Monday, 29 October 2007

Sun`ah Binti Hasan Jemaah Khusus Tersesat Kembali ke Rombongan

Media Bawean, 30 Nopember 2007

Sumber : http://www.informasihaji.com/
Madinah(MCH)--Dengan semakin banyaknya para jamaah calhaj dari berbagai negera ke Kota Madinah untuk melaksanakan salat Arbain, suasana di Masjid Nabawi sudah semakin sesak, sehingga apabila ada jamaah yang terlepas dari rombongan dipastikan akan terpisah.

Hal ini terjadi pada jamaah calon haji yang berangkat melalui Atria Tours Travel, Sun`ah bt Hasan (53), Kamis (29/11) pukul 21.00 WAS yang beralamat di Dsn Lalut Sungai RT 03/04, Sawah Mulya, Sangkapura, Gresik, Jawa Timur.

Menurut Sun`ah, dirinya terpisah dengan rombongannya usai salat Isya` di Masjid Nabawi karena membeli minuman. Didalam kebingungannya Sun`ah kemudian bertemu dengan petugas haji Indonesia dan diantarkan ke kantor Haji Indonesia Daker Madinah.


Petugas Sistim Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Depag yang sedang bertugas, M Syarif (33) langsung memberikan bantuan dengan mencari data-data Sun`ah.

Dari kartu identitas yang dikalungkannya, diketahui perusahaan yang memberangkatkannya yakni PT. Atria Tours & Travel dibawah konsorsium PT Andromeda Atria Wisata dan nomor yang dapat dihubungi yang bernama Zainal.

Zainal yang dihubungi mengatakan akan mengutus segera petugas dari Atria Tours & Travel dan minta Sun`ah untuk menunggu.

Selang lebih kurang 10 menit, Syamsul Arifin (35 th) yang mengaku dari Atria Tours & Travel datang ke kantor Haji Indonesia Daker Madinah untuk menjemput Sun`ah.

"Kami sudah berusaha mencari Sun`ah, tapi gimana lagi mencarinya. Akhirnya saya dihubungi Zainal, Sun`ah ada di kantoh Haji Indonesia ", katanya seraya menambahkan dirinya langsung menuju kantor Haji Indonesia .

Yakin Syamsul Arifin sebagai kurir yang diutus Zainal dan setelah memeriksa identitasnya, petugas langsung menyerahkan Sun`ah dan minta untuk Atria Tours & Travel berhati-hati dan terus melakukan pengawasan terhadap rombongan jamaahnya, karena merupakan tanggung-jawab dan wewenang mereka.

Sun`ah sendiri melihat Syamsul Arifin langsung senang dan berterima kasih kepada petugas. "Terima kasih, saya dapat kembali dan ingin berdo`a lagi", katanya.

Syamsul Arifin sendiri sangat berterima kasih atas bantuan dan kerjasama petugas haji yang langsung mengantarkan ke kantor Haji Indonesia Daker Madinah (Az/MCH Madinah).

Sunday, 21 October 2007

Kapal Bawean-Gresik Kelebihan Muatan

KOMPAS
Senin, 22 Oktober 2007

GRESIK, KOMPAS – KM Bahari Expres 8B yang mengangkut penumpang arus balik dari Bawean-Gresik kelebihan muatan. Saat tiba di pelabuhan Gresik Minggu (21/10) kapal tersebut mengangkut sekitar 400 penumpang dari kapasitas 303 penumpang.
Hal yang sama terjadi pada Kamis lalu. Hal tersebut menyebabkan sejumlah penumpang yang tidak kebagian tempat duduk, berdiri di anjungan belakang kapal. Barang-barang bawaanpun terpaksa dibiarkan berada di samping dan diatas kapal.
Direktur PT Duta Wisata, H Subki, yang selama ini menjadi agen tunggal KM Exress Bahari 8B menyatakan memang ada kelebihan penumpang tetapi kebanyakan anak-anak bukan penumpang dewasa. “Kalau orang dewasa pasti tidak bisa, karena tiketnya hanya dilayani sesuai kapasitas ,” jelasa Subki.
Kepala Administratur Pelabuhan Sangkapura Pulau Bawean, Santoso saat kapal hendak berangkat banyak penumpang tidak bertiket masuk ke dalam kapal. “Kami tidak bisa menahan mereka,” ujarnya. (ACI)

Wednesday, 17 October 2007

Arus Balik Kapal Bawean-Gresik Overload

Berita Jatim
Kamis, 18/10/2007 18:54 WIB
Reporter : Hardy
Gresik - Sejumlah kapal jurusan Bawean - Gresik yang membawa penumpang arus balik dan merapat di pelabuhan terlihat overload.

Kapal yang datang di pelabuhan Gresik adalah Kapal Express Bahari 8B tersebut kapasitasnya hanya mengakut 303 penumpang. Namun hari ini mengangkut sebanyak 400 penumpang.

Akibatnya banyak penumpang tidak kebagian duduk, hingga berdiri dianjungan belakang kapal. Barang-barang bawaanpun terpaksa dibiarkan disamping dan diatas kapal.

Kelebihan penumpang tersebut dibenarkan oleh Arnold S(39) warga Sangkapura yang membawa rombongan artis dari Surabaya mengisi acara di Bawean. " Saya melihat banyak penumpang yang berdiri," kata pria berkumis kepada wartawan Kamis 18/10/2007.

Direktur PT Duta Wisata, H Subki, yang selama ini menjadi agen tunggal KM Ekspres Bahari 8-B mengakui memang terjadi kelebihan penumpang.

"Penumpang yang kelibihan tersebut hanya anak-anak," terangnya.

Menurutnya kelebihannya itu anak-anak, bukan penumpang dewasa. Kalau orang dewasa pasti tidak bisa, karena tiketnya hanya dilayani sesuai dengan kapasitas ," jelasa Subki kepada wartawan.

Dugaan kemungkinan ada main mata antara pihak perusahaan dengan pihak Adpel Sangkapura, buktinya kelebihan penumpang kok dibiarkan saja benarkah ?

Kepala Adpel Sangkapura Pulau Bawean, Santoso saat dikonfirmasi wartawan menolak anggapan bila ada kelebihan penumpang. Namun, anehnya saat diberitahu data, dia tidak dapat mengelak. soal main mata itu tidak benar " Kami akui, saat kapal hendak berangkat banyak penumpang yang tidak bertiket masuk ke dalam kapal kembali, kami tak kuasa menahananya " pungkasnya.[ard/ted]

Tuesday, 9 October 2007

Mesin Mati Kapal Terapung

SURYA, Wednesday, 10 October 2007

Gresik - Pelayaran KM Samarinda Ekspress ke Pulau Bawean dengan mengangkut 524 penumpang, Senin (8/10), sempat membuat penumpangnya panik. Pasalnya, saat berlayar mesin penggerak kapal mendadak mati. Akibatnya, kapal sempat terapung-apung di perairan Karang Jamuang selama 45 menit meski akhirnya bisa merapat dengan selamat di Pelabuhan Bawean. Diduga, matinya mesin tersebut karena bagian hidrolisnya mengalami gangguan.

Marijan, 27, warga Desa Tanjung Ori Tambak mengaku sempat trauma dengan kejadian tersebut. Bahkan dia membayangkan, kalau kapal tidak bisa berlayar lagi. Seorang penumpang lainnya mengatakan, sejak awal ragu naik kapal tersebut. Selain waktu tempuhnya yang lama, penumpang berlebih karena ada dispensasi tambahan 80 penumpang.
Menanggapi kasus tersebut, Adpel Gresik Asmari meminta agar PT Sufie Bahari Line, selaku pengelola KM Samarinda Ekspress untuk mencek ulang seluruh kondisi kapal. "Jika terjadi sesuatu selama pelayaran, yang bertanggungjawab adalah kami. Untuk itu, kami minta masalah kelaikan kapal tetap diperhatikan.

Caranya, kapal harus dicek lagi seluruh sistemnya," papar AsmariJejen bagian penerima barang KM Samarinda Ekpress mengatakan, tidak mempersoalkan permintaan adpel tersebut. Sebab kejadian yang dialami KM Samarinda Ekspress, di luar perhitungan dan kemampuan manusia. "Tidak jadi persoalan, sebab kami terus melakukan pemeriksaan rutin," tegas dia. st3
=====================

Sunday, 7 October 2007

Bawean Siapkan Pergama, Berharap Sekaligus Pelantikan Pengurus

Duta Masyarakat
08 Nopember 2007


BAWEAN—Warga Nahdlatul Ulama (NU) Bawean akan menggelar Perkemahan Penggala Ma’arif (Pergama). Untuk itu Panitia mulai mempersiapkan acara tersebut, salah satunya dengan mengirim utusan ke arena Konferwil NU di Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo.

“Kami sudah mengirim tujuh orang utusan ke Konferwil, termasuk untuk mempelajari acara Pergama di sana. Pokoknya kami bikin acara di Bawean semeriah di Konferwil. Kami juga akan mengundang Pak Ali Maschan Moesa yang baru saja terpilih di Konferwil untuk membuka acara ini. Selain itu kami akan mengundang sejumlah pejabat lain, syukur-syukur Pak Ali mengajak para pejabat untuk melihat langsung kondisi Bawean, seperti Pak Nuh (Menkominfo M. Nuh, Red.) kemarin. Untuk itu kami akan rapatkan Minggu dan kalau bisa acaranya digelar tanggal 14-18 ini,” kata Ketua LP Ma’arif Bawean, A. Halim Al Has, kepada Duta, Rabu (7/11) kemarin.

Dikatakan, panitia juga berharap agar acara Pergama bisa dibarengkan dengan pelantikan Pengurus Cabang Bawean. Namun masalahnya sejauh ini belum ada SK dari PBNU. “Kami juga ingin tahu, apakah SK PBNU yang kabarnya sudah diteken itu sudah sampai PWNU. Kalau SK sudah turun kan bisa dilakukan pelantikan dan bisa dilakukan sekalian dalam acara Pergama. Pembukaan dan pelantikan sekaligus dilakukan Pak Ali,” katanya.Menurut Halim, sudah waktunya Bawean mendapat perhatian lebih dari PBNU maupun PWNU sebab warga di Pulau Putri ini jumlahnya sangat banyak di mana mereka membutuhkan peningkatan pembangunan, baik fisik maupun pengembangan SDM. Untuk itu dia berharap, bila sarana dan prasarana di Pulau Bawean sudah memadai, kelak warga Bawean yang bermigrasi ke luar negeri bisa ikut terlibat mengembangkan wilayahnya sendiri. “Kalau di sini sudah maju dan menjanjikan kehidupan yang bagus, mengapa harus ke luar negeri. Untuk itu kami butuh bantuan dari PWNU dan PBNU, termasuk misalnya program konversi dari minyak tanah ke elpiji, kami juga mohon diperhatikan. Dan mungkin saja setelah Sidoarjo dan Surabaya, Bawean mendapat giliran,” katanya. (sir)

Diejek Tak Punya Kiai, Mahfud Bunuh Jamali

Berita Jatim
Senin, 08/10/2007 18:43 WIB

Reporter: Hardy Slamet
Gresik - Polsek Tambak Bawean menangkap Mahfud bin Manda (19), warga Dusun Gunung, Desa Peroman, Kecamatan Tambak, Bawean, Gresik. Yang bersangkutan dituding melakukan pembunuhan.

Mahfud dituduh telah membunuh Jamali (33), warga Dusun Pancinggahan, Desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak, pada tanggal 4 Oktober 2007 lalu. Pelaku dibekuk polisi 7 Oktober 2007 lalu.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com menyebutkan, beberapa waktu yang lalu orang tua tersangka bernama Manda (45) pernah diejek oleh korban dengan berkata bahwa di Dusun Gunung tak ada kiai.

Karena tersinggung ucapan itu, Manda menyampaikan perkataan korban kepada anaknya, Mahfud. Pada hari Kamis (4/10/2007) korban berpapasan dengan tersangka di tengah jalan. Tanpa banyak tanya, tersangka langsung mengayunkan celuritnya ke tubuh korban sehingga korban terkapar di jalan.

Korban mengalami luka 3 sentimeter di bibir atas dan bagian lain tubuhnya. Selanjutnya korban melarikan diri. Baru 3 hari kemudian tersangka ditangkap anggota Polsek Tambak di rumahnya tanpa perlawanan.

Kapolsek Tambak, Bawean Iptu Mulyono membenarkan kejadian pembunuhan tersebut.

"Namun kami tak yakin keterangan yang disampaikan tersangka. Hanya orang tuanya diejek saja, kok tega membunuh orang lain. Kami masih mendalami keterangan tersangka," katanya. (bj2)

Wednesday, 3 October 2007

Kapal Tambahan ke Pulau Bawean Dioperasikan

TEMPO Interaktif
Kamis, 04 Oktober 2007

TEMPO Interaktif, Gresik:
Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, mulai mengoperasikan tambahan satu kapal untuk menampung lonjakan penumpang arus mudik Lebaran ke Pulau Bawean. Kapal yang mulai diperbantukan bernama KM Harapanku Megar milik PT Pelayaran Kumala Putra Nusantara.

“Penumpang sudah mulai meningkat hingga 200-300 orang per hari,” ujar Asmari, Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan Gresik, Kamis (4/10). Padahal, di hari biasanya jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan feri dari Gresik ke Pulau Bawean tak lebih dari 80 orang.

Selain tambahan satu kapal ini, arus pelayaran dari Gresik ke Bawean yang menempuh jarak 80 mil atau sekitar 120 kilometer ini juga dilayani dua kapal feri lainnya, yaitu KM Express Bahari dan KM Samarinda Express plus sebuah kapal barang.Hanya saja, meski terdapat empat kapal, namun rute pelayaran ke pulau yang berada di utara Gresik ini per harinya hanya bisa dilakukan sekali. “Kapal berlayar secara bergantian sehari sekali,” tambah Asmari.

Pelayaran sehari sekali dilakukan karena jarak dari Gresik ke Bawean harus ditempuh antara 7-8 jam. Selain itu, minimnya jumlah penumpang juga tidak sebanding dengan ongkos kapal jika harus membuka rute pelayaran hingga sehari dua kali.Di samping itu, meski Lebaran kali ini pemerintah tidak menaikkan harga tiket kapal, namun penyeberangan ke Pulau Bawean tetaplah terbilang mahal, untuk kelas eksekutif harga tiketnya mencapai Rp 150 ribu, sementara untuk kelas binis Rp 135 ribu dan kelas ekonomi Rp 105 ribu.

Tak hanya tarif penumpang yang mahal, tarif barang juga cukup tinggi karena mencapai Rp 5 ribu untuk setiap 50 kilogram barang. Sementara untuk sepeda motor tarifnya mencapai Rp 160 ribu. Bahkan untuk sebuah mobil tarifnya bisa mencapai Rp 1,5 juta untuk sekali penyeberangan.
Rohman Taufiq

Idul Fitri Listrik di Pulau Bawean Byar...Pet

Berita jatim
Kamis, 04/10/2007 18:31 WIB

Repoter : Hardy Gresik - Empat generator set (Genset) pembangkit listrik milik PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Gresik dikhawatirkan tidak bekerja optimal saat hari raya Idul Fitri1428 Hijriah di Pulau Bawean.

Pemadaman terpaksa dilakukan karena dari lima genset yang tersedia hanya 4 yang jalan itupun belum optimal melayani seluruh warga.

Abdul Basith meminta, kepada PT PLN segera menambah genset baru. Harapannya, pada saat perayaan Lebaran nanti, warga Bawean bisa merayakan dengan penerangan listrik yang memadai.

"Sebagian warga akan merayakan lebaran dengan lilin kalau genset tak optimal," kata Abdul Basith kepada beritajatim.com, Kamis (04/10/2007).

Menjawab harapan ini, Ir Rusbandi, Manajer PT PLN APJ Gresik melalui Kabag Humas, Amari berjanji akan menyelesaikan kerusakan genset yang ada. Saat ini kata dia APJ sedang mengusahakan penggantian genset dari kantor PLN Distribusi Jawa Timur. Bahkan posisi genset tersebut sudah siap dikirim ke Bawean.

Diakui, genset yang ada di Bawean mengalami permasalahan, pekan lalu. Genset itu rusak dan sedang diperbaiki. Namun ketika diperbaiki, ternyata kerusakannya parah. Satu-satunya jalan untuk menyiasati hal ini adalah dengan mengganti genset tersebut. Genset pengganti, kata dia, sudah disiapkan.

Seperti halnya empat genset yang ada, genset yang barumemiliki kapasitas daya 500 KVA. Sehingga total daya yang terpasangan di Bawean jika lima genset beroperasi sebesar 2.500 KVA. "Nantinya genset tersebut tidak kami operasikan semua, melainkan bergantian. Sebab, beban puncak di pulau Bawean hanya sekitar 1.900 KVA. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan beban puncak, kami akan mengoperasikan empat genset," sebut Amari. [ard/ted]

Monday, 1 October 2007

Gresik-Bawean Dilayani Tiga Kapal

Selasa, 02 Oktober 2007

NUSANTARA
Laporan Wartawan Kompas Adi Sucipto
GRESIK, KOMPAS- Untuk arus mudik dan arus balik lebaran, jalur Gresik-Bawean dilayani tiga kapal, yakni KM Bahari Expres 8b, KM Tristar 9 dan KM Harapanku Mekar. KM Harapanku Mekar, Selasa (2/10) telah mendapat izin dari Bupati Gresik dan surat izin berlayar (SIB) dari kantor administratur Pelabuhan Gresik.
Sementara KM Dharma Kartika mengundurkan diri.
Wakil Bupati Gresik, Sastro Soewito selaku pembina Tim Transportasi Gresik menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah menghitung kebutuhan yang layak untuk kapal jurusan Gresik- Bawean. Lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada empat hari sebelum Lebaran dengan rata-rata 500 penumpang. “Idealnya untuk angkutan Lebaran dilayani empat kapal,” kata Sastro.
Penumpang pada hari-hari biasa rata-rata paling banyak 150 orang dari Gresik ke Bawean sebaliknya dari Bawean ke Gresik hanya 50 orang. Menurut Sastro, KM Harapanku Mekar sudah memenuhi syarat administrasi, kapal sudah diperbaiki dan juga sudah mengantongi surat kualifikasi.

KM Harapanku Mekar Berlayar, KM Darma Kartika...

Berita Jatim
Selasa, 02/10/2007 17:33 WIB

Reporter: Hardy
Gresik- Harapan KM Harapanku Mekar untuk bisa berlayar terjawab sudah. Hari ini (2/10/2007), Kapal yang melayani jalur Gresik -Bawean sudah mulai berlayar, karena sudah mendapat ijin dari Bupati Gresik dan SIB (surat iji berlayar) dari Kantor Adpel Gresik.

Dengan diijinkannya KM HM, Kapal Darma Kartika dengan jurusan yang sama mengundurkan diri dari Gresik. Wakil Bupati Gresik, H M Sastro Soewito selaku pembina Tim Transportasi Gresik kepada beritajatim.com, Selasa mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menghitung kebutuhan yang layak untuk kapal jurusan Gresik- Bawean.

"Kami perkirakan Lebaran tahun ini lojakan penumpang pada H-4 tu rata-rata sekitar 500 penumpang. Kalau dilayani 4 kapal, ya saya kira lebih baik," katanya.

"Tapi yang kita pikirkan bukan sebelum dan sesudah hari raya ini, bagimana selanjutnya kalau hari-hari biasa, sedangkan penumpang untuk hari-hari biasa rata-rata dari Gresik ke Bawean paling banyak 150 orang dan dari Bawean terbanyak cuma 50 orang. Ini yang harus kita pikirkan," tambahnya.

Menurutnya, kalau jalur itu sepi penumpang mana ada pengusaha yang terus-terusan rugi. "Kan nggak ada yang mau, itu mungkin yang menjadi pemikiran KM Darma Kartika, sehingga dia mengajukan pengunduran diri," katanya.

Apakah KM Harapanku Mekar layak berlayar? wakil Bupati yang bernampilan kalem tersebut mengatakan, yang jelas secara adminitrasi sudah dipenuhi. "Kapan hari sudah diperbaiki dan juga sudah mengantongi surat kualifikasi. Jadi tidak ada masalah, layak untuk berlayar," tegasnya. (bj2)