Sunday, 24 February 2008

Warga Bawean Dipulangkan

Republika
Senin, 25 Februari 2008

Mereka dipulangkan dengan kapal perang KRI Teluk Sampit 515 milik TNI AL.
GRESIK -- Ratusan penumpang asal pulau Bawean yang tertahan di Pelabuhan Gresik sejak tiga minggu lebih akhirnya bisa dipulangkan ke daerahnya pada Sabtu (23/2) dengan kapal Perang KRI Teluk Sampit 515 milik TNI AL. Kapal Perang berukuran raksasa tersebut bersandar di sisi Timur Pelabuhan Gresik setelah tiba pukul 11.00 WIB kemarin.

Ratusan warga Bawean itu menunggu kedatangan kapal milik TNI sejak pukul 06.00 WIB. Mereka duduk bergerombol di Pelabuhan Gresik sekitar kantor administratur pelabuhan (Adpel) Kabupaten Gresik. Barang-barang bawaan mereka, baik berupa sembako, alat elektronik, kendaraan bermotor, dan bawaan lain sudah mereka turunkan dari KM Harapanku Mekar.

Selama tertahan di Gresik, lebih banyak yang tidur di rumah teman atau kenalannya. Sebagian lainya yang memiliki uang menginap di hotel, seperti hotel Batik, hotel Putra Jaya, dan penginapan sederhana lainnya. Bahkan, mereka yang kehabisan bekal sama sekali tidur di halaman kantor sekitar Pelabuhan Gresik.

Sebelumnya, ratusan penumpang kapal tujuan Pelabuhan Gresik-Pulau Bawean berusaha dipulangkan Adpel Kabupaten Gresik dengan KM Harapanku Mekar. Namun, berkali-kali berlayar hingga tiga jam, kapal dibuat takluk oleh gelombang besar. Kapal harus kembali ke Pelabuhan Gresik karena takut tenggelam. Selain ombak, penyebab kembalinya kapal tersebut karena kelebihan muatan barang.

KRI Teluk Sampit 515 mempunyai kapasitas muatan penumpang sebanyak 1.000 penumpang. Sedangkan muatan barang mampu mengangkut 1.500 ton barang. Mayor Laut (P) teluk Sampit, Edy Eka Susanto kepada wartawan mengatakan, KRI berangkat memuat penumpang asal pulau Bawean, Sabtu (23/2), pukul 17.00 WIB. Kapal diperkirakan tiba di Pulau Bawean, Ahad (24/2), pukul 04.00, atau paling lambat pukul 07.00 WIB. ''Kapal sengaja berangkat sore agar tiba di Pulau Bawean pagi, sehingga penumpang langsung bisa pulang ketika hari sudah terang,'' katanya.

Sebelum KRI Teluk Sampit 515 milik TNI AL diberangkatkan, para petinggi Pemkab Gresik melakukan inspeksi mendadak. Mereka yang hadir di antaranya, Wabup HM Sastro Suwito, Sekkab Husnul Khuluq, Kepala Dishub Sutardji, kepala Adpel Kabupaten Gresik Asmari, dan pejabat lain.

Pemkab Gresik pada kesempatan itu mengirim bantuan kepada para korban air bah di Pulau Bawean beberapa hari lalu. Bantuan tersebut berupa 5.000 liter minyak tanah, 3,5 ton beras, 0,5 ton gula pasir, tiga dus biskuit, dan ratusan mie instan.

''Kami sudah lama berupaya mengirim bantuan tersebut, tapi belum bisa karena tidak ada kapal yang sukses berlayar ke Pulau Bawean,'' kata Kasubag Masalah Sosial pada Bagian Sosial, Wafid, Ahad (23/2).

Pemkab Gresik yang akhirnya mendatangkan kapal Perang milik TNI AL tersebut disambut gembira ratusan penumpang. Mereka merasa puas dengan upaya mereka mendesak Pemkab Gresik untuk menyediakan kapal perang. Bahkan, untuk mendesak Pemkab Gresik agar datangkan kapal perang, penumpang lakukan demo. ''Kalau sejak awal Pamkab datangkan kapal perang kami tidak keleleran di pelabuhan Gresik,'' kata Hepni, penumpang asal Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. (uki )

No comments:

Post a Comment