Rp13,25 miliar.

Uang yang diterima Roesdihardjo dan Arihken itu berasal dari pemberlakuan SK Ganda Nomor 021/SK-DB/0799 tanggal 20 Juli 1999 yang memberlakukan tarif yang lebih tinggi dari yang sebenarnya untuk biaya kepengurusan dokumen imigrasi.

Tarif yang ditarik dari para WNI yang mengurus dokumen keimigrasian ditentukan lebih tinggi sedangkan yang disetorkan ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah yang lebih rendah sesuai dengan tarif aslinya.

Keduanya dijerat dengan pasal 3 jo 18 jo UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (*)

JAKSA MINTA ZAENAL DITAHAN

Media Bawean, 28 Mei 2008
Sumber : Jawa Pos, Rabu, 28 Mei 2008

GRESIK - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Zaenal Arifin, senilai Rp 1,2 miliar merasakan lagi panasnya kursi pesakitan di Pengadilan Negeri Gresik. Dia diadili lagi setelah dibebaskan oleh hakim dalam putusan sela pada 15 April lalu. Jaksa meminta hakim menahan Zaenal.

Sidang kemarin (27/5) merupakan kali pertama setelah jaksa penuntut umum (JPU) menyerahkan lagi dakwaan terhadap Zaenal. Dalam sidang, jaksa Lilik Indahwati meminta majelis hakim menahan terdakwa. Majelis yang diketuai oleh Edy Kir Byantoro tidak langsung mengabulkan permohonan JPU. Majelis beralasan masih akan mempertimbangkan permohonan JPU untuk menahan Zaenal.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik Pathorahman mengatakan, permintaan penahanan itu bertujuan agar sidang berjalan objektif. Sebab, sebagian besar saksi yang diajukan ke sidang adalah mantan anak buah terdakwa Zaenal di Subdin Kelistrikan Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan Energi Gersik

"Jika terdakwa tidak ditahan, itu akan memengaruhi para saksi. Buktinya, banyak saksi yang menjawab tidak tahu jika ditanya oleh hakim," ucap Pathorahman. "Padahal, dalam BAP, mereka sudah menjawab," tambahnya.

Kekhawatiran tersebut, menurut dia, terlihat di sidang-sidang selama ini. Misalnya, sidang untuk kasus yang sama dengan terdakwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan Energi (LHPE) Soemarsono. Salah seorang saksi, yaitu Muchtarom, bendahara LHPE, sering menjawab tidak tahu atau lupa. Bahkan, di ruang sidang, ditemukan kertas mirip contekan pertanyaan hakim dan jawaban saksi-saksi. Hingga kini, belum diketahui kertas itu milik siapa.

Dakwaan yang dibacakan oleh Lilik kemarin tidak berbeda jauh dari dakwaan sebelumnya. Terdakwa Zaenal bersama Soemarsono, Siti Kuntjarni Hariyani, Buang Idang Guntur, dan Sihbudin didakwa melangar pasal 2 dan 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Disebutkan, Zaenal bersama empat terdakwa lain telah melawan hukum dengan melakukan perbuatan menguntungkan diri sendiri atau orang lain maupun sesuatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Mereka didakwa melakukan korupsi melalui proyek reklamsi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, senilai Rp 1,030 miliar. Bila ditambah dengan PPn dan PPh, totalnya mencapai Rp 1,2 miliar. (yad/roz)

Monday, 26 May 2008

PENCURIAN KAYU DI PULAU BAWEAN

Media Bawean, 27 Mei 2008

Pencurian kayui di Pulau Bawean semakin marak, dampaknya hutan di Pulau Bawean rusak total sampai mengakibatkan bencana alam longsor, seperti di dusun Candi Paromaan Tambak dan dusun Laoksabeh Balik terus Sangkapura.
Menurut Sudirman Direktur LEMBAH mengatakan, "Telah terjadi pencurian kayu hutan lindung didaerah Desa Pudakit Timur pada tgl 08 Mei 2008, pelakunya bernama Samawi dengan alat tebangnya memakai mesin sinso, " ujarnya.
"Jumlah barang bukti yang disita oleh BKSDA dengan Polisi sebanyak 14 blok dan saat ini berada di POLSEK Sangkapura, hasil temuan LEMBAH banyak titik kerusakan hutan lindung di Pulau Bawean," kata Sudirman.

"Akibat kerusakan hutan lindung banyak titik longsor longsong kurang lebih 8 titik longsor yang terjadi dikawasan Desa Pudakit Timur dan Kawasan Bululanjang. Hal tersebut di atas kalu dibiarkan akan berakibat penggundulan HUTAN di Pulau Bawean yang berakibat Longsor," tegas Sudirman.



" Fungsi Hutan Lindung di Pulau Bawean. Satu, adalah tempat keluarnya sumber mata air yang dibutuhkan oleh masyarakat Bawean, baik untuk air minum, mandi dan pertanian apalagi saat ini LEMBAH sedang memanfaatkan air untuk sumber energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Dua, merupakan habitat asli satwa endemik rusa bawean (axiskuhli) yang saat ini kondisi populasinya sangan memprihatinkan," penjelasan Sudirman.

Sudirman mengharap, "Perlu adanya tindakan penjerahan (sanksi) terhadap pelaku perusakan hutan lindung di Pulau Bawean agar hutan di Pulau Bawean tetap lestari sehingga dapat banyak memberi manfaat dan menarik bagi wisatawan yang berkunjung di Bawean," tambahnya.(bst)
Titik Longsor sesuai dengan gambar

NGOPI BERSAMA DIREKTUR BAWEAN INSTITUTE

Media Bawean, 27 Mei 2008

Sampai di Jakarta, 25 Mei 2008 media Bawean bertemu dengan Direktur Bawean Institute (BI), Andy Syaifuddin. Hasil pertemuan tersebut, cukup menarik dan menghasilkan beberapa evaluasi untuk pengembangan Bawean ke depan.

Menurut Andy Syarifuddin, "Pengembangan Pulau Bawean banyak hambatan, disebabkan warga Bawean sulit bersatu. Bila ada suatu program pengembangan Bawean, pasti ada saja pihak tertentu tidak setuju atau menolak," ujarnya.

"Akibat pihak-pihak terkait merasa enggan untuk melakukan pengembangan ataupun investasi di Pulau Bawean. Termasuk investor ataupun pengembang lainnya merasa kurang berminat," tegas Direktur Bawean Institute.

"Termasuk dalam bidang keamanan, berapa banyak orang-orang luar (pendatang : Red.) masuk Bawean tanpa dilengkapi surat katerangan. Ternyata mereka dapat ruang tinggal di Bawean, karena orang Bawean ada menerima dan sebagian menolak. Seharusnya pihak pemerintah seperti kepala desa ataupun keamanan bersikap tegas dalam hal ini ," ujarnya.

Selanjutnya menurut Andy Syarifuddin soal geografis, "Transportasi Bawean Gresik yang ditempuh lama dan ongkos mahal, termasuk biaya pengangkutan. Akibatnya, pihak investor berfikir dua kali untuk melakukan investasi. Terkecuali besok lapter sudah siap beroperasi," ujarnya.

Soal lain, kesulitan pengembangan Bawean yaitu sentimen kebijakan politik. "Sentimen kebijakan politik di Bawean sangat kental, terutama politik ditingkatan para tokoh. Bila tidak sama baju politik yang dipakai, maka dianggap musuh selamanya. Bila tidak medukung, maka tidak akan mendapat skala prioritas dalam pembangunan. Seharusnya sentimen politik segera dihilangkan dengan memberikan penyadaran dan memberikan pemahaman dengan maksud dan tujuan politik," tambah Andy Syarifuddin.

Saat ditanya soal Media Bawean, Andi Syarifuddin menyatakan, "Bersyukur dan berterimah kasih dengan suksesnya Media Bawean memberikan info terkini dari Bawean," ujarnya. (bst)

BANYAK TKI, POTENSI GOLPUT 30%

Media Bawean, Senin, 26 Mei 2008
Sumber : Sindo Sunday, 25 May 2008
GRESIK (SINDO) – Potensi golput di Kabupaten Gresik pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 23 Juli nanti cukup besar.Penyebabnya, banyak warga kota santri yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Anggota KPUD Gresik Nur Faqih mengatakan, angka golput di Kota Santri bisa mencapai 30%. Estimasi itu didasarkan pada pemilihan bupati (pilbup) 2005 lalu. Selain disebabkan banyaknya warga Gresik yang menjadi TKI,juga banyak pula pemilih yang enggan mendatangi TPS.Bisa karena memang kerja, bisa juga karena tidak tertarik untuk berpartisipasi. ”Kalau pastinya kami belum berani memastikan. Sebab, tidak ada angka pasti yang menyebutkan berapa totalnya warga Gresik yang menjadi TKI.Hanya berdasar pilbup lalu paling berkisar 30%,” terang Nur Faqih,kemarin.

Estimasi 30% itu merupakan akumulasi TKI asal Bawean, Gresik utara dan selatan. Bahkan,Nur Faqih berani memperkirakan bila di Pulau Bawean ada sekitar 20% warganya menjadi TKI yang tersebar di seluruh dunia. Kemudian untuk Gresik utara, meliputi Kecamatan Panceng, Dukun, Sidayu dan Ujungpangkah sekitar 10–15 % dan di Gresik selatan dia perkirakan tidak kurang dari 5%. Padahal,berdasarkan data pemilih sementara yang diterima KPUD dari Pemkab, jumlah pemilih mencapai 903.000 dari 1,1 juta penduduk Gresik.

Dari jumlah itu, kata Nur Faqih, saat dilakukan pemutakhiran data oleh PPK ternyata banyak ditemukan identitas pemilih yang meninggal, pindah tempat tinggal dan juga pemilih yang belum sampai umur. ”Untungnya hal itu dapat diketahui sebelum dilakukan penetapan daftar pemilih (DPT). Sebab, pemilih yang identitasnya tidak sesuai itu jumlahnya cukup tinggi,” ungkap mantan wartawan itu.

Ismail Hariyanto,KoordinatorForumPeduliIndonesia( Pofin) Wilayah Gresik,Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, menganalisa jumlah itu bakal bertambah.Sebab,saat ini warga Indonesia dan Jawa Timur khususnya sudah apriori terhadap pemerintah, karena kenaikanBBMdanbatalnya realisasi BLT kompensasi BBM. ”Dari situ masyarakat pemilih akan kian enggan mendatangi TPS.Karena bagi mereka ternyata pemimpin yang dipilih adalah sama saja.Saat proses pemilih menebar janjijanji muluk, tapi kalau terpilih lupa akan janjinya,” tukas Ismail. (ashadi ik)

Friday, 23 May 2008

BBM NAIK, SIAPA TAKUT

Media Bawean, 24 Mei 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean

Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan BBM terhitung sejak hari sabtu, jam 00.00 WIB, tanggal 24 Mei 2008. BBM naik, siapa takut?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, mengumumkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 tahun 2008 menetapkan harga minyak tanah sebesar Rp 2.500 per liter. Bensin premium naik menjadi Rp6.000 per liter dan minyak solar sebesar Rp 5.500 per liter. Harga baru ini berlaku untuk konsumsi rumah tangga, usaha kecil, transportasi, dan pelayanan umum. BBM naik, siapa takut?

Setelah berjuang keras melakukan aksi unjuk rasa dan demontrasi agar BBM tidak naik, ternyata naik juga. Sebagai rakyat kecil yang selama ini serba kekurangan, kita harus punya keyakinan bahwa Allah SWT. akan memberikan lindungan kepada hambanya. Mari bersama-sama berikrar "BBM naik, siapa takut?" dan kembalikan kepada yang kuasa bukan penguasah.

Setelah BBM naik, maka sebagai rakyat kecil perlu menaikkan tarif sesuai kerja masing-masing, untuk mengimbangi kenaikan barang disana sini. Jangan berburuk sangka kepada pemerintah dalam kenaikan BBM, berburuk sangkalah kepada nasib kita yang sampai saat ini belum ada perubahan status dari miskin menjadi kaya.

Apakah dengan BLT pemerintah menjamin jadi alternatif untuk orang kecil? Bagaimana dengan nasib rakyat kecil yang selama ini hidup dijalanan seperti tukang becak dan lainnya, apakah mereka juga mendapatkan BLT?

Potret kehidupan rakyat kecil yang sebelumnya agak remang-remang, akan menjadi lebih terang untuk merasakan penderitaan hidup. Solusi terbaik dikembalikan kepada yang kuasa bukan penguasah. Maka mari berikrar kembali, "BBM naik, siapa takut?

BEBERAPA RANCANGAN UNTUK RENUNGAN BERSAMA

Media Bawean, 23 Mei 2008

PROJEK MATLAMAT

1. TELEMOVIE ( DVD )
dalam bahasa Bawean
Meningkatkan rasa cintakan bahasa dan budaya Bawean di kalangan generasi muda Bawean dan memperkenalkan bahasa dan budaya Bawean kepada masyarakat bukan – Bawean

2. MAJALAH TAHUNAN NUSANTARA
Menerbitkan satu majalah tahunan dalam Bahasa Melayu / Indonesia dan Bawean.
Artikel di hasilkan oleh penulis – penulis Nusantara.

3. PERHIMPUNAN BAWEAN NUSANTARA
Mengeratkan silaturrahim, meningkatkan kerjasama bahasa, social, kebudayaan dan juga ekonomi

4. WISATA KE PULAU BAWEAN
Persatuan Bawean Malaysia dan Persatuan Bawean Singapura - wisata ke Pulau Bawean.
Mengeratkan silaturrahim antara keturunan dan warga Bawean.

5. VCD /DVD KEBUDAYAAN BAWEAN
PBM dan PBS membantu para budayawan Bawean menghasilakn rakaman budaya asli Bawean .
Projek sedemikian dapat membantu generasi muda Bawean di Malaysia dan Singapura untuk mengenali warisan budaya Bawean .

6. CD/DVD/VCD – LAGU-LAGU BAWEAN
Membantu anak-anak muda Pulau Bawean yang berbakat menghasilkan rakaman lagu-lagu Bawean.

7. KERJASAMA EKONOMI SERANTAU
Meneroka peluang pelaburan di Malaysia dan Indonesia untuk manfaat bersama masyarakat Bawean Malaysia,Singapura dan Indonesia.

8. PERTUKARAN BUDAYA SERANTAU
Mengeratkan silaturrahim sambil menikmati budaya keturunan Bawean yang mungkin telah melalui penyesuaian keadaan sekitaran eg. Malaysia, Indonesia,Thailand dll.

9. MENGUMPULKAN SEJARAH PERANTAU BAWEAN
Usaha menumpulkan sejarah Perantau Bawean ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Australia dan lain- lagi. Matlamat – untuk rujukan generassi mendatang.

10. MEMBANGUN PULAU EKONOMI PULAU BAWEAN
Para perantau Bawean di Singapura,Malaysia dan lain-lain membantu usa meningkatkan ekonomi Pulau Bawean agar penduduk Pulau Bawean dapat menikmati pembangunan saperti yang kecapi oleh penduduk di luar Bawean.

11. LEBARAN BERSAMA DHUAFA DAN ANAK-ANAK YATIM
Satu usaha kebajikan anjuran bersama PBS, PBM dan Ikatan Keluarga Bawean di Pulau Bawean, Batam, Jakarta dan Tanjung Pinang.

Semoga dapat di jadikan statu KENYATAAN .
MORNI BIN SULAIMAN



Kepada:
Toghellen – toghellen
Di Persatuan Bawean Malaysia, Bawean Institute, Gerbang Bawean, Pemuda Bawean Gresik,
Ikatan Keluarga Bawean di Pelbagai Propensi dan Mahasiswa Bawean di Pelabagai Universitas dan lain-lain lagi yang tidak saya ketahui.

Saya ingin memberikan beberapa cadangan peribadi untuk dijadikan renungan bersama.


1 ) TELE-MOVIE BAWEAN ( DVD )
Telemovie ini dalam bahasa Bawean di selang seli dengan bahasa Melayu / Indonesia / inggeris

Matlamat :
Meningkatkan rasa cintakan bahasa dan budaya Bawean
di kalangan generasi muda Bawean dan memperkenalkan bahasa dan budaya Bawean kepada masyarakat bukan – Bawean

Lokasi :
Malaysia, Singapura dan Indonesia

Pelakun :
Malaysia, Singapura dan Indonesia

Bentuk cerita :
Drama komedi dan hiburan

Intipati :
- Berkisar kehidupan keluarga Bawean generasi pertama,kedua dan ketiga di Malaysia, Singapura dan Tanjung Pinang, Pulau Bangka dan Pulau Jawa (luar Pulau Bawean ) dan pencapaian mereka
- Kemuncak cerita – satu pertemuan keluarga di Pulau Bawean dengan hiburan budaya asli Bawean

Daya tarikan :
- Tempat – tempat menarik di Malaysia, Singapura dan I Indonesia ( termasuk Pulau Bawean).
- Persembahan Budaya dan lagu-lagu Bahasa Bawean

Dana Produksi :
Usahasama Masyarakat dan Pertubohan Bawean di Malaysia Singapura dan Indonesia dan tajaan badan korporat dan pemerintah.

Hasil :
- Sebahagian dari keuntungan penjualan telemovie akan di salurkan untuk satu Yayasan Pembangunan Ekonomi Pulau Bawean.
Sasaran Pasaran
- Masyarakat Bawean di Malaysia , Singapura dan Indonesia (Jakarta, Malang, Surabaya , Gresik, Batam, Tanjung Pinang, Bangka, Pulau Bawean dan lain-lain kota)

2 ) PERHIMPUNAN BAWEAN NUSANTARA
Pada 21 Disember 2007, Hj. Salleh Ahmad ( Timbalan Presiden II PBS )
Hj. Arifin (Naib Setiausaha) dan saya sendiri berpeluang bertemu dengan Pengurus Bawean Institute (BI) di Jakarta.

Salah satu rancangan yang telah kami ketengahkan ialah satu Perhimpunan yang melibatkan organisasi dan masyarakat Bawean dari Malaysia, Singapura dan Indonesia .

Matlamat :

Mengeratkan silaturrahim, meningkatkan kerjasama bahasa, social, kebudayaan dan juga ekonomi
Tempat : Batam , Indonesia
Acara : Forum / Seminar / Diskusi
Persembahan budaya : Penjualan hasil makanan dan seni masyarakat Bawean dan bukan Bawean Persembahan budaya

3 ) MAJALAH TAHUNAN
Menerbitkan satu majalah tahuan dalam Bahasa Melayu / Indonesia dan Bawean .
Penerbitan di usahakan bersama – Malaysia, Singapura dan Indonesia
Percitakan di usahakan di Indonesia untuk mengurangkan kos
Artikel di hasilkan oleh penulis – penulis Nusantara.

4 ) LEBARAN BERSAMA DHUAFA dan ANAK – ANAK YATIM
Suatu projek kebajikan yang di anjurkan bersama oleh Persatuan Bawean Malaysia, Persatuan Bawean Singapura dan Ikatan keluarga Bawean di Pulau Bawean, Jakarta, Batam dan Tanjung Pinang.

Peserta Dhuafa dan Anak – anak yatim tidak terhad kepada keturunan Bawean sahaja.
Matlamat
- Menceriakan kehidupan mereka yang kurang bernasib baik.
- Menjalankan kewajipan hablum minannas sebagai menginsafi Nikmat Allah SWT. yang telah diberikan kepasa kita semua.

Semoga saranan –saranan yang saya utarakan, dapat dipertimbangkan dan diterjemahkan menjadi suatu kenyataan.

Odhik Phebian .
Wassalam.

Morni Bin Sulaiman
24 Mei 2008

Thursday, 22 May 2008

TUJUH CICITKU

Media Bawean, 23 Mei 2008
Sumber : Cyberita Online
Ekstra! : 23 Mei 2008
KELUARGA

Setiap hari sejam setengah moyang amalkan senam taiji untuk sihatkan badan

JIKA sebahagian daripada kita jarang berkesempatan melihat wajah cicit, lain pula halnya dengan Hajah Beer Mang yang kini merupakan moyang bagi tujuh orang cicit.

Kehidupannya yang aktif dipercayai menjadi kunci mengapa beliau dapat menjauhi penyakit kronik seperti darah tinggi dan kencing manis.

Seawal 6.30 pagi setiap hari, Hajah Beer, 82 tahun, akan 'hilang' daripada rumahnya untuk bersama teman-teman warga emas yang merupakan bangsa asing.

Selama sejam setengah itu ibu tujuh orang anak dan nenek 20 orang cucu itu akan bermandi peluh bersenam taiji untuk menyegarkan badannya.

'Kalau boleh, hari-hari saya nak turun bersenam. Tapi kadang-kadang saya kena jaga cucu di rumah sebab mak bapak dia orang kerja.

'Tapi saya ini kalau sehari tak bersenam, saya rasa badan jadi tak sedap,' akui Hajah Beer semasa ditemui di rumah salah seorang anaknya di Hougang Avenue 8.

Anak sulung beliau, Haji Diman Ahadi, 62 tahun, seorang pesara, mengakui begitu kagum dengan kemampuan ibunya yang disifatkan berdikari meskipun dalam usianya yang lanjut.

'Dulu mak saya ini memang selalu turun naik bas sendiri. Dari Hougang beliau ke Bukit Batok (tempat Haji Diman tinggal) malah ke mana-mana sahaja.

'Cuma sejak kebelakangan ini adik-adik saya tak izinkan beliau terlalu ligat bergerak lagi kerana bimbang kalau-kalau beliau terjatuh,' ujar Haji Diman.

Hajah Beer yang berbangsa Bawean lahir di Singapura dan diberi nama Marbieah Osman. Namun, semasa mendaftar kelahiran, nama yang kini dicatat di kad pengenalannya ialah Beer Binti Mang.

'Kita ini manalah sekolah. Kalau abang-abang itu sebagai anak lelaki dapat juga ke sekolah. Dapat juga tengok ejaannya betul ke tidak.

'Sedih juga rasanya sebab kalau tidak, boleh juga saya baca surat khabar,' tambah moyang dengan tujuh orang cicit yang berusia antara sembilan tahun dengan empat bulan itu.

Hajah Beer banyak menghabiskan masa membesar di Pasir Panjang memandangkan Allahyarham ayahnya bertugas sebagai tukang kebun di Haw Par Villa dan mereka menetap di kuartes di situ.

Dalam 1945, beliau berumah tangga dengan seorang lagi kakitangan yang bertugas di Haw Par Villa dan dikurniakan tujuh orang anak iaitu empat lelaki dan tiga perempuan.

Usianya yang panjang membolehkan beliau berkesempatan melihat wajah cicit ketujuhnya yang lahir kira-kira empat bulan lalu iaitu cucu anak keduanya.

Jadi apakah rahsia di sebalik laluan kehidupannya?

'Saya ini makan pun tak pantang. Apa pun saya makan. Cuma kalau makan itu tak banyaklah. Kalau tak ada lauk, dengan kicap potong bawang pun saya boleh makan.

'Kaki saya ini sakit dan sengal-sengal juga. Tapi kita tak boleh ikutkanlah. Kita mesti nak jalan, mesti kena kuatkan semangat,' tambah anak kedua tiga beradik itu.

Ketika ditanya apakah perasaannya dapat menggendong cicit ketujuh, Hajah Beer yang masih mampu ligat berjalan meskipun pendengarannya agak kurang awas, menambah:

'Suka dan gembiralah sebab cicit kita dah tujuh semuanya!'

Menyingkap percutian beliau bersama ibunya sebelum ini, Haji Diman yang menghidap penyakit kencing manis dan kini bergerak dengan menggunakan kaki kiri palsu pula berkata:

'Semasa kita ke Langkawi dan melawat Telaga Tujuh, saya belum sampai di atas, beliau sudah sampai atas dahulu. Orang semua tertanya-tanya, 'Mana mak kau?'

'Rupa-rupanya, jalannya laju sebab itu cepat sampai atas.'

Mendengarkan kata-kata anaknya, Hajah Beer pula mencelah:

'Langkawi rendah. Kalau telaga di Bawean itu lebih tinggi!'

TAHUN 1930 PERANTAU TERTINGGI DI INDONESIA ORANG BAWEAN

Media Bawean, 23 Mei 2008

Bila warga Pulau Bawean dianggap sebagai warga yang suka merantau atau kerja ke luar negeri sangatlah wajar. Sebab menurut sensus tahun 1930, perantau tertinggi di Indonesia adalah orang Bawean, 35, 9 %, kemudian Sumatra Utara 14,3 %, lalu Banjar 14,2 % dan nomor empat suku Minang 10, 5 %. Beberapa suku yang juga punya etos merantau yang kuat adalah Bugis, Manado dan Ambon.

Warga Bawean umumnya menyebar ke berbagai negara, umumnya ke Singapore dan Malaysia. Di dua negara tersebut, keturunan asal Bawean jumlahnya lebih besar bila dibanding dengan yang tinggal di Pulau Bawean. Sangat wajar bila Pulau Bawean dianggap pulau puteri atau lainnya.

Tapi apakah potensi yang dimiliki oleh orang Bawean diluar berfikir untuk pengembangan dan pembangunan Bawean. Bila diukur dari kemampanan dan kesejahteraan orang Bawean, penyebaran orang Bawean di daerah luar sangat mendukung.

Seandainya Bawean tanpa ada kontribusi dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura, maka nasib warga Bawean akan lebih sengasara. Dibuktikan selama ini semua yang ada di Pulau Bawean umumnya mendapat bantuan dan kiriman dari sana. (bst)

PESAN BUAT YANG MAU BERANGKAT

Media Bawean, 23 Mei 2008
Untuk warga Bawean yang baru akan masuk ke Malaysia, seharusnya melalui jalur resmi. Media Bawean banyak menerima masukan dan saran dari warga Bawean yang ada di Malaysia, sebelum masuk ke Malaysia agar melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum berangkat. Baik melalui saudarah ataupun kenalan yang ada di Malaysia, untuk menghindari adanya bentuk penipuan.

Yang namanya juru hantar pasti menjanjikan seribu kemewahan dengan kerja yang sesuai harapan, tapi kenyataan setelah sampai disana hanyalah palsu belaka. Memang tujuan kita baik untuk bekerja, tapi bila kelengkapan dokumen yang dimiliki kurang atau diragukan keasliannya maka dampaknya kepada kita juga. Berapa banyak warga Bawean yang dideportasi dari Malaysia ke Indonesia, adalah bukti persiapan untuk bekerja kurang.

Demikian juga dengan pengurusan permit kerja, juga harus melalui orang-orang yang dipercaya. Bukan sekedar menerima tawaran langsung kita terima, tapi harus di uji dulu keaslian permit yang akan dipakai sebagai syarat kerja. Dikhawatirkan setelah di cek keasliaanya, ternyata palsu. Setelah diketahui bahwa dokumen palsu, tentunya sebagai pekerja akan merasa kerepotan dengan tempat tinggal dan siang malam selalu dihantui rasa ketakutan bila ditangkap oleh pihak berkuasa.

Dalam pengurusan dukomen atau surat-surat penting di Malaysia, seharusnya warga Bawean langsung mendatangi kantor terkait. Tanpa harus melalui pihak kedua ataupun orang lain, dikhawatirkan disalahgunakan oleh pihak lain untuk meraup keuntungan yang besar tanoa melalui legalitas formal yang ada. Bisa jadi dicop e keddeng-kedeng atau dikenal istilah kateng-kateng.(bst)

TEAM SEPAK TAKRAW KABUPATEN GRESIK ASAL BAWEAN MENANG KEMBALI

Media Bawean, 22 Mei 2008

Perjuangan putra Bawean mewakili team sepak takraw Kabupaten Gresik dalam Kejurda Jawa Timur kembali mengukir prestasi hari ini, 22 Mei 2008 mengalahkan team dari Kabupaten Blitar.

Team Duble Even sepak takraw Kabupaten Gresik mengalahkan team sepak takraw Kabupaten Blitar bermain di GOR Dinas PDK Propinsi Jawa Timur. Skore game Kabupaten Gresik 2 dan Blitar 1, skor 21-12, 12-21, 15-14

Kemarin nomor beregu putra sepak takraw Kabupaten Gresik berhasil mengalahkan team sepak takraw asal Kabupaten Pacitan dengan Skore 12 - 21, 21 - 17, 15 -13.

Team sepak takraw Kabupaten Gresik berhasil merebut semua nomor putra pada Kejurda Jawa Timur 2008. Nama pemain Saiful, Syafi'i, dan Haris dengan pelatih Mahfud dan Nurul, serta Manejer team Khairil.(bst)

KENAIKAN BBM DIPOTONG UANG KORUPSI

Media Bawean, 22 Mei 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean

Melihat situasi dan kondisi perekonomian rakyat kecil seperti kami ini, apa tidak ada alternatif lain yang dilakukan oleh pemerintah selain menaikkan harga BBM. Bisakah suara kami didengar oleh semua politisi bangsa yang saat sekarang masih menjabat? Bila bisa, maka dengarkanlah suara rakyat kecilmu ini.

Yang paling merasakan bila BBM naik adalah orang kecil, yang statusnya dikategorikan orang miskin. Sedangkan orang besar (kaya), naik berapapun akan diterima dengan tanpa ada beban sedikitpun. Justru mereka akan memetik keuntungan besar dari nilai investasi yang mereka miliki saat ini. Tapi bagi kami yang setiap harinya, hanya cukup untuk biaya makan hari ini dan untuk besoknya masih akan mencari hari ini. Akan menambah beban pemikirin untuk mencari nilai tambah penghasilan yang kami dapatkan.

Bila BBM dipaksakan tetap naik, kemungkinan rakyat yang sebelumnya makan nasi aking (cengkarok : bahasa Bawean) akan makan nasi plastik. Sedangkan yang busung lapar akan makan tikus seperti di Uganda. (maaf, ini kemungkinan saja terjadi). http://www.antara.co.id/arc/2008/5/21/kelaparan-akibatkan-beberapa-warga-uganda-makan-tikus/

Adakah alternatif lain, selain menaikkan BBM
Di negara kita selama ini banyak bergentayangan para koruptor, mereka berdendang ria karena belum menerima jeratan hukum dengan apa yang dia lakukan. Berapa banyak koruptor di negara ini yang masih terindikasi KKN mulai kelas wahid sampai 100, bila melihat pelaporan yang ada.
Mereka minta mengembalikan uang yang sudah dikorupsi, dengan Konsekuensi meringankan hukuman. Nanti hasil pengumpulan uang tersebut, bisa dibuat ganti untuk tidak menaikkan BBM. Keuntungannya rakyat akan sejahterah dan negara akan mendapatkan keuntungan besar dengan dikembalikannya uang yang telah dirugikan.

KENAIKAN BBM : NELAYAN BAWEAN GANTI SOLAR DENGAN MINYAK TANAH

Media Bawean, 22 Mei 2008

Dengan naiknya harga BBM dipasaran, membuat para nelayan di Pulau Bawean berfikir dengan seribu cara untuk tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari. Diantaranya dengan mengubah bahan bakar solar, dengan bahan bakar minyak tanah.

Menurut salah satu nelayan, Helmi mengatakan, "Harga BBM yang naik secara drastis, tidak mungkin kami tetap menggunakan bahan bakar solar. Harus mengubah bahan bakar dari solar jadi minyak tanah, meskipun resikonya kami harus sering ganti nosel mesin," ujarnya.

"Penghasilan kita melaut setiap hari sangat sepi, dibanding yang dulu. Sekarang harga minyak mahal, bahan pokok mahal, tapi ikan yang didapat tidak ada. Terkadang kita dapat tapi harganya sangat murah, dikarenakan persaingan antar nelayan tidak sehat," tegas Helmi.

Apa yang dikatakan warga Bawean tersebut, bila dibuktikan dilapangan sangat benar. Kondisi nelayan di Pulau Bawean sangat memperihatinkan dengan adanya kenaikan BBM. Akibatnya, banyak warga Bawean yang mengubah haluan dengan memutuskan kerja ke Malaysia dan lainnya. Sehingga banyak kalotok (perahu nelayan : Red) yang menganggur tidak operasi sebab orang-orangnya sudah banyak yang pindah profesi kerja. (bst)


HARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN SEABAD KEBANGKITAN NASIONAL

Media Bawean, 22 Mei 2008

Oleh : Raudlatul Jannah_Muhammad Zia Ulhaq
(Mahasiswa Asal Bawean)

Bulan mei 2008 ini adalah bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena di bulan mei ini, tepatnya pada tanggal 20 mei 2008 bangsa Indonesia memperingati genap 100 tahun kebangkitan nasional. Pada bulan yang sama, tepatnya pada 2 mei 2008 yang lalu, bangsa ini juga memperingati hari pendidikan nasional(Hardiknas). Tak mengherankan bila di hampir setiap sekolah di tanah air banyak terpampang spanduk yang mengaitkan antara kemajuan pendidikan nasional sebagai bagian dari kebangkitan nasional. "Mari wujudkan pendidikan yang berkualitas sebagai bagian dari 100 tahun kebangkitan nasional". Begitu kira-kira isi spanduknya.

Bagi saya pribadi sebagai seorang pendidik, tulisan di spanduk itu memiliki makna yang sangat dalam. Saya menyadari sepenuhnya bahwa antara hari pendidikan nasional dan hari kebangkitan nasional memiliki keterkaitan yang sangat erat. Ini bukan karena keduanya memiliki singkatan yang mirip (Hardiknas dan Harkitnas), bukan pula karena keduanya diperingati pada bulan yang sama, akan tetapi karena memang pendidikan merupakan pintu gerbang awal lahirnya gerakan kebangkitan nasional. Pendapat ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Tak bisa di pungkiri, gagasan tentang usaha untuk mewujudkan cita-cita mulia mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia yang saat itu hidup penuh nestapa dan penindasan muncul dari golongan kaum terdidik/terpelajar (intelegensia) saat itu. Yaitu para siswa siswa sekolah dokter jawa pada zaman Belanda yang bernama STOVIA (school tot opleiding Indische) yang berarti: sekolah untuk mendidik dokter-dokter pribumi. Dari gagasan cemerlang dan cita-cita mulia inilah kemudian para kaum terdidik itu, dengan di pelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo dan di motori oleh Sutomo pada 20 mei 1908 mendirikan organisasi Budi Utomo. Lahirnya organisasi Budi Utomo ini menandakan awal kebangkitan rasa nasionalisme yang tinggi di kalangan para pemuda Indonesia yang terdidik pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, untuk berjuang mewujudkan bangsa Indonesia yang terhormat, bermartabat, dan bebas dari penjajahan. Karena itulah, hari lahirnya Budi Utomo diperingati sebagai hari kebangkitan nasional (Harkitnas).

Gagasan besar yang melahirkan organisasi modern pertama di Indonesia bernama Budi Utomo ini muncul dari pemikiran kaum terpelajar, bukan berarti saya hendak menafikan peranan para kaum yang tak terpelajar/non intelegensia (rakyat kebanyakan yang bukan dari kalangan ningrat atau priyayi yang pada masa itu tidak memiliki kesempatan bersekolah). Sejarah mencatat bahwa jauh sebelum lahirnya organisasi modern seperti Budi Utomo telah muncul perlawanan-perlawanan dari rakyat Indonesia dalam usahanya untuk meraih kemerdekaan. Akan tetapi, perlawanan mereka bersifat sporadis dan tidak terorganisasi dengan baik. Karena itu, pada umumnya perlawanan mereka berbentuk perlawanan fisik dan kontak senjata, serta taktik tang hanya bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan fisik lawan saja. Perlawanan seperti ini menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit. Inilah yang membedakan antara kaum terpelajar(intelegensia) dengan kaum tak terplajar(non intelegensia) : dari kerangka berpikir.

Para kaum intelegensia, yang secara teoritis diajarkan untuk berpikir secara logis dan terstruktur, pada umumnya mereka lebilh sistematis dan terencana dalam melakukan sesuatu dan umumnya pula mereka lebih senang menggunakan pemikiran (ideologi) daripada perlawanan dalam bentuk fisik. Karena alasan itulah organisasi mereka di sebut organisasi modern, yang telah terstruktur dengan baik, baik dari segi visi misi, managemen, fungsional serta job description yang jelas. Keduanya, para pejuang tradisional maupun para pejuang modern, sebagai perintis kemerdekaan nasional memiliki cita-cita dan tujuan yang sama: mengangkat derajat dan martabat bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Hanya saja, cara yang di tempuh keduanya untuk mewujudkan cita-cita dan mencapai tujuan yang diharapkan sangatlah berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh kerangka berpikir keduanya berbeda, yang pertama cara berpikirnya masih pola primitive (konvensional), sedangkan yang kedua telah sistematis karena telah mengalami pencerahan pemikiran(rausyan fikr). Pencerahan pemikiran inilah yang menyebabkan pola perlawanan mereka telah terpola dengan baik dan bukan lagi kontak fisik, melainkan berupa ideologi,atau ide-ide cemerlang yang di pertegas dalam diskusi/forum pertemuan yang rutin mereka lakukan.

Begitulah bagaimana pendidikan berpengaruh membentuk pola pikir seseorang. Karena itu, tak berlebihan kiranya apabila dikatakan, untuk membuat suatu perubahan besar di negeri ini, maka harus dimulai dengan memperbaiki sistem pendidikannya, mulai dari pendidikan yang paling dasar. Karena pendidikan berperan sangat penting dalam mencetak generasi-generasi masa depan yang memiliki pandangan jauh(visioner) dan jug a ide-ide cemerlang. Ini terindikasi dari munculnya semangat kebangkitan nasional yang digagas para kaum intelegensia 100 tahun yang lalu.

Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam membentuk moral dan karakter membangun (character building) anak bangsa. Melalui tangan para pendidik (guru)lah, tanggung jawab yang berat itu dimulai. Karena para guru yang membentuk moral dasar generasi bangsa ini, maka sebelum itu, tentulah para pendidik (guru) itu harus terlebih dahulu membenahi moral-moral mereka sendiri. Karena seorang guru itu menjadi panutan (digugu dan ditiru) oleh muridnya.Sebagaimana kata olrang bijak, guru kencing berdiri murid kencing berlari, ini menjelaskan kepada kita bahwa ketika mental dan moral para pendidik itu rusak, jangan heran jika mental dan moral generasi hasil didikannya lebih bobrok lagi. Benarlah apa yang dikatakan oleh bapak pendidikan nasional kita, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara (lahir 2 mei 1889) dalam semboyan-semboyannya : Tut wuri Handayani (yang artinya, dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), Ing Madya Mangun Karsa (yang artinya ditengah-tengah muridnya seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), serta Ing Ngarso sung tulodo (yang artinya di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh yang baik). Semboyan-semboyan ini inilah yang sampai saat ini masih terus digunakan sebagai pedoman moral dalaml dunia pendidikan kita.

Hujjatul islam imam al-Ghazali dalam karyanya yang monumental Ihya’ Ulumuddin menerangkan bahwa tugas seorang guru diantaranya adalah : pertama, menunjukkan kalsih sayang kepada pelajar/murid dan menganggapnya anak sendiri. Kedua, memberi nasihat dengan sindiran yang lemah lembut bukan dengan kekerasan. Ketiga, menasehati pelajar agar tidak menunda-nunda belajar dan mempelajari ilmu yang terang dengan sungguh-sungguh terlebih dahulu sebelum belajar ilmu yang tersembunyi (yang dapat merusak aqidah) dan yang keempat, tidak mengharapkan upah atas ilmu yang di ajarkannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul saw. "Janganlah kamu meminta upah atas pengajaran" (H.R.Bukhari Muslim). Ini bermakna bahwa dalam mengajar, seorang guru harus ikhlas. Bukan karena mengharapkan upah(honor).

Keikhlasan dalam mengajar adalah mutlak bagi seorang guru. Mengajar untuk memperoleh upah(honor) bertentangan dengan etika guru itul sendiri. Akan tetapi, guru juga punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya , karena itu, agar terwujud instansi pendidikan yang bersih perlu adanya korelasi positif dan human sensibility yang kuat antara semua pihak yang memakai jasa guru. Korelasi positif yang dimaksud disini adalah, kita semua harus menghargai jasa seorang guru, dengan memberikan hak-hak guru dengan semestinya seperti : gaji yang layak, tunjangan yang sesuai serta kesejahteraan yang terjamin sehingga guru dapat melaksanakan kewajibannya (mendidik) dengan sebaik-baiknya tanpa harus mempertimbangkan lagi persoalan materi (gaji).

Pahlawan tanpa tanda jasa, begitulah sebutan untuk para guru.Sebutan tersebut bukan bermakna bahwa jasa guru tidak perlu lagi kita hargai, melainkan bermakna bahwa apapun cara yang kita lakukan untuk menghargai jasa seorang guru yang telah mendidik dan mentransfer kita dengan ilmu itu tidak akan pernah bisa membalas jasanya. Karena yang diberikan guru kepada kita adalah illmu, dan ilmu tak ternilai harganya.

Walaupun jasa guru takkan pernah terbayar dengan materi, bukan berarti lantas kita mengabaikan jasa mereka. Guru juga manusia, mereka butuh pengakuan bahwa apa yang telah mereka lakukan sangat berarti untuk bangsa ini. Maka tepatlah kiranya bertepatan dengan bulan pendidikan nasional dan peringatan seabad kebangkitan nasional ini, semua pihak khususnya pemerintah sebagai penentu kebijakan yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan guru, berlomba-lomba memberikan penghargaan kepada para pendidik (guru) yang dianggap berjasa dalam mengembangkan pendidikan dan atelah membantu pemerintah dalam mensukseskan program pendidikan nasional.

Penghargaan tersebut tentunya sangat bermakna bagi guru sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan yang merupakan pintu gerbang menuju terwujudnya generasi-generasi penerus bangsa yang tercerahkan. Karena itu, kita semua berharap, penghargaan tersebut bukanlah hanya sebuah rutinitas dan formalitas dalam memperingati hari pendidikan nasional ataupun satu abad kebangkitan nasional. Melainkan benar-benar sebentuk pengakuan bahwa memang para guru amemiliki andil besar dalam membuat perubahan penting di negeri ini.