Hari minggu pagi (17/2) kami berkunjung ke Kapal Harapanku Mekar untuk melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang menginap diatas kapal. Sampai diatas kapal kami disambut dengan keluh kesah oleh 40 orang penumpang yang sedang menunggu sampai kapan kapal Gresik-Bawean akan diberangkatkan.
Salah satu perwakilan penumpang mengatakan, "Kami sudah kehabisan bekal, kemarin pindah dari penginapan keatas kapal karena tidak punya uang untuk sewa penginapan. Sekarang kami diatas kapal sudah kehabisan bekal untuk makan, karena jatah kami layar ke Gresik sangat terbatas," katanya dengan nada sedih.
"Berilah kami bantuan makanan, agar kami dapat bertahan hidup," tambah Perwakilan Penumpang
Kami selaku perwakilan LSM menjawab. "kami akan usahakan mendapat jatah makan gratis dari Pemerintah ataupun Bapak Dewan kita. Kami akan berusaha maksimal untuk mendapatkan bantuan", jawab kami.
Setelah itu kami meninggalkan kapal, untuk berusaha mendapatkan bantuan dari seluruh elemen yang ada. Pertama kami mencoba menghubungi pihak 3 Dewan asal Bawean di DPRD Gresik. Sampai lama kami menunggu jawaban, tidak pernah ada jawaban.
Muncul pertanyaan dibenak hati kami, Berapakah harga nasi satu bungkus?
Setelah kami menghubungi Bapak Wabup, ternyata beliau merespon dan akan koordinasi dengan Daifi (Ketua Pemuda Bawean Gresik).
Setelah itu, kami hubungi Daifi, Daifi menjawab, "saya sedang ikut seminar di Surabaya sehari penuh".
Ya Allah bagaimana cara kami membantu saudara-saudaraku diatas kapal, padahal kami sendiri dalam keterbatasan. Hanya mampu berusaha melalui orang-orang yang memilki kemampuan. (bst)
No comments:
Post a Comment