Media Bawean, 1 April 2008
Pulau Bawean meskipun termasuk dalam kategori pulau kecil di Indonesia. Tapi moment politik yang dimiliki oleh warganya sangat tinggi. Dibuktikan setiap moment politik, seperti Pilkades, Pilkada, Pilpres dan Pemilu, situasi dan kondisi di Pulau Bawean sangat panas. Kejadian pengrusakan kantor kecamatan Tambak 9 April 2004 oleh pihak yang kurang puas dengan hasil penghitungan suara Pemilu Legislatif 2004.
Seperti di salah satu desa di Bawean suami istri bercerai, karena suaminya mendukung partai A dan istrinya mendukung partai B. Dan Lagi kejadian perkelahian kakak beradik, dikarenakan kakaknya mendukung calon kades A dan adiknya mendukung calon kades B.
Seperti di buktikan oleh Mr. Gerbang Bawean, saat berkunjung kerumah salah satu ketua Partai di Bawean, ketemu dengan salah satu Kyia, lalu diajak mampir kerumah ketua Partai tersebut. Jawabnya kyai, Haram saya masuk rumah ini, katanya dengan serius.
Ini membuktikan bahwa konstelasi perpolitikan di Bawean sangat tinggi, padahal politik hanya kepanjangan untuk mendapatkan kedudukan calon yang didukung.
Menurut Amen Raof mengatakan, "Ironisnya, konflik-konflik yang terjadi di Bawean digerakkan dan didorong oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti kyai. Hal ini menjadi ironis karena kyai menempati posisi teratas dalam strata masyarakat Bawean," katanya.
"Jika para kyai masih terus ikut dalam arus dukung mendukung dalam politik, posisi kyai di masa depan akan menjadi taruhan. Karena dengan ikut pada arena yang penuh intrik ini, posisi kyai tidak akan lagi dihargai," ujar Amen Raof.
Amen menambahkan, "Dampak yang lebih luas, dengan munculnya “para preman” yang memimpin sebagai kepala desa, konfigurasi kultural masyarakat Bawean akan bergeser. Kalau dulu kyai sangat berpengaruh, bisa jadi pada masa mendatang preman akan menjadi tokoh terdepan yang akan mengendalikan Bawean," katanya Amen Rouf yang sekarang aktif di PB PMII di Jakarta.(bst)
Pulau Bawean meskipun termasuk dalam kategori pulau kecil di Indonesia. Tapi moment politik yang dimiliki oleh warganya sangat tinggi. Dibuktikan setiap moment politik, seperti Pilkades, Pilkada, Pilpres dan Pemilu, situasi dan kondisi di Pulau Bawean sangat panas. Kejadian pengrusakan kantor kecamatan Tambak 9 April 2004 oleh pihak yang kurang puas dengan hasil penghitungan suara Pemilu Legislatif 2004.
Seperti di salah satu desa di Bawean suami istri bercerai, karena suaminya mendukung partai A dan istrinya mendukung partai B. Dan Lagi kejadian perkelahian kakak beradik, dikarenakan kakaknya mendukung calon kades A dan adiknya mendukung calon kades B.
Seperti di buktikan oleh Mr. Gerbang Bawean, saat berkunjung kerumah salah satu ketua Partai di Bawean, ketemu dengan salah satu Kyia, lalu diajak mampir kerumah ketua Partai tersebut. Jawabnya kyai, Haram saya masuk rumah ini, katanya dengan serius.
Ini membuktikan bahwa konstelasi perpolitikan di Bawean sangat tinggi, padahal politik hanya kepanjangan untuk mendapatkan kedudukan calon yang didukung.
"Jika para kyai masih terus ikut dalam arus dukung mendukung dalam politik, posisi kyai di masa depan akan menjadi taruhan. Karena dengan ikut pada arena yang penuh intrik ini, posisi kyai tidak akan lagi dihargai," ujar Amen Raof.
Amen menambahkan, "Dampak yang lebih luas, dengan munculnya “para preman” yang memimpin sebagai kepala desa, konfigurasi kultural masyarakat Bawean akan bergeser. Kalau dulu kyai sangat berpengaruh, bisa jadi pada masa mendatang preman akan menjadi tokoh terdepan yang akan mengendalikan Bawean," katanya Amen Rouf yang sekarang aktif di PB PMII di Jakarta.(bst)
No comments:
Post a Comment