Friday, 31 August 2007

Warga Tolak Proyek Lapter

Duta Masyarakat
01 September 2007

GRESIK - Rencana pembangunan proyek lapangan terbang (lapter) perintis di Desa Tanjungori Kecamatan Sangkapura, Bawean ternyata tidak berjalan mulus. Sebab, masih banyak warga yang tidak bersedia menyerahkan tanah persawahan, pekarangan, maupun bangunan rumah yang terkena proyek. Kendati begitu, Pemkab Gresik akan terus melakukan pendekatan persuatif untuk meluluhkan hati warga.Kabag Pemerintahan Umum Pemkab Gresik, Haris Irianto didampingi Kabag Humas Mighfar Syukur, mengatakan hingga saat ini masih ada 18 warga yang belum bersedia menyerahkan lahan, pekarangan, maupun bangunan mereka untuk digunakan Lapter.

Alasannya, ganti rugi yang diberikan Pemkab Gresik belum sebanding. Apalagi, mereka juga tidak mau meninggalkan kemapanan yang telah mereka rasakan. “Untuk itu, kami mengusulkan merelokasi 18 rumah warga ,”tandasnya serius.

Haris menjelaskan, tanah warga yang belum dibebaskan masih sekitar 7,6 hektare. Pemiliknya belum bersedia menyerahkan lahan persawahan, pekarangan, maupun bangunan. Sebab, harga yang ditawarkan tidak sebanding, yakni antara Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per meter persegi. Tawaran harga tersebut berdasarkan nilai jual obyek pajak (NJOB) di pulau Bawean.

“Warga minta ganti rugi Rp 1 juta/m2,”tegas Haris sembari mengatakan jika lahan yang sudah dibebaskan untuk saat ini sebanyak 96 hektare. (dik)

No comments:

Post a Comment