Thursday, 6 March 2008

BENCANA BAWEAN

BERITA JATIM
Sabtu, 08/03/2008 17:00 WIB
Korban Longsor Bawean Mengungsi
Reporter : Hardy
Gresik - Korban longsor di Kecamatan Tambak Dan Sangkapura Bawean telah diungsikan sejauh 1 km dari tempat tinggal mereka. Langkah ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jika terjadi longsor susulan.
Menurut Amin (30), Ia bersama dengan warga lebih baik mencari daerah yang aman, "Lebih baik menyelamatkan diri mas, dari pada tertimbun longsor ," katanya, Sabtu (8/3/2008).
Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani, mendukung langkah warga mengungsi ke daerah yang lebih aman, Kami juga menyarankan agar warga mengungsi ke rumah familinya dan tempat yang lebih aman," kata mantan Kapolsek Ujung Pangkah kepada beritajatim.com (9/3/2008).
Dihubungi terpisah, dr Faiza menjelaskan, selama dua hari ini, ia bersama 5 dokter sudah merawat 54 pasien korban longsor dan banjir. Pasien yang berobat rata-rata, pusing, pegal, gemeteran serta trauma. " Beruntung tidak ada korban jiwa, akibat banjir dan tanah longsor tersebut ini," kata kata dokter perempuan itu.
Seperti diberitakan, akibat hujan deras yang disertai tanah longsor, puluhan rumah di kecamatan Tambak dan Sangkapura, Bawean rusak. Di desa Peromaan, Kecamatan Tambak, 28 rumah rusak berat dan Desa Grujukan 18 rumah, sedangkan di Desa Balek Terus, kecamatan Sangkapura 43 rumah juga rusak.
Selain itu 2 masjid dan 1 Madrasah Ibtidaiyah juga mengalami hal yang sama.
Banjir dan tanah lonsor tersebut juga merusak jalan dan 3 jembatan yang menghubungkan, Desa Peromaan dan Desa Balik. Tak hanya itu 35 sapi milik warga di dua desa tersebut tidak bisa diselamatkan. (ard/bj0)
=========================================================================
JAWA POS
Sabtu, 08 Mar 2008
Bawean Longsor, 75 Rumah Rusak
GRESIK - Bencana tanah longsor melanda dua desa di Kecamatan Tambak, Pulau Bawean,dua hari terakhir. Sedikitnya 75 rumah rusak dan sejumlah rumah ibadah rusak. Lima rumah nyaris hancur tertimbun tanah. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Kerusakan terparah dialami warga Dusun Candi, Desa Paromaan, Kecamatan Tambak. Total rumah yang rusak 43 unit. Selain merusak rumah, bencana tanah longsor yang terjadi dua kali pada Kamis (6/3) pukul 07.00 dan 16.00 itu mengakibatkan jembatan penghubung Desa Paromaan, Kecamatan Tambak, dengan Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura, terputus sepanjang 20 meter. Di Kecamatan Sangkapura, tepatnya Desa Balikterus, 32 rumah rusak.
Camat Tambak Sofyan mengatakan belum bisa menaksir kerugian akibat tanah longsor itu. "Kami sedang menghitung," ujar Sofyan ketika dihubungi Jawa Pos melalui selulernya kemarin (7/3). "Untungnya, tidak ada korban jiwa," tambahnya.
Menurut Sofyan, hujan deras selama 3 jam pada Kamis mulai pukul 03.00 mengakibatkan pegunungan di dekat Danau Kastoba longsor. Air bercampur tanah tiba-tiba menggelontor rumah hutan dekat danau. Diduga, longsor terjadi karena maraknya penebangan pohon liar di area dekat danau tersebut. "Kami tidak mengira bisa separah ini," kata Ketua Pemuda Bawean Gresik (PBG) Daifi.
Saat ini lokasi tanah longsor di-police line. "Kondisi tanahnya masih labil. Dengan demikian, dikhawatirkan, terjadi longsor susulan," ungkap Kapolsek Tambak AKP Mulyono.
Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Mighfar Syukur mengatakan, Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsian (PBP) Pemkab Gresik sudah mendata korban bencana tanah longsor. "Lima rumah yang tertimbun tanah longsor, atas usul camat (Sofyan, Camat Tambak, Red), direlokasi," jelas Mighfar kemarin.
Sementara itu, banjir karena meluapnya Kali Lamong kemarin (7/3) surut. Namun, banjir kiriman yang sempat menggenangi 1.115 unit rumah, 425 hektare sawah, dan 11 kilometer jalan desa di sembilan desa di kecamatan Benjeng masih menyisakan persoalan. Jalan Raya Benjeng-Balongpanggang, tepatnya di Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem, belum bisa dilewati kendaraan roda empat.
Sebab, lubang selebar 2 meter dengan kedalaman 1,5 meter belum diperbaiki. Jalan tersebut dirusak warga untuk mengurangi genangan air yang mengurung 331 unit rumah warga Desa Kedungrukem.
"Sudah kami konsultasikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Hari ini (kemarin) rencananya sementara akan ditutup dengan pelat baja," terang Camat Benjeng Suryo Wibowo. "Yang terpenting, kendaraan roda empat bisa melintas dulu," tandas Wibowo. Hingga kemarin pukul 16.00, pelat baja untuk menormalisasi jalur Benjeng-Balongpanggang belum datang. (yad/roz)
=========================================================================
BENCANA TERBESAR BAWEAN
80 RUMAH LUDES, HARTA HILANG
Media Bawean, 7 Maret 2008
Bawean, Pada hari kamis pagi jam 07.00 WIB, 6 Maret 2008 merupakan hari datangnya bencana terbesar di pulau Bawean.
Menurut sebagian warga mengatakan, bahwa hujan yang terus menerus tanpa henti melanda daerah perkampungan di dusun Candi Paromaan Tambak dan dusun Laoksabeh Balikterus Sangkapura merupakan awal terjadinya longsor.
Kejadian ini terjadi diperbatasan Sangkapura dan Tambak, sampai hari ini sekitar 80 rumah yang rata dengan tanah dan 39 sapi yang hilang.
Warga tidak ada yang sempat menyelamatkan harta kekayaannya karena datangnya secara spontan. Bahkan rumah Kepala Desa Balikterus Abdul Aziz juga hilang tertimbun tanah.
Menurut Abdul Adim staf kecamatan Tambak, "Ini merupakan musibah terbesar di Pulau Bawean, dengan banyaknya rumah dan harta kekayaan warga yang tidak bisa diselamatkan," katanya.
Sedangkan Kudsi Jamil mengatakan, "Rumah Kepala Desa Balikterus rata dengan tanah, kasihan dengan mereka", ujarnya.
Camat Tambak, M. Sofyan membenarkan dengan bencana yang terjadi. Menurutnya "Petugas sudah bekerja dilapangan dengan mendirikan tenda pengungsian sementara", katanya.
Sofyan menambahkan, "kerugian sangat besar, rumah penduduk sekitar 80 habis di dua dusun perbatasan Sangkapura dan Tambak, korban jiwa tidak ada tapi harta kekayaan tidak ada yang bisa diselamatkan," katanya.
LSM Gerbang Bawean koordinasi dengan Bapak Camat Tambak dan Anggota DPRD Gresik asal Bawean. Ainurr Rofiq,SE. mengatakan "Kami sudah rapat dengan Bapak Nadir (Pimpinan DPRD Gresik) berkaitan dengan masalah bencana di Bawean. Besok kami akan pulang ke Bawean untuk melihat langsung ke lokasi bencana", katanya Anggota Komisi B DPRD Gresik.
Sedangkan Sekda Gresik Husnul Khuluq, kami hubungi. Menjawab "Sudah dihubungi oleh Camat dan Dokter dilokasi bencana" katanya. (bst)

No comments:

Post a Comment