Monday, 10 March 2008

SURAT FIYA

SURAT DARI MALAYSIA
Dear Mr Gerbang,
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya sudah hampir membaca semua posting anda. Kalau selama ini saya Cuma mendengar dari cerita-cerita orang bagaimana keadaan di Bawean, tapi tulisan anda telah membuat saya sadar akan beberapa hal yang saya sendiri merasa sangat ketinggalan.
Saya anak Bawean, yang berhijrah ke Malaysia saat umur 7 tahun (1989) bersama keluarga. Pengalaman besar di Malaysia sebagai anak pendatang tidaklah seindah yang selalu dibayangkan. Banyak liku-liku kehidupan yang harus dilalui, bukan bangsa (daerah : Red) Bawean saja, tapi bangsa Indonesia lain yang juga jadi imigran di sini. Atas kesulitan itu, berkat kesabaran dan ketekunan, ada warga yang sukses, tapi tak kurang juga yang kecundang dalam perjalanan mereka mencari rezeki pendapatan untuk keluarga di sini dan juga di desa.
Jika anda sudi, saya ingin share tentang pengalaman hidup sebagai seorang anak warga Bawean yang besar di Malaysia selama lebih 16 tahun, hingga usia saya sekarang telah menjangkau hampir 27 tahun. Di samping melakukan tugas harian sebagai rakyat Malaysia, tidak pernah lepas dari fikiran saya kecintaan pada tanah asal kelahiran saya. Mungkin itu bedanya dengan anak kelahiran Malaysia asli. Walau di manapun kita lahir di bumi Allah ini, pasti setiap orang punya rasa untuk berbakti. Namun apa bukti kecintaan kalau Cuma tau bicara saja, kaya saya ini.
Mengikut perkiraan dalam beberapa article, 150 ribu jumlah warga Bawean di Malaysia sekarang memang wajar sekali untuk menubuhkan yayasan kaya BII (di Jakarta BI : Red)
untuk kebaikan bersama.
Namun, ada satu masalah yang saya lihat bisa jadi penghalang. Di kalangan orang Bawean di sini, sering ada semacam jurang yang besar antara orang2 Bawean sendiri. Lain desa, lain caranya, lain pendiriannya. Masing-masing bangga dengan kehebatan mereka. Dan tidak segan-segan untuk mencaci kelemahan warga desa lainnya. Dari luar, bisa saja lihat mereka melaungkan semangat, tapi tidak lah sekuat itu di dalam. Apa memang begitu sikap orang2 Bawean di sana?
Sering saya dengar mereka saling memberi julukan kurang enak kepada orang berlainan desa. Malah, kalau saling berjiran, semacam ada rasa tidak aman. Selain hadrah, aktiviti sosial warga Bawean di Malaysia adalah sports. Ramai anak-anak muda (yang dah kawin pun masih ikut), yang aktif bermain soccer. Kalau dalam perlombaan antara desa, waahh... makin menjadi-jadi kutukan dan cemuhan sesama sendiri. Mungkin pada tanggapan orang, ini masalah kecil, tapi sudah cukup untuk mengenal masalah orang Bawean di Malaysia, yaitu tidak bersatu.
Tapi, bukan semuanya begitu. Ada kesatuan yang dibentuk baik sekali, dan ini biasanya terjadi di kalangan orang yang sama desa. Kalau aman, apa saja yang bakal membawa pembaikan untuk lingkungan, adalah mungkin.
Satu lagi yang ingin saya share, adalah tentang masalah sosial anak-anak muda di sini. Tanpa saya sadari, tau-tau anak-anak warga Bawean sudah gede-gede semua. Ada yang sukses dalam pendidikan dan kerja dalam bidang professional. Tak kalah ramainya yang jadi businessman. Ada yang biasa-biasa saja yang kerjanya di shopping mall. Ada yang sekadar ikut bapak kerja sub-kontrakan di bangunan2. Iya, memang ga salah kalau anda bilang kami ini lebih senang membangun negeri orang daripada negeri sendiri. Karna memang terbukti begitu keadaannya.
Tapi, pembangunan sosial di kalangan kami tidak habis di situ. Kalau dulu, masalah pregnancy, drugs dan lain2 masalah remaja belasan tahun yang masih sekolah, di dengar sangat jauh, jauh dari nama bangsa Bawean. Tapi tidak begitu hal nya sekarang. Bukan
Tapi tidak begitu hal nya sekarang. Bukanlah saya ingin menjatuhkan maruah (harga diri : Red) bangsa sendiri, tapi demi mengungkap kesadaran dan keperdulian tentang perkembangan negatif sosialisasi global, kita bangsa Bawean juga tidak lari dari mendapat kesannya.
Memang sebetulnya bangsa Bawean punya banyak krisis sekarang. Tapi, saya doain dan mendukung sepenuhnya semua aktivitas pembaikan yang mampu dilakukan, tak kira di Bawean atau di Malaysia. Karna pembangunan bangsa Bawean berarti pembangunan bangsa Indonesia, pembangunan Islam dan pembangunan tamadun manusia seluruhnya.
Sekian, terima kasih karna sudi ngebaca surat saya.
Wassalam.
FIYA Petaling Jaya, Selangor, Malaysia

No comments:

Post a Comment