Wednesday, 4 June 2008

PEJUANG KALPATARU BAWEAN PUTUS ASA

Media Bawean, 4 Juni 2008


Sokaoneng, Arfa'e peraih Kalpataru tahun 2000 dari Pulau Bawean merasa putus asa untuk berjuang melestarikan lingkungan pantai pasir putih di desa Sokaoneng Kecamatan Tambak Bawean Gresik. Menurut Arfa'e, "Keperdulian pemerintah kepada kami tidak ada, selama ini biaya pengelolaan dan operasional dari kocek pribadi dan menjual perhiasan istri," katanya.
"Sementara kami berhenti total untuk memelihara pasir putih, sudah hampir tujuh tahun yang tidak bekerja. Alasannya, tenaga sudah berkurang dan dana tidak ada. Sekarang pasir putih sudah rusak total, jalan kesana tidak bisa dilalui sepeda motor dan kami bingung harus bagaimana lagi nasib perjuangan kami," keluh Arfa'e dengan nada sedih.
"Tolong dicatat bahwa bantuan pemerintah tidak ada sedikitpun, kami dapat kalpataru hanya berupa piagam. Nilai lebih berharga diberi cangkul daripada ini," kata Arfa'e sambil menunjukkan piagamnya.
"Terus terang kami dalam rumahtangga ada 8 orang, ini tanggungan yang harus kami beri makan setiap hari. Kami hanya bertani dari hasil sawah, jadi sangat susah dan serba kekurangan," kata Arfa'e.
"Sekarang semua perhiasan isteri sudah habis dijual hanya untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga, sebab kerja kami hanya melestarikan lingkungan pasir putih, " ujar Arfa'e. (bst)

No comments:

Post a Comment