Wednesday, 6 February 2008

BERITA BAWEAN - BANJARMASIN POST




Setengah Juta Orang Diangkut Kapal Perang
Laporan: Surya/Mustain
Sabtu, 23-02-2008
GRESIK, BPOST - Kapal Perang Teluk Sampit bernomor lambung 515 dari Komando Armada Timur Surabaya kesulitan merapat di Dermaga Nusantara, Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Sabtu (23/2).
Kapal itu sedianya menyeberangkan setengah juta orang ke Pulau Bawean yang dua pekan ini tertahan di Gresik gara-gara ombak Laut Jawa sedang ganas. Jarak kapal dengan dermaga tinggal kira-kira 150 meter.
Namun, beberapa kali kapal tampak bermanuver untuk mencari posisi berlabuh yang tepat. Sebab, Dermaga Nusantara sejatinya khusus untuk berangkat dan bersandarnya kapal-kapal antarpulau, bukan sekelas kapal perang.
Kepala Administratur Pelabuhan Gresik, Asmari, mengatakan, setelah kapal merapat, pihaknya segera berkoordinasi dengan nakhoda kapal. "kalau semuanya sudah siap, penumpang siap memberangkatkan," kata Asmari.
Asmari belum bisa memastikan jadwal keberangkatan kapal, meski diperkirakan sekitar pukul 14.00 WIB. Menurutnya, penumpang yang sudah didaftar hingga siang ini sekitar 471 orang tapi kemungkinan besar bertambah karena ada yang pilih membunuh resah di luar kompleks pelabuhan.
Kapal Perang Teluk Sampit akan melaju dengan kecepatan 7-8 mil per jam. Sedangkan jarak Gresik-Bawean sekitar 80 mil sehingga butuh waktu sekitar 10 jam. "Dulu ada kapal cepat yang cuma perlu waktu tiga jam tapi sekarang tidak ada," kata Asmari.
Sambil menunggu kapal merapat, ratusan penumpang yang dua pekan ini gelisah, dihibur panggung musik dangdut. Sedangkan barang-barang mereka sudah dipersiapkan di dermaga.
==========================================================================
Kapal Perang untuk Tembus Bawean
Laporan: KCM
Jumat, 22-02-2008
GRESIK, BPOST - Pangkalan TNI Angkatan Laut Komando Armada Timur di Surabaya bersedia mengirimkan bantuan kapal perang untuk mengangkut warga Bawean yang sejak 8 Februari lalu tertahan akibat cuaca buruk, angin kencang dan gelombang besar. Rencananya pada Sabtu (23/2) pukul 11.00 kapal sudah berada di pelabuhan Gresik untuk mengangkut warga Bawean.
Kepala Bagian Humas Kabupaten Gresik Mighfar Syukur Jumat (22/2) mengatakan, kesediaan bantuan kapal itu setelah Kepala Subdinas Dinas Perhubungan Laut Gresik Achmad Nurudin dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Gresik Supi'i dan perwakilan warga Bawean yakni Faizal, Miswadi dan Sahal Sulur usai Shalat Jumat menemui pihak Armatim.
"Sekitar pukul 15.00 ada telepon mengenai kesanggupan dari Armatim mengirim kapal perang ke Gresik untuk mengangkut warga Bawean setelah ada izin dari pusat," kata Mighfar.

Dia menjelaskan sebenarnya Pemkab Gresik juga menyediakan dapur umum dan tempat penampungan bagi warga Bawean yang tertahan di Gresik di Gedung Nasional Indonesia Jalan Pahlawan dan Balai Latihan Kerja di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo tetapi tidak digunakan. "Tetapi warga Bawean memilih tidur di kapal yang bersandar di pelabuhan atau tinggal di sejumlah penginapan dan kerabat mereka di Gresik," kata Mighfar.
Lumpuhnya jalur pelayaran Gresik-Bawean sejak 8 Februari lalu membuat warga Bawean kecewa. Arus barang dan mobilitas warga terganggu sehingga harga kebutuhan pokok di pulau yang terletak 80 mil dari Gresik itu melonjak tajam.
Sebelumnya pada Jumat (22/2) pagi puluhan warga Bawean yang tertahan di Gresik bertambah kecewa karena administratur pelabuhan Gresik tidak memberangkatkan kapal motor Harapanku Mekar dengan alasan Badan Meteorologi dan Geofisika menyatakan cuaca masih buruk. Akhirnya mereka mendatangi kantor Bupati Gresik di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo.

==========================================================================

Kapal Gresik-Bawean Dilarang Berlayar

Laporan: Kompas/Adi Sucipto

Minggu, 10-02-2008
GRESIK, BPOST - Sejumlah kapal barang dan kapal penumpang dari Gresik menuju Bawean sejak Kamis (7/2) hingga 16 Februari mendatang dilarang berlayar. Kepala Administratur Pelabuhan Gresik Asmari Minggu (10/2) mengatakan, ombak mulai meninggi sejak Rabu lalu sekitar 2,2 meter.

"Setelah itu kapal layar motor dan kapal penumpang kami minta tidak beroperasi karena ada angin kencang disertai gelombang besar dengan ketinggian hingga empat meter. Penghentian ini berlaku hingga 16 Februari sesuai Maklumat Direktorat Jenderal perhubungan laut. Penghentian pelayaran bisa diperpanjang jika cuaca masih buruk," kata Asmari.

Menurut Asmari untuk kapal-kapal besar masih berani berlayar. Tetapi pada Minggu sejumlah kapal terlihat bersandar di pelabuhan Gresik. Padahal sejumlah sepeda motor dan barang lainnya sudah berada di kapal penumpang.Sementara beberapa kuli angkut di pelabuhan nampak hanya duduk-duduk di tepian dermaga, ketika awak kapal mengecek kondisi kapal-kapal mereka. Akibat penghentian pelayaran ini arus angkutan barang dan penumpang Gresik-Bawean dan sebaliknya terganggu.

No comments:

Post a Comment