Thursday, 5 June 2008

Sosok Figur Perempuan Bawean

Media Bawean, 5 Mei 2008

Tambak, Nyai Hajjah Azizah Mahsuni termasuk tokoh sentral perempuan yang ada di Pulau Bawean. Nyai Azizah aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren di Tambak Bawean, meneruskan perjuangan Bapaknya yaitu Kyai Mahsuni.

Nyai Azizah sempat nyantri ke Bapaknya sendiri sampai tamat SMP Islamiyah, setelah lulus melanjutkan ke Wonorejo Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin selama 1,5 tahun, kemudian melanjutkan ke Cukir Jombang melanjutkan sekolah Aliyah sampai tamat. Lulus Madrasah Aliyah masuk perguruan tinggi di Universitas Hasyim Asya'ari Tebuireng Jombang.

Untuk pulang ke Bawean Nyai Azizah, sebelumnya belajar keorganisasian selama 1,5 tahun. Setelahnya baru pulang ke Bawean pada tahun 1985. Pulang ke Bawean langsung mengasuh Pondok yang sebelumnya diasuh oleh kakak kandungnya (Hafidz sekarang di Ponpes Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik).

Setelah pulang ke Bawean, beliau aktif di kepengurusan Banom NU mulai dari IPPNU, Fatayat dan Muslimat. Selain itu aktif di Islamiyah Tambak sampai sekarang menjabat bendahara yayasan.

Pada konferensi Muslimat di Sangkapura tahun 1999, Nyai Azizah terangkat jadi Ketua Muslimat NU Cabang Bawean. Awal perjuangan yang dijadikan program adalah membenahi menejemen dan administrasi muslimat dari tingkat cabang sampai ranting. Kemudian konferensi di Desa Diponggo, Nyai Azizah terpilih kembali jadi ketua cabang musl;imat cabang Bawean.

Menurut Nyai Azizah, "Terbukti muslimat sudah mampu mengatur dana kas, administrasi surat menyurat dan setiap mengadakan acara sepenuhnya sudah mampu ditangani perempuan sendiri tanpa melibatkan kaum lelaki," katanya.

"Sekarang Muslimat sudah memiliki TK/RA tersebar diseluruh Bawean, KBIH, Kejar Paker B, dan pengajian rutin. Termasuk setiap tahun mengadakan acara Hari Sosial Muslimat, yang meliputi banyak kegiatan yang bersifat sosial dari Muslimat Cabang NU Bawean" ujarnya.

"Kami sudah mampu membangun gedung sendiri, meskipun awalnya semua orang merasa tidak mungkin. Tapi berkat kerja keras semua pengurus cabang, hasilnya bisa dilihat sendiri sudah terbangun gedung muslimat cabang Bawean," jelas Nyai Azizah.

"Alhamdulillah perempuan di Bawean sudah mulai bangkit dan sosok perempuan mampu berperan aktif dalam perjuangan organisasinya sendiri, tanpa merepotkan kaum lelaki. Kami merasa bangga dengan perempuan Bawean," tambah Nyai Azizah. (bst)

No comments:

Post a Comment