Monday, 10 March 2008

BERITA BENCANA BAWEAN

KOMPAS
Korban Longsor di Bawean Siap Direlokasi
Bantuan Logistik Mulai Dikirim
Senin, 10 Maret 2008
GRESIK, SENIN-Sebanyak 372 jiwa korban longsor di Pulau Bawean hingga Senin (10/3) masih mengungsi. Bencana longsor yang menerjang Pulau Bawean Kamis (6/3) lalu menyebabkan 207 jiwa penduduk di Kecamatan Tambak dan 165 jiwa penduduk di Kecamatan Sangkap ura kehilangan tempat tinggal. Mereka ditampung di sekolah madrasah terdekat dari rumah yang tidak terkena longsor.
Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Gresik Wafik Senin (10/3) mengatakan warga di Sangkapura siap direlokasi. Kebetulan di Dusun Gandaria ada tanah negara yang bisa ditempati warga cukup untuk 200 rumah. Intinya warga siap di relokasi tinggal menunggu dana saja. "Semoga provinsi dan pusat turut membantu alokasi dana relokasi warga karena kawasan yang longsor masuk daerah bahaya dan rumah butuh waktu lama untuk membangunnya," kata Wafik.
Banjir dan longsor di Bawean sangat parah terjadi di Kecamatan Tambak dan Sangkapura. Wafik yang juga Kepala Seksi Kesiagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat tersebut menyebutkan longsor di Kecamatan Tambak terjadi di Desa Peromaan.
Tiga dusun di Desa Peromaan terkena longsor, di Dusun Candi ada lima rumah tertimbun longsoran sehingga tidak terlihat, 33 rumah rusak berat. Di Dusun Grojokan 21 rumah retak dan masuk zona bahaya. Di Dusun Potak 18 rumah rusak. Sampai kini sebanyak 77 ke pala keluarga atau 207 jiwa penduduk diungsikan.
Sebuah masjid roboh dan sebuah mushola rusak, sawah seluas 1,5 hektar siap panen tertimbun longsoran. Jembatan penghubung desa sepanjang 20 meter rusak. Longsor juga menyebabkan dam saluran irigasi sepanjang 21 meter jebol serta jalan poros desa sepanjang 700 meter bergeser dari tempat semula hingga ratusan meter.
Di Kecamatan Sangkapura longsor melanda Desa Balikterus di dua dusun. Di Dusun Laoksawa 43 rumah yang dihuni 165 jiwa penduduk rusak total. Di Dusun Pasar telaga 15 rumah rusak berat dan 30 rumah rusak sedang. Total rumah yang terkena longsor di Sangkapu ra sebanyak 88 rumah.
Kepala Bagian Humas Kabupaten Gresik Mighfar Syukur menuturkan pada Senin pagi Bagian Sosial sudah mengirimkan 10 ton beras, 200 dus mie instan. Selain itu juga telah dikirimkan 1.000 sarung 5.000 zak kantung plastik untuk tanggul. (ACI)
==========================================================================
SURYA
Tanah Bawean Merekah 1 Meter
Monday, 10 March 2008
Gresik -Surya
Puluhan warga Dusun Candi Desa Paromaan Kecamatan Tambak Bawean, terpaksa mengungsi, Minggu (9/3), karena tanah di sekitar rumah mereka mendadak merekah hingga mencapai 1 meter persegi. Hal ini terjadi, menyusul adanya bencana longsor yang menimpa rumah warga sejak Jumat (7/3) lalu. Saiku, 18, seorang warga Dusun Candi mengatakan telah memindahkan sejumlah perabotan tidur untuk dipakai mengungsi di rumah saudaranya di desa sekitar. Akibat bencana longsor Jum'at (6/3) lalu, sekitar 43 rumah warga rata dengan tanah tertimbun tanah longsor. Beruntung, beberapa jam sebelum kejadian, warga sudah mengungsi ke gedung sekolah MI setempat.
Menjelang kejadian, warga sempat merasakan getaran-getaran kecil. Warga lantas semburat keluar dari rumahnya begitu aparat desa setempat memberikan aba-aba untuk menyelamatkan diri. “Kami berlarian ke luar rumah hanya berbekal pakaian yang nempel di badan,“ kata Saiku dihubungi lewat ponselnya, Minggu (9/3) siang.
Selain rumah, tambah Saiku, bangunan masjid dan sebuah musola setempat rata dengan tanah setelah tertimbun longsoran tanah yang berasal dari tebing gunung di desa tersebut.
Ny Mislawiyah, 32, warga Dusun Candi mengatakan, dirinya masih takut untuk kembali lagi ke rumahnya. Karena itu ia bersama keluarganya, untuk sementara menetap di rumah saudaranya yang jaraknya 1 kilometer.
Camat Tambak M Sofyan membenarkan, Minggu (9/3) sore, sejumlah warga terpaksa dievakuasi dari rumahnya di Dusun Lauk Sawah Desa Balik Terus karena tanah di kawasan itu retak-retak. “Tadi kami baru dapat informasi dari Camat Sangkapura, yang mengevakuasi warga tersebut,“ jelas Sofyan.
Sofyan mengaku belum tahu persis, jumlah warga yang mengungsi dan terpaksa dievakuasi. Sebab, sejumlah petugas kecamatan Tambak masih berada di lokasi kejadian mendata warga-warga tersebut. “Saya juga barusan tiba dari lokasi,“ aku Sofyan.
Supii, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Gresik, mengatakan, sesaat setelah kejadian warga memang mengungsi ke bangunan sekolah setempat. “Namun sesudahnya, warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya di desa lain,” kata Supii, yang juga Kepala Kantor Kesbang Linmas Gresik. st3

No comments:

Post a Comment