Saturday, 15 March 2008

PUISI


























Cita-cita Pak Tani di Pulau Perawan
Oleh Fiya Petaling Jaya Malaysia
Sesusuk tubuh tua di batas sawah
Duduk sebentar melepaskan lelah
Di bumi pusaka yang masih basah
Keringat tua petani setia
Berbudi atas tanah tinggalan moyang
Berjasa pada anak generasi depan

Namun ada yang jadi pikiran
Pak tani bimbang warisannya tak kekal
Anak-anak muda malas mau menanam
Bukan kah ini yang mereka makan?
Sejak dari kecil hingga kuliahan

Apalah guna anaknya pintar
Kalau tak bisa pun tuk mengenal
Ekonomi terampuh sepanjang zaman
Asalnya datang dari pertanian

Di Pulau Perawan ini
Hamparan menguning sawah dan bendang
Aturan rapi kebun buah-buahan
Menagih tenaga muda untuk diolahkan
Tenaga yang lebih inovasi dan konstruktif
Tenaga yang nanti bisa membuahkan
Insan-insan budiman sebagai modal
Bukan pemimpin korup
Yang tak pernah cukup kepuasan material
Salam buat anaknya di kejauhan
Pak tani sudah tetapkan pendirian
Bukannya dia tak mau pembangunan materi
Tapi binalah dulu pembangunan insani
Agar nanti terdidik bangsa yang amanah
Terhadap semua peran dalam lingkungannya

Insan berbudi modal termahal
Tak akan datang tanpa pengorbanan
Sebuah negara bisa jadi aman
Sebuah pulau akan tetap perawan
Sampai nanti bila bertemu Tuhan
Masing-masing punya peranan
Hablum minallah wa hablum minan naas
Akan terjawab dengan tuntas....

No comments:

Post a Comment