Saturday, 16 February 2008

KAPAN SOEHARTO JADI PRESIDEN KEMBALI

17 Februari 2008
Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Orde Baru merupakan era Pemerintahan Presiden Soeharto selama 32 Tahun. Dengan super power politik yang Soeharto miliki, gelar Bapak Pembangunan juga disandangnya. Bahkan uang Rp.50.000 gambar Soeharto bisa nampang.
Soeharto setelah lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI, beliau dihujat dan dicaci maki oleh sebagian besar penduduk di seluruh Indonesia. Tidak sadarkah kita, bahwa Soeharto juga banyak memberikan jasa kepada Bangsa Republik Indonesia.
Soehato selama 32 Tahun memimpin kepemerintahan, situasi keamanan dan pertahanan terkendali. Hidup rakyat nyaman dan tentram karena harga barang murah dan daya beli rakyat masih mampu. Setiap saat Soeharto selalu terlintas di media televisi dengan senyuman yang membuat rakyatnya terasa nyaman dan aman. Soal politik, rakyat terima jadi apa katanya pemerintah saja. Rakyat hanya mikir kerja dapat duit, hidup nyaman sejahterah dan makmur sudah cukup.
Soeharto selalu melakukan dialog dengan petani dan nelayan disetiap pelosok negeri, sambil memberikan bantuan kepada rakyatnya. Rakyat merasa dekat dan Pak Harto merasa nyaman, sehingga bertahan sampai 32 tahun memimpin negeri ini.
Persoalan kekerasan politik yang beliau lakukan kepada lawan politiknya atau pembangkangnya adalah hal yang wajar. Karena dunia politik romatikanya sangat berbeda dengan dunia pendidikan ataupun lainnya. Jadi wajar beliau lakukan, karena untuk mempertahankan kedudukannya.

Demokrasi Kebablasan
Saat reformasi didengungkan oleh mahasiswa dan para aktivis, akhirnya Pak Harto lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI. Selanjutnya diberikan pada BJ Habibie untuk melanjutkan roda pemerintahan RI.
Pada era reformasi suasana kondisi perpolitikan Indonesia berubah total. Semua kekuasaan dikembalikan kepada rakyat, rakyatlah yang berhak memilih pemimpinnya. Dengan dirombaknya sistem perpolitikan pemerintah Indonesia oleh wakil rakyat, maka Tahun 1999 dilakukan Pemilihan Umum dengan corak yang berbeda dengan sebelumnya.
Semua orang sudah mengakui dirinya sebagai pengamat politik. Naik becak, sang penarik becak bicara politik. Naik angkot, sang sopir bicara politik. Bahkan ngopi di warung kopi, sang penjual bicara politik.
Kondisi perpolitikan Indonesia yang terbuka lebar-lebar untuk kran demokrasi, berakibat carut marut bangsa semakin jadi. Sehingga rakyat kecil mempunyai pendapat, "Lebih senang hidup di era Soehato daripada sekarang. Harga barang murah dan hidup aman, tentram dan sejahterah," itulah dipikiran rakyat kecil. Rakyat kecil menambahkan " kapan Pak Harto jadi Presiden kembali?," katanya dengan penuh harapan.
Sang aktivis datang menemui rakyat kecil, "Wahai rakyat kecil jangan bermimpi Pak Harto memimpin Bangsa Indonesia kembali, Pak Harto biang kerok penyebab kerusakan bangsa Indonesia," kata aktivis.
Rakyat kecil menjawab, "Ingat, anak muda bisa sekolah dan makan karena Bapakmu jadi PNS. PNS setiap awal tahun gajinya selalu dinaikkan oleh Pak Harto. Jadi perkembangbiakan tubuhmu karena jasa Pak Harto", kata rakyat kecil.
Anak muda bingung, menerima kritikan dari rakyat kecil. Anak muda berkata "Wah terlambat minta ma'af sama enyang Soehato, beliau sudah meninggal dunia", katanya dengan nada lemah. Rakyat kecil mendengar Pak Harto meninggal dunia, menjawab "Innalillahi wainna ilahirojiun, semoga amal kebaikan Bapak yang diberikan kepada Bangsa Indonesia, khususnya kami rakyat kecil dapat diterima oleh Allah SWT." kata rakyat kecil dibarengi isak tangis.

Indonesia Bencana
Mungkinkah bencana ini menimpa seluruh negeri, karena kita tidak pandai berterimakasih atas jasa Pak Harto? Sebagian besar aktivis dan politisi Indonesia berasal dari keluarga birokrat dan memiliki hubungan dekat dengan pemerintah di waktu orde baru.
Disaat Pak Harto berkuasa, semua orang termasuk tokoh agamawan menyanjung beliau. Tidak segan mereka berangkulan yang nampang digambar media cetak. Tapi disaat beliau lengseng, tidak satupun yang mau dekat dengan beliau. Justru beliau dihujat dan dicaci maki diseluruh pelosok negeri.
Di saat orasi politik, topik kampenye Pak Harto, bahwa kebobrokan bangsa ini akibat pemerintahan orde baru. Padahal dirinya waktu sekolah dulu, mengandalkan orang tuanya yang PNS.
Solusi yang tepat adalah intropeksi diri, untuk melakukan pertobatan secara nasional. Stop caci maki Pak Harto.

No comments:

Post a Comment