Media Bawean, 1 Februari 2008
Oleh Azzam
Oleh Azzam
Bawean menjadi kabupaten itu hanyalah wacana untuk mendapatkan perhatian dari Kabupaten Gresik. Benarkah ini hanya wacana ? Kita harus realistis menyikapi keadaan. Kemajuan suatu daerah itu bisa di ukur salah satunya melalui APBD, sedangkan APBD di Bawean sangat kecil sekali sekitar 450 juta pertahun.
Kenapa pembangunan di Bawean lambat ? itu tidak lepas dari orang Bawean sendiri yang terlalu banyak alasan dan diskusi yang tidak konstruktif untuk menerima sesuatu yang baru. Seperti LAPTER di Tanjung Ori sampai sekarangpun masih tersendat-sendat karena penduduk sana meminta tebusan atas tanahnya yang mahal.
Kenapa bawean tidak seperti bali ? penduduk di Bawean kebanyakan mereka yang telah berusia tua dan banyak diantara mereka pengamal tasawuf ( tareqah), dalam dunia tasawuf Bawean adalah pulau keramat. Menurut pengamal tasawuf yang ada di desa Kumalasa Bawean adalah tanah suci nomer 4 setelah Mekah, Madinah, Alquds (yarusalem) .
Hal senada disampaikan oleh seorang kiai yang ada di desa Teluk jati yang mengatakan bahwa nabi Khidir setiap sore berkunjung ke Bawean. Dan di Bawean terdapat suatu tempat pertemuan para wali.
Seorang Kyai yang ada di surabaya mengatakan bahwa bawean merupakan titik huruf nun pulau jawa. Apabila Bawean rusak maka rusaklah jawa. Seorang sumber di Gresik mengatakan bahwa Pulau Bawean merupakan pulau keramat karena di sana banyak sekali makam para wali. Ini salah satu alasan keberatan orang tua Bawean untuk menjadikan Bawean seperti Pulau Bali.
SUMBER ; BAWEAN INFO
No comments:
Post a Comment