Monday, 31 March 2008

ORKES TALPOS

Media Bawean, 1 April 2008

Dulu di Pulau Bawean, ada beberapa anak muda membuat group orkes diberi nama TALPOS. Saat HUT Kemerdekaan RI salah satu desa di Bawean, Group Talpos diberi kepercayaan untuk mengisi acara tersebut.

Setelah penonton berkumpul semua, para musisi group Talpos naik ke atas pentas dengan gagah berani. Dengan penampilan dan gaya masing-masing, dengan pegang suling, gitar, dll.

Setelah melakukan pemanasan beberapa menit, Orkes Talpos dimulai.
MC memanggil penyanyi pertama naik keatas panggung. Setelah penyanyi naik, musik berbunyi.

Dengan lantunan suara merdu, Penyanyi membawakan lagunya tembangnya Elvi Sukaesih, lagunya Kubawa.

Setelah bernyanyi, sepertinya musik tidak mau berhenti. Terus menerus bernyanyi dan bernyanyi. Ternyata, group Talpos tidak bisa menghentikan musiknya.

Penyanyi terus bernyanyi
Kubawah Selalu Kubawa.......

Para penonton banyak yang ketawa dan girang melihat group Talpos tidak bisa menghentikan musiknya. Penyanyinya yang sebelumnya suaranya serak-serak basah, jadi kekurangan suara.

Hampir satu jam, akhirnya penyanyinya menyerahkan mic yang dipegang, udah saya mau turun. Capek, musiknya tidak bisa berhenti katanya.

Akhirnya penyanyi turun, musik langsung berhenti seketika. Sorak sorak dari penonton ramai. Ternyata para musisi group Talpos diatas panggung saling menyalahkan. Sekian (bst)

POLITIK TINGKAT TINGGI DI BAWEAN

Media Bawean, 1 April 2008
Pulau Bawean meskipun termasuk dalam kategori pulau kecil di Indonesia. Tapi moment politik yang dimiliki oleh warganya sangat tinggi. Dibuktikan setiap moment politik, seperti Pilkades, Pilkada, Pilpres dan Pemilu, situasi dan kondisi di Pulau Bawean sangat panas. Kejadian pengrusakan kantor kecamatan Tambak 9 April 2004 oleh pihak yang kurang puas dengan hasil penghitungan suara Pemilu Legislatif 2004.
Seperti di salah satu desa di Bawean suami istri bercerai, karena suaminya mendukung partai A dan istrinya mendukung partai B. Dan Lagi kejadian perkelahian kakak beradik, dikarenakan kakaknya mendukung calon kades A dan adiknya mendukung calon kades B.
Seperti di buktikan oleh Mr. Gerbang Bawean, saat berkunjung kerumah salah satu ketua Partai di Bawean, ketemu dengan salah satu Kyia, lalu diajak mampir kerumah ketua Partai tersebut. Jawabnya kyai, Haram saya masuk rumah ini, katanya dengan serius.
Ini membuktikan bahwa konstelasi perpolitikan di Bawean sangat tinggi, padahal politik hanya kepanjangan untuk mendapatkan kedudukan calon yang didukung.
Menurut Amen Raof mengatakan, "Ironisnya, konflik-konflik yang terjadi di Bawean digerakkan dan didorong oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti kyai. Hal ini menjadi ironis karena kyai menempati posisi teratas dalam strata masyarakat Bawean," katanya.
"Jika para kyai masih terus ikut dalam arus dukung mendukung dalam politik, posisi kyai di masa depan akan menjadi taruhan. Karena dengan ikut pada arena yang penuh intrik ini, posisi kyai tidak akan lagi dihargai," ujar Amen Raof.
Amen menambahkan, "Dampak yang lebih luas, dengan munculnya “para preman” yang memimpin sebagai kepala desa, konfigurasi kultural masyarakat Bawean akan bergeser. Kalau dulu kyai sangat berpengaruh, bisa jadi pada masa mendatang preman akan menjadi tokoh terdepan yang akan mengendalikan Bawean," katanya Amen Rouf yang sekarang aktif di PB PMII di Jakarta.(bst)

SIAPAKAH DEWAN BAWEAN 2009 - 2014

POLITIK BAWEAN
Media Bawean, 31 Maret 2008
Jadi seorang DPR atau anggota dewan adalah keistimewaan yang luar biasa bagi tokoh politik di Bawean. Dengan jadi anggota dewan, maka penampilannya merasa oke, dll. Kelihatannya, anggota dewan akan banyak uangnya, akan punya mobil bagus dan memiliki rumah yang megah.

Tapi apakah yang diberikan kepada pemilihnya (rakyatnya) atau konsetuennya?

Sudahkah rakyatnya merasa puas atas perjuangan wakil rakyat di Gedung Dewan. Bila rakyat puas berarti berhasil, tapi bila rakyat kecewa berarti gagal. Dan jangan merasa sukses sendiri tanpa memahami suara hati rakyat yang kecewa kepadanya. Dengarkanlah keluhan dan rintihan hati rakyat.

Bila jadi wakil rakyat tidak mau perduli dengan keadaan rakyatnya, apa maunya sendiri. Lalu dirinya di gedung rakyat mewakili siapa?

Perdulikan rakyat dan jangan buat repot rakyat, sehingga rakyatnya tidak akan sibuk dengan sendirinya tanpa ada tempat pengaduan yang tepat.

Mari kita sebagai warga Bawean, berfikir demi kemajuan Bawean. Silahkan nilai wakil-wakil rakyat yang mewakili Bawean di Gedung DPRD Gresik. Setelah dapat nilai, jadikan nilai itu untuk persiapan pada pemilu 2009. Untuk memilih wakil rakyat kita di Gedung Dewan.

Tentu hasil pernilaian akan berbeda-beda, sesuai hati nurani kita masing-masing. Ada yang menilai dengan baik dan jelek. Sedangkan panduan untuk menilainya, cukup mudah untuk mendapatkan soal untuk di jawab.

Lihat Pulau Bawean dari luar dalam, fokuskan pada perkembangan yang ada sekarang lalu cari apa hasil kerja dewan kita?

Setelah soal sudah ada, kita menjawabnya. Setelah menjawab, jawaban disimpan dan dibawa nanti pada Pemilu 2009 untuk memilih wakil rakyat sesuai hati nurani kita.
LAGU FAVORIT MR GERBANG BAWEAN
Surat Buat Wakil Rakyat
Iwan Fals ( Album Wakil Rakyat 1987 )


Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR

Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili

Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Dikantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan di lotere
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam juara he eh juara hahaha

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR

Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

KESUKSESAN PENJUAL BAKSO DI BAWEAN


Media Bawean, 31 Maret 2008
Di suatu sore yang penuh santai, Media Bawean mencoba menelusi kesuksesan penjual bakso di sekitar Pasar Sangkapura.
Kesan dari penampilannya sangat sederhana, bila dibandingkan dengan pembelinya. Menurut penjual Bakso, mengatakan, "Dulu saya datang ke Bawean tanpa ada modal banyak dari Lamongan, hanya sekedarnya saja," katanya.
"Saya membuat rombong untuk menjual bakso, dengan di dorong ke barat dan ke timur untuk menawarkan bakso pada warga di Sangkapura," ujarnya
"Seiring dengan perjalanan waktu, bakso kami laris dan selalu habis. Bahkan pembeli sering kecewa kerena kehabisan," katanya dengan wajah senyum.
"Alhamdulillah bisnis bakso di Bawean, saingannya amat sedikit dan penggemarnya lumayan banyak. Sehingga saya mampu menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi," katanya.
"Bahkan kami sudah mampu menyewa warung ini, sehingga tidak capek seperti dulu," ujarnya.
"Kamipun sudah mampu membeli tanah di Bawean, sekalian dengan membangun rumah sendiri. Sepertinya saya kerasan tinggal di Pulau Bawean," tambahnya.
Media Bawean mendesak pada penjual bakso, kenapa kerasan di Bawean? Menurutnya "Warga Bawean persaudaraannya dan sistem kekeluargaanya cukup tinggi. Dan di Bawean keamanannya terjamin, sepeda motorku saja, tidak pernah dimasukkan kerumah. Diluar rumah aman dan terkendali," katanya. (bst)

Sunday, 30 March 2008

PERSATUAN BAWEAN

MARI BERSATU
BANGUN BAWEAN (BOYAN)
Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Berikut cuplikan artikel Suwari Timur
maulud dan rasa persatuan para perantau
di kampungku ini ada juga cadangan untuk mengadakan majlis sempena memperingati hari lahirnya junjungan besar nabi muhammad saw..dimana majlis ini terpisah pisah oleh rasa kedaerahann atau kekampungan ,contohnya suwari suwari sahaja tambak tambak,soka soka,candi candi..bagiku ya tak ada mas'alah.. tapi alangkah bagusnya kalau memang harus ada mauludan begitu di luaskan aspirasinya.. tidak terhad kekampungan atau kedesaan semata,biarlah ianya menjadi medan penyatuan masyarakat bawean yang ada di Malaysia seluruhnya.. dan acara sambutun pula tidak membebankan pihak warga..sedangkan yang terjadi kini adalah selisih pendapat kian parah antara pemuka masyarakat yang ada,karena mereka mementingkan nama dan gengsi yang besar.. rasa berpuak puak dan pro pro menjalar dalam diri anggot masyarakatnya yg kurang di ambil berat oleh pimpinan masyarakat yang ada..
kematangan pemimpin yang ada tak lepas dari siapa yg menjadi penyokongnya atau sesiapa yang setuju dengan ideanya..masyarakat bawean harus lepas dari semua problema ini semua, dan merangkul semuanya sebagai satuy tubuh masyarakat bawean yang saling membantu, dan untuk mengurangi cakap belakang atau ngoceng ngoceng sapadena..bersambung nante
pole
(http://suwaritimur.blogspot.com/)
Bila kita bercermin pada persatuan daerah lain, seperti Minang, Padang, dan lainnya, ternyata kesan yang kita dapatkan betapa kompaknya mereka dalam persatuan untuk membangun daerahnya.
Semestinya kita bertanya pada diri kita sendiri, kenapa mereka bisa bersatu, warga Bawean kok sulit untuk disatukan. Nah, jawaban yang kita dapatkan bisa dijadikan pedoman khusus untuk membangun suatu organisasi atau perkumpulan bersama untuk warga Bawean.
Beberapa hal yang harus kita kedepankan untuk membangun persatuan bersama adalah sikap diri kita untuk memiliki kemauan bersama untuk membangun Pulau Bawean. Tanpa ada sikap yang sama, maka sulit untuk menyatukan tujuan dan masuk perkumpulan dibentuk.
Sebenarnya warga Bawean di Malaysia cukup banyak yang sukses dalam segala hal, tapi apa yang mereka berikan kepada tanah kelahirannya. Mungkin bisa dihitung jari saja warga yang memiliki kemauan untuk membangun Pulau Bawean.
Dikarenakan banyak faktor warga Bawean disana kurang peduli dengan Bawean, antara lain
1. Konfilik antar tokoh, sehingga persatuan akan terpecah dan cenderung membuat kelompok kecil-kecil yang jumlahnya juga sedikit.
2. Letak Geografis, menurut warga Bawean di Malaysia, dulu sebelum rumah setinggan di tolak. Warga Bawean berkumpul dalam satu tempat. Sehingga komunikasi dan rasa persaudaraannya sangat kental. Tapi saat rumah setinggan ditolak, warga Bawean memilih tempat sesuai kemapuan untuk sewa rumah.
3. Krisis Kepercayaan, artinya bila ada tokoh Bawean yang ke Malaysia untuk melakukan penarikan dana untuk pembangun di Pulau Bawean, pertanggungjawabannya sangat kurang. Kadang isu yang diterimah oleh warga Bawean disana, dana yang dikumpulkan disalahgunakan.

PENGUNGSI BENCANA E TAMPUNG KA BENGKO KOSONG ETENGGEL KE MALAYSIA

EDISI MINGGU - BAHASA BHEBIAN
Media Bawean, 30 Maret 2008


Berhubung bengko si eka andik para korban bencana latak bisa e ka angkuni, maka korban bennyak si ngongsi ka posko bencana.
Cakna Pak Adim, Kasi Kesra Kecamatan Tambak, ngocak, "Bennyak warga si ekeneng bencana, si tampung ka bengko-bengko si kosong. Si etengkel siandik bengko ke Malaysia," Cakna Pak Adim

"Ben orengna si andik bengko pade mataber untuk e kaongkuni sementara, atongkuh sambik marena akebih bengko si anyar,"Ucakna Pak Adim.

Memang e Bhebian benyak ungkuh bengko kosong, lakona si andik ka Malaysia. Paleng mun la moleh hanya are raje. Mare are raje arangkat pole ka Malaysia.

Karean banyyek warga Bhebian sila pernah e Malaysia, ben benyak anak cocona si asekolah atau akerja e Malaysia deddi oreng negeri Jiran.

Tape meski labenyyak si bede e Malaysia, oreng Bhebian si bede e Malaysia benyak si engak ka tokellanna e Bhebian. Tiap bulen benyyak si akerem lebet pengawal dan Bank.

Fiya oreng Gellam e Petaling Jaya aberik taho ka Media Bawean, "Eson buru mare ma melleaken sepeda motorna tokellan sibede e Gellam," cakna Fiya.

"Deddi meskina eson bede e Malaysia, eson bik engak bhei ka tokellan sibede e Bhebian," ucakna Fiya. (bst)

Saturday, 29 March 2008

FUNGSIONAL AKAN DI POTONG GURU DEPAG PROTES

Media Bawean, 29 Maret 2008
Kepala Kandepag (Departemen Agama) Kabupaten Gresik Bapak Agus Tohir melakukan kunjungan ke Pulau Bawean (26/3).
Ternyata kunjungan tersebut menuai protes dari guru di Pulau Bawean, sebagaimana protes Faozi Rauf, S.Ag saat menghubungi Media Bawean.
Mantan Ketua PCNU Bawean mengatakan, "Rombongan Kandepag Gresik (16 orang) ke Bawean. 700 Guru se-Bawean penerima tunjangan fungsional diminta urunan Rp.40.000 (Empat Puluh Ribu Rupiah)," katanya

Bahkan menurut Faozi, menambahkan "Guru-guru penerima beasiswa juga diminta. Kenapa eksploits tidak pernah selesai," ujarnya.
Drs Husnul Maram, Kasi Mapenda Depag Gresik, saat dihubungi Media Bawean mengatakan, "Saya sudah tahu dan sudah menindaklanjutinya," katanya dengan jawaban singkat. (bst)

BUAT TIM SUKSES, AGAR SISWA LULUS UJIAN

Media Bawean, 29 Maret 2008
Pelaksanaa Ujian Nasional sudah semakin dekat, bagaimana dengan persiapan pelajar di Pulau Bawean.
SMP Negeri Sangkapura dalam persiapan Ujian Nasioanal telah melakukan penambahan pelajaran 2 kali seminggu sejak bulan September 2007. Melakukan try out 4 kali, serta dibentuk kelompok belajar setiap pelajaran Ujian Nasional dengan pembimbing guru mapel. Ditambah belajar terpusat selama 3 hari 3 malam, 5 hari sebelum ujian nasional.
Serta melakukan istighosah seminggu sekali di sekolah.
Menurut Tabrani, S.Pd. Kepala SMP Negeri Sangkapura mengatakan, "Jumlah murid SMPN Sangkapura 124 Siswa dan Sub Rayon 300 Siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional tingkat SLTP," katanya.
"Hasil try out yang dilaksanakan oleh sekolah lulus 80%, sedangkan try out dari Dinas P & K Gresik belum dilaksanakann", ujarnya.
Sedangkan untuk SD/MI menurut Zulfa,S.Pd Kepala P & K Sangkapura, mengatakan, "Sejak 6 bulan yang lalu kami instruksikan agar tiap SD/MI membentuk Tim Peningkatan Mutu," katanya.
"Sedangkan kegiatan antara lain, tambahan pelajaran diluar jam yang ada, baik sebelum pelajaran pertama atu terkahir. Dan memanfaatkan waktu malam atau hari libur selama 10 bulan. Dan melaksankan try oaut minimal 8 kali," ujar Zulfa.
Menurut Baharuddin, SH.MH. mengatakan, "Tujuan Ujian Nasional sangat baik, bahkan Indonesia ketinggalan dari negara tetangga. Ketertinggalannya dari segi waktu penerapan grade, Malaysia sudah lama grade 6, bahkan Singapore 6,5." katanya.
"Kita baru 2 Tahun yang lalu, yang semula gradenya hanya 4,1. Itupun disambut pro dan kontra," ujarnya Bahruddin.
"Di Bawean, dalam menyambut Ujian Nasional. Setiap sekolah mempersiapkan dengan cara mengadakan kursus, siswa diasramakan di sekolah, try out, bahkan istighosah," ujarnya Bahruddin.
Tapi menurut Baharuddin, "Begitu Ujian Nasional dilaksanakan, murid-murid diberitahu jawaban yang benar. Mobilisasi dilakukan dengan membuat tim sukses. Kepala Sekolah/Madrasah mengadakan rapat untuk mengatur bagaimana tekhnis yang jitu agar siswa bisa mengerjakan soal dengan benar. Walhasil, tidak ada bedanya dengan rezim ebtanas," ujarnya. (bst)

Friday, 28 March 2008

PENGGARAP SUDAH DIATUR

Sabtu, 29 Mar 2008
Dugaan Korupsi Reklamasi Pantai Sangkapura


GRESIK - Jaksa penuntut umum (JPU) kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, terus mengungkap sejumlah dugaan penyimpangan. Salah satunya, ditemukan dugaan adanya pengaturan penggarap proyek bernilai lebih dari Rp 1 miliar itu. Termasuk, sejumlah penyimpangan pelaksanaan proyek.

Hal tersebut terungkap jelas dalam dakwaan tim JPU terhadap terdakwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan, dan Energi (LPHE) Pemkab Gresik Soemarsono. Dia merupakan salah seorang di antara lima tersangka dalam kasus tersebut.

Dalam dakwaan disebutkan, "penunjukan" Buang Idang Guntur sebagai pelaksana proyek telah dilakukan pada Juli 2003, sekitar tiga bulan sebelum mendapatkan pengesahan dari bupati pada 16 September 2003.

Anggota tim JPU Wido Utomo menyatakan, pada Juli 2003, Buang dan Raheem, seorang saksi, menemui Kasubdin Kelistrikan LHPE Zaenal Arifin, saksi untuk terdakwa Soemarsono sekaligus terdakwa dalam kasus yang sama. Buang lalu diantar Zaenal menemui Soemarsono.

Selanjutnya, masih pada Juli 2003, dilakukan pertemuan di sebuah hotel di Gresik. Yang hadir waktu itu adalah Zaenal, Buang, dan beberapa orang lain. Dalam pertemuan tersebut, disepakati proyek reklamasi dikerjakan Buang.

Berikutnya, Buang mendatangi kantor LHPE untuk melengkapi persyaratan dan kelengkapan administrasi. Namun, sebagai penggarap, Buang meminjam bendera CV kepada Shihabuddin, yaitu CV Daun Jaya. Buang punya CV sendiri, tapi tidak digunakan untuk proyek tersebut. Proyek tahap pertama selesa pada 26 September 2003 dan tahap kedua selesai pada 27 Febuari 2004.

"Jadi, yang melaksanakan proyek bukan Sihabuddin (direktur CV Daun Jaya), melainkan Buang," jelas Wido Utomo, JPU dari Kejari Gresik.

Belakangan diketahui pelaksanaan reklamasi juga tidak sesuai kontrak. Menurut dakwaan jaksa, terjadi pengurangan volume proyek yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 361 juta.

Selain itu, sebagai jasa memberikan proyek tersebut, Buang diduga menyerahkan uang Rp 150 juta (tahap pertama Rp 50 juta dan kedua Rp 100 juta) kepada Soemarsono (sebagai pengguna dan penanggung jawab anggaran proyek), Zaenal Arifin (penanggung jawab program), serta Siti Kuntjarni (ketua pengadaan barang). Ketiganya kini menjadi terdakwa.

Penasihat hukum Soemarsono, Sudarmadi, belum berhasil dikonfirmasi. Sebelumnya, dia menyatakan sudah mempersiapkan ekspesi kliennya. Rencananya, sidang kedua dengan agenda pembacaan eksepsi dilaksanakan Senin (31/3). (yad/roz)

Thursday, 27 March 2008

PEMBANGUNAN BAWEAN

Media Bawean, 28 Maret 2008
WAKIL BUPATI GRESIK
M. Sastro Soewito, SH, M.Hum.
POTENSI
PULAU BAWEAN
Bawean merupakan kepulauan yang sangat perpotensi, baik sumber daya alamnya berupa pegunungan yang indah, danau kastoba, air tejun serta laut yang sangat berpotensi dengan batu karangnya dan ikan yang belimpah ruah.

Disamping itu sumber daya manusianya yang hebat, contoh banyak tokoh nasional yang berasal dari Pulau Bawean.
Bahkan ada yang menjadi Penasehat Pemerintah Singapore dan Malaysia.
Prestasi olah raga juga dapat dibanggakan, seperti sepak takrow juara nasional tahun 2007.
Bagi kami dari Pemerintah Daerah bagaimana bisa mengemas potensi itu menjadi sumber daya yang cukup memberi makna bagi masyarakat Bawean atau Gresik khususnya, Jawa timur atau Indonesia umumnya.
Hal itu semua dapat ditingkatkan apabila listrik dan jalan lingkar Pulau Bawean dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lama. karena 2 hal sangat prinsip, disamping sarana lain. Kami sedang berupaya untuk itu.
Semoga didukung oleh masyarakat Bawean, semoga Pulau Bawean lebih maju dari sekarang. Amin. (bst)

PILGUB JATIM 2008

PILGUB JATIM
PULAU BAWEAN JADI LIRIKAN CALON
Media Bawean, 28 Maret 2008
Pada 23 Juli 2008 akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013.
Pulau Bawean jadi lirikan para calon, dibuktikan dengan banyaknya rencana calon-calon Gubernur dan wakilnya yang akan berkunjung ke Pulau Bawean.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, termasuk pemilihan awal yang langsung dipilih oleh rakyat, yang sebelumnya Pilpres dan Pilbup sukses terlaksana di Pulau Bawean.
Semua pendukung atau Tim Sukses sudah melakukan pendekatan dengan berbagi trik dan kemampuan yang dimiliki, utamanya mendekati para tokoh.
Pilgub 2008 di Pulau Bawean akan seru dan menarik untuk kita pantau, khususnya dengan munculnya calon-calon dari tokoh nahdliyin, yang notebene warga Pulau Bawean mayoritas NU.

Wajah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2008-2013.




PROFIL ORANG BAWEAN

KESUKSESAN KEILMUAN
ALUMNI PONPES HASAN JUFRI

Media Bawean, 28 Maret 2008

SYAHRUL A'DAM

Pendidikan Sekolah Dasar sampai Menenagah Atas ditempuh di P. Bawean Gresik sembari nyatri di PP Hasan Jufri Lebak Sangkapura Bawean. S1 ditempuh di IAIN Sunan Ampel Surabaya, selanjutnya S2 di UIN Jakarta.Sekarang tinggal di Bogor Jawa Barat.
http://syahrul-adam.blogspot.com/



SAKDALLAH BIN MUFDALAH
Gresik, Jawa timur
Saya di lahirkan di dusun Kumalabaru (gunong Kendeng), Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura Pulan Bawean "Boyan island" Gresik Jawa timur. Belajar di Madrasah Ibtidaiyah " MI Syamsul Qura " Kumalabaru dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawinyah dan Madrasah Aliyah di "Pondok Pesantren HASAN JUFRI" Kebunagung Lebak Bawean,.
Kemudian melanjutkan Ke Fakulti psikologi STAIN/Universiti Islam Negeri Malang, kemudian melanjutkan Master Psikologi Kaunseling di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Dan sekarang sedang mengambil Program Ph.D (Psikologi) juga di UKM Malaysia. Saya tinggal di Kampung Pandan Kuala lumpur Malaysia. Kawan-kawan sekolah waktu di UIN Malang dan kawan-kaawan di UKM Bangi Malaysia serta rakan-rakan warga bawean semuanya.
SALAM KENAL UNTUK SEMUANYA
http://sakdallah.blogspot.com/

Wednesday, 26 March 2008

ADALAH WANITA...*

Media Bawean, 27 Maret 2008
Oleh: Aini Aryani
Kekuatan dalam kelembutan,
Kesetiaan dalam kasih sayang,
Keperkasaan dalam pengorbanan,
Ketabahan dalam senyum,
Ketulusan dalam pengabdian,
Bahkan bahasa cinta dalam airmata,
Dialah…WANITA.

Para wanita sering menganggap bahwa dirinya lemah, tapi sebenarnya merekalah yang terkuat, namun tidak pernah menyadarinya. Seorang bahkan lebih dari 1 orang manusia pun bisa berada dalam rahim seorang wanita yang kemudian dilahirkannya ke dunia dengan keyakinan dan kekuatan.
Wanita diberi pula kesetiaan dalam kasih sayang, juga kepekaan untuk mampu menerjemahkan bahasa bayi yang belum mampu berucap. Seorang ibu sanggup bertahan untuk tidak terpejam ketika sang bayi mulai merengek di malam yang tua. Rasulullah bersabda bahwa Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur karena merawat anaknya yang sakit dengan penuh kasih sayang, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela Agama Allah SWT.
Wanita mulia diberikan keperkasaan dalam pengorbanan. Tatkala Asma binti Abu Bakar melihat Abdullah bin Zubair (puteranya) dibunuh dan disalib, dengan tegar Asma berucap; “Bukankah sudah saatnya prajurit berkuda ini turun dari tunggangannya?” Wanita mulia lain bernama Al-Khansa’ memiliki jiwa setegar karang dan ketulusan dalam pengorbanan. Ia telah menyumbangkan empat orang puteranya di jalan Allah. Ketika mereka terbunuh di medan perang, ia berucap; “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan menjadikan mereka sebagai syuhada di jalan-Nya.” Wanita bahkan diberi keperkasaan yang dapat membuatnya tetap bertahan saat semua orang sudah putus asa.
Wanita memiliki airmata untuk mengungkapkan begitu banyak perasaan yang ia miliki. Ia menangis dalam keharuan, bahagia, kebanggaan yang sangat, rindu yang menyeruak, penantian yang mencemaskan, penyesalan yang mengiris, atau dalam luka yang menyakitkan. Tak semua wanita mampu mengekspresikan perasaannya dalam kata ataupun laku, hingga hanya dengan airmata ia dapat meluapkan apa yang ia rasakan, meski hanya dia dan Tuhan yang tahu bahwa ia tengah menangis untuk seseorang atau sebuah peristiwa.
Betapa uniknya menjadi seorang wanita. Hingga dalam kelembutannya tersimpan kekuatan yang mampu melunakkan sikap lelaki yang membatu. Senyum seorang ibupun mampu mencairkan rasa cemas yang membeku di hati puteranya.
Wanita dianugerahi pula kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling mengisi dan saling menyayangi. Wanita juga diberi kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak..?
*Tulisan ini pernah diterbitkan oleh Buletin Dedikasi Pakistan, edisi Maret 2008

BERLAYAR KE BAWEAN

Media Bawean, 16 April 2008


ROMPON NELAYAN

Alat kayu ini adalah FADs = Fish Attracting Device. Artinya, alat pengumpan ikan atau rompon. Mereka mengikat sekumpulan bambu yang berfungsi sebagai sauh, yangg dimasukkan ke dalam air sedalam 600 kaki. Maka dari unit-unit itu akan terhasil karang tiruan. Lalu, nelayan akan berlayar ke arah unit-unit itu untuk menangkap ikan.


JUKONG BERLAYAR

Salah satu Jukong nelayan itu keluar waktu sore, sebelum hari mulai gelap





JUKONG E PAONGKEH








WARUNG MAKAN

Waktu makan siang, apa menunya? Mei Goreng + Ayam





Dapur








ANAK MAU NGAJI

3 laki2 muslim berhenti dan bergurau dengan kami





ANAK KECIL PEREMPUAN
Anak kecil (perempuan) itu sangat pemalu. Terlihat di belakang masjid ada 4 corong suara, diletakkan di posisi itu agar bunyinya tersebar ke semua arah. Ini adalah salah satu dari 4 masjid yg terletak di kampung ini. Semuanya berkumandang pada waktu yang sama!!!


Sistem Pengairan Setempat (lokal)







PARABOLA BAWEAN

orang ini adalah saudagar/pedagang laut , dan merupakan saudagar yg berjaya. Sebetulnya, semua kejiranan di kawasan ini rata-ratanya kaya, liat aja satelit2 itu .
www.sailingstardust.com

TRADISI NIKAH ORANG BOYAN

Media Bawean, 27 Maret 2008
Resepsi Pernikahan warga Boyan di Malaysia memiliki keunikan tersendiri dari segi seni hadrah dan seni persilatan.
Apencak Huuup Haaaap...
Humpimpak alaihim gambreng
.

Aduh-Aduh Nyamanna Deddi Pangaten Anyer

BUDAYA AMAEN DI BAWEAN

Media Bawean, 27 Maret 2008
Amaen merupakan tradisi adat Bawean diwilayah pergunungan. Amaen adalah petualangan si cowok mencari cewek dengan mendatangi rumahnya diwaktu malam hari.

Media Bawean waktu meliput amaen, pertama saat lampu listrik terang benderang suasana nampak tenang dan sepi. Disaat lampu listrik diesel kampung dimatikan pada jam 22.00 WIB.

Ternyata lampu senter menyala dimana-mana disetiap pojok rumah.

Melihat lampu senter dinyalakan, pemandangan sudah banyak bisik-bisik. Tapi yang dijadikan tempat amaen, hanya rumah yang memiliki anak cewek saja.

Menurut Kepala Kampung mengatakan, "Kami seringkali peringati, bila sampai 3 kali tidak dihiraukan. Maka kami akan menikahkan dengan si cewek pilihannya melalui cara penangkapan bersama-sama oleh warga sekampung. Setelah pihak orang tuanya datang dan sanggup menikahkan, maka kami lepas kembali," katanya.

"Umumnya disini banyak nikah hasil tangkapan melalui amean, sudah umum kok", ujarnya
"Terkadang kalau hanya satu kali, kami mendenda dengan 1-3 Sak semen, lumayan untuk memperbaiki jalan kampung," katanya Kepala Kampung yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Ternyata dunia amaen adalah warisan nenek moyang turun temurun sampai ke generasi sekarang. Tempat amaen umumnya di lakukan di dapur atau di depan, dengan masuk pintu atau jendela, tentunya sudah suka sama suka.

Menurut Pemuda setempat mengatakan, "Amaen terbatas hanya ciuman dan berpelukan saja, tanpa melakukan hubungan yang sampai diluar batas," katanya.

"Buktinya tidak ada yang hamil akbibat amaen," ujarnya.

Mr. Gerbang Bawean saat melihat situasi dan kondisi amaen hanya berdo'a Ya Allah ternyata dunia amaen adalah maksiat, yang harus diberantas dari bumi Bawean.(bst)

SAPI PENYEBAB BENCANA

Media Bawean, 27 Maret 2008

Sapi adalah sejenis makhluk hewan, yang memiliki banyak kegunaan dan fungsi. Sapi Bawean termasuk salah satu pembawa bencana kemarin di Pulau Bawean.
Sebab gunung-gunung yang ada, umumnya ditanam rumput buat pakan sapi. Sedangkan kayunya habis ditebang oleh pemiliknya dirubah jadi hutan rumput.
Tapi sapi juga terbanyak kehilangan nyawa, sekitar 18 sapi yang terbenam kedalam tanah tidak bisa diselamatkan.
Sebenarnya bukan salah sapinya, tapi manusianya tidak memikirkan dampak akibat perubahan tanaman kayu ke rumput.
Saat Media Bawean dilokasi bencana, terlihat dengan mata secara langsung. Bahwa di gunung-gunung sekitar lokasi pohonannya hanya rumput yang membiru. Tidak ada sejenis kayu yang rindang terlihat.
Jika rumput tersebut dibiarkan, tanpa adanya reboisasi kembali oleh pihak terkait menanam kembali sejenis kayuan. Maka tidak menutup kemungkinan, longsor akan kembali datang di bumi Bawean. (bst)

Tuesday, 25 March 2008

TKI ADALAH TENAGA KERJA INTELEKTUAL

Media Bawean, 26 Maret 2008
Oleh : Riza Primadi
Awani KL berlokasi di annex gedung Bursa Malaysia. Annex tersebut tadinya hanya berisi perpustakaan bursa dan sangat sepi. Sekarang jadi lumayan ramailah karena keberadaan para jurnalis dan staf Awani.

Seperti laiknya sebuah kantor, Awani KL juga mempekerjakan cleaning service (out source). Semuanya adalah perempuan setengah baya.

Sehari-harinya para perempuan ini bercakap bahasa Melayu yg sangat fasih. Saya, Delvi Sinambela dan Irawan Ariestanto alias Aries awalnya mengira mereka orang Malaysia.

Suatu hari salah seorang dari mereka menyapa Aries menanyakan apakah sang video editor kita ini orang Indonesia. "Iya, selain saya ada dua lagi," jawab Aries
"Pekerjaannya apa?"

" Ya bantu-bantu teman-teman Malaysia lah menyiapkan channel Awani" kali ini Delvi yg menjawab

"Itu yg di dalam ruangan juga orang Indonesia?" Tanya si cleaning lady lagi sambil menunjuk ruangan dimana saya berkantor. Ruangan itu besar ada dua LCD 30 inch satu di meja tulis satu lagi di meja TV menempel didinding. Jauh lebih luas daripada ruangan saya di Jakarta.

"Iya itu boss saya" ujar Aries.
Si cleaning lady yang ternyata berasal dari Bawean setengah tak percaya, "Kok ada orang Indonesia yang jadi boss". Rupaya dia sempat melihat saya berbicara dihadapan rekan-rekan Awani KL

"Di sini tak ada TKI yang jadi tenaga ahli" tambahnya.
"Kami TKI juga lho" kata Delvi.
Tampak segurat senyum bangga dari TKI asal Bawean ini

SURAT BUPATI BEBASKAN TAHANAN KORUPSI

Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Kasus reklamasi pantai di Pulau Bawean dilaporkan oleh Ketua Yayasan Pasir Putih Bawean ke Polres Gresik tanggal 19 Mei 2004. Dengan laporan penyalahgunaan jabatan dan penunjukan langsung yang seharusnya dilelang dengan nilai anggaran Rp.1,2 Miliar.
Bisa dibayangkan sudah hampir 4 tahun kasus reklamasi pantai Bawean terhitung sejak dilaporkan, sekarang masih dalam wewenang Pengadilan Negeri Gresik.
Pada Tanggal 4 Maret 2008, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gresik akhirnya menahan lima tersangka korupsi reklamasi Pantai Sangkapura, Bawean, kemarin. Empat di antaranya langsung dijebloskan ke Rumah Tahanan Banjarsari, Cerme, dan seorang menjadi tahanan kota.
Akhirnya Bupati Gresik mengirim surat ke Pengadilan Negeri Gresik, sebagai berita Jawa Pos 26 Maret 2008 sebagai berikut:
Terjawab sudah mengapa Pengadilan Negeri (PN) Gresik melepaskan para tersangka kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, dari Rutan Cerme. Perubahan status tahanan rutan menjadi tahanan kota itu didasari permohonan Bupati Robbach Ma’sum. ( Jawa Pos, 26 Maret 2008)
Dalam surat permohonan dari bupati, terdapat lima alasan. Yakni, tenaga mereka masih dibutuhkan pemerintah, tidak akan menghilangkan barang bukti, tidak melakukan perbuatan lagi, bersedia dihadirkan setiap saat, dan tidak melarikan diri. (Jawa Pos, 26 Maret 2008).
Kasus ini merupakan kasus pertama kali di Gresik, yang tersangkanya dijebloskan kedalam sel. Semestinya penegak hukum harus bersikap tegas dalam status penahanan. Dalam rangka menegakkan supremasi hukum, sebagaimana harapan kita semua.
Dari proses awal kasus reklamasi selalu diulur-ulur dengan waktu, ternyata sekarang keluar masuknya penahanan juga bisa dilakukan dengan adanya surat permohonan dari Bupati.
Semestinya penegak hukum melakukan penyidikan secara lengkap kepada pihak-pihak lain, yang diduga menerima aliran dana tersebut.
Sebagaimana diberitakan SINDO 8 Maret 2008 sebagai berikut :
Dana korupsi reklamasi Pantai Sangkapura Rp1,2 miliar, ternyata tidak hanya dinikmati kelima tersangka yang kini ditahan Kejari.Seorang anggota Dewan berinisial HM dan staf Dinas Lingkungan Hidup berinisial M, diduga ikut menerima aliran dana tersebut. Data itu diungkap Direktur Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LKPM) Syifak Masjudi.
]
Dia mengaku mempunyai bukti salinan cek aliran dana ke HM dan M dari H Buang Idang Guntur. HM yang anggota FKB DPRD Gresik itu, berdasar cek Nomor 685642 Bank Jatim tertanggal 17 Oktober 2003 menerima uang Rp75 juta. Penerimaan itu dibuktikan dengan Nomor KTP atas nama HM 12.1809.65000.1.”Kalau tidak salah, saat itu HM menjabat Sekretaris DPC PKB Gresik. Penerimaan itu didasarkan atas pertemuan pertama antara kontraktor dan HM serta pengurus DPC PKB lain berinisial MH di Graha Petrokimia pada Juli 2003,” ungkap Syifak,kemarin. (Sindo : 8 Maret 2008).
Kami selalu mengikuti dengan aktif perjalanan penegakan hukum di Kabupaten Gresik, jadi kami sangat mengharap kepada semua pihak, khususnya pihak yang memiliki wewenang untuk penegakan suparemasi hukum.
Mari kita ciptakan Kabupaten Gresik sebagai daerah yang bersih dari korupsi, sebagaimana sebutan yang dimilikinya Gresik sebagai kota santri. (bst)

TERSANGKA KORUPSI BAWEAN DILEPAS HAKIM DIKECAM

DUTA MASYARAKAT
26 Maret 2008

GRESIK-Empat tersangka kasus korupsi reklamasi pantai Desa Sungai Teluk Kecamatan Sangkapura Bawean akhirnya benar-benar dilepas dari Rutan Banjarsari Cerme. Hal itu langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan.

Koordinator LSM Gresik Corruption Watch (GCW) Tatok Budi Harsono, mengatakan, langkah Pengadilan Negeri (PN) Gresik mengabulkan permohonan penangguhan penahanan mereka merupakan bukti tidak mendukung langkah Kejaksaan yang getol memberantas kasus-kasus korupsi sekaligus membuat efek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi.

“Saya sangat menyayangkan keputusan PN Gresik. Betapa tidak, di saat kejaksaan negeri (Kejari) Gresik bersusah payah menjebloskan keempat tersangka kasus korupsi reklamasi Bawean senilai Rp 1,2 miliar ke tahanan, eh ternyata PN Gresik melepasnya begitu saja,” kata Tatok dengan ekspresi geram.

Kecaman serupa dilontarkan Direktur Eksekutif LSM Gerakan Masyarakat Membangun (Gerbang) Bawean Abdul Basit Karim. Pihaknya sama sekali tidak menyangka jika keempat tersangka akhirnya dialihkan statusnya dari tahanan negara (rutan) menjadi tahanan kota. “Kok bisa ya, di saat pemerintah pusat lagi serius memberantas korupsi, ternyata kasus korupsi di Gresik justru ditangguhkan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LKPM) Kab. Gresik M. Syifak Masjudi mengatakan, penangguhan penahanan oleh majelis hakim itu memang dibenarkan oleh undang-undang. Namun, diakui atau tidak, surat permohonan yang diajukan Bupati Gresik itu merupakan bagian dari intervensi.

Sekadar diketahui, pengalihan dua pejabat Pemkab Gresik dari tahanan rutan menjadi tahanan kota itu tidak lepas dari permintaan penangguhan penahanan dari Bupati Gresik KH Robbach Ma’sum. Alasannya, kedua pejabat masih terikat dalam kegiatan kedinasan. Sedang H Buang Idang Guntur dan Sihabuddin, karena permintaan keluarga.

Jaminan untuk Kadis LHPE Soemarsono dituangkan dalam surat Bupati Nomor 180/59/403.14/2008. Sedang jaminan Zainal Arifin didalam surat Nomor 180/60/403.14/2008. Kedua surat yang ditandatangani Bupati Robbach Ma’sum itu tertanggal 19 Maret 2008. Dalam surat itu, Bupati Robbach menjamin kedua pejabat Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi itu tidak akan melarikan diri dan tidak akan melakukan perbuatannya kembali sebagaimana disangkakan kepadanya. (dik)

USUT SAMBUNGAN LIAR

JAWA POS
Rabu, 26 Mar 2008
Dimohon Bupati,
PN Lepaskan Tersangka
GRESIK - Terjawab sudah mengapa Pengadilan Negeri (PN) Gresik melepaskan para tersangka kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, dari Rutan Cerme. Perubahan status tahanan rutan menjadi tahanan kota itu didasari permohonan Bupati Robbach Ma’sum.
Ketua PN Gresik Sudiwardono mengatakan, pengalihan status dua tersangka dugaan korupsi proyek reklamasi Rp 1,2 miliar itu berdasar permohonan Bupati Robbach Ma’sum dengan surat bertanggal 19 Maret lalu. Surat berkop dinas bergambar burung garuda itu diajukan bersamaan dengan majelis hakim memutuskan memperpanjang masa tahanan tersangka hingga 16 April 2008.
Pengalihan itu, kata Sudiwardono, merupakan wewenang majelis hakim dan tidak ada tekanan dari mana pun. "Surat permohonan pengalihan ada. Tapi, tekanan pihak luar tidak ada," tegas Sudiwardono di ruang kerjanya kemarin (25/3).
Permohonan untuk tersangka Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (LHPE) Soemarsono bernomor 180/59/403.14/2008. Sementara itu, Kasubdin Kelistrikan LHPE Zaenal Arifin bernomor 180/60/403.14/2008.
Dua tersangka lain, Direktur CV Kebangkitan Bangsa Buang Idang Guntur dan Direktur CV Daun Jaya Shiabuddin, digaransi oleh istri masing-masing. Empat tersangka tersebut menyusul Kepala Bagian TU LHPE Siti Kuntjarni yang berstatus tahanan kota sejak 4 Maret lalu.
Sudiwardono mengungkapkan, meski tidak ditahan di rutan, kalau tersangka menghambat persidangan, majelis hakim bisa saja memasukkan mereka kembali ketahanan. "Kita lihat dulu. Kalau permohonan tidak ditaati, majelis bisa dipermintakan untuk ditahan lagi," tandasnya.
Dalam surat permohonan dari bupati, terdapat lima alasan. Yakni, tenaga mereka masih dibutuhkan pemerintah, tidak akan menghilangkan barang bukti, tidak melakukan perbuatan lagi, bersedia dihadirkan setiap saat, dan tidak melarikan diri. (yad/roz)

=========================================================================
JAWA POS
Rabu, 26 Mar 2008
Usut Sambungan Liar
GRESIK - Persoalan listrik di Pulau Bawean bak benang ruwet. Pelayanan PLN tidak bisa dinikmati secara optimal karena terus dilakukan pemadaman bergiliran. PLN pun menyatakan rugi hingga Rp 1,5 miliar per bulan.
Warga Bawean menyebut sambungan liar yang dialirkan tanpa meteran itu sebagai listrik curas. Menurut Rumli dari LSM Serambi Madinah, listrik curas tersebut mengakibatkan pelayanan PLN tidak bisa maksimal. Karena itu, perlu ada pengusutan tuntas terhadap warga yang menjual listrik lewat sambungan liar. Hal tersebut pernah dibicarakan dalam pertemuan antara warga Bawean dan PLN pada 15 Maret lalu.
"Indikasi merosotnya pelayanan PLN di Bawean, salah satunya, adalah adanya listrik curas tanpa meteran yang dibiarkan bertahun-tahun," ujar Rumli.
Wakil Bupati Gresik Sastro Suwito mengusulkan, jaringan liar itu diputihkan agar tertib. "Kalau dilegalkan sekalian, apa tidak bisa, sehingga dapat diketahui siapa yang curang dan bermain di sana," kata Wabup.
Namun, Manajer Area Pelayanan Jaringan (APJ) Gresik Rusbandi membantah kerugian PLN di Bawean akibat listrik curas. Menurut dia, kerugian itu murni terkait dengan bahan bakar. Ongkos produksi per KWH Rp 2.800, tapi harus dijual ke masyarakat Rp 600. Saat ini, jaringan-jaringan curas sudah mulai ditangani aparat. Dalam satu bulan terakhir, sudah dua kasus yang ditangani kepolisian.
Soal usul Wabup, Rusbandi menyatakan tidak mungkin melegalkan sambungan liar. Sebab, kemampuan pembangkit listrik tidak memungkinkan.(wko/roz)

MELARIKAN DIRI, KAKI KHOIRUL DITEMBAK

BERITA JATIM
Selasa, 25/03/2008 19:12 WIB

Reporter : Hardy
Gresik – Meski sudah tiga kali keluar masuk penjara dan dihujani timah panas pada kaki kirinya, tidak membuat M.Khoirul Anam (20) jera. Polisi akhirnya terpaksa mbedil kaki kanannya hingga tersungkur.

Warga desa Kelompang Gubug, kecamatan Tambak, Bawean, Gresik tersebut akhirnya tidak bisa berjalan, karena kedua kakinya ditembak polisi.

Informasi yang dihimpun beritajatim.com, tertembakanya residivis pencurian emas kali kedua itu berawal saat tersangka selama dipenjara di Mapolsek Tambak, sempat melarikan diri namun masih ditangkap lagi oleh petugas. Karena khawatir tersangka melarikan diri lagi, pelaku dibawa ke Gresik. Tetapi saat tiba di pelabuhan Gresik Khoirul yang terkenal sakti itu, berusaha melarikan diri lagi.

Polisi mencoba memberi tembakan peringata sebanyak tiga kali namun tidak dihiraukan. Terpaksa polisi memuntahkan senjatanya dengan timah panas hingga mengenai kaki kanannya.

Kapolsek Tambak AKP Mulyono dihubungi beritajatim.com membenarkan, kalau anggotanya baru menembak lagi tersangka pencurian karena berusaha melarikan diri saat tiba dari pelabuhan Gresik. "Begitu tersangka lari kami sudah berikan tembakan peringatan hingga 3 kali tidak dihiraukan, terpaksa ditembak, karena tersangka ini terkenal sakti," kata mantan kanit Jatanars Polres Gresik, Selasa (25/3/2008).[ard/sit]

WARUNG BAWEAN ALA JIRAN

Media Bawean, 26 maret 2008

Di Pulau Bawean sekarang sudah mudah mendapatkan makanan khas negeri jiran Malaysia. Beberapa warung di Sangkapura sudah menyiapkan menu khusus buat penggemar makanan khas jiran.
Menu masakan yang ada seperti roti canai, roti telor, tomyam, sop buntut dll.
Harganya sangat terjangkau, murah meriah.
Terkadang pembeli merasa kecewa, karena roti canai yang diinginkan dari desa ke Sangkapura sudah habis. Letaknya di Sangkapura, yaitu warung barat Dermaga (khas canai) dan Bangkalan (khas Tomyam).
Sudarsono warga Bawean yang menetap di Surabaya, mengatakan, "Wah, saya perlu mengajak keluargaku kesini semua, agar merasakan nikmatnya roti canai," katanya.
"Jadi warga Bawean sudah tidak harus pergi ke Malaysia lagi untuk makan roti canai, sebab di Pulau Bawean sudah lengkap," kata Darsono.
Mr. Gerbang Bawean sendiri setiap pulang ke Bawean, dipastikan rutin makan roti canai di Barat Dermaga dengan koleganya di Bawean. (bst)

AIR TERJUN GRUJUKAN LACCAR RUSAK

Media Bawean, 26 Maret 2008
Kerusakan lingkungan alam sudah hampir menyeluruh di seluruh Pulau Bawean. Termasuk di Grujukan Laccar Desa Kebuntelukdalam Sangkapura, juga mengalami kerusakan.
Menurut Rizal Sulaeman, Tokoh Pemuda Laccar mengatakan, "Sebenarnya persoalan batu yang jatuh dari pusat air terjun, tiap tahunnya pasti ada," katanya.
"Tapi tidak separah sekarang, apalagi dikaitkan dengan musibah yang terjadi di Pulau Bawean," ujarnya.
Rizal menambahakan, "Bahwa fenomina alam ini setiap tahun ada, bagi kami selaku warga Laccar tidak masalah dengan rusaknya bebatuan di lokasi air tejun," tambahnya.
Menurut saksi mata Badruttamam, SH, mengatakan, "Memang rusaknya batuan ini tiap tahun ada, tapi yang sekarang ini batuan yang jatuh cukup besar," katanya. (bst)

MEMBANGUN BAWEAN

DEPAG GRESIK KUNJUNGI BAWEAN
Media Bawean, 26 Maret 2008
Dalam rangka mensinergikan kinerja dijajarannya Kantor Departemen Agama Kabupaten Gresik melakukan kunjungan ke Pulau Bawean (26/3).
Menurut Drs Husnul Maram, Kasi Mapenda Depag Gresik pada Media Bawean mengatakan, "Kunjungan ke Pulau Bawean dalam rangka silaturrahim antara Kepala Depag Gresik yang baru Bapak Agus Tohir dengan jajarannya di Pulau Bawean" ujarnya.
Sejak tanggal 15 Februari 2008 Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Gresik diserahterimakan dari Bapak H. Ali Hasan kepada Bapak Agus Tohir.
Kunjungan selain silaturrahim, akan melakukan workshop di Sangkapura dan Tambak dari tanggal 26-28 Maret 2008. (bst)

Monday, 24 March 2008

SELAMATKAN PULAU BAWEANKU

Media Bawean, 25 Maret 2008

Oleh : Mr. Gerbang Bawean
Membaca tangggapan Badan Geologi klik, tentang bencana gerakan tanah di Pulau Bawean, Kab. Gresik, Provinsi Jawa Timur, berdasarkan pemberitaan Kompas, tanggai 10 Maret 2008 .

Semestinya Pemkab Gresik segera koordinasi dengan Badan Geologi untuk mendatangkan tim tersebut ke Pulau Bawean. Dengan maksud dan tujuan pemeriksaan guna mengetahui penyebab terjadinya gerakan tanah, dan memberikan rekomondasi teknis penanganan bencana gerakan tanah.

Karena kondisi alam Pulau Bawean sekarang masih rawan dan mudah longsor. Seperti hanya di Batusendi Desa Sidogedungbatu Kecamatan Sangkapura, beberapa rumah juga terkena longsor. Penghuninya sudah berpindah kedaerah lain yang dianggap aman.

Tim Geologi yang nantinya akan meneliti kondisi alam Bawean secara lengkap dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Seperti relokasi tempat untuk korban, bukan soal kesiapan tempat yang harus dijadikan pertimbangan awal. Tapi tempat relokasi tersebut, termasuk daerah aman atau tidak?.

Untuk menentukan daerah tersebut layak, sebaiknya mempertimbangkan hasil penelitian Badan Geologi.

Menurut Badan Geologi faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena, curah hujan yang lebat sebelum dan pada saat kejadian gerakan tanah, kemiringan lereng yang terjal, menyebabkan material mudah bergerak, dan adanya bidang lemah berupa kontak batuan yang borsifat sarang dengan batuan yang kedap air.

Dalam rangka menyelamatkan Pulau Bawean, maka diperlukan kedatangan Badan Geologi untuk meneliti kondisi alam Pulau Bawean.

IBU HAMIL MENINGGAL DUNIA DENGAN ANAKNYA

Media Bawean, 25 Maret 2008

Setelah maghrib Media Bawean mendapat info melalui sms, Ibu hamil Sanawiyah, 38 tahun dan anaknya warga Daun meninggaldunia di RSUD Bunder, mari melawat.

Hampir Isya kami sampai di ruang mayat di RSUD Bunder, tampak beberapa warga Daun datang untuk melawat. Bapak Fathoni selaku saudaranya sibuk mengurus segala sesuatunya.

Setelah itu langsung dihantar ke kuburan umumnya warga Bawean di Gresik, yaitu di perkuburan islam sumur-sumur Gresik.

Jika tim dokter lambat menangani pasien sebagaimana yang diberitakan Sindo, sebenarnya bukan sekarang saja. Sebelumnya banyak warga Bawean yang mengeluhkan dengan pelayanan RSUD Bunder terhadap pasien dari Bawean, khususnya dari keluarga kurang mampu diulur-ulur tanpa ada pertolongan segera.

Apalagi Bapak Fathoni sudah mengakui pihaknya sempat dipersulit pihak RSUD. Sebab, saat itu pihaknya sudah mengajukan keringanan untuk keluarga kurang mampu. Hanya karena suratnya masih dalam proses, pihak RSUD meminta uang jaminan Rp1,5 juta. ”Kami menyesalkan sikap rumah sakit. Harusnya ditangani dahulu yang sakit. Tapi kok dibiarkan. Andaikan langsung ditangani mungkin tidak seperti ini,” ujar Ahmad Fathoni (sindo 25 Maret 2008).

LSM Gerbang Bawean (Gerakan Rakyat Bawean Membangun) sangat menyesalkan dengan sikap pihak RSUD yang mempersulit proses pelayanan pada Ibu Sanawiyah. Seharusnya pihak RSUD mendahulukan pertolongan kepada pasien, apalagi dari keluarga yang tidak mampu. Bukan mempersulit, sehingga pertolongan yang semestinya bisa dilakukan bisa berakibat fatal. Hanya soal surat-surat dalam proses. (bst)

MALING BAWEAN DITANGKAP

Media Bawean, 25 Maret 2008

Maling Bawean M. Khoirul Usman (20) warga Desa Kelompang Gubug, Kecamatan Tambak sudah ketangkap oleh Petugas Polsek Tambak di daerah Cengker Manis.

Kapolsek Tambak AKP Mulyono saat dihubungi Media Bawean, membenarkan berita penangkapan dan sekarang sudah disel di Polsek Sangkapura.

Berita kemarin maling tersebut sudah ditembak kakinya, ternyata bisa kabur. Warga Bawean diliputi ketakutan akan aksinya maling tersebut. Didunia hitam sudah tidak asing lagi. Pemuda spesialis pencurian ini, sudah tiga kali keluar masuk bui dengan perkara yang sama.

Khoirul berhasil menggondol emas seberat 100 gram dan uang Rp 1,5 juta,dengan cara memanjat tembok. Korban lainnya Hatija (45) perhiasan emas berhasil digasak.

Polisi Tambak dan Sangkapura siaga untuk melakukan penangkapan, dengan melakukan penjagaan disekitar hutan yang diduga sarang persembunyiaannya.

Menurut Kapolsek Tambak, menyatakan "Kami sudah berikan peringatan hingga dua kali tidak mau menyerah, dari pada melarikan diri kegunung dan kehutan, terpaksa kami tembak kakinya," ujar Mulyono. (bst)

RSUD DIDUGA LAMBAN. IBU - ANAK MENINGGAL

SINDO
Daerah Jawa Timur
Selasa, 25/03/2008

GRESIK (SINDO) – Nyonya Sanawiyah,38,bersama anak yang dikandungnya meninggal. Diduga tim dokter yang menangani warga Desa Daun Timur, Kec Sangkapura, Bawean itu lamban melakukan tindakan.

Padahal kondisi pasien yang hendak melahirkan itu kritis. Informasi yang dihimpun SINDO,Sanawiyah yang hamil anak keenam masuk Puskesmas Sangkapura sebelum tanggal 20 Maret. Pihak puskesmas sudah melakukan upaya sedot untuk mengeluarkan janin dari istri Ahmad Fathoni itu. Namun, sampai tiga kali dilakukan penyedotan namun gagal. Akhirnya dirujuk ke RSUD Gresik pada 22 Maret.

Ahmad Fathoni, suami Sanawiyah, mengaku pihaknya sempat dipersulit pihak RSUD. Sebab, saat itu pihaknya sudah mengajukan keringanan untuk keluarga kurang mampu. Hanya karena suratnya masih dalam proses, pihak RSUD meminta uang jaminan Rp1,5 juta. ”Kami menyesalkan sikap rumah sakit. Harusnya ditangani dahulu yang sakit.Tapi kok dibiarkan.

Andaikan langsung ditangani mungkin tidak seperti ini,”ujar Ahmad Fathoni kepada wartawan,kemarin. Dijelaskan, karena tidak langsung ditangani, bukan hanya bayinya yang masih dalam kandungan istrinya yang meninggal. Namun, istrinya yang sudah memberikan lima putra itu ikut juga meninggal. Direktur RSUD Gresik, dr Rezaniansyah membantah bila rumah sakit kurang tanggap.

Kendati begitu dia tidak mau menyalahkan,hanya dia memjelaskan bila sebenarnya yang terjadi pada Sanawiyah kemungkinan infeksi kandung. Sebab, saat dilakukan penyedotan janin di Puskesmas Sangkapura sampai tiga kali, detak jantung janin (DJJ) negatif. ”Jadi janin itu mengalami DJJ negatif sejak tanggal 20 Maret,saat dirawat di Puskesmas Sangkapura,”ujarnya. (ashadi ik)

TERSANGKA REKLAMASI KELUAR RUTAN

Selasa, 25 Mar 2008
PN Gresik Tetapkan Status Tahanan Kota


GRESIK - Pengadilan Negeri (PN) Gresik membebaskan para tersangka kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Sangkapura, Pulau Bawean, dari Rumah Tahanan Cerme. Mereka kini dinyatakan sebagai tahanan kota.

Para tersangka itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan Energi (LHPE) Soemarsono, Kasubdin Kelistrikan LHPE Zaenal Arifin, Direktur CV Kebangkitan Bangsa Buang Idang Guntur, dan Direktur CV Daun Jaya Shibuddin. Mereka ditahan di Rutan Cerme sejak 4 Maret lalu. Itu berarti 20 hari mereka mendekam di tahanan.

Terhitung sejak kemarin, status para tersangka beralih dari tahanan rutan menjadi tahanan kota. Penetapan pengalihan penahanan bernomor 165, 166, 167, 169/Pen.Pid/2008/PN.GS tertanggal 24 Maret 2008 itu ditandatangani majelis hakim PN Gresik. Yaitu, ketua majelis Eddy Kir Byantoro dan dua anggota, Moch. Hasyim dan Joedi Prayitno.

Penetapan nomor 165 untuk tersangka Soemarsono, 166 untuk Zaenal Abidin, nomor 167 untuk Buang Idang Guntur, dan 169 untuk Sihabuddin. Sedangkan, nomor 168 untuk tersangka Siti Kuntjarni, yang sejak 4 Maret 2008 sudah menjalani tahanan kota.

Dengan pengalihan tahanan dari rutan ke kota, majelis hakim menarik keputusan sebelumnya yang berisi penetapan memperpanjang penahanan para tersangka hingga 16 April 2008. Keputusan memperpanjang masa tahanan itu dikeluarkan pada 19 Maret 2008, setelah PN memutuskan membentuk satu tim majelis hakim.

Apa alasan pengalihan penahanan tersangka? Ketua Pengadilan Negeri (PN) Gresik Sudiwardono belum dapat dikonfirmasi. Begitu juga tiga majelis hakim kasus korupsi reklamasi. Berkali-kali dikontak, telepon selulernya tak diangkat.

Sebelumnya, Ketua PN Gresik Sudiwardono menyatakan tidak akan menerima konfirmasi melalui telepon. "Kalau Anda konfirmasi telepon pada siang, apalagi malam, tidak akan saya angkat," tegas pejabat negara yang juga mantan ketua PN Madiun itu.

Kuasa hukum Soemarsono Darmadi menjelaskan, penangguhan penahanan kliennya dilakukan atas jaminan keluarga. "Pengalihan jenis penahanan ini sah-sah saja," kata Darmadi ketika dikonfirmasi melalui selulernya.

Hingga berita ini ditulis pukul 19.30, keempat tersangka masih berada di rutan. Dua mobil siap menjemput mereka sejak pukul 16.00. Karena wartawan terus menyanggong, keempat tersangka belum keluar dari ruang tempat besuk di belakang pintu pengeledahan utama (PPU) Rutan Cerme di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme.

Kemarin pagi mereka juga sempat mengikuti kegiatan Maulid Nabi di rutan. Tapi, mereka terus mengumpet di tengah-tengah warga binaan rutan lain. Bahkan, Soemarsono terus tertunduk dan bersembunyi di balik punggung tahanan lain. (yad/roz)

SETAHUN BURON PEMERKOSA DITANGKAP POLISI

BERITA JATIM
Rabu, 19/03/2008

Reporter : Hardy
Gresik - Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Pepatah ini, pantas disandang Abdul Qodir Jaelani (22) pemuda asal desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik.
Tersangka ditangkap buser Polres Gresik di warung kopi Bandaran, kelurahan pulo pancikan, Gresik (19/3/2008).
Pemuda bujangan yang sehari-hari bekerja sebagai kenek, pengantar TKW (Tenaga Kerja Wanita), itu ditangkap unit buser polres Gresik, karena setahun yang lalu telah memperkosa gadis dusun Alas Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Bawean, sebut saja namanya Icha (18) di rumah bilyard milik Lutfan Azis beberapa bulan lalu.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, korban saat berada dirumahnya, dijemput oleh Syaihul Islam untuk bermain. Setelah tiba di rumah billyard, korban diajak pesta miras. Begitu melihat korban teller, sebelas pemuda memperkosa dan menggilir hingga korban tak sadarkan diri.
Begitu melihat korban tergeletak, ditemukan warga, selanjutnya kasusnya dilaporkan ke Polsek Sangkapura. Dan polisi menangkap 10 tersangka. Ke-10 tersangka tersebut masing masing adalah, Lutfan Aziz (32), Syaiful Islam (20), Sivin Wahyudi (21), Belly Suswandi (17), Nafid Rusman (22), Nora Ufan Efendi(23) Abdul Karim (23) Andri Risma (18) Baktiar Alabi b((17) dan Sakri Pramana putra (17) kesemuanya beralamat di desa Daun, Kecamatan Sangapura , Bawean, dan sudah divonis oleh pengadilan Negeri Gresik bervariasi hukumanya dari 1 tahun lebih hingga 6 bulan.
Kasat resakrim Polres Gresik AKP Fadli Widiyanto,membenarkan kalau anak buahnya menangkap DPO pemerkosa. " 10 temannya pelaku pemerkosa sudah ditangkap dan divonis PN, sedangkan Abdul Qodir Jaelani saat itu melarikan diri, baru tertangkap hari ini, dan dijerat dengan pasal 285 KHUP tentang pemerkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata mantan Kanit Propam Polda Jatim. [ard/ted]

Sunday, 23 March 2008

KERIUHAN NABUR PESSE WARNAI KEGEMBIRAAN DI BAWEAN

Media Bawean, Sabtu, 22 Maret 2008

Pulau Bawean terletak di tengah laut Jawa yang sangat trategis sebagai tempat transit perdagangan lintas pulau pada masa lalu sehingga bergaul dengan banyak budaya.

Perayaan Molod Bawean merupakan perwujudan akulturasi budaya Bawean dan hasil sintesa dari berbagai budaya yang datang ke Bawean maupun yang diambil masyarakat Bawean dari daerah lain. Masyarakat disana memiliki tradisi bermigrasi, sehingga terwujud karakter budaya baru yang unik dan menarik yang kini dikenal sebagai budaya Bawean.

Kemeriahan dan keunikan dalam bentuk makanan dan sejumlah barang yang ditata sedemikian rupa dalam sebuah wadah dengan hiasan aneka rupa dan warna bunga rampai sebagai realisasi kecintaan masyarakat Bawean sebagai pemeluk Islam kepada Rasulullah.

Tanggal 12 Rabiul awwal menjadi tanggal peringatan yang dipusatkan di masjid dan musholla yang diawali dengan perayaan di masjid Jamik Sngkapura yang merupakan masjid pusat dakwah Maulana Umar Mas’ud sebagai penyiar agama Islam di Bawean.

Para muda mudi terlibat penuh dalam peringatan ini. Mereka bergotong royong membersihkan, merapikan dan menghiasi masjid dan musholla dengan untaian bunga mayang yang harum baunya sementara ibu-ibu menyiapkan berkat angkatan. Muasik Dikker di pagi hari mengiringi puncak kesibukan dan kemeriahan seluruh warga yang larut dalam perannya masing-masing.

Berkat angkatan yang telah ditata ibu dan gadis dibawa oleh para jejaka menuju masjid dan musholla diiringi kaum bapak yang telah memakai baju terbaik dan harum semerbak serta anak-anak yang siap mengikuti beragam permainan dan perlombaan.

Sesampai di masjid dan mushola, berkat angkatan ditata berkelompok di tempat yang mudah dilihat orang. Setiap orang yang datang menyaksikan dan saling mengomentari hiasan dan isi berkat angkatan milik warga. Pemilik berkat angkatan yang terbesar dan terindah akan diingat dan dikenang oleh seluruh warga sebagai si kaya yang dermawan.

Seperti biasa, ceramah agama menjadi bagian dari prosesi ini. Tak ketinggalan bacaan asrokolan, bazanji, dan sholawat nabi yang diiringi dengan musik rebana Dikker yang besar menggelegar sambil memohon doa agar cahaya hidup kebenaran terus bersinal di alam Bawean.

Beberapa orang kaya nabur passé (menabur uang) ke arah penonton anak-anak dan orang dewasa sebagai bentuk shodakoh si kaya diiringi suara kemerduan dan kesyahduan asrokohal. Keriuhan berebut uang terjadi diantara hadirin sedangkan babak-bapak dan itu-ibu dan para pemuda saling bertukar berkat angkatan. (mkf)

PEMBANGUNAN BAWEAN

2 JEMBATAN RUSAK DI PAROMAAN
SUDAH DIPERBAIKI
Media Bawean, 24 Maret 2008
Jembatan yang rusak akibat banjir beberapa bulan yang lalu, ternyata dapat prioritas utama dari Pemkab Gresik untuk perbaikan.
2 Jembatan tersebut terletak di desa Paromaan Kecamatan Tambak. Melihat kondisi hasil perbaikan cukup bagus dan tangguh. Dengan kontraktor oleh Ir. Agus Gendroyono.

2 Jembatan Paromaan yang rusak sudah diperbaiki




Kondisi Jalan Di Bawean Pasca Banjir
YANG LAIN PERLU PERBAIKAN
Kerusakan infrastruktur di Pulau Bawean hampir ditemukan disetiap tempat. Bila kita berjalan keliling Pulau Bawean, nampak kerusakan yang sangat parah pada jalan lingkar Bawean. Ditambah kerusakan jembatan disetiap ruas jalan yang ada.
Kerusakan disebabkan memang dari asalnya memang rusak dan ditambah adanya banjir dan longsor. Melihat kondisi kerusakan, seharusnya Pemerintah mempercepat pembangunan secara total di Pulau Bawean. Baik di jalan lingkar yang mengelilingi Pulau Bawean ataupun jembatannya.
Bila perbaikan tidak segera dilakukan, maka akan berpengaruh pada terhambatnya roda perekonomian di Pulau Bawean. Transportasi akan macet dan pengguna jalannya juga akan merasakan tersiksa setiap (bst)

MAULID NABI



MAULID NABI DIRAYAKAN SEMARAK
Media Bawean, 24 Maret 2008
Prediksi bahwa tradisi maulid di Pulau Bawean akan lebih meriah maulid sebelumnya, ternyata fakta disemua tempat tetap semarak. Kue khas maulid Bawean tetap jadi tradisi dan kebanggaan bagi warga Bawean, seperti dodol, rengginang, gukkutu dll.
Warga Bawean dengan kompak merayakan maulid disetiap kampung. Suara barzanji menggema disetiap kampung diwaktu siang dan malam.
Penceramah umumnya mengupas topik bencana di Candi Paromaan. Seperti KH. Nasir Pengasuh Pondok Pesantren An-Nasiriyah dalam ceramahnya mengatakan, "Bahwa rusaknya alam Bawean seharusnya dijadikan intropeksi diri bagi warga Bawean sendiri", ujarnya.
Menurut Kyai, "Di Telaga Kastoba dekat lokasi bencana seringkali dijadikan ajang muda mudi Bawean bersenang-senang, semestinya hal tersebut harus dicegah", kata kyai.
Media Bawean mendapat informasi dari beberapa warga, bahwa di Pulau Bawean sekarang sudah marak adanya Pijat ++ dengan sistem panggilan via sms. (bst)