Sunday, 23 March 2008

MAULID NABI



MAULID NABI DIRAYAKAN SEMARAK
Media Bawean, 24 Maret 2008
Prediksi bahwa tradisi maulid di Pulau Bawean akan lebih meriah maulid sebelumnya, ternyata fakta disemua tempat tetap semarak. Kue khas maulid Bawean tetap jadi tradisi dan kebanggaan bagi warga Bawean, seperti dodol, rengginang, gukkutu dll.
Warga Bawean dengan kompak merayakan maulid disetiap kampung. Suara barzanji menggema disetiap kampung diwaktu siang dan malam.
Penceramah umumnya mengupas topik bencana di Candi Paromaan. Seperti KH. Nasir Pengasuh Pondok Pesantren An-Nasiriyah dalam ceramahnya mengatakan, "Bahwa rusaknya alam Bawean seharusnya dijadikan intropeksi diri bagi warga Bawean sendiri", ujarnya.
Menurut Kyai, "Di Telaga Kastoba dekat lokasi bencana seringkali dijadikan ajang muda mudi Bawean bersenang-senang, semestinya hal tersebut harus dicegah", kata kyai.
Media Bawean mendapat informasi dari beberapa warga, bahwa di Pulau Bawean sekarang sudah marak adanya Pijat ++ dengan sistem panggilan via sms. (bst)

No comments:

Post a Comment