Saturday, 29 December 2007

Harga Sembako Mulai Melonjak, Akibat Penyeberangan Gresik - Bawean Putus

Sumber Jawa Pos
Sabtu, 29 Des 2007

Gresik - Terputusnya aktivitas penyeberangan Gresik-Bawean dan sebaliknya akibat cuaca buruk mulai berimbas kepada masyarakat. Kebutuhan pokok menipis sehingga harga mulai naik.

Ketua Asosiasi Pedagang Bawean H Mizan mengatakan, jika dalam tiga hari mendatang masih belum ada kiriman bensin dari Pulau Jawa, tepatnya dari kota Gresik, harga bensin bisa tembus Rp 15.000 per liter. Saat ini saja, harga bensin sudah mendekati Rp 10 ribu. "Harga bensin pernah sampai Rp 15.000," kata Mizan kemarin (28/12).

Menurut pantauan Asosiasi Pedagang Bawean, di Kecamatan Sangkapura dan Tambak, harga sembako melonjak drastis sejak dua hari yang lalu. Jika semula harga beras Rp 5.500/kg, kini jadi Rp 7.000/kg. Harga telur yang biasanya Rp 8.000 per kilogram, kini dijual eceran Rp 1.000/butir.

Semua jenis sayur mayur yang biasanya dikirim dari Pasar Kota Gresik mulai habis sejak kapal yang dari Gresik diminta tidak berangkat karena gelombang laut mencapai 5 hingga 7 meter. Harga ikan juga naik tajam. Misalnya, ikan tongkol yang semula seharga Rp 6.000/ekor naik jadi Rp 20.000/ekor.

Kelangkaan sembako, minyak tanah, bensin, maupun solar bisa dimaklumi karena penyeberangan Gresik-Bawean lumpuh sejak lima hari terakhir ini. Administrasi Pelabuhan (adpel) Gresik melarang aktivitas penyeberangan hingga cuaca membaik.

Apa upaya Pemkab Gresik mengatasi kelangkaan sembako di Bawean itu? Kepala Bagian Humas Mighfar Syukur mengatakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik bersama Administratur Pelabuhan (Adpel) telah menggelar rapat koordinasi.

Hasilnya? Adpel Gresik bakal mengajukan izin perpanjangan KM Samarinda Ekspress ke Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta. "Sehingga kapal itu segera bisa beroperasi dalam waktu dekat. Kapal itu kan ukurannya besar dan diharapkan mampu berlayar meski gelombang agak tinggi," jelas Mighfar kemarin.

Bagaimana kalau gagal? Pemerintah akan meminta bantuan kapal-kapal TNI- AL untuk mengirimkan sembako. "Sehingga krisis sembako bisa segera diatasi," katanya.

Saat ini, kata Rumli, ada warga yang menyewa helikopter untuk kebutuhan bisnisnya. Mereka adalah pengusaha batu oniks yang harus bepergian ke Singapura. Sewa-menyewa angkutan udara tersebut hingga keluar biaya sekitar Rp 42 juta dari Bawean ke Bandara Juanda.

Sementara itu, ancaman bencana belum berhenti. Tanggul-tanggul penahan arus Bengawan Solo di Kecamatan Bungah kemarin (28/12) sekitar pukul 03.00 jebol. Akibatnya, ratusan hektare tambak rusak diterjang air. Jalan kabupaten yang baru diperbaiki di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, juga jebol lagi.(yad/wko/roz)

No comments:

Post a Comment