BERITA JATIM
Selasa, 25/03/2008 19:12 WIB
Melarikan Diri, Kaki Khoirul Ditembak
Reporter : Hardy
Gresik – Meski sudah tiga kali keluar masuk penjara dan dihujani timah panas pada kaki kirinya, tidak membuat M.Khoirul Anam (20) jera. Polisi akhirnya terpaksa mbedil kaki kanannya hingga tersungkur.
Melarikan Diri, Kaki Khoirul Ditembak
Reporter : Hardy
Gresik – Meski sudah tiga kali keluar masuk penjara dan dihujani timah panas pada kaki kirinya, tidak membuat M.Khoirul Anam (20) jera. Polisi akhirnya terpaksa mbedil kaki kanannya hingga tersungkur.
Warga desa Kelompang Gubug, kecamatan Tambak, Bawean, Gresik tersebut akhirnya tidak bisa berjalan, karena kedua kakinya ditembak polisi.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, tertembakanya residivis pencurian emas kali kedua itu berawal saat tersangka selama dipenjara di Mapolsek Tambak, sempat melarikan diri namun masih ditangkap lagi oleh petugas. Karena khawatir tersangka melarikan diri lagi, pelaku dibawa ke Gresik. Tetapi saat tiba di pelabuhan Gresik Khoirul yang terkenal sakti itu, berusaha melarikan diri lagi.
Polisi mencoba memberi tembakan peringata sebanyak tiga kali namun tidak dihiraukan. Terpaksa polisi memuntahkan senjatanya dengan timah panas hingga mengenai kaki kanannya.
Kapolsek Tambak AKP Mulyono dihubungi beritajatim.com membenarkan, kalau anggotanya baru menembak lagi tersangka pencurian karena berusaha melarikan diri saat tiba dari pelabuhan Gresik. "Begitu tersangka lari kami sudah berikan tembakan peringatan hingga 3 kali tidak dihiraukan, terpaksa ditembak, karena tersangka ini terkenal sakti," kata mantan kanit Jatanars Polres Gresik, Selasa (25/3/2008).[ard/sit]
=========================================================================
Selasa, 25/03/2008 16:29 WIB
Pelepasan Tersangka Korupsi Bawean
Pemkab Jamin Tersangka Tidak Melarikan Diri
Reporter : Hardy
Gresik – Dilepasnya dua pejabat Pemkab Gresik tidak lepas dari permintaan penangguhan penahanan dari Bupati Gresik Robbach Ma'sum. Alasannya, kedu apejabat masih terikat dalam kegiatan kedinasan.
Pelepasan Tersangka Korupsi Bawean
Pemkab Jamin Tersangka Tidak Melarikan Diri
Reporter : Hardy
Gresik – Dilepasnya dua pejabat Pemkab Gresik tidak lepas dari permintaan penangguhan penahanan dari Bupati Gresik Robbach Ma'sum. Alasannya, kedu apejabat masih terikat dalam kegiatan kedinasan.
Dua pejabat tersebut adalah Sumarsono Kadis LHPE Gresik, dan Zaenal Arifin Kasubdin Umum dan ketenagalistrikan LHPE Gresik, yang tersangkut kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 Miliar.
Permohonan penangguhan tersebut tertuang dalam surat bupati nomor 180/60/403.14/2008 tenggal (19/3/2008). Dalam surat permohonan penangguhan penahanan tersebut disebutkan alasan jika kedua pejabat tersebut terikat kedinasan. Pemkab juga menyatakan yang bersangkutan tidak akan melakukan perbuatan serupa dan berani menjamin jika tidak akan melarikan diri, serta siap hadir jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Surat tersebut ditujukan kepada ketua pengadilan Negeri Gresik Sudiwardono yang selanjutnya didisposisikan pada ketua majelis Hakim Edi Kirbiantoro yang menangani perkara korupsi reklamasi Bawean tersebut.
Atas dasar tersebut akhirnya Majelis hakim PN Gresik menetapakan Sumarsono dan dan Zaenal Arifin beralih status dari tahanan rutan menjadi tahanan kota. Perubahan status ini dituangkan lewat nomor 166/Pen.Pid/2008/PN.GS, tertanggal 24 Maret 2008, yang ditandatangani oleh ketua Mejelis Hakim Eddy Kirbiantoro SH.
Sementara untuk dua tersangka kontrakator Buang guntur dan Sihabudin yang mengajukan permohonan adalah istrinya masing-masing.
Kabag humas Pemkab Gresik Mighfar Syukur mengakui kalau yang melakukan permohonan penangguhan tersebut dari bupati. "Dijamin mereka tidak akan melarikan diri, serta sewaktu-waktu dibutuhkan siap untuk dihadirkan," kata Mighfar, Senin (25/3/2008).[ard/sit]
=========================================================================
Selasa, 25/03/2008 08:45 WIB
Empat Tersangka Korupsi Reklamasi Bawean Bebas?
Reporter : Hardy
Gresik- Setelah disanggong wartawan baik cetak maupun elektronik, akhirnya 4 tersangka kasus korupsi reklamasi masing-masing Sumarsono Kadis KLH Gresik, Zaenal Arifin kasubdin kelistrikan KLH, Bunag Guntur dan Sihabudin akhirnya tepat pukul 23.00 wib keluar dari rutan, Banjar sari Cerme.
Empat Tersangka Korupsi Reklamasi Bawean Bebas?
Reporter : Hardy
Gresik- Setelah disanggong wartawan baik cetak maupun elektronik, akhirnya 4 tersangka kasus korupsi reklamasi masing-masing Sumarsono Kadis KLH Gresik, Zaenal Arifin kasubdin kelistrikan KLH, Bunag Guntur dan Sihabudin akhirnya tepat pukul 23.00 wib keluar dari rutan, Banjar sari Cerme.
Lamanya proses eksekusi,disebabkan kepala rutan, Banjar Sari, Cerme, Destry Syam, tidak mau mengeluarkan 4 tersangka, kalau yang menerima tersangka tidak tim dari Kejaksaan.
Akhirnya pukul 22.00 wib Guntur Wicaksono dan Wido datang ke rutan, setelah diproses selam hampir satu jam akhirnya, tersangka keluara dari rutan. Sumarsono bersama Buang Guntur dijemput keluarganya dengan mobil Izuzu Pather Biru Nopol L 2850 PZ, Zaenal Arifin dijemput ,menggunakan Suzuki Karimun Nopol W 2295 CB sedangkan Sihabudin dijemput keluarganya dengan menggunakan mobil pather warna hijau Nopol W 951 AA.
Sumarsono pulang kerumahnya dijalan Kahayan, Peruma Randuagung, Zaenela Arifin langsung kerumahnya yang mewah di Jl. Kalimantan, Buang tidak pulang ke Bawean tapi rumhanya yang berada di Jl Pangsud, Gresik, begitu juga Sihabudin pulang dirumahnya perum GKB Gresik.
Kepala Rutan Destry Syam dikonfirmasi beritajatim.com mengatakan, kami tidak mempersulit keluarnya tersangka, karena aturannya tersangka keluar yang menerima harus jaksa.[ard/ted]
=========================================================================
Senin, 24/03/2008 20:45 WIB
Tersangka Korupsi Ditangguhkan,
Tersangka Korupsi Ditangguhkan,
LSM Gresik Kecewa
Reporter : Hardy
Gresik " Mendengar kabar tersangka korupsi reklamsi Bawean Rp 1,2 milliar ditangghukan penahanan Pengadilan setempat membuat LSM kecewa.
Reporter : Hardy
Gresik " Mendengar kabar tersangka korupsi reklamsi Bawean Rp 1,2 milliar ditangghukan penahanan Pengadilan setempat membuat LSM kecewa.
Koordinator Gresik Coruption Watch Tatok Budi Harsono, mengatakan, langkah yang diambil PN Gresik terkait dikabulnya penangguhan sangat kami sangat sayangkan, karena Kejaksaan bersusah payah untuk menahan tersangka ternyata dilepas begitu saja.
"Keputusan yang diambil PN sama dengan tidak mendukung langkah Kejaksaan yang getol memberantas kasus-kasus korupsi dan membuat efek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi," kata Tatok geram.
Hal yang sama juga disampaikan juga disampaikan LSM Gerbang (Gerakan Masyarakat Bawean Membangun) Abdul Basid telah mendengar adanya kabar 4 tersangka kasus korupsi reklamasi bawean Rp 1,2 milliar dialihkan status dari tahanan rutan menjadi tahan kota.
"Pemerintah pusat lagi memberantas korupsi, ternyata kasus korupsi kok juga ditangguhkan," ujar Basid heran.
Lain GCW dan Gerbang, lain pula Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LKPM). M Syifak Masjudi tidak heran kalau kelima tersangak ditangguhakn oleh PN Gresik, karean keliam tersangka selama ini adalah kooperatif.
"Namum yang saya sayangkan justru kenapa tersangka menikmati uang korupsi dan aliran dana tersebut, kok tidak disentuh oleh penyidik," kata Sifak juga menunjukkan aliran dana larinya kepada siapa dan ke no rekeningnya dalam smsnya kepada beritajatim.com. [ard/ted]
=========================================================================
Senin, 24/03/2008 18:01 WIB
Korupsi Reklamasi Bawean Rp 1, 2 M
Pengadilan Gresik Tangguhkan Penahanan Tersangka
Reporter : Hardy
Gresik - Pemerintah sedang kencang-kencangnya menangani kasus korupsi, bahkan tak sedikit pejabat yang ditahan, namun di Gresik, malah sebaliknya.
Korupsi Reklamasi Bawean Rp 1, 2 M
Pengadilan Gresik Tangguhkan Penahanan Tersangka
Reporter : Hardy
Gresik - Pemerintah sedang kencang-kencangnya menangani kasus korupsi, bahkan tak sedikit pejabat yang ditahan, namun di Gresik, malah sebaliknya.
Pengadilan Negeri (PN) Gresik telah menangguhkan 4 tersangka kasus korupsi reklamasi Bawean Rp 1,2 Milliar, dari tahanan rutan menjandi tahan kota.
Namun hingga berita ini ditulis tersangka masih belum bisa menghirup udara segar, sebab, dari Kejaksaan Negeri Gresik, belum mengeluarkan surat eksekusi.
Keempat tersangka diantaranya, Sumarsono Kepala Dinas (KLH), Zaenal Arifin Kasubdin Kelistrikan KLH Gresik , Buang Guntur, dan Sihabudin. Informasi yang dihimpun di PN Gresik, penetapan keempat tersangka sudah dikirim, ke rutan Banjar sari Gresik dengan penetapan No : 165-168 /Pd/2008/PN.GS tertanggal (24/3/2008).
Dikirimkannya surat penetepan pengguhan penahanan dari tahan rutan menjadi tahanan kota dibenarkan oleh kepala Rutan Destry Syam.
"Benar penepatan sudah dikirim dari PN, namun kami belum bisa mengeluarkan tersangka, karena kami masih belum menerima surat eksekusi dari Kejakasaan Negeri Gresik," Kata Destry saat dihubungi beritajatim.com (24/3/2008) sore.
Ditempat terpisah Darmadi SH , pengacara Sumarsono Kadis KLH Gresik mengatakan telah mendapat kabar dari keluarganya bahwa penagguhan penanahan dikabulkan, namun secara detail belum mengetahui secara jelas.[ard/ted]
=========================================================================
Kamis, 20/03/2008 14:13 WIB
Berhasil Ungkap Kasus,
Berhasil Ungkap Kasus,
Dua Kapolsek Dimutasi
Reporter : Hardy
Gresik – Gerbong mutasi jajaran di wilayah Polres Gresik kembali terjadi. Kali ini mutasi harus dijalani Kapolsek Benjeng dan Kapolsek Tambak Bawean.
Reporter : Hardy
Gresik – Gerbong mutasi jajaran di wilayah Polres Gresik kembali terjadi. Kali ini mutasi harus dijalani Kapolsek Benjeng dan Kapolsek Tambak Bawean.
Berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR , STR /131/III/2008 Min Polwilabes Surabaya tertanggal 17/3/2008, yang ditandatangani oleh Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar
Kapolsek Benjeng, AKP Iwan Dwi Siswanto harus rela meninggal jabatanya diganti oleh AKP Mulyono. Sedangkan AKP Iwan Dwi siswanto ditempatkan di Polres Gresik sebagai perwira utama (pama) polres Gresik.
Sedangkan AKP Mulyono sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Tambak, Bawean. Penggantinya adalah Iptu Dedy Iskandar yang sebelumnya menjabat sebagai wakapolsek Driyorejo yang bakal naik pangkat menjadi AKP.
Keberhasilan AKP Mulyono yang ditarik ke Benjeng karena keberhasilannya berkali-kali mengungkap kasus pembunuhan, ranmor atau kasus atensi lainnya. Diantaranya, menangkap Mahfud bin Manda (19), warga Dusun Gunung, Desa Peroman, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik.
Dan yang terbaru adalah menangkap M Khoirul Usman (20) warga Desa Kelompang Gubug, Kecamatan Tambak, Bawean. Residivis yang keluar masuk penjara hingga 3 kali tersebut merupakan pelaku pencurian emas,
Begitu juga Iptu Dedy, dipromosikan menjadi Kapolsek Tambak, saat menjabat sebagai kanit reskrim Polsek Driyorejo, beberapa kali ungkap kasus. Yang paling menonjol adalah menangkap tersangka uang palsu tahun 2007 dan BBM Illegal yang salah satu tersangkanya adalah anggota TNI AL.
Wakpolres Gresik Kompol Victor Togi Tambunan membenarkan mutasi dua Kapolsek tersebu. Namun saat ditanya terkait mutasi tersebut, perwira berpenampilan kalem dengan pangkat satu melati dipundak, enggan berkomentar.
"Itu kewenangan pimpinan yang ada di Polwiltabes " jawabnya singkat, Kamis (20/3/2008).[ard/sit]
=========================================================================
Rabu, 19/03/2008 18:25 WIB
PN Perpanjang Penahanan
PN Perpanjang Penahanan
Lima Tersangka Bawean
Reporter : Hardy
Gresik - Prediksi awal yang menyebut lima tersangka kasus dugaan korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 milliar bakal bebas, mentah. Majelis hakim memutuskan memperpanjang penahanan hingga 30 hari, sejak 18 Maret hingga 16 April mendatang.
Reporter : Hardy
Gresik - Prediksi awal yang menyebut lima tersangka kasus dugaan korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 milliar bakal bebas, mentah. Majelis hakim memutuskan memperpanjang penahanan hingga 30 hari, sejak 18 Maret hingga 16 April mendatang.
Perpanjangan ini diduga berkaitan dengan penyerahan berkas perkara kelimanya yang terlalu mepet dengan masa penahanan tersangka. Sumber PN Gresik yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya perpanjangan penahanan lima tersangka tersebut.
"Surat sudah siap dikirim ke Rutan Banjarsari saja," terang sumber tersebut.
"Semua kewenangan ada di majelis. Jadi yang jelas tentang perpanjangan itu kewenangan majelis dan informasinya sudah dikirim ke rutan Banjarsari. Saya sudah bentuk Majelis Hakim diketuai Eddy Kirbyantoro, sedangkan hakim anggota, Joedi Prajitno dan Moch Hasyim, serta paniteranya Judi Rusianto, Irawan dan Sumartono " kata Sudiwardono
Namun Eddy Kirbyantoro, Ketua Majelis Hakim PN Gresik dikonfirmasi wartawan terkait perpanjangan penahanan tidak mau berkomentar.Dia hanya menjelaskan bahwa rencana sidang akan digelar 27 Maret 2008.
Mendapat informasi lima tersangka diperpanjang penahanan, Rustiningsih Kasi Pidsus Kejari Gresik, yang juga ketua Tim mengaku gembira atas kabar tersebut. "Kalau tidak ditahan, kami khawatir nanti akan kesulitan mendatangkan tersangka," ujarnya sumringah.[ard/sit]
=========================================================================
Rabu, 19/03/2008 10:45 WIB
Setahun Buron Pemerkosa Ditangkap Polisi
Reporter : Hardy
Gresik - Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Pepatah ini, pantas disandang Abdul Qodir Jaelani (22) pemuda asal desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik.
Rabu, 19/03/2008 10:45 WIB
Setahun Buron Pemerkosa Ditangkap Polisi
Reporter : Hardy
Gresik - Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Pepatah ini, pantas disandang Abdul Qodir Jaelani (22) pemuda asal desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik.
Tersangka ditangkap buser Polres Gresik di warung kopi Bandaran, kelurahan pulo pancikan, Gresik (19/3/2008).
Pemuda bujangan yang sehari-hari bekerja sebagai kenek, pengantar TKW (Tenaga Kerja Wanita), itu ditangkap unit buser polres Gresik, karena setahun yang lalu telah memperkosa gadis dusun Alas Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Bawean, sebut saja namanya Icha (18) di rumah bilyard milik Lutfan Azis beberapa bulan lalu.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, korban saat berada dirumahnya, dijemput oleh Syaihul Islam untuk bermain. Setelah tiba di rumah billyard, korban diajak pesta miras. Begitu melihat korban teller, sebelas pemuda memperkosa dan menggilir hingga korban tak sadarkan diri.
Begitu melihat korban tergeletak, ditemukan warga, selanjutnya kasusnya dilaporkan ke Polsek Sangkapura. Dan polisi menangkap 10 tersangka. Ke-10 tersangka tersebut masing masing adalah, Lutfan Aziz (32), Syaiful Islam (20), Sivin Wahyudi (21), Belly Suswandi (17), Nafid Rusman (22), Nora Ufan Efendi(23) Abdul Karim (23) Andri Risma (18) Baktiar Alabi b((17) dan Sakri Pramana putra (17) kesemuanya beralamat di desa Daun, Kecamatan Sangapura , Bawean, dan sudah divonis oleh pengadilan Negeri Gresik bervariasi hukumanya dari 1 tahun lebih hingga 6 bulan.
Kasat resakrim Polres Gresik AKP Fadli Widiyanto,membenarkan kalau anak buahnya menangkap DPO pemerkosa. " 10 temannya pelaku pemerkosa sudah ditangkap dan divonis PN, sedangkan Abdul Qodir Jaelani saat itu melarikan diri, baru tertangkap hari ini, dan dijerat dengan pasal 285 KHUP tentang pemerkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata mantan Kanit Propam Polda Jatim. [ard/ted]
=========================================================================
Rabu, 19/03/2008 10:00 WIB
Curi Emas, Residivis Dibedil
Reporter : Hardy
Gresik - Nama M Khoirul Usman (20) warga Desa Kelompang Gubug, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik didunia hitam sudah tidak asing lagi. Pemuda spesialis pencurian ini, sudah tiga kali keluar masuk bui dengan perkara yang sama.
Rabu, 19/03/2008 10:00 WIB
Curi Emas, Residivis Dibedil
Reporter : Hardy
Gresik - Nama M Khoirul Usman (20) warga Desa Kelompang Gubug, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik didunia hitam sudah tidak asing lagi. Pemuda spesialis pencurian ini, sudah tiga kali keluar masuk bui dengan perkara yang sama.
Tertangkpannya kembali khoirul, berawal Sabtu (15/3/2008) di rumah Maria (35) warga desa Kelompang gubug, Kecamatan Tambak, Bawean, Khoirul berhasil menggondol emas seberat 100 gram dan uang Rp 1,5 juta,dengan cara memanjat tembok.
Ditempat terpisah Selasa (18/3/2008),residivis asal desa Kelompang gubub juga berhasil menggasak perhiasan emas milik Hatija (45) ditempat yang sama.
Karena perhiasanya dicuri maling, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambak. Tak lama kemudian, Kapolsek Tambak AKP Mulyono bersama anak buahnya, melakukan olah TKP.
Dari keterangan beberapa saksi, bahwa pelakunya adalah M Khirul Usman yang juga residivis. Tanpa menunggu lama, anggota melakukan pengejaran dan dapat informasi pelaku berada di pegunungan Desa Pekalongan, Kecamatan Tambak.
Saat digerebek polisi, pelaku berusaha melarikan diri, dua kali tembakan peringatan tak digubris, akhirnya anak buah mantan kanit idik 1 Jatanras Polres Gresik menghujani kaki kiri pelaku dengan timah panas hingga tersungkur jatuh dan ringkus petugas.
"Kami sudah berikan peringatan hingga dua kali tidak mau menyerah, dari pada melarikan diri kegunung dan kehutan, terpaksa kami tembak kakinya," ujar Mulyono (19/3/2008) kepada beritajatim.com via ponselnya.[ard/ted]
=========================================================================
Selasa, 18/03/2008 15:53 WIB
Waktu Mepet
Berkas Perkara Tersangka Korupsi Bawean Diserahkan
Reporter : Hardy
Gresik - Berkas perkara dan barang bukti (BB) 5 tersangka kasus korupsi reklamasi Bawean Rp 1,2 miliar, akhirnya Selasa (18/3/2008) sekitar pukul 12.30 wib diserahkan oleh tim kejaksaan Negeri Gresik.
Selasa, 18/03/2008 15:53 WIB
Waktu Mepet
Berkas Perkara Tersangka Korupsi Bawean Diserahkan
Reporter : Hardy
Gresik - Berkas perkara dan barang bukti (BB) 5 tersangka kasus korupsi reklamasi Bawean Rp 1,2 miliar, akhirnya Selasa (18/3/2008) sekitar pukul 12.30 wib diserahkan oleh tim kejaksaan Negeri Gresik.
Berkas perkara beserta barang bukti tersebut diserahkan langsung oleh kasi Pidsus (pidana khusu) Kejari Gresik Rustiningsih bersama dengan stafnya. Dan berkas perkara diterima oleh panitera muda pidana Judi Rusianto.
Lima berkas beserta barang bukti dan nomer urut perkara, masing-masing, adalah Sumarsono Kadis LHPE perkara No : 165/pid.B/2008/PN.GS, Zaenal Arifin Kasubdin Kelistrikan LHPE, No : 166/pid.B/2008/PN.GS dan Siti Kuntjari Bendahara LHPE, No : 167/Pid.B/2008/PN.GS ketiganya dengan barang bukti 69 aitem, sedangkan Buang Guntur direktur CV Daun Jaya, No : 168/Pid.B/2008/PN.GS serta Sihabudin, No : 169/Pid.B/2008/PN.GS keduanya 66 aitem bb.
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Gresik Sudiwardono membenarkan jika lima berkas kasus reklamasi Bawean diserahkan, Namun dia sangat menyayangkan, karena penyerahan sangat mepet sekali sebab penahanan tersangka akan habis, Minggu (23/3/2008) mendatang.
"Sudah mepet sekali padahal berkas baru dikirim hari ini," keluh mantan ketua Pengadilan Negeri Irian Jaya diruang kerjanya.
Idealnya, berkas perkara itu minimal seminggu sebelumnya masa tahanan habis harus sudah diserahkan. Ini agar memberi waktu bagi pengadilan untuk menunjuk ketua majelis hakim sekaligus mempelajari berkas perkara. "Soal waktu itu sudah ada surat dari Mahkamah Agung," jelas Sudi.
Mengenai kabar adanya pengalihan status tahanan atas lima tersangka, Sudi enggan menjawab. "Nanti setelah ditentukan siapa ketua majelisnya, ketua PN tidak akan intervensi. Selanjutnya ya tergantung nanti kewenangan sepenuhnyn ada di Majelis," tegas Sudiwardono.[ard/sit
=========================================================================
Senin, 17/03/2008 20:24 WIB
Kejari Siap Limpahkan
Senin, 17/03/2008 20:24 WIB
Kejari Siap Limpahkan
Dakwaan Korupsi Reklamasi
Reporter : Hardy
Gresik – Tim Kejaksaan Negeri (kejari) Gresik kasus korupsi reklmasi bawean sebesar Rp 1,2 milliar telah berhasil menyelesaikan dakwaan terhadap lima tersangka. Dalam waktu dekat berkas akan segera dikirim ke Pengadilan Negeri (PN) Gresik.
Reporter : Hardy
Gresik – Tim Kejaksaan Negeri (kejari) Gresik kasus korupsi reklmasi bawean sebesar Rp 1,2 milliar telah berhasil menyelesaikan dakwaan terhadap lima tersangka. Dalam waktu dekat berkas akan segera dikirim ke Pengadilan Negeri (PN) Gresik.
Menurut sumber di kejaksaan, berkas akan dilimpahkan ke PN Gresik. "Semuanya sudah selesai. Hanya kapan akan kami limpahkan, kami masih menunggu koordinasi lanjutan. Namun, pada intinya kami ingin lima dakwaan yang sudah tuntas secepatnya dilimpahkan," ungkap salah satu anggota tim kepada beritajatim.com, Senin (17/3/2008).
Setiap tersangka dugaan korupsi reklamasi Rp 1,2 miliar itu dipegang oleh tim yang terdiri dari 2-3 jaksa. Soemarsono (Kadis LHPE) dipegang jaksa R Ida Mudji, Lilik Indahwati dan Wido Utomo. Zainal Arifin (mantan Kasubdin Kelistrikan dan Pertambangan LHPE) dipegang jaksa Guntur Ario Wicaksono dan Hafidi.
Sedang Siti Kuntjarni (mantan Kepala TU LHPE) dipegang jaksa Mundargo yang juga Kasi DaTUN, Raharjo Yusuf W dan Wido Utomo. Selanjutnya Idang Buang Guntur (kontraktor CV Kebangkitan Bangsa) dengan jaksa Maskur dan Erna Normawati.
Terakhir, Sihabuddin (pemilik CV Daun Jaya) dipegang jaksa Umaryadi yang juga Kasie Pidana Umum dan Lilik Indahwati.
Kasipidsus Kejari Gresik, Rustiningsih tidak menampik jika berkas dakwaan sudah selesai. Secara tersirat, dia mengatakan minggu ini akan segera dilimpahkan pada PN Gresik. "Terserah sampean, kalau minggu depan itu aku ke jakarta," jawabnya diplomatis (17/3/2008) [ard/sit]
=========================================================================
Senin, 10/03/2008 23:00 WIB
Tersangka Korupsi Reklamasi Bawean
Senin, 10/03/2008 23:00 WIB
Tersangka Korupsi Reklamasi Bawean
Bertambah
Reporter : Hardy
Gresik - Kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 milliar yang menyeret lima tersangka termasuk tiga orang diataranya pejabat Pemkab Gresik bisa bertambah.
Reporter : Hardy
Gresik - Kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 milliar yang menyeret lima tersangka termasuk tiga orang diataranya pejabat Pemkab Gresik bisa bertambah.
Hingga kini Kejari Gresik telah menetapkan lima orang tersnagka yaitu Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin.
Karena dalam dakwaan sesuai dengan pasal 55 KUHP atau turut serta sejumlah saksi bisa saja melakukan kejahatan secara bersama-sama.
"Kemungkinan tersangka bisa bertambah, itu tergantung proses pengadilan. Tetapi yang memutuskan adalah hakim untuk dilakukan pemeriksaan ulang tersangka lain," kata Rustiningsih Kasi pidsus Kejari Gresik, Senin (10/3/2008).
Terkuaknya kasus korupsi proyek reklamasi bawean Rp 1,2 Milliar, berawal dari H Buang Idang Guntur yang meminjam bendera CV Daun Jaya dari Sihabuddin.
Pada tahap awal Sihabudin menerima dana sebesar Rp 552.475.000. jumlah itu, diterima pada termin pertama dan termin terakhir 2003, sebesar Rp 183,6 juta, yang resmi sebenarnya Rp 419.388.000.
Selanjutnya, termin kedua diterima H Buang, akhir Pebruari 2004, Rp 561.155.000, setelah dibagi-bagi, H. Buang mendapatkan Rp 368.875.000 untuk melanjutkan proyek reklamasi dan pemasangan tiang Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di Desa Sungai Teluk, Kec Sangkapura, Bawean. Sisanya dibagi sejumlah pejabat dan organisasi politik. [ard/ted]
=========================================================================
Senin, 10/03/2008 21:35 WIB
Korban Tanah Longsor Bawean
Senin, 10/03/2008 21:35 WIB
Korban Tanah Longsor Bawean
Ditawari Relokasi
Reporter : Hardy
Gresik - Pemkab Gresik berencana merelokasi sejumlah warga yang rumahnya yang ditimpa bencana longsor di Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Rencananya Pemkab akan mencari lahan milik pemerintah, agar tak terlalu banyak biaya yang besar untuk relokasi itu.
Reporter : Hardy
Gresik - Pemkab Gresik berencana merelokasi sejumlah warga yang rumahnya yang ditimpa bencana longsor di Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Rencananya Pemkab akan mencari lahan milik pemerintah, agar tak terlalu banyak biaya yang besar untuk relokasi itu.
Pasalnya tanah longsor dan banjir yang ada di dua kecamatan yang ada di Bawean yaitu Sangkapura dan Tambak sangat berbahaya.
Sekda Gresik, Husnul Khuluq menyatakan Pemkab Gresik berencana untuk merelokasi sejumlah warga yang tinggal di desa dan tertimpa bencana tanah longsor.
"Dusun Candi Desa Paromaan Kecamatan Tambak dan Dusun Lauk Sawah Desa Balik Kecamatan Sangkapura sudah tidak mungkin untuk dihuni warga," kata Khuluq, Senin (10/3/2008).
Rencana relokasi tersebut akan dilakukan jika warga setuju dan akan membicarakan dengan warga terlebih dahulu.
"Kalau warga setuju, kami berusaha, biar tidak kuatir longsor dan terhindar dari bencana,tapi semunya tergantung warga " kata Khuluq yang juga ketua PCNU Gresik itu. [ard/ted]
=========================================================================
Sabtu, 08/03/2008 17:00 WIB
Korban Longsor Bawean Mengungsi
Reporter : Hardy
Gresik - Korban longsor di Kecamatan Tambak Dan Sangkapura Bawean telah diungsikan sejauh 1 km dari tempat tinggal mereka. Langkah ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jika terjadi longsor susulan.
Menurut Amin (30), Ia bersama dengan warga lebih baik mencari daerah yang aman, "Lebih baik menyelamatkan diri mas, dari pada tertimbun longsor ," katanya, Sabtu (8/3/2008).
Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani, mendukung langkah warga mengungsi ke daerah yang lebih aman, Kami juga menyarankan agar warga mengungsi ke rumah familinya dan tempat yang lebih aman," kata mantan Kapolsek Ujung Pangkah kepada beritajatim.com (9/3/2008).
Dihubungi terpisah, dr Faiza menjelaskan, selama dua hari ini, ia bersama 5 dokter sudah merawat 54 pasien korban longsor dan banjir. Pasien yang berobat rata-rata, pusing, pegal, gemeteran serta trauma. " Beruntung tidak ada korban jiwa, akibat banjir dan tanah longsor tersebut ini," kata kata dokter perempuan itu.
Seperti diberitakan, akibat hujan deras yang disertai tanah longsor, puluhan rumah di kecamatan Tambak dan Sangkapura, Bawean rusak. Di desa Peromaan, Kecamatan Tambak, 28 rumah rusak berat dan Desa Grujukan 18 rumah, sedangkan di Desa Balek Terus, kecamatan Sangkapura 43 rumah juga rusak.
Selain itu 2 masjid dan 1 Madrasah Ibtidaiyah juga mengalami hal yang sama.
Banjir dan tanah lonsor tersebut juga merusak jalan dan 3 jembatan yang menghubungkan, Desa Peromaan dan Desa Balik. Tak hanya itu 35 sapi milik warga di dua desa tersebut tidak bisa diselamatkan. (ard/bj0)
=========================================================================
Menurut Amin (30), Ia bersama dengan warga lebih baik mencari daerah yang aman, "Lebih baik menyelamatkan diri mas, dari pada tertimbun longsor ," katanya, Sabtu (8/3/2008).
Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani, mendukung langkah warga mengungsi ke daerah yang lebih aman, Kami juga menyarankan agar warga mengungsi ke rumah familinya dan tempat yang lebih aman," kata mantan Kapolsek Ujung Pangkah kepada beritajatim.com (9/3/2008).
Dihubungi terpisah, dr Faiza menjelaskan, selama dua hari ini, ia bersama 5 dokter sudah merawat 54 pasien korban longsor dan banjir. Pasien yang berobat rata-rata, pusing, pegal, gemeteran serta trauma. " Beruntung tidak ada korban jiwa, akibat banjir dan tanah longsor tersebut ini," kata kata dokter perempuan itu.
Seperti diberitakan, akibat hujan deras yang disertai tanah longsor, puluhan rumah di kecamatan Tambak dan Sangkapura, Bawean rusak. Di desa Peromaan, Kecamatan Tambak, 28 rumah rusak berat dan Desa Grujukan 18 rumah, sedangkan di Desa Balek Terus, kecamatan Sangkapura 43 rumah juga rusak.
Selain itu 2 masjid dan 1 Madrasah Ibtidaiyah juga mengalami hal yang sama.
Banjir dan tanah lonsor tersebut juga merusak jalan dan 3 jembatan yang menghubungkan, Desa Peromaan dan Desa Balik. Tak hanya itu 35 sapi milik warga di dua desa tersebut tidak bisa diselamatkan. (ard/bj0)
=========================================================================
Sabtu, 08/03/2008 16:00 WIB
Kejari Gresik Tolak Penangguhan
Kejari Gresik Tolak Penangguhan
2 Pejabat Pemkab
Reporter : Hardy
Gresik - Permohonan penangguhan penahanan terhadap dua tersangka kasus korupsi reklamasi bawean Rp 1,2 milliar, masing-masing, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Soemarsono dan Zainal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan, oleh pemkab Gresik ditolak oleh Kejaksaan Negeri Gresik.
Reporter : Hardy
Gresik - Permohonan penangguhan penahanan terhadap dua tersangka kasus korupsi reklamasi bawean Rp 1,2 milliar, masing-masing, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Soemarsono dan Zainal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan, oleh pemkab Gresik ditolak oleh Kejaksaan Negeri Gresik.
Kajari Gresik Pathorachman dikonfirmasi beritajatim.com, terkait apakah permohonan penangguhan penahanan dua pejabat tersangka kasus korupsi reklamasi Bawean Rp 1,2 milliar yang diajukan telah disetujui? "Silahkan saja ke tim," jawabnya singkat.
Namun, saat ditanya, kapan dakwaan segera dikirim ke Pengadilan negeri Gresik, Pathorahman menyatakan akan mengirimkan secepatnya. "Kami selesaikan secepatnya," jawabnya diplomatis.
Sementara tim kejaksaan negeri Gresik yang enggan disebutkan jatidirinya kepada beritajatim.com menjelaskan sesuai dengan keputusan tim tidak ada penangguhan penanahan. "Masak sudah dimasukkan, kok akan dilepas lagi," katanya dengan hati-hati.
Lebih lanjut menurut tim tersebut beberapa kolega tersangka telah menghubungi, bahkan ada pejabat juga, namun kami tetap, pada keputusan tim yaitu tidak ada penangguhan.[ard/ted]
==========================================================================
Jumat, 07/03/2008 10:30 WIB
5 Rumah Tertimbun Longsor
Reporter : Hardy
Gresik - Hujan deras selama 3 jam, sejak pukul 03.00 telah mengakibatkan tanah longsor di Dusun Candi, Desa Peromaan, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Sedikitnya lima rumah dan 1,5 hektar sawah tertimbun tanah longsor.
5 Rumah Tertimbun Longsor
Reporter : Hardy
Gresik - Hujan deras selama 3 jam, sejak pukul 03.00 telah mengakibatkan tanah longsor di Dusun Candi, Desa Peromaan, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Sedikitnya lima rumah dan 1,5 hektar sawah tertimbun tanah longsor.
Dua jembatan penghubung antara Desa Peromaan dan Balikterus, sepanjang 200 meter hancur. Masjid dan Musalah di Dusun Candi nyaris ambruk. "Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,"kata Kapolsek Tambak AKP Mulyono saat dihubungi beritajatim.com, Jumat (07/03/2008).
Hingga kini petugas tengah melakukan perbaikan sejumlah rumah dan tempat ibadah yang terkena longsor akibat hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah pulau Bawean.[ard/ted]
=========================================================================
Kamis, 06/03/2008 19:30 WIB
Dihantam Ombak,
Dihantam Ombak,
KM Anugerah Tenggelam
Reporter : Hardy
Gresik - Kapal Motor (KM) Anugerah Perkasa, bermuatan pupuk 650 ton tenggelam di perairan Bawean, Rabu 5 Maret 2008 sekitar pukul 05.00 WIB. Kapal dengan ukuran GT 139 itu tenggelam dalam pelayaran dari pelabuhan Gresik menuju Kalimantan.
Reporter : Hardy
Gresik - Kapal Motor (KM) Anugerah Perkasa, bermuatan pupuk 650 ton tenggelam di perairan Bawean, Rabu 5 Maret 2008 sekitar pukul 05.00 WIB. Kapal dengan ukuran GT 139 itu tenggelam dalam pelayaran dari pelabuhan Gresik menuju Kalimantan.
Dugaan sementara, kapal tenggelam akibat hantaman ombak di ruang mesin selanjutnya pecah. Dalam kecelakan laut ini, 8 orang ABK (anak buah kapal) berhasil diselamatkan oleh nelayan asal Dusun Sungai Timur Desa Tanjung Ori Kecamatan Tambak.
Ke delapan ABK itu masing-masing, Hidayat (45) asal Flores NTT nahkoda, Adi Prayang (34) asal Sumbawa NTT, Samsun Sabun (52) warga Flores NTT, Ruslan (41) asal Gresik, Yono asal Surabaya, Azis berasal dari Bugis Sulawesi Selatan, Darius warga Flores, serta Sunari warga Lampung. Para ABK saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Tambak.
Kapolsek Tambak, AKP Mulyono membenarkan, tentang kecelakan tersebut, menurut keteranganya Nahkoda KM Anugerah Perkasa berangkat dari pelabuhan Gresik pada Selasa (4/3/2008) pukul 11.00 WIB. "Setelah menempuh perjalanan selama 14 jam kapal masuk ke perairan Bawean," jelas mantan kanit Jatanras Polres Gresik Kamis (06/03/2008) malam.
Lanjut, Mulyono begitu sekitar pukul 05.00 WIB kemarin Kapal dihantam ombak setinggi 3 meter lebih, mengenai mesim hingga pecah masuk kedalam, sehingga air masuk, sehingga berlah-lahan kapal tenggelam.
Kedelapan ABK melompat ke laut, baru 6 jam setelah itu terapung dilaut, untung ada nelayan warga Dusun Sungai Timur Desa Tanjung Ori Kecamatan Tambak.
"Mereka dibawa ke daratan dan langsung kami evakuasi ke puskesmas Tambak untuk mendapatkan perawatan," kata perwira dengan tiga balok dipundak.
Akibat kecelakaan tersebut kerugian ditaksir sekitar Rp 760 juta. Rinciannya, Rp 700 juta untuk nilai kapal serta Rp 60 juta untuk 650 ton pupuk yang tenggelam.
Kepala Adpel Bawean, Santoso yang dihubungi via ponselnya mengakui ada informasi dari Syahbandar Gresik namun belum ada laporan masuk. "Saya belum bisa memberikan keterangan, rencananya ABK akan dibawah ke Syahbandar Sangkapura " katanya.[ard/ted]
=========================================================================
Rabu, 05/03/2008 16:15 WIB
Korupsi Reklamasi Bawean
GCW Sebut Tindakan Pemkab Salahi Imbauan Pusat
Reporter : Hardy
Gresik – Niat Pemkab Gresik mengajukan penggguhan penahanan terhadap dua pejabat yang terlibat kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 Miliar disayangkan GCW.
Korupsi Reklamasi Bawean
GCW Sebut Tindakan Pemkab Salahi Imbauan Pusat
Reporter : Hardy
Gresik – Niat Pemkab Gresik mengajukan penggguhan penahanan terhadap dua pejabat yang terlibat kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 Miliar disayangkan GCW.
Pengajuan permohonan penangguhan penahanan diajukan pemkab untuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Soemarsono dan Zainal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan.
Menurut Koordinator Gresik Coruption Watch (GCW) Tatok Budi Harsono tindakan ini bertentangan dengan imbauan pemerintah pusat agar memberantas tindak pidana korupsi. "Kasus ini bukan karena bukan kesalahan institusi, tapi kesalahan pejabat itu sendiri secara pribadi," cetus Tatok, Rabu (5/3/2008).
Menanggapi hal tersebut, Kasubag Pemberitaan Humas Pemkab Gresik M. Sianturi mengatakan keterlibatan dua pejabat tersebut belum dibuktikan.
Sehingga korps berusaha membantu mengajukan penahanan keduanya karena itu bagian dari hak tersangka. "Tapi kalu nanti dalam prosesnya dia dinyatakan bersalah dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap ya kita pasrah," tuturnya.
Sementara, Kepala kejaksaan Negeri Gresik Pathorahman dikonfirmasi wartawan terkait pengangguhan penahanan, mengelak untuk berkomentar.
"Tolong kalau konfirmasi ke tim saja," kata Kejari asal Pulau Garam itu. Tetapi, Ketua Tim Kasus Korupsi Proyek Reklamsi Bawean ketika dikonfirmasi juga enggan berkomentar. Namun dia tidak menampik jika ada berkas penangguhan penahanan pejabat Pemkab Gresik.
"Saya hanya menerima berkas permohonan penangguhan penahanan dua tersangka, Soemarsono dan Zainal Arifin. Hanya itu saja titik," elaknya ketika dihubungi oleh beritajatim.com.[ard/sit]
=========================================================================
Selasa, 04/03/2008 22:09 WIB
Reklamasi Bawean
Dua Pejabat LH Pemkab Gresik
Dijebloskan Tahanan
Dijebloskan Tahanan
Reporter : Hardy
Gresik- Empat tersangka kasus korupsi proyek reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 Milliar, akhirnya dimasukan penjara. Keempat tersangka diantaranya, Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, H Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin.
Sementara Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, menjadi tahan kota. Alasanya tak ditahanya Kutjari, karena pertimbangan pimpinan.Tepat pukul 18.00 wib, keempat tersangka dimasukkan ke mobil tahanan kejaksan negeri Gresik. Ditahanya 5 tersangka tersebut terkait reklamasi proyek Bawean senilai 1,2 Milliar.
Darmadi kuasa hukum Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Darmadi mengaku kecewa dengan ditahan kliennya. "Kenapa pemberitahuan tesangka ditahan baru disampaikan petang ini," kata Darmadi pengacara yang berkantor di Malang kepada beritajatim.com, Selasa (04/03/2008).
"Kami akan mengajukan permohonan penangguhan dari tahanan rutan menjadi tahan kota, karena yang bersangkuatan statusnya adalah pejabat dilingkungan pemkab Gresik, tenaganya masih dibutuhkan oleh pemerintah," kata Darmadi yang juga ketua PBHI Jawa Timur.
Ditempat yang sama, penasehat hukum H Buang Guntur, Saifuddin mengatakan, kami sangat kecewa,karena kliennya sedang sakit. "Klien kami komplikasi ginjal dan darah tinggi, sudah dua kali operasi, dan itu sudah kami beritahukan, kok juga masih tetap ditahan," imbuhnya.
Rencananya kuasa hukum akan mengajukan penangguhan penahanan terkait dengan kondisi kesehatan yang diderita oleh H Buang Guntur.
Kasi Pidsus Kejkasan Negeri Gresik Rustiningsih, mengatakan, terkait ditahanya, 4 tersangka karena yang bersangkutan sudah memenuhi unsur yaitu pasal 2 dan 3 UU RI No 31 tahun 1999, dirubah dengan UU RINo 20 tahun 2001 , tetantang pemberantasan tindak pidana korupsi dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun hingga seumur hidup dengan denda paling sedikit 50 juta hingga 1 milliar.
"Terkait penangguhan sakit, hal itu kewenangan pimpinan," terang Rustiningsih singkat.[ard/ted]
==========================================================================
Selasa, 04/03/2008 18:13 WIB
Sementara Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, menjadi tahan kota. Alasanya tak ditahanya Kutjari, karena pertimbangan pimpinan.Tepat pukul 18.00 wib, keempat tersangka dimasukkan ke mobil tahanan kejaksan negeri Gresik. Ditahanya 5 tersangka tersebut terkait reklamasi proyek Bawean senilai 1,2 Milliar.
Darmadi kuasa hukum Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Darmadi mengaku kecewa dengan ditahan kliennya. "Kenapa pemberitahuan tesangka ditahan baru disampaikan petang ini," kata Darmadi pengacara yang berkantor di Malang kepada beritajatim.com, Selasa (04/03/2008).
"Kami akan mengajukan permohonan penangguhan dari tahanan rutan menjadi tahan kota, karena yang bersangkuatan statusnya adalah pejabat dilingkungan pemkab Gresik, tenaganya masih dibutuhkan oleh pemerintah," kata Darmadi yang juga ketua PBHI Jawa Timur.
Ditempat yang sama, penasehat hukum H Buang Guntur, Saifuddin mengatakan, kami sangat kecewa,karena kliennya sedang sakit. "Klien kami komplikasi ginjal dan darah tinggi, sudah dua kali operasi, dan itu sudah kami beritahukan, kok juga masih tetap ditahan," imbuhnya.
Rencananya kuasa hukum akan mengajukan penangguhan penahanan terkait dengan kondisi kesehatan yang diderita oleh H Buang Guntur.
Kasi Pidsus Kejkasan Negeri Gresik Rustiningsih, mengatakan, terkait ditahanya, 4 tersangka karena yang bersangkutan sudah memenuhi unsur yaitu pasal 2 dan 3 UU RI No 31 tahun 1999, dirubah dengan UU RINo 20 tahun 2001 , tetantang pemberantasan tindak pidana korupsi dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun hingga seumur hidup dengan denda paling sedikit 50 juta hingga 1 milliar.
"Terkait penangguhan sakit, hal itu kewenangan pimpinan," terang Rustiningsih singkat.[ard/ted]
==========================================================================
Selasa, 04/03/2008 18:13 WIB
Lima Tersangka Kasus Reklamasi Bawean Ditahan
Reporter : HardyGresik-Lima tersangka kasus reklamasi pantai di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik ditahan Kejari Gresik.Langkah penahanan itu dilakukan setelah penyidik dari Tipikor Sat Reskrim Polwiltabes Surabaya menyerahkan berkas perkara berikut barang bukti (BB) dan kelima tersangka kepada Kasi Pidsus Kejari Gresik tadi siang.
"Kelima tersangka memang kita tahan," kata Kasi Pidsus Kejari Gresik, Rustiningsih kepada beritajatim.com, Selasa (4/3/2008) malam.
Kelima tersangka dalam kasus ini adalah Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani mantan Kabag TU LHPE, H Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin. (bj2)
==========================================================================
"Kelima tersangka memang kita tahan," kata Kasi Pidsus Kejari Gresik, Rustiningsih kepada beritajatim.com, Selasa (4/3/2008) malam.
Kelima tersangka dalam kasus ini adalah Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani mantan Kabag TU LHPE, H Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin. (bj2)
==========================================================================
Selasa, 04/03/2008 15:07 WIB
Korupsi Reklamasi Bawean
Kejari Gresik Disebut Akan Tahan Dua Tersangka
Reporter : Hardy
Gresik - Proses pemeriksaan terhadap lima tersangka kasus dugaan korupsi reklamasi Bawean masih terus diperiksa di Kejaksaan Negeri Gresik. Beredar informasi, pemeriksaan ini akan diikuti dengan penahanan tersangka reklamasi.
Korupsi Reklamasi Bawean
Kejari Gresik Disebut Akan Tahan Dua Tersangka
Reporter : Hardy
Gresik - Proses pemeriksaan terhadap lima tersangka kasus dugaan korupsi reklamasi Bawean masih terus diperiksa di Kejaksaan Negeri Gresik. Beredar informasi, pemeriksaan ini akan diikuti dengan penahanan tersangka reklamasi.
Sumber internal beritajatim.com menyebutkan jika dua dari lima tersangka reklamasi Bawean ini akan ditahan. Disebut-sebut dua nama itu adalah Sihabuddin dan Zaenal Arifin.
"Nanti akan ada penahanan tersangka, paling tidak dua orang," ujar sumber yang enggan disebut namanya, Selasa (4/3/2008).
Dua orang ini saat datang ke Kejaksaan Negeri Gresik juga tampak enggan dan takut dengan jepretan kamera wartawan. Keduanya masuk dengan wajah ditutupi.
Kejari akhirnya memeriksa lima orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi reklamasi Bawean. Lima orang tersangka itu adalah Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, H Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin.
Jika penahanan benar-benar terjadi, maka ini akan jadi yang pertama kalinya di Gresik. Selama ini meski kasus korupsi sering disebut melibatkan pejabat, belum satupun yang pernah dijebloskan ke pengadilan.[sit]
==========================================================================
Selasa, 04/03/2008 12:54 WIB
Kasus Reklamasi di Pulau Bawean
Lima Tersangka dan BB Diserahkan ke Kejaksaan
Reporter : Hardy
Gresik- Pada hari Selasa (4/3/2008) sekitar pukul 12.50, berkas perkara korupsi reklamasi di Pulau Bawean diserahkan ke Kejaksaan Negeri Gresik oleh petugas penyidik Tipikor Sat Reskrim Polwiltabes Surabaya.Kelima tersangka dalam perkara ini adalah Haji Buang Guntur, Sumarsono, Zaenal Arifin, Sihabuddin, dan Siti Kuntjari . Akibat kasus ini, negara diperkirakan dirugikan sebesar Rp 2,1 miliar.
Kasus Reklamasi di Pulau Bawean
Lima Tersangka dan BB Diserahkan ke Kejaksaan
Reporter : Hardy
Gresik- Pada hari Selasa (4/3/2008) sekitar pukul 12.50, berkas perkara korupsi reklamasi di Pulau Bawean diserahkan ke Kejaksaan Negeri Gresik oleh petugas penyidik Tipikor Sat Reskrim Polwiltabes Surabaya.Kelima tersangka dalam perkara ini adalah Haji Buang Guntur, Sumarsono, Zaenal Arifin, Sihabuddin, dan Siti Kuntjari . Akibat kasus ini, negara diperkirakan dirugikan sebesar Rp 2,1 miliar.
Selain menyerahkan kelima tersangka ke Kejari Gresik, tim penyidik Tipikor Sat Reskrim Polwiltabes Surabaya juga menyerahkan sejumlah barang bukti (BB). Penyerahan dilakukan AKP Ketut kepada Kasi Pidsus Kejari Gresik Rustiningsih.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polwitabes Surabaya segera menyerahkan sejumlah barang bukti dan 5 tersangka kasus korupsi proyek reklamasi sebesar Rp 2,1 milliar. Kelima tersangka tersebut adalah Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, H Buang Idang Guntur selaku kontraktor, dan Sihabuddin. (bj2)
==========================================================================
Senin, 03/03/2008 18:52 WIB
Korupsi Reklamasi Bawean
Polisi dan Jaksa Saling Lempar Kesalahan
Reporter : Hardy
Gresik - Dipastikan penyerahan barang bukti (BB) dan tersangka kasus korupsi proyek reklamasi Bawean Rp 1,2 miliiar gagal lagi. Menurut Kasat reskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Dedy Prasetya beberapa waktu yang lalu BB dan tersangka, akan diserahkan 25 Februari 2008, namum sampai dengan hari ini belum juga diserahkan. Hal tersebut dibenarkan Kasi Pidsus Kejaksan Negeri (Kejari) Gresik Rustiningsih kepada beritajatim.com di kantornya, Senin (3/3/2008) pagi. Mantan jaksa yang pernah menyeret ketua DPRD Sidoarjo hingga ke jeruji besi itu mengatakan penyerahan barang bukti terserah niat pihak kepolisian.
Korupsi Reklamasi Bawean
Polisi dan Jaksa Saling Lempar Kesalahan
Reporter : Hardy
Gresik - Dipastikan penyerahan barang bukti (BB) dan tersangka kasus korupsi proyek reklamasi Bawean Rp 1,2 miliiar gagal lagi. Menurut Kasat reskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Dedy Prasetya beberapa waktu yang lalu BB dan tersangka, akan diserahkan 25 Februari 2008, namum sampai dengan hari ini belum juga diserahkan. Hal tersebut dibenarkan Kasi Pidsus Kejaksan Negeri (Kejari) Gresik Rustiningsih kepada beritajatim.com di kantornya, Senin (3/3/2008) pagi. Mantan jaksa yang pernah menyeret ketua DPRD Sidoarjo hingga ke jeruji besi itu mengatakan penyerahan barang bukti terserah niat pihak kepolisian.
"Sebenarnya polisi mendatangkan tersangka itu mudah, tergantung kemauan saja, wong di Bawean kan juga ada polisi, kan bisa diperintahkan untuk membawa tersangka. Sedangkan terkait surat-surat kan bisa lewat fax," kata Ningsih begitu panggilan akrabnya.
Sebelumnya alasan penundaan dikarenakan alasan cuaca dan menurut Ningsih hal itu masuk akal. "Sekarang kan cauca sudah membaik, kenapa tidak segera dikirim," cetusnya.
Informasi diperoleh hanya ada empat tersangka yang akan dibawa yaitu Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, serta H Buang Idang Guntur kontraktor.
Untuk H Sihabudin, selaku pemilik CV Daun Jaya, masih di Pulau Bawean. "Saya tidak mau kalau dikirim hanya empat tersangka saja, karena yang kasihan nanti saksinya bolak-balik, sekali lagi saya tegaskan tidak akan saya terima," tegasnya.
Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Dedy Prasetya dikonfirmasi menampik. Sebaliknya pada 3 Februari lalu pihaknya sudah mengontak kejaksaan.
"Oleh pihakkejaksaan mengatkaan belum siap, karena pak Kajari dipanggil ke Jakarta. Kelima tersangka sudah siap, kalau kejaksaan sudah siap besok kita kirimkan," ujar perwira dengan dua melati di pundak itu.[ard/sit]
==========================================================================
Senin, 25/02/2008 17:46 WIB
Reklamasi Bawean
Empat Tersangka dan BB Diserahkan Polisi
Reporter : Hardy
Gresik " Penyidik Polwitabes Surabaya akan segera menyerahkan sejumlah barang bukti dan empat tersangka kasus korupsi proyek reklamasi sebesar Rp 2,1 milliar.
Senin, 25/02/2008 17:46 WIB
Reklamasi Bawean
Empat Tersangka dan BB Diserahkan Polisi
Reporter : Hardy
Gresik " Penyidik Polwitabes Surabaya akan segera menyerahkan sejumlah barang bukti dan empat tersangka kasus korupsi proyek reklamasi sebesar Rp 2,1 milliar.
Keempat tersangka tersebut diantaranya, Sumarsono Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (LHPE), Zaenal Arifin yang juga mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE, Siti Kuntjarni Hariyani juga mantan Kabag TU LHPE, H Buang Idang Guntur kontraktor.
Sementara untuk H Sihabudin, selaku pemilik CV Daun Jaya yang dipinjam Idang Buang Guntur, masih terkendala, karena yang bersangkutan masih berada di pulau bawean, karena cauca buruk dan ombak besar tidak bisa ke Gresik.
Menurut Kasat reskrim Polwilatbes Surabaya AKBP Dedy Prasetya rencananya akan menyerahkan BB dan tersangka hari ini (25/2/2008) namun karena ada salah satu yang belum bisa dihadirkan sehingg ditunda.
"Terpaksa kami kirim empat tersangka dulu, yang satu menyusul, kalau tidak diterima oleh kejaksaan ya kita upayakan, bagaimana cara untuk mengahadirkan H Sihabudin, selaku pemilik CV Daun Jaya," kata Dedy.
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Gresik, Rustiningsih mengatakan bahwa sampai sore pihak penyidik Polwiltabes Surabaya belum menyerahkan BB dan lima tersangka korupsi Bawean. "Mungkin besok mas tersangkanya baru diserahkan," œ kata Rusti singkat. [ard/ted]
==========================================================================
Senin, 25/02/2008 16:29 WIB
Cuaca Buruk
Ombak Besar, 26 Kapal Terdampar di Bawean
Reporter : Hardy
Gresik - Sebanyak 26 kapal terdampar di Pulau Bawean sejak tiga Minggu lalu atau 6 Februari 2008. Ke-26 kapal tersebut terdiri dari 18 kapal yang memuat batu bara dan selebihnya kapal barang bermuatan kayu dari Kalimantan dengan tujuan Pelabuhan Gresik dan Tanjung Perak Surabaya.
Cuaca Buruk
Ombak Besar, 26 Kapal Terdampar di Bawean
Reporter : Hardy
Gresik - Sebanyak 26 kapal terdampar di Pulau Bawean sejak tiga Minggu lalu atau 6 Februari 2008. Ke-26 kapal tersebut terdiri dari 18 kapal yang memuat batu bara dan selebihnya kapal barang bermuatan kayu dari Kalimantan dengan tujuan Pelabuhan Gresik dan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut Yusuf (45) Nahkoda kapal Tengko Maju kepada wartawan mengatakan kapal terpaksa merapat di Pelabuhan Bawean, karena ombak terlalu besar. " Apabila saya paksakan bisa digulung ombak, apalagi yang saya bawa adalah batu bara beratnya 10 ton," jelas Yusuf kepada wartawan, Senin (25/02/2008).
Terdamparnya 26 kapal dipulau Bawean, jenis Tagboat bermuatan batu-bara, dan kapal bermuatan barang dan kapal Langsif Tank dibenarkan oleh kanit Pol Airud Bripka Yahudi. "Ada sekitar 26 kapal yang merapat di pelabuhan Gresik, karena ombak besar sejak 11 hari yang lalu," kata Yahudi anak buah AKP Fadli kasat Pol Airud kepada wartawan saat turun dari KRI teluk sampit 515.{har/ted]
==========================================================================
Senin, 25/02/2008 11:51 WIB
KRI Teluk Sampit
Balik ke Gresik Bawa 2 Ibu Hamil dan 1 Wanita Stroke
Reporter : Hardy
Gresik - Sedikitnya 875 penumpang dibawa oleh Kapal perang KRI Teluk Sampit 515 yang dinahkodai oleh Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto dari Bawean dengan tujuan Gresik. Kapal ini tiba di Pelabuhan Gresik Senin (25/2/2008) pagi sekitar pukul 07.30.
KRI Teluk Sampit
Balik ke Gresik Bawa 2 Ibu Hamil dan 1 Wanita Stroke
Reporter : Hardy
Gresik - Sedikitnya 875 penumpang dibawa oleh Kapal perang KRI Teluk Sampit 515 yang dinahkodai oleh Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto dari Bawean dengan tujuan Gresik. Kapal ini tiba di Pelabuhan Gresik Senin (25/2/2008) pagi sekitar pukul 07.30.
Sebelumnya, keberangkatan kapal perang dari Gresik menuju Pulau bawean juga dielu-elukan para penumpang baik yang ada di dalam kapal maupun keluarga. "Warga Bawean sangat berterima kasih dengan bantuan yang diberikan TNI AL," ujar Basith, salah satu warga Pulau Bawean.
Kedatangan KRI Teluk Sampit pantas dijadikan pahlawan, karena di Bawean yang selama seminggu kekurangan sembako, kini masalah tersebut telah teratasi.Tak hanya itu KRI Teluk Sampit juga membawa dua ibu hamil yang mau melahirkan dan satu wanita sakit stroke. Mereka dibawa ke Gresik untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai.
Kedua ibu hamil itu masing-masing Syamsiah (30)yang sempat mengalami pendarahan. Dia warga Desa Patar, Sangkapura, Bawean. Satunya lagi Hinayah (28) yang kehamilannya kurang bagus karena letak bayi sungsang. Sedangkan satu wanita yang mengalami stroke bernama Masunah (50), tinggal di Desa Pudakit, Kecamatan Sangkapura.
Dokter Tony yang menangani ketiga pasien tersebut mengatakan, dengan adanya kapal KRI Teluk Sampit, maka ketiga orang itu bisa mendapatkan perawatan memadai. "Sebab, di Pulau Bawean peralatan medis sangat terbatas," kata dokter Tony, Kepala Puskemas Sangkapura. Nahkoda Kapal KRI Teluk Sampit 515 Mayor Laut (P) Edi Eka Susanto dikonfirmasi wartawan mengatakan, pelayaran ke Bawean dan sekaligus membawa 3 warga sakit berobat ke Gresik merupakan bentuk tugas dan pengabdian TNI AL. "Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat," katanya. [ard/bj2]
==========================================================================
Jaringan Telepon Bawean Aman
Dibantu TNI AL, Telkom Kirim Solar
Reporter : Fadel Abrori
Surabaya-Setelah jaringan telepon Pulau Bawean terancam putus akibat sulitnya mengirimkan bahan bakar berupa solar, akhirnya hari ini Telkom dibantu TNI AL berhasil mengirim pasokan solar sebanyak 5 drum atau sekitar 1.000 liter untuk kebutuhan 10 hari ke depan ke pulau tersebut.
Jaringan Telepon Bawean Aman
Dibantu TNI AL, Telkom Kirim Solar
Reporter : Fadel Abrori
Surabaya-Setelah jaringan telepon Pulau Bawean terancam putus akibat sulitnya mengirimkan bahan bakar berupa solar, akhirnya hari ini Telkom dibantu TNI AL berhasil mengirim pasokan solar sebanyak 5 drum atau sekitar 1.000 liter untuk kebutuhan 10 hari ke depan ke pulau tersebut.
"Pengirimannya hari ini. Kami sebelumnya kesulitan untuk mengirimkan solar ke pulau tersebut karena cuaca buruk di perairan setempat," kata Communication Manager Telkom Divre V Jatim, Djadi Soegiarto, Minggu (24/2/2008).
Sebelumnya, cadangan solar yang tersedia pada Jumat (22/2/2008) hanya cukup untuk empat hari. Dikhawatirkan jika hingga hari keempat solar masih belum bisa dikirimkan ke Pulau Bawean, otomatis seluruh jaringan telepon akan terganggu.
Jumlah pelanggan Telkom di pulau ini sebanyak 3.900 pelanggan. Bahan bakar untuk operasional dua hari memerlukan 200 liter solar atau setara 1 drum solar.
Bagaimana dengan kepastian stok bahan bakar pada hari setelahnya? "TNI AL sudah memastikan bersedia mengirim bahan bakar kapan pun. Sehingga tidak ada kekuatiran pasokan bahan bakar kekurangan."
"Artinya, jaringan telepon di pulau itu dijamin tetap aman," paparnya. (bj2/bro)
==========================================================================
Sabtu, 23/02/2008 14:15 WIB
AA Energi Bangun Pembangkit Listrik
AA Energi Bangun Pembangkit Listrik
di Bawean dan Jember
Reporter : Siti Hapsah AgustinSurabaya - PT Artho Ageng Energi bakal membangun jaringan pembangkit listrik di Bawean tahun ini dan tinggal menunggu persetujuan dari PLN tentang sewa jaringan. "Semua sudah siap dan diharapkan segera bisa dikerjakan tahun ini juga," kata Budi Harjanto Komisaris AA Energi usai peresmian kantor barunya di jalan Veteran Surabaya, Sabtu (23/2/2008).
Reporter : Siti Hapsah AgustinSurabaya - PT Artho Ageng Energi bakal membangun jaringan pembangkit listrik di Bawean tahun ini dan tinggal menunggu persetujuan dari PLN tentang sewa jaringan. "Semua sudah siap dan diharapkan segera bisa dikerjakan tahun ini juga," kata Budi Harjanto Komisaris AA Energi usai peresmian kantor barunya di jalan Veteran Surabaya, Sabtu (23/2/2008).
Saat ini dari kebutuhan konsumsi listrik di Bawean sebesar 5 MW, PLN baru bisa memasok listrik di wiayah kepulauan Madura separo saja. Dengan adanya pembangkit listrik baru yang berkekuatan 5 MW diharapkan bisa menutup kekurangan pasokan tersebut. Dikatakan Budi pembangkit listrik tersebut menggunakan bahan baku batu bar yang kemudian diubah menjadi gas dimasukkan dalam turbin. "Arela yang dibutuhkan untuk turbin relatif tidak besar sehingga cukup efisien," katanya.
Selain di Bawean, AA Energi juga sedang mempersiapkan pembangunan microhydro di Jember serta Toli-toli, Tahuna Sulawesi Utara dengan kapasitas sebesar 12 MW.Disebutkan Budi di Toli-toli selain pembangkit listrik AA Energi sekaligus membangun cold storage (pendingin) untuk membantu agroindustri khususnya sektor perikanan di kawasan tersebut.
Langkah tersebut terkait orientasi bisnis AA Energi ke jenjang beyond energy. Tak hanya menyediakan pasokan listrik namun sekaligus menciptakan pasar (buyer). "Percuma kalau bisa menghasilkan listrik namun tidak ada pembelinya," kata Budi.
Targetnya tahun ini AA Eenergi bisa melebarkan usaha ketersediaan pasokan listrik dan pendistribusian di beberapa wilayah nasional. Tahun depan akan melebarkan usahanya di kawasan Asia Tenggara dan tahun 2010 bisa merambah kawasan Asia Pasifik. [hap/ted]
==========================================================================
Sabtu, 23/02/2008 13:10 WIB
Berangkat Pukul 17.00 WIB
KRI Teluk Sampit Bawa 600 Penumpang ke Bawean
Reporter : Hardy
Surabaya - KRI Teluk Sampit dengan nomer 515 dengan Nahkoda Mayor Laut (T) Edi Eka Susanto telah merapat di pelabuhan Gresik sekitar pukul 12.00 WIB untuk membawa ratusan penumpang menuju Pulau Bawean.

Berangkat Pukul 17.00 WIB
KRI Teluk Sampit Bawa 600 Penumpang ke Bawean
Reporter : Hardy
Surabaya - KRI Teluk Sampit dengan nomer 515 dengan Nahkoda Mayor Laut (T) Edi Eka Susanto telah merapat di pelabuhan Gresik sekitar pukul 12.00 WIB untuk membawa ratusan penumpang menuju Pulau Bawean.
Kapal yang diawaki sekitar 115 ABK anggota TNI-AL akan diberangkatkan sekitar pukul 17.00 WIB menuju pulau Bawean Gresik dengan menempuh waktu sekitar 13 jam.
"Perjalanan agak lama karena ingin memberikan kenyamanan kepada penumpang," terang Edi Eka Susanto, Sabtu (23/02/2008).
Saaat mengangkut penumpang tersebut kecepatannya mencapai 11 knot atau sekitar 22 Km/jam dengan bobot mati kapal 3778 ton. "Ini misi sosial yang kedua karena sebelumnya telah mengantar ke pulau Karimun Jawa," kata Edi.
Terkait dengan siapa yang menanggung dan membayar penggunaan kapal tersebut Edi Eka mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan TNI-AL. Nampak wakil bupati Sastro Soewito bersama Sekda Gresik Khusnul Khuluq menemui nahkoda dan membicarakan masalah tersebut dan nantinya jika kembali Gresik diharapkan membawa penumpang.[ted]
==========================================================================
Sabtu, 23/02/2008 11:07 WIB
Minta Kembalikan Tiket
Penumpang Kapal Harapanku Mekar Demo
Reporter : Hardy
Gresik - Ratusan Penumpang Kapal Harapanku Mekar (HM) yang gagal berangkat saat ini berada di terminal pelabuhan Gresik Bawean untuk meminta kembali uang karcis senilai Rp 120 ribu.
Sabtu, 23/02/2008 11:07 WIB
Minta Kembalikan Tiket
Penumpang Kapal Harapanku Mekar Demo
Reporter : Hardy
Gresik - Ratusan Penumpang Kapal Harapanku Mekar (HM) yang gagal berangkat saat ini berada di terminal pelabuhan Gresik Bawean untuk meminta kembali uang karcis senilai Rp 120 ribu.
Sejumlah perwakilan mendatangi loket KM HM untuk meminta uang kembalian tiket. Penumpang yang diwakili Abdul Basit dan Sahar Sulur ditemui Haji Udin dan Imron Rosidi. "Karena gagal berangkat penumpang meminta uang tiket," kata Basit warga Bawean.
Sementara itu pihak perusahaan KM HM meminta uang karcis tidak diambil, pasalnya uang tersebut telah digunakan untuk membeli BBM, selain itu perusahaan menjamin tiket tujuan Gresik-Bawean bisa digunakan kapan saja atau pengembalian 50 persen.
Saat ini sejumlah penumpang masih melakukan negoisasi dengan pihak perusahaan sambil menunggu kapal perang TNI-AL untuk membawa ke pulau Bawean.[ted]
==========================================================================
Jumat, 22/02/2008 20:50 WIB
Kapal Perang TNI-AL
Kapal Perang TNI-AL
Antarkan Warga Bawean
Reporter : Hardy
Gresik - Penumpang KM Harapanku Mekar yang tertunda berangkat hingga 4 hari sudah bisa bernafas lega setelah bantuan permintaan oleh Pemkab Gresik ke Pangamartim dikabulkan. Dengan sendirinya warga yang tidak bisa pulang ke Bawean dipastikan bisa sampai di pulau yang jaraknya 80 mil dari Gresik itu.
Reporter : Hardy
Gresik - Penumpang KM Harapanku Mekar yang tertunda berangkat hingga 4 hari sudah bisa bernafas lega setelah bantuan permintaan oleh Pemkab Gresik ke Pangamartim dikabulkan. Dengan sendirinya warga yang tidak bisa pulang ke Bawean dipastikan bisa sampai di pulau yang jaraknya 80 mil dari Gresik itu.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmatim, Letkol Toni Saiful kepada wartawan menjelaskan setelah mendapat permohonan dari pemkab Gresik, TNI AL mengirimkan KRI Teluk Sampit nomer lambung 5515, untuk mengangkut penumpang dari pelabuhan Gresik ke pulau Bawean yang rencananya sudah bersandar dipelabuhan Gresik.
"Permohonan lisan dan tertulis itu disampaikan Wakil Bupati Gresik (Sastro Soewito, Red) yang secara langsung menemui Kepala Staf Koarmatim, Laksama TNI Soeparno di ruang kerjanya," tambah Letkol Saiful Kadispen Koarmatim, Jumat (22/02/2008).
Lebih lanjut Toni Saiful menerangkan KRI Teluk Sampit adalah kapal perang jenis landing ship tank (LST) atau kapal pengangkut pasukan dan kendaraan militer. Kapal ini mampu mengangkut 600 penumpang termasuk 80 awak kapal TNI AL, serta ratusan ton barang.[ted]
==========================================================================
Jumat, 22/02/2008 13:11 WIB
Minta Dipinjami Kapal Perang
Penumpang Kapal HM Datangi Pangarmatim
Reporter : Hardy
Gresik - Para penumpang yang berdemo di Pemkab Gresik hari ini rencananya akan menemui Pangarmatim. Khawatir tidak segera ditanggapi, mereka akhirnya mengantar surat itu langsung ke Pangartim.
Jumat, 22/02/2008 13:11 WIB
Minta Dipinjami Kapal Perang
Penumpang Kapal HM Datangi Pangarmatim
Reporter : Hardy
Gresik - Para penumpang yang berdemo di Pemkab Gresik hari ini rencananya akan menemui Pangarmatim. Khawatir tidak segera ditanggapi, mereka akhirnya mengantar surat itu langsung ke Pangartim.
Sebelumnya para penumpang ditemui oleh Supi'i kepala Kesbanglinmas dan Nuruddin dari Dinas Perhubungan. Dalam pertemuan itu, keduanya menunjukkan pada perwakilan penumpang, surat yang akan dikirim ke TNI AL Surabaya.
Namun, mereka memilih ikut mengantarkan surat itu ke Pangarmatim agar bisa diizinkan meminjam kapal perang untuk menyebrangi perairan Bawean. Kabag Humas Pemkab Gresik Migfar Syukur mengatakan, sebenarnya surat itu suadh dibuat dan rencana surat dikirim tanggal 19 Februari 2008.
"Namun kami memperoleh informasi dari Adpel bahwa kondisi cuaca membaik dan kapal reguler diperboleh untuk berangkat, sehingga surat yang akan dikirim ke TNI AL di-pending dulu,"kata Migfar, Jumat (22/2/2008).
Tapi pagi ini, informasi dari Adpel berubah lagi dan menyatakan kapal tidak jadi berangkat. Bupati pun sebenarnya sudah mememrintahkan Kesbanglinmas dan Dishub, untuk mengirimkan surat ke TNI AL.
"Kebetulan warga bawean datang ke Pemkab sekalian diajak dialok dan diputuskan untuk bersama-sama ke Pangarmatim Suarabaya mengirimkan surat tersebut," jelasnya [ard/sit]
==========================================================================
Jumat, 22/02/2008 10:15 WIB
Penumpang HM Nglurug Pemkab
Penumpang Nyaris Baku Hantam dengan Satpol PP
Reporter : Hardy
Gresik - Ratusan penumpang KM Harapanku Mekar yang kecewa dan marah karena kapal sudah tertunda keberangkatannya selama dua minggu nglurug ke Pemkab Gresik. Disana massa nyaris terlibat baku hantam dengan Satpol PP.
Penumpang HM Nglurug Pemkab
Penumpang Nyaris Baku Hantam dengan Satpol PP
Reporter : Hardy
Gresik - Ratusan penumpang KM Harapanku Mekar yang kecewa dan marah karena kapal sudah tertunda keberangkatannya selama dua minggu nglurug ke Pemkab Gresik. Disana massa nyaris terlibat baku hantam dengan Satpol PP.
Kejadian bermula ketika para penumpang datang langsung naik ke lantai dua, letak ruangan bupati Robach Ma'sum berada. Melihat hal itu, Satpol PP mencoba menghalangi niat massa yang nyelonong tanpa ijin.
Akibatnya, para penumpang terlibat adu mulut dan nyaris baku hantam. Beruntung aksi ini dilerai dan penumpang diarahkan ke ruangan Kesbanglinmas di lantai satu.
Mereka ingin mengadu ke Pemkab Gresik dan mendesak agar merealisasikan penggunaan kapal perang untuk menyebrang ke Bawean. Kedatangan mereka saat ini menggunakan lima unit mobil.
"Kami ini sudah tertunda-tunda selama dua minggu. Hari ini harus segera berangkat," tutur Abdurrachim (32), salah satu penumpang, Jumat (21/2/2008).
Para penumpang yang jumlahnya 253 orang pantas resah karena penundaan ini merupakan yang kedua kalinya. Alasannya situasi gelombang yang tidak kondusif memaksa keberangkatan penumpang ditunda.
Pemkab Gresik sendiri sudah melayangkan permohonan bantuan kapal perang TNI AL lewat surat permohonan nomor 552/403/403.55/2008 sudah ditandatangani Bupati Gresik Robbach Ma'sum, akan dikirim ke TNI AL melalui Komando Armada Timur (Koarmatim) di Surabaya.
"Saat ini surat sudah disiapkan, kami akan melihat perkembangan dalam satu dua hari ini. Jika cuaca buruk, dan kapal penumpang reguler tidak bisa melayari, kami akan meminta bantuan TNI AL," kata Sutarji Kepala Dinbas Perhubungan Kabupaten Gresik kemarin.[sit]
==========================================================================
Senin, 28/01/2008 14:24 WIB
Listrik Byar Pet,
Mahasiswa Bawean Gelar Demo
Mahasiswa Bawean Gelar Demo
Reporter : Hardy
Gresik - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Bawean mendatangi kantor DPRD Gresik dan Kantor UPJ (Unit Pelayanan Jaringan ) PT. PLN Gresik di Jl, Wahidin Sudirohusodo. Mereka menuntut agar ada privatisasi PLN yang ada di Bawean, karena PLN di Gresik dianggap tidak bisa melayani masyarakat Bawean secara maksimal.
Aksi dimulai dari pelabuhan Gresik dengan berjalan kaki, menuju kantor DPRD Gresik. Di rumah rakyat itu mahsiswa ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Munawi. Dalam pertemuan itu wakil rakyat dari PDIP tersebut hanya menampung dan akan disampaikan ke pihak PLN Gresik.
Selanjutnya aksi diteruskan dengan long march dari kantor Dewan menuju PLN, dan ditemui oleh Kepala UPJ PLN Gresik Rusbandi. Dalam pertemuan tersebut mahiswa yang diwakili juru bicara dan juga sebagai koordinator lapangan (korlap) Abdul Basit meminta agar PLN di Bawean bisa melayani hingga 24 jam, karena hingga kini hanya melayani 17 jam saja. "Itupun sering mati dan kami mensinyalir tidak maksimalnya pelayanan karena ada oknum yang bermain," tuding Abdul Basit, Senin (28/1/2008).
Kepala UPJ PLN Gresik Rusbandi mengatakan, keputusan menyalakan 17 jam itu bukanlah keputusan pribadi. Melainkan instruksi dari pusat dan hanya bisa melayani 17 jam. Sejak harga BBM naik pada 2005 lalu, jatah BBM dari pusat hanya 225 kilo liter untuk Bawean. Ini yang menyebabkan pelayanan listrik ke Bawean tidak maksimal. Dia menjanjikan optimalisasi pelayanan 17 jam bisa dilakukan.
"Kalau ada oknum yang bermain silahkan laporkan ke saya secara rahasia akan ditindak " tegas Kepala UPJ PT PLN Gresik Rusbandi saat dikonfirmasi via ponselnya. [ard/sit]
==========================================================================
Aksi dimulai dari pelabuhan Gresik dengan berjalan kaki, menuju kantor DPRD Gresik. Di rumah rakyat itu mahsiswa ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Munawi. Dalam pertemuan itu wakil rakyat dari PDIP tersebut hanya menampung dan akan disampaikan ke pihak PLN Gresik.
Selanjutnya aksi diteruskan dengan long march dari kantor Dewan menuju PLN, dan ditemui oleh Kepala UPJ PLN Gresik Rusbandi. Dalam pertemuan tersebut mahiswa yang diwakili juru bicara dan juga sebagai koordinator lapangan (korlap) Abdul Basit meminta agar PLN di Bawean bisa melayani hingga 24 jam, karena hingga kini hanya melayani 17 jam saja. "Itupun sering mati dan kami mensinyalir tidak maksimalnya pelayanan karena ada oknum yang bermain," tuding Abdul Basit, Senin (28/1/2008).
Kepala UPJ PLN Gresik Rusbandi mengatakan, keputusan menyalakan 17 jam itu bukanlah keputusan pribadi. Melainkan instruksi dari pusat dan hanya bisa melayani 17 jam. Sejak harga BBM naik pada 2005 lalu, jatah BBM dari pusat hanya 225 kilo liter untuk Bawean. Ini yang menyebabkan pelayanan listrik ke Bawean tidak maksimal. Dia menjanjikan optimalisasi pelayanan 17 jam bisa dilakukan.
"Kalau ada oknum yang bermain silahkan laporkan ke saya secara rahasia akan ditindak " tegas Kepala UPJ PT PLN Gresik Rusbandi saat dikonfirmasi via ponselnya. [ard/sit]
==========================================================================
Sabtu, 26/01/2008 11:10 WIB
Kades dan Camat Diduga Pungli Akte Kelahiran
Reporter : Hardy
Gresik – Warga Gresik Bawean khususnya yang berada di Kecamatan Sangkapura, mengeluh terkait mahalnya pengurusan akte kelahiran. Semestinya untuk WNI (Warga Negara Indonesia) biaya penguruan aktenya Rp 8000, sedangkan untuk WNA (warga Negara Asing) sebesar RP 45 hingga Rp 55 ribu.
Kades dan Camat Diduga Pungli Akte Kelahiran
Reporter : Hardy
Gresik – Warga Gresik Bawean khususnya yang berada di Kecamatan Sangkapura, mengeluh terkait mahalnya pengurusan akte kelahiran. Semestinya untuk WNI (Warga Negara Indonesia) biaya penguruan aktenya Rp 8000, sedangkan untuk WNA (warga Negara Asing) sebesar RP 45 hingga Rp 55 ribu.
Kenyataanya, Kecamatan Sangakpura untuk pengurusan akte hingga Rp 75 ribu. Mendapat laporan dari salah satu warga Sangkapura, Abdul Basit Karim coordinator LSM Gerbang Bawean Geram.
Menurut Basit, ia sudah klarifikasi keluhan warga itu pada Kepala Desa Daun, Abdul Azis dan juga Camat Sangkapura Suhemi. "Kata mereka,mahalnya pembuatan akte kelahiran, karena tidak hanya untuk biaya pembuatan akte saja, namun juga untuk untuk biaya yang lain " jelas Basit.
Dicontohkan, biaya itu untuk ligalisir surat nikah dari KUA, surat keterangan lahir dari dokter, dari desa, pihak kecamatan dan restribusi, serta baiaya yang lainya.
"Karena itu LSM Gerbang meminta kepada Banwas untuk segera turun ke Bawean, agar menindak lanjuti kasus ini dengan serius, karena ini sudah boleh dikatakan pungli " tegas pria berbadan gemuk kepada beritajatim.com (26/1/2008).Kades Daun Abdul Azis dihubungi beritajatim.com via telpon rumahnya mengatakan, ,membantah adanya pungli. Ia menegaskan, biaya itu bukan hanya untuk membayar restribusi saja. "Ada beberapa item persayarata, di desa juga ada perdesnya," katanya,Tapi dia mengakui bahwa ada kelebihan Rp 7 ribu. "Ini untuk jaminan apabila ada yang rusak atau hilang, karena masih tanggungjawab kepala desa " jawab Abdul Azis.Camat Sangkapura Bawean Suhemi dihubungi beritajatim.com di rumah dinasnya tidak ada yang mengangkat begitu dihubungi via ponselnya juga tidak diangkat (ard,bj0)
==========================================================================
Senin, 07/01/2008 19:45 WIB
==========================================================================
Senin, 07/01/2008 19:45 WIB
Cuaca Tenang
Pelayaran Bawean-Gresik Normal
Reporter : HardyGresik - Warga yang ada dipulau Bawean sekarang boleh bernafas lega, karena terhitung sejak (7/1/2008) sudah ada tiga Kapal yang diberangkatkan ke pulau yang berjarak 80 mil dari Kota Gresik.
Ketiga kapal yang berangkat tersebut, masing-masing adalah Kapal Motor Harapanku Mekar, Kapal Motor Expres Bahari 08B,kedua kapal itu adalah kapal penumpag dan Kapal barang yaitu KM Palangkaraya.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, bahwa KM Harapanku Mekar memuat 252 penumpang, dri kapasitas 300 penumpang, sedangkan KM Expres Bahari 8B dengan membawa penumpang 230padahal Kapasitasnya 300 lebih.
Kepala Administratur Pelabuhan Gresik (adpel) Gresik Asmari, menjelaskan seluruh kapal yang memasuki wilayah laut Gresik telah aman dan normal.
"Cuaca buruk telah lewat sejumlah kapal diperbolehkan berlayar setelah ada keterangan dari BMG cuaca dan gelombang laut normal," katanya.
Seperti diberitakan, Akibat cuaca buruk tidak Kapal tidak bisa berlayar, akibatnya, harga bahan pokok yang melonjak tajam adalah bensin, minyak tanah, dan minyak goreng. Harga bensin sudah naik yang sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter. Harga telur ayam naik dari Rp 6 ribu jadi Rp 25 ribu per kilogram. [ard/ted]
==========================================================================
Minggu, 06/01/2008 17:33 WIB
Ketiga kapal yang berangkat tersebut, masing-masing adalah Kapal Motor Harapanku Mekar, Kapal Motor Expres Bahari 08B,kedua kapal itu adalah kapal penumpag dan Kapal barang yaitu KM Palangkaraya.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, bahwa KM Harapanku Mekar memuat 252 penumpang, dri kapasitas 300 penumpang, sedangkan KM Expres Bahari 8B dengan membawa penumpang 230padahal Kapasitasnya 300 lebih.
Kepala Administratur Pelabuhan Gresik (adpel) Gresik Asmari, menjelaskan seluruh kapal yang memasuki wilayah laut Gresik telah aman dan normal.
"Cuaca buruk telah lewat sejumlah kapal diperbolehkan berlayar setelah ada keterangan dari BMG cuaca dan gelombang laut normal," katanya.
Seperti diberitakan, Akibat cuaca buruk tidak Kapal tidak bisa berlayar, akibatnya, harga bahan pokok yang melonjak tajam adalah bensin, minyak tanah, dan minyak goreng. Harga bensin sudah naik yang sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter. Harga telur ayam naik dari Rp 6 ribu jadi Rp 25 ribu per kilogram. [ard/ted]
==========================================================================
Minggu, 06/01/2008 17:33 WIB
Pemkab Gresik:
Kami Tak Abaikan Warga Bawean
Kami Tak Abaikan Warga Bawean
Reporter : HardyGresik- Mendengar adanya kritikan pedas yang disampaikan Moh Syakir, anggota DPR Gresik dari FPG mengenai ancaman kelaparan warga Pulau Bawean, Kabag Humas Pemkab Gresik Migfar Syukur, menolak apabila pemkab dituduh hanya memperhatikan korban banjir.
"Sejak adanya informasi bahwa kapal dari Bawean batal berangkat ke Gresik, pemkab melalui instansi terkait sudah berkoordinasi. Baik dengan Bagian Ekonomi, Disperindag, Perhubungan dan juga sudah menghubungi Adpel Gresik untuk mencari solusi yang terbaik. Dan alhamdulillaah sejak 5 Januari 2008 kemarin sudah ada kapal yang berangkat ke sana," ujar Migfar, Minggu (6/1/2008).
Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya untuk kebutuhan bahan pokok itu sudah ada, tapi pemilik kapal barang itu enggan berlayar ke Bawean, karena kondisi cuaca buruk. Alternatif lain adalah meminta bantuan kapal TNI AL. "Kita masih berkoordinasi dengan TNI AL," tambahnya.(bj2)
==========================================================================
"Sejak adanya informasi bahwa kapal dari Bawean batal berangkat ke Gresik, pemkab melalui instansi terkait sudah berkoordinasi. Baik dengan Bagian Ekonomi, Disperindag, Perhubungan dan juga sudah menghubungi Adpel Gresik untuk mencari solusi yang terbaik. Dan alhamdulillaah sejak 5 Januari 2008 kemarin sudah ada kapal yang berangkat ke sana," ujar Migfar, Minggu (6/1/2008).
Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya untuk kebutuhan bahan pokok itu sudah ada, tapi pemilik kapal barang itu enggan berlayar ke Bawean, karena kondisi cuaca buruk. Alternatif lain adalah meminta bantuan kapal TNI AL. "Kita masih berkoordinasi dengan TNI AL," tambahnya.(bj2)
==========================================================================
Minggu, 06/01/2008 15:30 WIB
Harga Telor Rp 25.000 per Kilogram
Warga Pulau Bawean Terancam Kelaparan
Reporter : HardyGresik- Cuaca buruk, badai ombak sangat tinggi di laut, dan tidak beroperasinya kapal sejak 26 Desember 2007 menuju Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, mengakibatkan harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut melonjak.
Kini warga pulau itu terancam kelaparan. Sebab, selain sembako sulit dicari, sebagain warga sudah tidak bisa menjangkau harga kebutuhan pokok itu. "Bagaimana pemerintah kok tidak ada upaya mengatasi, sama-sama warga Gresik pemerintah jangan hanya mengurusi korban banjir saja. Keluarga kita di sana sudah tidak menjangkau harga kebutuhan pokok," ujar Moh Syakir, anggota DPRD Gresik dari FPG, Minggu (6/1/2008).
Menurut Syakir yang juga warga Bawean ini, harga bahan pokok yang melonjak tajam adalah bensin, minyak tanah, dan minyak goreng. Harga bensin sudah naik yang sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter. Harga telur ayam naik dari Rp 6 ribu jadi Rp 25 ribu per kilogram.
"Itu kalau barangnya ada, sudah mahal sulit lagi dicari, terus bagaimana nasib saudara-saudara kita di Bawean kalau begini terus. Mestinya pemerintah segera mengatasi dengan meminta bantuan kapal besar milik TNI AL. Selain untuk penumpang, juga bisa mengangkut kebutuhan bahan pokok," tambahnya.
Seminggu yang lalu Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, Asmari berencana untuk mendatangkan kapal besar milik TNI AL yang akan diberangkat Minggu (6/1/2008) ini ke Bawean untuk mengangkut penumpang dan kebutuhan bahan pokok.
Tapi, hingga berita ini ditulis, rencana itu belum terlaksana. Dikonfirmasi wartawan, Asmari, menyatakan, hingga saat ini baru memberangkatkan kapal Harapanku Mekar dengan 250 orang penumpang yang menuju Pulau Bawean. "Kita sudah berangkatkan kapal penumpang, terkait kapal TNI AL untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok ke Bawean, kami belum menerima laporan. Untuk memanfaatkan kapal TNI AL butuh koordinasi dengan instansi terkait dan tak semudah permintaan warga," kata Asmari, Minggu siang.
Pernyataan Adpel Gresik tersebut dibantah Hepni, Sekretaris Partai PDIP Kabupaten Gresik yang juga warga Bawean. Menurutnya, pernyataan Adpel itu bohong dan tidak serius meminta bantuan kepada TNI AL. Pasalnya, kata dia, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Pangarmatim di Surabaya dan bersedia memberangkatkan penumpang yang terdampar di Gresik dan mengangkut kebutuhan bahan pokok ke Pulau Bawean.
"Kita masyarakat biasa bisa meminta dan TNI-AL langsung mengizinkan permintaan bantuan kapal untuk mengangkut bahan pokok. Mereka pejabat pelabuhan mestinya lebih dipercaya. Artinya, mereka tidak ada keseriusan," tegas Hepni. (bj2/ard)
==========================================================================
Kini warga pulau itu terancam kelaparan. Sebab, selain sembako sulit dicari, sebagain warga sudah tidak bisa menjangkau harga kebutuhan pokok itu. "Bagaimana pemerintah kok tidak ada upaya mengatasi, sama-sama warga Gresik pemerintah jangan hanya mengurusi korban banjir saja. Keluarga kita di sana sudah tidak menjangkau harga kebutuhan pokok," ujar Moh Syakir, anggota DPRD Gresik dari FPG, Minggu (6/1/2008).
Menurut Syakir yang juga warga Bawean ini, harga bahan pokok yang melonjak tajam adalah bensin, minyak tanah, dan minyak goreng. Harga bensin sudah naik yang sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter. Harga telur ayam naik dari Rp 6 ribu jadi Rp 25 ribu per kilogram.
"Itu kalau barangnya ada, sudah mahal sulit lagi dicari, terus bagaimana nasib saudara-saudara kita di Bawean kalau begini terus. Mestinya pemerintah segera mengatasi dengan meminta bantuan kapal besar milik TNI AL. Selain untuk penumpang, juga bisa mengangkut kebutuhan bahan pokok," tambahnya.
Seminggu yang lalu Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, Asmari berencana untuk mendatangkan kapal besar milik TNI AL yang akan diberangkat Minggu (6/1/2008) ini ke Bawean untuk mengangkut penumpang dan kebutuhan bahan pokok.
Tapi, hingga berita ini ditulis, rencana itu belum terlaksana. Dikonfirmasi wartawan, Asmari, menyatakan, hingga saat ini baru memberangkatkan kapal Harapanku Mekar dengan 250 orang penumpang yang menuju Pulau Bawean. "Kita sudah berangkatkan kapal penumpang, terkait kapal TNI AL untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok ke Bawean, kami belum menerima laporan. Untuk memanfaatkan kapal TNI AL butuh koordinasi dengan instansi terkait dan tak semudah permintaan warga," kata Asmari, Minggu siang.
Pernyataan Adpel Gresik tersebut dibantah Hepni, Sekretaris Partai PDIP Kabupaten Gresik yang juga warga Bawean. Menurutnya, pernyataan Adpel itu bohong dan tidak serius meminta bantuan kepada TNI AL. Pasalnya, kata dia, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Pangarmatim di Surabaya dan bersedia memberangkatkan penumpang yang terdampar di Gresik dan mengangkut kebutuhan bahan pokok ke Pulau Bawean.
"Kita masyarakat biasa bisa meminta dan TNI-AL langsung mengizinkan permintaan bantuan kapal untuk mengangkut bahan pokok. Mereka pejabat pelabuhan mestinya lebih dipercaya. Artinya, mereka tidak ada keseriusan," tegas Hepni. (bj2/ard)
==========================================================================
Rabu, 02/01/2008 20:44 WIB
Gelombang Tinggi,
Warga Bawean Terancam Kelaparan
Reporter : HardyGresik – Akibat gelombang besar selama tujuh hari, akses menuju Bawean lumpuh total. Padahal, laut adalah satu-satunya akses menuju pulau tersebut.
Akibatnya, kebutuhan pokok dan BBM sudah habis. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pedagang Bawean H Mizan.
"Saat ini sejumlah bahan kebutuhan pokok sudah habis di Bawean. Sembako yang masih ada tinggal beras. BBM jenis minyak tanah dan solar bahkan sudah tidak ada.Karena itu kami berharap pemerintah membantu mencari jalan keluar, " kata H Mizan, Rabu (2/1/2008).
Stok sembako yang semakin menipis membuat warga Bawean berharap-harap cemas. Sebab, kebutuhan lauk berupa ikan laut juga habis karena warga Bawean yang berprofesi nelayan juga takut melaut akibat gelombang tinggi.
"Masak ikan tongkol per ekor dijual Rp 16.000," keluh H Mizan.
H Mizan mengaku pihaknya atas nama lembaga NU di Bawean telah berkirim surat ke Satlak Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Jatim guna meminta segera dilakukan operasi pasar di Bawean untuk mengatasi krisis pangan itu.
Surat yang sama juga telah dikirim ke Gubernur Jatim, DPRD Jatim dan ditembuskan ke Pemkab Gresik. Harapannya, pemerintah bisa segera turun tangan dengan mengirim kapal yang khusus memuat kebutuhan sembako itu. "Jika kondisi ini terus berlangsung, warga terancam kelaparan " tegasnya.
Kabag Humas Mighfar Syukur menyatakan, kelangkaan sembako di Bawean diharapkan segera berakhir dengan bakal dioperasikannya KM Samarinda mulai Senin (7/1/2008) mendatang."
Sudah ada informasi dari Dinas Perhubungan (dishub) ijin kapal itu sudah turun dari Dirjen Perhubungan Laut, " terangnya.
Terkait desakan Warga Bawean, bapak dua putra ini mengatakan, hal itu akan dikoordinasikan dinas terkait [ard/sit]
Akibatnya, kebutuhan pokok dan BBM sudah habis. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pedagang Bawean H Mizan.
"Saat ini sejumlah bahan kebutuhan pokok sudah habis di Bawean. Sembako yang masih ada tinggal beras. BBM jenis minyak tanah dan solar bahkan sudah tidak ada.Karena itu kami berharap pemerintah membantu mencari jalan keluar, " kata H Mizan, Rabu (2/1/2008).
Stok sembako yang semakin menipis membuat warga Bawean berharap-harap cemas. Sebab, kebutuhan lauk berupa ikan laut juga habis karena warga Bawean yang berprofesi nelayan juga takut melaut akibat gelombang tinggi.
"Masak ikan tongkol per ekor dijual Rp 16.000," keluh H Mizan.
H Mizan mengaku pihaknya atas nama lembaga NU di Bawean telah berkirim surat ke Satlak Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Jatim guna meminta segera dilakukan operasi pasar di Bawean untuk mengatasi krisis pangan itu.
Surat yang sama juga telah dikirim ke Gubernur Jatim, DPRD Jatim dan ditembuskan ke Pemkab Gresik. Harapannya, pemerintah bisa segera turun tangan dengan mengirim kapal yang khusus memuat kebutuhan sembako itu. "Jika kondisi ini terus berlangsung, warga terancam kelaparan " tegasnya.
Kabag Humas Mighfar Syukur menyatakan, kelangkaan sembako di Bawean diharapkan segera berakhir dengan bakal dioperasikannya KM Samarinda mulai Senin (7/1/2008) mendatang."
Sudah ada informasi dari Dinas Perhubungan (dishub) ijin kapal itu sudah turun dari Dirjen Perhubungan Laut, " terangnya.
Terkait desakan Warga Bawean, bapak dua putra ini mengatakan, hal itu akan dikoordinasikan dinas terkait [ard/sit]
No comments:
Post a Comment