
HABIS TERANG TERBITLAH GELAP
Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Pulau Bawean masuk dalam kerangka NKRI, dengan Kabupaten Gresik dan Propinsi Jawa Timur. Yang terbagi 2 Kecamatan (Sangkapura dan Tambak) dengan 30 Desa.
Disaat Pemerintahan RI melaju mempercepat pembangunan dalam segala bidang, untuk kemajuan dan kemakmuran negara. Hasil pembangunan yang telah dinikmati oleh rakyat, tentunya sudah dapat kita rasakan. Penuh dengan kenyamanan dan kenikmatan hidup di bumi Indonesia.
Lainnya di bumi kelahiran kami Pulau Bawean, Setelah PLN di operasikan, warga Bawean dapat merasakan nikmatnya dengan gemerlap lampu yang terang benderang selama 24 jam.
Perjalanan PLN pada awalnya sangat memuaskan pelanggannya, dari sebelumnya hanya berlampukan listrik kampung yang menyala 6 jam selama 24 jam.
Sehingga dengan berani warga Bawean yang belum teraliri listrik menantang PLN, jika PLN tidak siap memberikan fasilitas tiang maka warga siap membayar mahal dengan nilai jutaan rupiah.
Menerima tawaran tersebut PLN langsung bergerak cepat, melayani bagi warga yang belum teraliri listrik. Tapi meskipun warga siap, PLN belum semuanya menerima tantangan warga dengan mengukur kemampuan daya mesin yang dimiliki.
Setelah beberapa tahun PLN menerangi Pulau Bawean, PLN sudah mulai sakit-sakitan. Yang semula menyala 24 jam menjadi 17 jam.
Kian hari dan waktu perjalanan PLN di Pulau Bawean sudah mengurangi cahaya benderangnya. Sehingga pelanggan yang sebelumnya merasa nyaman, menjadi terganggu dengan sinar yang diberikan terkadang seperti lampu mainan yang dimati hidupkan.
Sehingga terang benderang yang diberikan mulai kehabisan cahaya, dan warga Bawean memulai lagi dengan bergelap-gelapan.
Yang pada akhirnya Pulau Bawean menjadi Pulau Gelap Gulita, artinya habis terang terbitlah gelap.
Haruskah Pemerintah tega meneropong Pulau Bawean menjadi pulau yang gelap gulita? Jika tega, apa bedanya rakyat Bawean dengan rakyat di Pulau Jawa. KTP sama, SIM sama, Bahasa sama bahasa Indonesia, Tanah air sama tanah air Indonesia, Bangsa sama bangsa Indoensia.
Meskipun kami hidup di Pulau Bawean, kami juga ingin menikmati terangnya listrik seperti di Pulau Jawa. Harapan kami perbaiki PLN dan Nyalakan 24 jam. Insya Allah setelah PLN normal kembali warga Bawean akan merasa tenang dan menikmati hasil pembangunan. Tapi jika harapan tidak terpenuhi, maka tersiksalah warga Bawean hidup dalam kegelapan.
No comments:
Post a Comment