Saturday, 16 February 2008

ORANG BAWEAN KURANG MEMBACA

16 Februari 2008
Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Budaya membaca orang Bawean sangat minim, dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Membaca bagi orang Bawean adalah kewajiban anak sekolah, sedangkan bila lulus sekolah tugasnya bekerja untuk mencari uang.
Bila kita teliti secara detail minat warga Bawean sangat minim, dilihat dari pelanggan koran yang ada jumlahnya beberapa orang saja. Ini membuktikan minat baca warga Bawean sangat kurang. Ironis sekali, jika kita melihat kondisi Bawean yang minat bacanya kurang. Sehingga pengembangan Pulau Bawean kedepan sangatlah sulit.
Umumnya warga Bawean (lulusan SD, SMP, SMA ataupun S1) yang sudah berkeluarga, minat baca akan kurang. Setelahnya berkurang, akhirnya tidak memiliki minat sedikitpun untuk membaca.
Kenapa minat baca warga Bawean kurang? Persoalannya warga Bawean berfikiran membaca tidak memiliki tujuan yang jelas. Artinya, membaca dengan tidak membaca hasilnya sama saja, yang penting kerja dapat uang sudah cukup.
Selain faktor minat, di Bawean tidak ada program khusus pemerintah untuk sosialisasi gemar membaca. Sudah saatnya pemerintah memajukan Bawean melalui gemar membaca.

GRESIK GEMAR MEMBACA
Bila kita melihat ruas jalan di Kota Gresik, maka kita dapat membedakan antara Gresik dengan daerah lainnya di Jawa Timur.
Yaitu warung kopi (warkop) disetiap ruas jalan kita temukan, jumlahnya tidak dapat terhitung. Warga akan berkumpul dan berembug membicarakan bisnis, politik dll. Disetiap Warung Kopi pasti dilengkapi koran. Koran biasanya dibaca dan diresapi isi demi isi oleh pembeli kopi.
Jadi warga Gresik dengan berjamurnya warung kopi, sudah jelas memajukan minat baca. Maka LSM Gerbang Bawean punya usulan kepada Pemerintah, yaitu subsidi koran ke setiap warung kopi se Gresik. Dengan mensubsidi koran, sudah termasuk program gemar membaca.
Selamat Membaca..............

No comments:

Post a Comment