Media Bawean, 7 Juni 2008
Situasi pelabuhan saat anak ditinggal orang tuanya
Pemberangkatan Kapal Ekpress Bahari 8B (7/6) tiket terjual habis, sekitar 50 orang yang gagal berangkat ke Bawean karena tiket sudah habis.
"Kerja Syahbandar dan Adpel Gresik patut diacumi jempol, peraturan yang ada sangat ditaati," kata Kepala Desa Kotakusuma.
"Kapasitas penumpang 303 orang tanpa ada penambahan dan dispensasi apapun sesuai peraturan yang ada, kami salut dengan kinerja mereka," tambah Kepdes.
Saat kapal ekpress bahari akan berangkat, ada anak kecil usia 6 tahun lari melewati ring petugas, sambil teriak, "Bapak..... Ibu........ jangan tinggalkan kami," sambil menangis sekuat-kuatnya.
Spontan semua orang di pelabuhan Gresik tertuju pada anak kecil, setelah ditelusuri ternyata dari Singapura asal Bawean Lebak. Ditinggal sendirian sama Bapak dan Ibunya karena khawatir tidak mendapatkan tiket kembali pada pelayaran berikutnya. Sedangkan yang mengurusnya sudah berulang kali melobi pihak petugas, tapi tidak boleh karena sudah sesuai dengan kapasitas muat yang ditetapkan.
Semua orang berteriak agar kapal berhenti, tapi karena sudah lepas tali maka pemberangkatan tetap dilanjutkan. Suara tangisan anak kecil tersebut sangat menyentuh hati dan membuat banyak tanya, kenapa kok ditinggal sendirian di Gresik?
Suasana tersebut sempat memanas antara petugas dan orang-orang di pelabuhan. (bst)
No comments:
Post a Comment