TEMPO Interaktif
Jum'at, 15 Pebruari 2008
TEMPO Interaktif, Balikpapan:Kapal kontainer dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tujuan Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, hari ini terpaksa berlindung di perairan Pulau Bawean untuk menghindari terjangan gelombang Laut Utara setinggi 2 hingga 5 meter.
Jum'at, 15 Pebruari 2008
TEMPO Interaktif, Balikpapan:Kapal kontainer dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tujuan Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, hari ini terpaksa berlindung di perairan Pulau Bawean untuk menghindari terjangan gelombang Laut Utara setinggi 2 hingga 5 meter.
"Ada kapal kontainer yang terpaksa merapat di Pulau Bawean karena tingginya ombak utara. Bila cuaca sudah bagus, mereka akan melanjutkan perjalanan," kata Administrator Pelabuhan Balikpapan, A Kadir Katerru.Pengelola pelabuhan terus memantau jalur lalu lintas pelayaran wilayah utara dengan tujuan Surabaya, Makassar, Parepare, Mamuju dan Palu, menyusul kencangnya kecepatan angin disebabkan Badai Nikolas dari Australia.
Laporan terbaru dari Badan Meteorologi dan Geofisika Balikpapan, Jakarta, dan Singapura, bahwa kecepatan angin di utara mencapai 40 knot. Akibatnya, sejumlah kapal berkapasitas di bawah 500 GT dari Balikpapan dengan tujuan Surabaya dan Makassar, ditunda keberangkatannya.
Kapal dengan bobot mati di bawah 500 GT tidak tahan dengan terjangan gelombang di atas 3 meter. "Kapal sejenis roro dan sejenisnya ditunda sementara. Ini untuk keselamatan bersama," paparnya.
Menurut Kadir, kondisi gangguan cuaca ini rutin dialami Pelabuhan Semayang pada bulan Desember hingga Maret. Tinggi gelombang diakibatkan peningkatan kecepatan angin dari arah utara Jawa.
Dari pantauan Tempo, terjadi antrean truk pengangkut sembako tujuan Makassar dan Surabaya di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.SG Wibisono
No comments:
Post a Comment