Tuesday, 5 February 2008

MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI

Oleh : Yana Surabaya
Kemandirian ekonomi adalah prasyarat awal demokratisasi. Bawean yang masih transisi membutuhkan pengawalan pada sektor-sektor ekonomi, sosial, politik lokal, dan budaya.
Masyarakat Bawean seringkali diatribusikan sebagai masyarakat sejahtera. Saya pikir pengatribusian ini tidak gegabah! masyarakat Bawean sendiri yang telah membangun atribusi tersebut.
Tapi fakta sosial di masyarakat, perekonomian masyarakat bawean pada posisi kolap. Bawean hingga saat ini tidak ada sektor ekonomi yang berkembang dan cukup mampu menopang perekonomian masyarakatnya.
Sektor pertanian dan perikanan belum digarap serius, pertumbuhan Usaha Mikro juga cukup lambat. Sehingga Bawean belum bisa dikategorikan masyarakat sejahtera karena basis ekonominya belum mapan.
Butuh proses pengidentifikasian potensi-potensi ekonomi yang bisa digarap oleh mayarakat, selanjutnya pengembangan teknologi dan pengucuran dana untuk memulai proses produksi potensi-potensi ekonomi tersebut.
Yang jadi pertayaan, siapa yang siap mengawal Bawean Mandiri Secara Ekonomi? konglomerat Bawean pun lebih tertarik investasi di daratan jawa. Pemkab gresik belum cukup responsif menggarap pembangunan ekonomi Bawean, ya mereka lebih cenderung mengedepankan pembangunan fisik (fasilitas umum) yang akhirnya mangkrak, karena basis ekonomi yang belum mapan.
Dewan Bawean...? ach...ini orang-orang yang lebih mengedepankan program partai dan pertanggungjawabannya kepada partai yang mengantarkan mereka ke kursi dewan dari pada masyarakat Bawean. Jasmas belum mereka manfaatkan untuk menjaring aspirasi masyarakat, mereka akan benar-benar dekat dengan konstituen menjelang PEMILU.
Fenomena pengiriman TKI Bawean ke luar negeri adalah satu contoh dampak ketidak mapanan ekonomi Bawean. Jika ada basis ekonomi yang bisa digarap di Bawean, pastinya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri akan berkurang.
Ya karena tidak mungkin masyarakat Bawean selalu menggantungkan nasibnya pada negara lain, bagaimanapun juga politik luar negeri akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan TKI di luar negeri. Harapan kedepannya, Masyarakat Bawean akan menjadi TKI tapi bukan tenaga kerja indonesia melainkan TENAGA KERJA INTELEKTUAL.

No comments:

Post a Comment