Saturday, 2 February 2008

PULAU BAWEAN BUTUH RUMAH SAKIT

Media Bawean, 3 Februari 2008

PELAYANAN kesehatan bagi masyarakat Bawean masih mencemaskan.
Minimnya akses kesehatan bagi warga Bawean khususnya ibu hamil dan melahirkan merupakan persoalan yang harus dapat perhatian khusus dari Pemerintah.
Sementara ini fasilitas Puskesmas yang ada di Bawean belum memadai dan sangat minim.
Sehingga tradisi perdukunan (tabib) cenderung jadi pilihan alternatif bagi warga, akibat layanan kesehatan yang tidak optimal.
Rujukan dokter dari Bawean ke Gresik yaitu Rumah Sakit Bunder, Rumah Sakit Semen, Rumah Sakit Petrokimia Gresik.
Bila dirujuk ke Gresik, pembiayaan perobatan minim 10 juta bahkan lebih. Lalu bagaimana dengan orang yang kemampuannya terbatas?
Bagi warga yang kurang mampu umumnya dirujuk ke rumah sakit bunder dengan menggunakan askeskin. Menurut Tarjo (tokoh pemuda Bawean) menyatakan "bila ada warga Bawean yang dirujuk ke rumah sakit Gresik menggunakan askeskin, penanganannya sangat lambat dan cenderung dibiarkan oleh pihak rumah sakit" katanya.
Pantauan LSM Gerbang Bawean, setiap kedatangan kapal di pelabuhan Gresik selalu ada ambulans untuk mengangkut orang yang sakit.
Faktor hambatan lainnya yaitu transportasi Bawean-Gresik dengan jarak 80 mil dan faktor ekonomi yang kurang mampu.
Sudah saatnya Pemkab Gresik dan Dinkes membangun rumah sakit yang dilengkapi fasilitas yang memadai serta ditambah dokter umum yang profesional. (bst)

No comments:

Post a Comment