Wednesday, 12 March 2008

BUNYI KLAKSON

TIIIT TUUUT
Media Bawean, 13 Maret 2008
Perjalanan kemarin (12/3) ke Malang dengan naik Bis antar kota cukup melelahkan. Yang semestinya ditempuh 3 jam menjadi 6 jam, akibat macet di Porong Sidoarjo.
Lumpur Lapindo selain merugikan warga setempat, juga mengganggu kenyamanan penggunan transportasi darat. Jalannya Bis seperti bayi baru belajar berjalan. Terkadang direm, lalu dijalankan lagi. Badan berguncang-gucang didalam bis yang kami tumpangi.
Di telingaku sering terdengar bunyi klakson tiiit tuuut tiiit tuuut, antar semua kendaraan membunyikan klason. Membuat telinga seperti mendengar musik campur sari tanpa lagu.
Saat klakson dibunyikan, ku teringat waktu di Malaysia beberapa tahun yang lalu. Di negeri jiran untuk membunyikan tiiit tuuut harus barhati-hati. Bila berbunyi maka dianggap kurang sopan santun. Berbunyi sekali saja, maka kendaraan didepannya akan turun menanyakan maksud dan tujuan membunyikan klakson. Sehingga suasana dijalan nampak tenang dan nyaman.
Daerah khusus di Malaysia seperti dekat istanah kerajaan dan tempat khusus lainnya, ada rambu-rambu lalu lintas larangan membunyikan klakson.
Kapan di Indonesia akan menghilangkan budaya tiiit tuuut, agar telinga kita semua aman dari kerusakan alat pendengaran. Apakah sudah budaya kita berbunyi tiiit tuuut.
Terkadang kita bila melintas dijalan raya kita mendengar klakson seperti anjing menggonggong, sehingga kita akan terkejut seperti dikejar anjing.

No comments:

Post a Comment